by: http://unik.kompasiana.com/2013/10/20/homang-sosok-misterius-di-hutan-tapanuli-603306.html
Bagi kalangan masyarakat Tapanuli era tahun
80-an, sosok “Homang” bukanlah sesuatu yang aneh didengar. Ada banyak
peristiwa-peristiwa yang dapat dipercaya yang semakin membuat banyak
orang semakin penasaran dengan keberadaan makhluk misterius ini.
Benarkah “Homang” itu ada?, selanjutnya, siapakah mereka?.
Menurut cerita beberapa orang, (tentunya dari
cerita ke cerita). Homang adalah makhluk bertubuh besar, mirip
manusia/kera dengan rambut panjang, gigi tajam, mata merah dan hampir
semua tubuhnya dipenuhi bulu-bulu. Biasanya tinggal di pedalaman
hutan-hutan yang ada di Tapanuli. Homang tidak memiliki suara yang khas,
namun sangat mahir dalam meniru suara manusia. Sehingga bagi orang
Tapanuli, ketika ada saudara atau anggota keluarga ketinggalan di hutan,
maka sangat dipantangkan memanggil nama yang bersangkutan. Sebab jika
Homang mendengarnya, maka Homang juga akan ikut memanggil nama tersebut.
Dan tentu si Homang berharap korban akan mendengar suaranya dan semakin
mendekatinya, [homang,red]. Homang adalah makhluk pemakan tumbuhan dan
daging yang ada di sekitarnya. Satu hal yang paling membahayakan
keberadaannya adalah bahwa homang dapat membuat makhluk disekitarnya
lupa diri, bingung dan tersesat [semacam ilmu hipnotis]. Itulah sebabnya
sampai sekarang jika orang Tapanuli hilang di hutan pasti di sebut “dililuhon homang” [disesatkan homang].
Mengapa banyak orang mempercayai keberadaan Homang?
Keberadaan Homang memang tidak bisa dianggap
sebagai dongeng belaka. Ada kisah yang dialami beberapa orang terkait
dengan keberadaan Homang. Kisah pertama, di tahun 1980-an [kisah dari
nenek saya], Seorang pria, sebut saja Parlin [40], berangkat ke tombak
[hutan] untuk mengambil haminjon [kemenyan]. Parlin berangkat pada hari
Selasa dan bermaksud akan pulang ke rumah di hari Sabtu sore beberapa
hari berikutnya. Namun Parlin tidak pernah pulang sampai 2 tahun
berikutnya. Semua anggota keluarga bolak balik keluar masuk hutan dimana
Parlin biasanya mengambil haminjon. Dan hasilnya nihil sampai anggota
keluarganya memutuskan untuk tidak mencarinya. Namun 2 tahun berikutnya,
Parlin secara mengejutkan warga kembali dengan kondisi yang sangat
berbeda. Tubuh kurus, rambut panjang, sedikit stress, pakaian lusuh.
Awalnya keluarga sangat takut, namun Parlin mulai bercerita tentang
pengalamannya. Dia awali ceritanya Rabu pagi-pagi buta, seseorang
memanggil namanya ketika Parlin masih tertidur di sopo [pondok tempat
istirahat di hutan]. Masih menurut Parlin, dia sangat yakin suara itu
adalah suara temannya. Akhirnya Parlin terbangun dan segera keluar sopo.
Dia mencari-cari asal suara, dan tanpa sadar Parlin semakin jauh dari
soponya. Hingga dia merasa ada sesuatu yang aneh. Sesosok makhluk aneh
dan sangar berada di depannya. Parlin seperti orang gila. Tidak bisa
berbuat apa-apa. Dia menghabiskan waktunya di dalam sebuah lubang
semacam mata air sedalam 2 meter yang kiri-kanannya banyak pohon-pohon
besar. Sesekali makhluk aneh yang disebut Homang itu meninggalkannya dan
kembali lagi membawakannya daging. Begitulah selama dua tahun
kehidupannya. Masih menurut Palin, dia mendengar suara orang-orang
ketika saudara-saudaranya mencarinya diawal dia tersesat. Namun, Parlin
tidak bisa berbuat apa-apa. Dia ketakutan karena si Homang tetap
menjaganya. Happy Endingnya, ketika si Homang pergi, Parlin memberanikan
diri untuk kabur, dengan sisa-sisa tenaganya, dia berlari secepatnya
mengikuti hati nuraninya. Hingga dia tiba disebuah perkampungan daerah
Pahae. Orang-orang di kampung itu sempat mengiranya orang gila. Namun
Parlin tetap tidak peduli. Parlin hanya ingin segera sampai di rumahnya
dan berkumpul bersama keluarganya. Parlin berjalan selama 3 hari tanpa
makan dan hanya minum hingga akhirnya dia sampai di rumahnya. Menurut
nenek saya, kisah si Parlin ini sempat masuk Koran daerah Tapanuli pada
tahun 1987. [I’m not sure]. Kisah kedua, ini sedikit berbeda. Namun
tetap menceritakan tentang adanya Homang, meskipun agak sedikit kurang
bisa dipercaya. Namun kisah ini benar terjadi. Ini terjadi tahun 2006
[?], tidak jauh dari daerah saya. Oh ya, saya berasal dari Kec.
Pangaribuan, Tapanuli Utara. Sebut saja Nurdin, pria 4 anak ini
berangkat ke hutan sama seperti Parlin. Namun hingga saat ini Nurdin
tidak pernah ditemukan. Bahkan tanda-tanda bahwa Nurdin meninggalpun
sampai sekarang juga tidak ada. Keluarga masih berharap Nurdin masih
akan kembali. Hingga akhirnya keluarga memutuskan untuk bertanya pada
dukun ternama [ini nih yang membuat nilai trustnya berkurang). Konon,
menurut sang dukun. Nurdin masih hidup. Dan tidak jauh dari daerah
dimana dia biasanya bekerja mengambil haminjon. Masih menurut dukun,
Nurdin tinggal bersama makhluk besar, berambut panjang, bergigi tajam
dan berbadan gelap. Nurdin katanya sangat bahagia disana. Bahkan dia
bisa melihat setiap orang yang lewat dari sekitanya namun orang-orang
tidak melihatnya. SS[20/10/13]
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com