Islam Tidak Mengajarkan Kebencian Kepada Lain Mazhab dan Agama
SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=551
.
oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky
(Syaikh
Hasan bin Farhan Al Maliky adalah ulama moderat Arab Saudi. Beliau
seorang Ahli hadis, hukum Islam dan peneliti sejarah, serta seorang
peduli HAM, beliau anti sektarian, ekstrimisme dan kekerasan,
lebih-lebih atas nama agama, Anda bisa berinteraksi dengan beliau lewat
halaman facebook dan Twitter-nya. juga bisa mendowload buku-bukunya lewat situs resminya http://almaliky.org/index.php atau mendengar ceramah-ceramahnya lewat halaman youtube-nya)
.
Terma perbedaan mazhab dan terma “Sakit Kebencian” adalah dua terma yang berbeda dari beberapa sisi.
Sebagai seorang Muslim, Anda tentu
berbeda dengan seorang Yahudi dan Kristen, tetapi perbedaan itu tidak
mengharuskan Anda membenci mereka kecuali dengan dua syarat sebagaimana
disebutkan Al Quran:
- Memerangi demi agama.
- Mengusir dari kampung halaman.
Anda tidak boleh membenci saudaramu sesama manusia kecuali dengan dua syarat atau salah satu dari keduanya:
- Ia memerangimu dan bertindak jahat karena agamamu.
- Ia mengusir kamu dari kampung halamanmu.
Surah
Al Mumtahanah mulai awal hingga akhir menjelaskan masalah ini
yang oleh Kaum Ghulat (Ekstrimis Salafy) dibelokkan di sepanjang sejarah.
Mereka menjadikan bagian dari inti agama kebencianmu kepada siapapun yang berbeda denganmu..
Merekalah
yang mengada-ada akidah ini. Karena itu mereka memaksa hatimu membenci
semua orang yang berbeda denganmu dalam agama atau mazhab atau bahkan
berbeda denganmu dalam pendapat… Ini adalah kesalahan fatal
yang akan menyeret kepadamu dosa demi dosa sementara kamu tidak
mengetahuinya. Maka dari itu waspadalah!
Sikap berlebihan (Ekstrimisme) akan
mengharuskan atasmu membenci Dokter di RS, pekerja di Restoran, pekerja
di Bengkel, Insinyur Komputer dan mayoritas orang yang kamu jumpai di
jalanan. Kamu harus membenci mereka… Ini adalah penyakit… Ini adalah
Virus…!
Virus kebencian yang oleh kaum Ekstrimis Salafy dinisbatkan kepada agama dan Syari’at Allah… Sebenarnya mereka adalah korban Setan (Sesungguhnya setan ingin menebar permusuhan dan kebencian di antara kalian). Di
sini harus dibedakan antara membenci orang yang bertindak kejahatan, si
zalim, si mutakabbir (angkuh dan sombong), pembunuh dll, dengan
membenci pemilik pendapat atau mazhab atau agama dan kepuasan pandangan
pribadi…
Yang pertama kita harus berlepas diri dari mereka, dan tidak demikian dengan yang kedua.
Berlepas diri dan anti pati terhadap
orang yang berbuat kejahatan itupun harus terlebih dahulu diketahui
dengan jelas dan pasti bahwa ia berbuat kejahatan terhadap jiwa atau
harta atau kehormatan… Dan Kamu tidak boleh menggolongkan semua orang yang berbeda (pandangan, mazhab atau agama) denganmu bahwa ia adalah pelaku kajahatan.
Saya akhiri dengan kalimat: Bahwa
jiwa itu tertarik untuk mencintai orang yang berbuat baik kepadanya… Ini
adalah fitrah… Fitrah dari Allah… Dan Islam adalah agama Fitrah… Maka
janganlah kamu membeni seseorang karena agamanya atau mazhabnya! Ini nasihatku untukmu.
Ya, kamu harus membenci si pelaku
kejahatan atasmu atau orang yang memerangimu karena agama atau orang
yang mengusirmu dari kampung halamanmu. Ini adalah wajar sekali. Ini
adalah Fitrah juga. Agama Allah di sini mengajarkan membenci pelaku kajahatan.. Bukan membenci orang yang berbeda denganmu…
Jadi mazhab kita lebih luas dari sekedar
masalah tidak membenci Syiah atau Wahhabi atau Mu’tazilah dst. Manusia
itu sendirilah yang membentuk kecintaan, kebaikan dan berbakti
kepadanya, apapun agama dan mazhabnya.
Tebarkan kecintaan di antara semua anak manusia, baik Muslim maupun non Muslim, Sunni maupun Syiah, baik yang berpandangan islami (moderat atau konservatif) maupun sekuler… Tetapi hati-hatilah dari mencintai pelaku kejahatan, si zalim dan kriminal.. Jangan
percaya kepada orang yang mentransfer kepadamu arahan-arahan setan
(untuk menebar permusuhan dan kebencian) bahwa hal demikian itu diridhai
dan dicintai Allah. Tidak… Ini adalah sikap melanggar. Allah tidak meridhainya untuk kalian hal demikian.
Ketika kamu membenci seorang dokter
Kristen atau Buda sebenarnya kamu sedang terjatuh dalam maksiat.
Janganlah mereka menipumu dengan mengatakan bahwa sikap demikian itu
adalah peneguhan sikap/prinsip al Wala’ dan al Bara’ah (sikap loyal dan
cita kepada Mukmin/Muslim dan sikap tegas dan antipati terhadap kaum
Kafir).
Ini adalah tipu daya iblis. Karena
dengan kebencian (terhadap selain pelaku kejahatan) itu kamu telah
melakukan kejahatan dan kamu telah menisbatkan kepada Allah bahwa Dia
telah memerintahkan kejahatan.
Dengan demikian kamu telah berdusta atas
nama Allah (tanpa kamu sadari) padahal kamu ingin jujur atas nama Allah.
Maka dari sinilah virus kebencian telah terbentuk sejak lama. Virus jahat ini telah berpengaruh dalam kemunduran umat Islam serta persengketaan interen mereka, karena kebencian menyeret darah-darah ikut serta bersamanya untuk kesuburannya.
Kebencian pertama di tengah-tengah umat kita adalah dari kaum kafir Quraisy. Mereka membenci Muhammad saw. karena agama yang beliau bawa, karena pemikiran dan pandangan…
Mereka tidak membenci beliau saw. karena beliau telah melakukan
kejahatan terhadap mereka baik dengan pedang, tombak atau gangguan
apapun.
Nabi saw hanya berbicara… Hanya menasihati mereka. Hanya itu.
Mereka (Kafir Quraisy) membenci dan
mengembargo beliau di lembah bani Hasyim… Mereka bersekongkol untuk
membunuh dan mengusir beliau saw. bersama para sahabat beliau dari kota
Mekkah.
Pertanyaan:
Apa yang mendorong suku Quraisy untuk memulai membenci dan antipati?
Jawab:
Rasa dengki,
keangkuhan dan ketergesah-gesahan… Ini semua dari setan dan tipu
muslihatnya. Setan merayu agar membenci karena ia adalah langkah awal…
Kebencian adalah mukaddimah yang wajar yang mendorong berbuat tindak
kejahatan. Karena itu setan sangat ingin menebar kebencian itu. Sesekali
atas nama maslahat… Sesekali atas nama kesukuan… Dan terkadang atas
nama agama dan akidah… Semua tidak ada bedanya.. Yang penting setan
telah menggiringmu untuk menjadi ahli (penghuni) neraka Jahannam…
Setan
menggiringmu untuk berbuat tindak kejahatan atas nama kesukuan atau ras
atau agama… Atas nama itu tidak penting.. Itu hanya sarana.. Yang
penting kamu berbuat tindak kejahatan.
Karena itu, ini kaidah yang saya katakan untuk kalian, maka cari dan pelajarilah…
Kaidah itu bekata: “Siapa yang meremehkan mukaddimah Setan pasti ia terjatuh dalam kubangan hasilnya.”
Mukaddimah setan mudah sederha dan ringan
serta merayu.. Ia menghiasi, maka dari itu berhati-hatilah! Setan
menanamkan kebencian kepada Nabi saw dalam hati kaumnya (suku Quraisy)..
Merekalah yang mendustakan beliau… Mengusir dan memerangi beliau serta
menyatukan sekutu-sekutu dan kelompok-kelompok yang bersatu padu
memerangi beliau saw…
Ini adalah realita!
Dan kebencian
kepada Nabi saw ini mesti bercampur dengan kebencian kepada kabilah
beliau yaitu Bani Hasyim serta keluarga dekat beliau… Saudara dan anak beliau,
karena itu mereka memboikot dengan mengurung bani Hasyim di lembah.
Mereka (kafir Quraisy) memakan jantung Sayyidina Hamzah (setelah gugur
syahid di perang Uhud).. Setelah itu Quraisy kalah dan mengibarkan
bendera putih pada hari Fathu Mekkah dan Nabi saw. pun memaafkan mereka:
“Pergilah kalian semua, kalian kubebaskan (At Thulaqa”). “
Tetapi orang yang telah dikuasai setan untuk memerangi kenabian tidaklah mudah begitu saja ia tinggalkan. Karena itu kita saksikan setan tidak meninggalkan kabilah Quraisy. Setan terus bersama mereka setelah mereka menyatakan secara formal keislaman mereka, setan mendorong mereka membenci Nabi Muhammad saw dan mengharap kekalahan beliau saw. pada perang Hunain. Mereka merencanakan pembunuhan beliau secara mestirius pada hari Tabuk... Kemudian suku Quraisy bersama sekutu mereka berbuat banyak kejahatan yang dibongkar kedoknya dalam surah At Taubah.
Persekutuan itu cukup luas mencakup kaum
Yahudi dan suku-suku Arab Baduwi serta kaum Munafikin disamping
koordinasi terus-menerus dengan pihak Romawi seperti dibongkar oleh
dokumen-dokumen Romawi sendiri. Dan
yang membantu langgengnya kebencian Quraisy (kepada Nabi dan Bani
Hasyim) adalah bahwa banyak dari keluarga mereka yang terbunuh oleh
pedang Imam Ali . pada perang Badar, Uhud dan Khandaq (perang parit)..
Karena itu suku Quraisy alergi dan antipati kepada Imam Ali bin Thalib.
Dari kenyataan sejarah ini kita mesti tau bagaimana misalnya virus kebencian kepada Syiah…
ini bukan dalam rangka mensucikan Syiah dalam kesalahan atau khurafat
dll… Akan tetapi untuk mengetahui sebab dan latar belakang kebencian
gila ini!
Kebencian gila yang berkesinambungan sejak zaman Nabi saw.. Di mana suku
Quraisy setelah memeluk Islam secara formal pun tetap membenci Imam Ali
sebagai ganti untuk kebencian lama mereka kepada Nabi saw…
Kita semua mengetahui hadis sahabat Buraidah bin Hashib tentang kisah diutusnya Imam Ali dan Khalid bin Walid ke negeri Yaman dan ucapan Buraidah: “Aku tidak bersahabat dengan Khalid melainkan karena dasar kebenciannya kepada Ali.” ! Ini semua setelah ia memeluk Islan secara formal!
Jadi kebencian suku Quraisy kepada Nabi
saw. telah berubah secara sendirinya menjadi kebencian kepada orang yang
paling dicintai dan paling dekat kepada Nabi saw. serta orang yang
paling membela Nabi saw. dan orang yang paling gigih dalam membela Nabi
saw. dari kejahatan kaum musyrikin. Jadi kebencian mereka (mantan kafir
musyrik Quraisy) kepada Imam Ali didorong oleh banyak sebab.
Jika Anda tidak mengkaji sebab-sebab
perdana ini Anda tidak akan tau apa di balik kebencian menggila kepada
Syiah… Kebencian kepada setiap orang yang mencintai Ali dan Ahlulbait…
Kebencian kepada setiap orang yang mengecam musuh-musuh Ahlulbait dan
para pelaknat dan para pembunuh Ahlulbait.
Kemudian masalahnya berkembang dan para pendengki itu berkuasa. Maka mereka
memerangi Imam Ali dan melaknati beliau dari atas mimbar-mimbar serta
berupaya dengan segenap kekuatan untuk menghabisi keturunan Imam Ali dan
keturunan Nabi Muhammad saw. Ini adalah pondasi setan.
Karena itu Nabi saw bersabda: “Tidak mencintai Ali kecuali orang beriman dan tidak membenci Ali kecuali orang munafik.”
Orang-orang Mukmin biasa selalu sedikit. Tidak berpegang teguh dengan
kecintaan kepada Ali kecuali orang beriman karena seluruh situasi dan
kondisi mendorong orang untuk membenci Imam Ali. Seluruh kondisi mulai
dari para penguasa sepanjang sejarah, mayoritas manusia, kekuasaan
Quraisy, pelaknatan terhadap beliau di atas mimbar-mimbar dan warisan intelektual yang mengagung-agungkan musuh-musuh Imam Ali… Banyaknya orang yang merusak citra kecintaan kepada beliau dari kaum Syiah Ghulat (yang ekstrim dan berlebihan kepada Ali)
Semua
kondisi di atas mendukung Anda untuk membenci Keluarga Nabi Muhammad saw
dan membenci siapapun yang punya koneksi kepada mereka.
Semua kondisi mendorong Anda meniup balon keutamaan musuh-musuh Imam Ali
dengan hadis-hadis palsu keutamaan mereka demi melawan Ali… Karena itu
Anda sedang dalam ujian berat.
Jadi sampai para pembenci Nabi Muhammad
saw dan keluarga Nabi Muhammad ke puncak kekuasaan di waktu yang relatif
dini sekali (pada tahun 41 H) dan pengandalan mereka kepada politik
melaknat Imam Ali secara terang-terangan dan melaknat Nabi secara
terselubung adalah sebuah kesuksesan gemilang setan.
Dan ketika makar Bani umayah ini
terbongkar di hadapan sebagian fukaha’ dari kalangan sahabat dan mereka
pun segera mengingatkan umat atas makar jahat tersebut, maka
tersembunyilah peringatan itu dari akal-akal (bahwa sebenarnya mereka
bermaksud melaknat Nabi Muhammad saw), tetapi peringatan itu tersimpan
dalam warisan umat.
Maksud saya bahwa setan menempuh dua jalan mundur ke belakang…
Langkah Pertama: Mengakui bahwa mereka hanya melaknati Imam Ali bin Abi Thalib… Bukan Nabi Muhammad.
Langkah Kedua: Mereka bahkan mengingkari bahwa mereka melaknat Ali sekali pun.
Sekarang, mayoritas ekstrimis Salafy menempuh jalan kedua setan ini...yaitu mereka
ngotot mengatakan bahwa Bani Umayyah tidak pernah melaknati Imam Ali!
Bukan karena mereka mencintai Imam Ali akan tetapi karena mereka
berusaha mengangkat kembali para pelaku dan pelopor pelaknatan terhadap
Imam Ali itu untuk penjadi Para Pemberi Hidayah yang telah dibimbing
Allah!!
Jadi sampai di sini, saya sudah sebutkan beberapa sebab virus ini:
- Kenabian Muhammad saw yang mana beliau adalah dari suku Bani Hasyim.
- Jasa kegigihan Imam Ali dalam membela Nabi saw.
- Sampainya musuh-musuh Nabi Muhammad saw ke puncak tampuk kekuasaan.
Dan ketika musuh-musuh Nabi saw dan Imam
Ali ke tampuk kekuasaan, mereka bersikap sangat semberono. Mereka
melaknati Imam Ali dengan terang-terangan dan melaknati Nabi saw. secara
terselubung (sebagaimana diungkap oleh istri Nabi Ummu Salamah dan
sahabat Ibnu Abbas serta selain keduanya), maka dengan demikian kedok
kejahatan mereka terbongkar.
Dan ketika terbongkar, mereka tetap
menyisakan pelaknatan terselubung itu dengan tetap melaknati Imam Ali
dan semua orang yang mencintai Ali! Seakan bukan Nabi saw yang dituju
oleh oleh si pelaknat!
Pelaknatan itu disertai dengan
penyebar-luasan syair-syair yang melecehkan Nabi Muhammad saw.
Syair-syair itu mereka ajarkan kepada anak-anak mereka, sampai Yazid pun
menghafalnya dan ia baca di hadapan umum serta al
Walid bin Yazid juga mengulang-ulang membacanya ketika ia merobek-robek
Mushaf Al Quran dengan menjadikannya bidikan anak panahnya…
Negara adalah negara, dan permasalah ini
hampir terbongkar total sehingga mendorong setan untuk meringankan
dampaknya dengan menyibukkan masyarakat dengan berita-berita
ekspansi/futuhat dan semangat menjaga kesatuan negara Islam serta
mengingatkan akan bahaya Syiah (masih kata kata propaganda penguasa)
yang berusaha merobohkan agama!
Dan di antara faktor yang membantu
tersebarnya virus ini -khususnya di kalangan kaum awam- adalah
pelaknatan terhadap Imam Ali di setiap kesempatan khutbah dan menyebut
beliau sebagai PENCURI DAN PEMBUNUH… dll. Dan orang yang mengetahui
kenyataan sebenarnya sangatlah sedikit lagi tertindas. (Blog ini pernah
menurunkan artikel tentang pengakuan Syekh Salafy Al Albani bahwa
Muawiyah mencaci-maki Ali bin Abi Thalib, silahkan rujuk
KESINI __red)
Dan di antara yang membantu tersebarnya virus kebencian itu di kalangan kaum khusus (ulama dan cendikiawan) adalah
empat surat perintah ketetapan Muawiyah (seperti telah kami paparkan
sebelumnya_pen)
yang di dalamnya ditetapkannya pemutusan pemberian (bantuan negara dari
Baitul Mal) bagi siapa saja yang mencintai pribadi Ali bin Abi Thalib
serta tidak diterimanya kesaksian mereka… dll.
Jadi berbagai sebab tumbuhnya kebencian
itu di abad pertama saja sangat banyak sekira yang diperlakukan keji
seperti itu selain keluarga Nabi Muhammad pastilah berita tentang mereka
padam dan terpendam. Tetapi Allah Maha Berkuasa atas segala perkara
sebelum dan sesudahnya… Maka barangsiapa mengira bahwa ia mampu
memadamkan cahaya yang Allah kehendaki untuk bersinar maka ia adalah
orang bodoh yang sedang tertipu oleh angan-angannya.. Tidak
ada jalan untuk memadamkan CAHAYA MUHAMMAD DAN KELUARGA MUHAMMAD…
Solusinya adalah BERIMAN ATAU KAFIR.. Di sini Anda punya ikhtiyar dan
Anda bebas memilih.
Maka tidak tersisa pilihan kecuali
menyerah bahwa memadamkan CAHAYA MUHAMMAD SAW DAN KELUARGA MUHAMMAD
ADALAH MUSTAHIL., karena Allah tidak akan mengizinkan itu terjadi
(TITIK! ). Jadi tidak tersisa kecuali kita menelusuri efek dan pengaruh
virus kebencian yang sangat klasik itu dalam jiwa-jiwa kita kemudian
kita sucikan jiwa kita darinya… karena itu janganlah kalian membenci
mazhab syiah… Kalian berbeda dengan mereka itu silahkan saja. Selamatkan
mereka dari kesalahan mereka sebagaimana kalian menyelamatkan yang
lainnya. Adapaun kegilaan sikap dalam membenci Syiah itu kalian sendiri sudah tau dari mana virus ini menyebar dan bermula.
Jangan
kalian membenci Syiah, Sunni, Yahudi dan Nashrani serta orang ateis,
tidak terkecuali kaum fanatik dari mereka apabila sikap fanatik mereka
itu muncul dari pemikiran (sekedar pemikiran tidak boleh dibenci karena
mereka tidak melakukan kejahatan fisik _red). Bencilah yang bertindak
jahat dari kalangan mereka! Itu saja.
Bersikap jahat di sini bukan terhadap informasi yang menurut Anda benar. Tidak!
Tetapi
berbuat jahat dimaksud di sini adalah secara materi/fisik seperti
memerangi, mengusir dari kampung halaman. Jangan kalian perlebar arti
“berlaku jahat” di sini.
Agama Allah adalah milik Allah, bukan milikmu atau mazhabmu, bukan milik negaramu atau partaimu...
Agama sepenuhnya milik Allah. Tidak boleh kamu mengotorinya dengan hawa
nafsumu dan kamu mengklaim bahwa agama akan selalu bersama kedengkianmu
dan virus yang menghinggap dalam jiwamu.
Dan saya katakan kepada SETAN YANG YERKUTUK: Sampai kapan kamu akan menipu dan mengirim kaum dungu itu dan kamu yakinkan mereka agar membenci Syiah karena Allah?
Kami tau persis bahwa kamu adalah musuh Muhammad saw dan keluarga Muhammad… Mereka itu sasaranmu bukan?!
Sampai kapan kamu menipu mereka dengan pembutaan yang zalim agar membenci komunitas yang banyak itu yang bernama Syiah?
Ajari mereka yang engkau tipu itu agar
meningkatkan kualitas stitmen/pernyataan mereka… Benahi redaksi yang
biasa mereka lontarkan dan jauhkan kekasihmu dari keluarga Muhammad!
saya katakan kepada setan: Kamu tau bahwa Syiah bukan sasaranmu. Sasaranmu adalah Nabi Muhammad saw. dan keluarga Nabi Muhammad.
Kamu tipu mereka (para pembenci Syiah) agar kamu jauhkan mereka dari
cahaya pertama. Kamu cerai beraikan mereka dari cahaya itu. Dan sebagian
Syiah telah membantu kamu dalam hal ini.
Benar. Kami
menhetahui bahwa sebagian Syiah membantumu sebagaimana juga sebagian
kita (Sunni) membantumu karena kamu masuk kepada mereka dan juga kepada
kami serta kepada seluruh umat manusia. Kamu mengambil yang terjelek
dari masing-masing mereka semua dan akhirnya kita saling bertikai.
Cahaya Muhammad saw. dan keluarga
Muhammad dalam menyucikan Allah akan menang… Cahaya Muhammad dan
keluarga Muhammad dalam menjunjung tinggi keadilan, kejujuran dan etika
akan tetap abadi. Ambillah para kekasihmu dari kedua golongan ini menuju
neraka Jahannam.. Kamu tidak akan berhasil..!
Allah lah yang menjaga Kitab suci-Nya dengan Kitab suci-Nya sendiri..
Allah lah yang menjaga Muhammad saw. dan keluarga Muhammad dari gangguanmu, dari seraunmu dan dari bala tentaramu…
Allah lah yang akan mengganti Muhammad saw. dan keluarga Muhammad dari gangguan kepalsuanmu hai makhluk terkutuk.
Kaum Mukmin yang jujur dalam keimanan
mereka baik dari Ahlu Sunnah mapun Syiah dan dari seluruh mazhab akan
tetap setia bersama Muhammad saw. dan keluarga Muhammad betapapun setan
berupaya menghiasi jalan sesat musuh-musuh mereka.
Banyak kebusukan tidak mengguncang kami.
Muhammad saw. dan keluarga Muhammad bukan ancaman bagi siapapun kecuali atas setan dan para kekasihnya... Muhammad saw. dan keluarga Muhammad milik jagat alam bukan hanya milik umat Islam.
Barangsiapa mau melihat silahkan… Dan yang mau buta silahkan!
Muhamad saw. dan keluarga Muhammad akan
selalu bersama agama, akal sehat, kedamaian, pengetahuan, berfikir
sehat, kasih sayang dan kecintaan dll. Muhammad saw. dan keluarga
Muhammad tidak akan sudi bersama kebencian dan pelaku kajahatan yang
bejat.. Demikianlah mereka. Dan demikianlah kami mengenal mereka.
Muhammad
dan keluarga Muhammad bukan bahan untuk pertikaian mazhab tidak pula
untuk kepentingan politik, dendam dan kedengkian atau pemanfaatan kotor.
Mereka milik Allah, milik agama Allah dan jalan untuk
makrifat mengenal Allah dan mengenal Sunnah/ketetapan Allah atas
bamba-hamba-Nya dan setelahnya akan ada penyaringan.
Seorang Suni yang obyektif dapat dengan segenap ketenangan dan kemantapan jiwa untuk mencintai Keluarga Muhammad. Kitab Khashaish Ali karya an Nasai cukup baginya. Jangan kamu menipu dirimu sendiri bahwa kecintaan kepada Keluarga Muhammad adalah KESYIAHAN ATAU KERAFIDHIAN.
Seorang Sunni yang obyektif dapat dengan sepenuh kemantapan untuk berlepas diri dari kejahatan dan kezaliman bani Umayyah.. Kitab an Nashaih al Kafiyah karya Muhammad bin Aqil asy Syafi’i cukup baginya.. Beliau telah merangkum untukmu semua bukti akan hal itu.
Maksud saya: Bukanlah
sekedar sebuah mukjizat ketika kamu mencintai Muhammad dan keluarga
Muhammad… Bukan mukjizat pula kamu berlepas diri dari musuh-musuh
mereka.. Benar bahwa area perbedaan dengan pelaku Saqifah adalah terma yang layak dibaca. Tetapi
masalah yang pertama (mencintai Muhammad dan keluarga Muhammad dan
membenci musuh-musuh mereka) adalah tidak ada uzur bagi siapapun untuk
tidak bersikap.
Kecintaan
kepada Keluarga Muhammad tidak berarti Anda bersikap loyal kepada Iran.
Hati-hatilah dari perangkap setan terhadap akalmu untuk
mengait-ngaitkan antara keduanya. Ini jangan diartikan bahwa
saya mengajak kalian bersikap zalim terhadap Iran… Iran ada positif dan
kekuranganya seperti halnya negera-negara lain.
Melalui
pengenalan saya terhadap Ahlulbait Nabi saw. saya mantap dan yakin bahwa
Ahlulbait di atas negara, partai dan mazhab-mazhab. Tetapi setan bersemangat untuk menggabungkan mereka dengan negara atau mazhab.
Ini tidak berarti saya menyamakan orang
yang mencintai Ahlulbait, mengenal kedudukan mulia mereka dan ajaran
mereka dengan orang yang membenci Ahlulbait, yang mengucilkan mereka dan
juga orang yang berlebihan dalam bersikap terhadap mereka dan dalam
keyakinan yang khurafat tentang mereka.
Tetapi tentu berbeda antara orang yang
perhatian kepada mereka dan memperhatikan model hidup mereka dan warisan
intelektual dan spiritual mereka -walaupun mungkin ada kekurangannya-
dengan orang yang perhatiannya tertuju kepada model hidup dan sejarah
para pembunuh dan pelaknat Ahlulbait. Jelas antara keduanya sangat
berbeda.
Intisari kata:
Cintailah seluruh umat manusia …baik Muslim maupun non Muslim.
Setiap orang yang bersikap damai kepada kalian, kalian punya hak untuk mencintainya dan berbuat baik terhadapnya.
Kecam dan celalah kezaliman dan setiap pelaku kezaliman, dusta dan pendusta serta keangkuhan dan pelaku keangkuhan.
Islam adalah agama penuh makna bukan sekedar redaksi kosong. Hubungan Allah dengan hati ini, apakah ia sehat atau sakit… Islam bukan agama nama-nama, person, wilayah atau ras.. Jangan jadikan agama Allah mengikuti ras-ras dan fanatisme kalian. Karena itu semua adalah produk manusia sedangkan Allah adalah Tuhan semesta alam.
Ingat: Allah adalah Tuhan semesta alam… Bukan hanya Tuhan kalian saja.
Sang Rasul saw. adalah Rahmat bagi semesta alam.
Seluruh alam. Jangan kalian jadikan Allah dan Rasul-Nya Sunni atau Syiah. Meninggilah menuju Allah.
https://abusalafy.wordpress.com/