by: http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/10/20/new-media-konsep-dan-elemen-dasar-602904.html
“Jadi saya ingin mas Romy nanti menghipnotis co-Host,” papar Produser.
“Wah, sebaiknya jangan co-Host, tetapi penonton di studio,” jawab Romy Rafael. “Soalnya penonton di rumah akan mengira rekayasa. Tetapi kalo yang dihipnotis penonton di studio kan tidak kita kenal”.
Percakapan Romy
Rafael, praktisi hypnoterapis, dengan salah satu Produser saya ini
berlangsung di luar studio. Seperti biasa, sebelum syuting, Produser
memberikan penjelasan pada Narasumber atau Bintang Tamu. Kebetulan pada
saat itu Produser mengundang Romy Rafael. Selain menggali aktivitasnya,
Romy diminta buat merealisasikan gimmick yang ada dlam konsep show-nya, yakni menghipnotis co-Host.
Namun, mendengar
penjelasan Romy yang tidak ingin menghipnotis co-Host, mau tak mau
konsep pun berubah. Saya yang ikut mendengar seluruh percakapan tersebut
mengerti sekali alasan Romy tak ingin menghipnotis co-Host. Ya, soal
tidak ingin dianggap show-nya cuma rekayasa atau kongkalikong dengan crew televisi.
“Jadi sekarang gimana mas?” tanya Produser, meminta saran Romy.
“Kira-kira masih lama nggak syutingnya?” Romy balik bertanya.
“Emang kenapa mas?” lagi-lagi Produser balik bertanya.
“Saya butuh waktu
buat mencari penonton yang pikiran mereka bisa dipengaruhi dan
tersugesti. Lalu saya akan mengolah pikiran mereka…”
“Butuh berapa orang mas?”
“Dua orang…”
“Berapa lama mas?”
“Lima menit?”
Akhirnya kesepakatan
pun terjadi. Produser langsung mengajak Romy masuk ke studio yang sudah
ada ratusan penonton. Sebelumnya, Produser sempat menawari Romy buat
dicarikan dua orang penonton, lalu dua orang itu langsung dipengaruhi
pikirannya. Namun, Romy menolak. Sebab, belum tentu yang dicari Produser
dua orang yang tepat, bisa disugestikan alam bawah sadar mereka.
Di dalam studio seluruh penonton diminta memejamkan mata. Saatnya Romy beraksi. Mencari penonton buat disugesti.
“Bayangkan ada lem di telapak tangan Anda,” ujar Romy, meminta pada ratusan penonton untuk merekatkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri. “Lem
yang ada di tangan Anda itu merekat cukup keras. Setiap kali Anda ingin
membuka telapak tangan Anda, seratus kali lipat lem makin mengeras.
Solid. Bayangkan pula telapak tangan Anda yang sudah merekat dengan lem,
dibalut dengan isolasi. Katakan dalam hati Anda, tangan saya
terkunci….tangan saya terkunci….”
Dari ratusan penonton,
akhirnya Romy memilih dua orang penonton yang dianggap fisik dan
mentalnya bisa dipengaruhi. Produser langsung memberi tahu pada Camera
Person (Camper) tempat duduk dua penonton itu. Tujuannya agar Camper
dapat mengambil gambar mereka pada saat syuting.
Dalam syuting, Romy
tak lagi mengenakan syal warna hitam sebagai punutup kepala. Saya baru
berjumpa kembali dengan pria kelahiran Surabaya, 12 Juli 1977 ini.
Selama ini komunikasi saya via BBM, terutama saat saya minta testimoni
buku karya saya, Broadcast Undercover (2013). Minggu lalu, saat
syuting, penampilannya sudah beda. Meski masih tetap menggunakan
wardrobe warna hitam-hitam, tetapi rambut pria lulusan Hynotism Training
Institute, Ultimae Stage Hypnotism Institute, dan Institute for Neuro
Research and Education ini tak lagi ditutup syal. Rambutnya yang panjang
dikepang.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com