Pocong
Kejadian ini saya alami kira-kira dua tahun yang lalu sekitar akhir bulan juli 1996, dimana ketika itu kami ditugaskan menjadi mahasiswa KKN di salah satu desa di pesisir pantai Pangandaran. Cerita ini berawal ketika kelompok KKn kami yang berjumlah 10 orang menjadi tenaga sukarela di desa tertinggal di daerah Ciamis.
Setelah sampai di desa, kemudian kami ditempatkan disalah satu rumah penduduk. lalu kami dibawa ke kantor kepala desa. Disana kami diperkenalkan kepada seluruh perangkat desa dan bersilahturahmi dengan pemuka agama setempat. DI sela-sela perkenalan, kepaladesa tersebut mengatakan "Adik-adik jangan kaget kalau di desa ini amsih banyak hal yang gaib dan supraniatural . Di sini sudah biasa". Ujar kepala desa itu sambil memperlihatkan botol-botol yang didalamnya berisi barang-barang kirirkman alias santet selama dia mejabat jadi kepala desa. kami yang nota bene orang kota yang awam dengan masalah-masalah supranatural, cukup kaget dan ketakutan juga mendengar informasi kepala desa itu.
Yang mengherankan dari desa itu, ketika kami melakukan survey tempat, ternyata 2/3 bagian dari desa itu dipenuhi oleh makam alias kuburan. Hingga di desa itu ada 3 kategori untuk kuburan, ada kuburan biasa, kuburan tua dan kuburan keramat. Sampai suatu ketika saat Koordinator desa kamu harus menyampaikan surat undangan rapat ke rumah Pak Kades yang jaraknya sekitar 2 jam perjalanann ddengan menggunakan ojek.
Dusun Kades kami berada di puncak gunung yang kami tempati danharus melewati hutan pinus yang cukup lebat dan kata penduduk setempat hutan itu cukup cukup angker. Setelah menyampaikan surat dan berbincang-bincang sejenak, teman kami yang mengantar surat pun pamit pulang. Di tengah perjalanan, tukang ojek itu pun mengobrol dengan teman kami. "...Den kalo aden KKN takut sama hantu enggak?". Ditanya seperti itu temanku mejadi heran dan sedikit ketakutan. ...."Eh mang, jangan ngomgong yang enggak-enggak dong kan serem. kalau emang enggak takut sama hantu?" tanya temanku..." Ah itu sih kecil. disini sudah biasa Den, Tuh! disebelah kanan dan kiri kita kan kuburan keramat, he..he " kata si tukang ojek yang sepertinya sudah terbiasa dengan hal-hal yang nahe. Belum sepuluh menit dari obrolan mereka , tiba-tiba mesin motor itu mati. Walaupun sudah berusaha untuk menghidupkan motor itu, tetap sia-sia. Beberapa saat kemudian. Dorr!! Ban motor itu meledak dengan sendirinya Aneh...biasanya ban meledak atau kempes kalo menggilas sesuatu. "Aduh kenapa jadi gini ya?" kata tukang ojek. "Begini saja den, Aden tunggu dulu disini, emang kebawah dulu membetulkan ban motor ini".
Walau sebenarnya takut, tapi apa boleh buat, akhirnya temanku itu mau juga menuggui motor itu di tengah hutan yang jauh dari mama-mana. Sambil duduk dan istirahat di atas batu yang sudah berlumut. Temanku yang tak tahu kalu batu yang dia duduki itu adalah batu nisan kuburan keramat yang sudah berlumut. Setelah setengah jam tukang ojek itu pergi, tiba-tiba angin berhembus dengan cepat. Samar-samar temanku itu melihat bayangan putih berkelebat diatas-atas pohon pinus. bayangan itu semakin jelas ketika sinar bulan menerpa tubuhnya. Dan...mahluk itu seperti tertawa mengikik pelan dan sedikit mendesah katena tertiup angin. Hi...Hi..iiii
Temanku yang dari tadi komat-kamit membaca doa tiba-tiba pingsan dan mengompol diatas batu nisan tersebut. Singkat cerita temanku itu sudah dibawa ke rumah oleh si tukang ojek idan dirawat oleh orang pintar setempat. Malam kian larut..teman-temaku satupersatu beranjak tidur. kecuali aku dan temanku Rudi. Kami mengoblrol di beranda depan menghadap ke arah mesjid tua dan kantor kepala desa yang dibelakangnya dipenuhi oleh kibiran. jam saat itu menunjukkan pukul satu dini ahri . tiba-tiba teman-temanku melihat ada bayangan putih seperti mayat yang dibungkus kain kafan alias pocong.
"eh..kkkamu llihat iitu enggak ?" tanya rudi sambil memegang pundakku keras sekali.
" Melihat apa?! tanyaku karena memang aku tak melihat apa-apa. " Itu...tu...pocong!!" tambah Rudi lagi. Lalu akupun refleks melihat kearah dia menunjuk.
Dan...akupun melihat sesosok tubuh yang dibungkus kain kafan sedang melintas diantara pohon mangga dekat mesjid menuju kearah belakang kantor kepala desa. Kami langsung berteriak 'Poconggggg" sambil berlari masuk kedalam rumah. Seisi rumah bangun dan bertanya ada apa. lalu kami menceritakan yang kami alami tadi tentu saja seisi rumah jadi ketakutan. akhirnya kamipun berencana untuk tidak tidur malam itu. tapi setelah jam 3 dini hari, ternyata rasa kantuk mengalahkan kami. Akhirnya kamipun tidur kembali di kamar, kecuali si Rudi yang tidur di sofa kamar tamu karena kamat tidurnya sudah penuh.
Sekitar jam 4 dini hari, kami dikagetkan oleh teriakan Rudi yang keras sekali. Kamipun keluar kamar dan di sepan mata kami terlihat sesosok pocong yang sedang duduk di sebelah teman kami itu. Tatapan matanya sayu, kulitnya melepuh dan bernanah. Kami semua serentak membaca doa-doa minta kekuatan dari yang di Atas. Tiba-tiba sosok itu mulai mengeluarkan asap dan akhirnya menghilang dari pandangan kami. kami sesaat terdiam begitu juga denganku. Serasa didalam mimpi setelah sadar kami berusaha menolong teman-teman kami yang sedang pingsan. akhirnya kami sepakat untuk benar-benar tidak tidur, sambil bersama-sama membaca doa.
Sekitar pukul setengah enam setelah kami shalat subuh, pintu rumah dijetuk dari luar. setelah dibuka, ternyata Pak Kosim yang sedang meronda. kata beliau kami disuruh datang, ke rumah salah satu penduduk nanti siang karena ada yang meninggal.
Siangnya kami datang untuk melayat dan sekedar mengucapkan turut berduka cita. Setelah di persilakan masuk kamipun berdoa di samping jenazah. tapi ternyata...setelah kami lihat wajah yang meniggal itu..wajahnya sama persis seperti pocong yang kami lihat tadi malam.
Jalangkung
Permainan Jalangkung memang sudah tidak asing lagi di Indonesia, permainan mistis ini sering kali dilakukan oleh orang dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Permainan yang KONON memanggil roh orang yang sudah meninggal - tetapi pendapat lain mengatakan bahwa yang datang adalah JIN yang berpura-pura sebagai ROH. Permainan Jalangkung dilakukan dengan cara menggunakan uang logam , gayung yang terbuat dari batok kelapa, atau bisa juga menggunakan jangka. Kisah ceritaku berawal dari rasa ingin tau ku untuk bermain jalangkung, yang mengakibatkan kapok seumur hidup ! Kejadian ini terjadi pada pertengahan Oktober 1996 dimana aku dan teman-temanku berempat mencoba bermain Jalangkung dengan menggunakan Jangka, dirumahku ... dikamar ku. Permainan pemanggilan roh itu dimulaidengan membakar menyan, lilin dan lampu ruangan dipadamkan. Pada saat itu hujan diluar sangatlah deras dan pada saat itu waktu menunjukan jam setengah duabelas malam.
Kami berempat duduk bersila diatas tempat tidur mengelilingi kertas putih bergambar lingkaran abjad. Akhirnya kami bergiliran untuk memegangijangka tersebut berputar. Tak kurang dari sepuluh menit ternyata jangka itu bergerak dan ternyata jangka itu menulis bahwa yang datang adalah roh wanita. Setelah itu saya oper keteman yang kedua , ketiga dan keempat ternyata roh yang datang ternyata seorang pria dengan nama yang berbed. Tiba giliranku lagi ternyata yang datang adalah roh wanita yang pertama, ku alihkan lagi kepada temanku ..tapi ternyata teman-temanku berhasil mendatangkan roh yang berbeda dari semula, dan yang membuat badanku semakin bergetar adalah, setiap giliranku selalu datang roh wanita yang itu-itu lagi.
Hingga begitu tiba giliranku yang ketiga kalinya ... ternyata roh manita yang sama lagi yang datang ...Kami terpaku beberapadetik, dan serentak kami berempat berloncatan dari tempat tidur, langsung mencoba keluar dari kamar dengan berebutan. Dengan nafas terengah-engah langsungkami berkumpul di ruang tamu Kebetulan sekali pada saat itu diruang tamu ada kakakku yang sedang menonton TV. Langsung saja kami ceritakan kejadian yang baru saja kami alami. Kakakku sedikit tidak percaya dengan kejadian yangkami alami. akhirnya kakakku langsung masuk kedalam kamarku untuk membuktikannya..... setelah beberapa menit masuk dan melihat sekeliling kamarku kakakku kembali keruang tamu dan berkata " Ah, kamu semua ...dasar pengecut ... Tuch liat ... temen kamu yang didalem kamar kamu .... dia nyantai saja .... nggak takut ... malahan dia minta rokok sama aku..."
Kontan dengan perkataan kakakku seperti itu semakin membuatku kaget....! Karena jelas-jelas kami dikamar itu hanya berempat, dan semuanya sudah keluar dari kamar itu ... Lantas, siapa yang berada dikamar saya sambil merokok.....???? Tanpa pikir panjang lagi ... kami berempat langsung saja pergi keluar ...dan akhirnya meutuskan untuk tidur di rumah temen kami.
Keesokan harinya saya pulang kerumah dan membersihkan kamarku dari sisa-sisa permainan Jalangkung semalam. Tiba-tiba ibuku memanggilku dan berkata; " Besok lagi jangan bawa temen tidur disini !!... bising !! sampai hampir Subuh gedebak-gedebuk terus...ngapain aja sich ? "
Setelah aku ceritakan ke Ibu kalau aku tadi malam habis bermain Jalangkung dan tidak tidur dirumah.... Ibuku langsung marah habis-habisan. Akhirnya Ibuku memanggil orang pintar.
Setelah diketahui lewat " Orang Pintar " ternyata salah satu roh yang kami panggil ternyata tidak mau kembali, dan bersemayam di celengan yang berbentuk kakek-kakek gendut dengan pakaian kimono.
Gunung Tangkuban Perahu
Kejadian ini saya alami sekitar 10 tahun yang lalu dimana saya masih duduk dibangku SMA.
Sabtu malam minggu, Saya dan dua orang temanku berencana jalan-jalan ke gunung Tangkuban Perahu. Meski tidak disetujui oleh ibuku, saya tetap nekad berangkat. Jam 7 malam kita bertiga berangkat dengan menggunakan motor.
Tanpa berhenti ... kita terus saja memacu motor kita ... hingga akhirnya kita sampai di gerbang masuk Gunung Tangkuban Perahu. Setelah membayar ticket masuk dan sedkit ngobrol dengan petugas ticket.... kami melanjutkan perjalanan. Karena sepi kami tergoda untuk memacu kendaraan sekencang mungkin. Dipertengahan jalan .... disalah satu tikungan tajam ,kami hampir saja menabrak serombongan anak muda yang berjalan kaki dan berpakaian pendaki lengkap dengan ranselnya. Karena merasa bersalah...kami berhenti sebentar dan meminta maaf dengan mereka. Dan kita pun melanjutkan perjalanan kembali. Meskipun jalalan masih saja sepi dan sunyi ...kali ini kita tidak tergoda sedikitpun untuk memacu kendaraan kami sekencang tadi. Karena kami berjalan rada pelan ... akhirnya lama kelamaan kami menyadari...bahwa sepinya malam itu rada lain suasananya. Tetapi kita tidak pedulikan itu semua sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama akhirnya sampai juga kita ke puncak ... dan setelah memarkir motor.... tiba-tiba dari kejauhan terlihat seseorang melambaikan tangan kearah kami... kamipun berpikir bahwa itu tukang parkir yang menyuruh kami untuk memarkir kendaraanya disana. Kami pun beranjak kesana ... tetapi setelah dekat ... tiba-tiba kami menyadari bahwa orang yang melambaikan tangan kearah kami itu sudah tidak ada lagi ditempat tersebut... kami keheranan dan saling pandang satu sama lain....mungkin orang tersebut sudah pergi atau kami yang salah lihat..... tapi tidak mungkin .... di tempat parkir yang luas ini mestinya kita bisa melihat perginya orang tersebut. Tanpa sadar, kami serentak bersama-sama mengambil sebatang rokok. Kami merokok tanpa berkata sedikitpun ... kami semakin merasakan ada sesuatu yang ganjil dengan suasana yang sangat senyaap ...
Tiba-tiba dikejauhankami melihat dua orang, laki-laki dan perempuan berjalan pelan kearah kami...kamipun merasa lega sekali kekhawatiranpun lenyap seketika. Setelah kita perhatikan...semakin mendekat kearah kami terlihatlah bahwa pakaian kedua orang tersebut serba hitam. Tiba-tiba terdengarlah lolongan serigala ........ Kami bertiga langsung tersentak kaget...dan kedua orang itu sudah makin dekat dengan kami dan tiba-tiba terciumlah bau harummmm menyengat ... Kami kontan saling pandang ... dan tanpa diperintah kamipun langsung menyalakan motor kami masing - masing..... Anehh ..... motor kami sama sekali tidak bisa dinyalakan... saya berusaha berdoa dan memohon pertolongan yang Maha Kuasa dan syukurlah motor kami akhirnya bisa menyala juga. Akhirnya dengan kecepatan penuh dengan jalanan yang menurun kamipun tancap gas sekencang mungkin. Tiba-tiba saya mendengar teriakan teman saya kencang-kencang ..." DICK awas jurang ... belok kanan .... hoii belok kanan ....bunyikan klakson ... bunyikan klakson " Tanpa pikir panjang lagi langsung saja ku rem motor ku sekeras-kerasnya, sambil membunyikan klakson. Motorku berhenti tepat beberpa centi dari pohon besar... Syukurlah Tuhan masih melindungi saya, begitu kataku dalam hati.
Akhirnya kita lanjutkan perjalanan kita ...dan kali ini kita berjalan dengan kecepatan standard, berdekatan ... dan tidak bicara sepatahpun.
Kami menjumpai lagi rombongan pendaki yang hampir kita tabrak di perjalanan naik tadi. Kamipun berpesan ke mereka agar jangan ke atas malam ini, dan kamipun menceritakan kejadian yang kita alami. Mereka mendengarkan dengan serius dan setelah mengucapkan terima kasih pada kami mereka tetap berkeras melanjutkan perjalanannya.
Akhirnya kami teruskan perjalanan, dan setelah sampai di pintu gerbang masuk ... kami keheranan mendapati pintu gerbang itu dikunci dengan gembok hitam yang besar sekali. Untunglah pintu kecil disamping pintu gerbang tidak dikunci dan cukup buat dilewati motor. Setelah mengeluarkan motor dan meneruskan perjalan .... beberpa meter kemudian kami melihat warung kopi. Kamipun sepakat berhenti untuk beristirahat sambilmenenangkan pikiran. Sambil ngopi ... kami menceritakan peristiwa yang baru saja kami alami. Dan si Bapak pemilik warung itupun bilang : "Sesudah Maghrib, gerbang pintu masuk memang sudah dikunci. dan tidak ada satupun orang yang keatas buat naik gunung ...apalagi rombongan pendaki seperti yang adik ceritakan tadi ..."