Himbauan
Mendagri Gamawan Fauzi kepada kepala daerah untuk menjalin kerja sama
dengan FPI merupakan sebuah langkah unik dalam rangka pembangunan
daerah. Gamawan mengatakan, kepala daerah seharusnya tidak alergi dengan
organisasi kemasyarakatan (ormas). Menurutnya, FPI merupakan aset
bangsa dan kerja sama bisa dilakukan untuk program-program yang baik.
Dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan
Kawasan Perkotaam Tahun 2013, di Hotel Red Top, Jakarta Pusat, Kamis
(24/10/2013), Gamawan juga mengatakan, kalau perlu dengan FPI juga kerja
sama untuk hal-hal tertentu untuk hal-hal yang baik. Selain itu, kepala
daerah juga bekerja sama dengan ormas berdasarkan sifat kekhususannya.
Menurutnya, kerja sama dapat dilakukan dengan melibatkan ormas yang
bersangkutan dalam program yang terkait dengan bidang kerja ormas.
Namun, akibat ada dua atau tiga ormas yang berkinerja tidak baik,
akhirnya citra ormas yang baik ikut rusak.
Kerja
sama antara pemerintah dengan ormas sebenarnya merupakan sebuah langkah
yang cukup bagus dalam rangka melakukan pembangunan di sebuah daerah.
Dengan mengajak anggota-anggota ormas tersebut untuk berperan aktif
dalam program-program pemerintah atau kepala yang bertujuan untuk
pembangunan daerah, proses pembangunan pun akan lebih cepat. Di
Indonesia, terdapat berbagai ormas-ormas yang berskala nasional dengan
anggota-anggotanya yang tersebar sampai di pelosok negeri. Dengan
memanfaatkan jaring anggota tersebut, selain pemerintah melakukan
sosialisasi kepada masyarakat secara umum, pemerintah atau kepala daerah
juga bisa bekerja sama dengan ormas-ormas tersebut untuk melakukan
sosialisasi terkait program pemerintah.
Hal
tersebut sebenarnya secara tidak langsung bermanfaat sebagai media
komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat. 235 juta suara rakyat
Indonesia tentunya tidak akan mungkin bisa didengarkan secara
bersama-sama maupun bergiliran oleh pemertintah. Oleh karena itu
diperlukan wakil dari rakyat yang bisa mewakili suara-suara tersebut.
Suara tersebut juga dapat didelagasikan kepada ormas sebagai penyalur
suara rakyat kepada pemerintah. Dengan adanya kerja sama antara ormas
dengan pemerintah, tentunya suara yang mereka wakili akan lebih didengar
daripada suara-suara lain yang kepastiannya masih diragukan.
Himbauan
Pak Gamawan untuk memilih FPI sebagai mitra kepala daerah untuk
melakukan pembangunan di daerah justru memperoleh resisten dari
masyarakat karena selama ini track record yang telah diciptakan
oleh FPI sendiri kurang diterima dihati masyarakat. Wajar sajalah
apabila muncul berbagai penolakan dari beberapa kalangan masyarakat
terkait himbauan tersebut.
Sebenarnya
hal tersebut dapat diubah apabila FPI sendiri mau untuk melakukan
perubahan pada dirinya dengan bersikap lebih bersahabat dalam melakukan
kegiatannya. Sebagaimana kita ketahui selama ini bahwa dalam melakukan
kegiatannya FPI selalu berakhir anakis, bahkan sempat beberapa kali
terjadi bentrok yang berskala massif antara FPI dengan masyarakat.
Sebagai contoh, bentrokan antara FPI dengan warga Kendal, Jateng,
beberapa waktu lalu. Hal ini telah memberikan sebuah catatan buruk bagi
FPI di mata masyarakat, terutama masyarakat Kendal. Dengan bersikap
lebih bersahabat dengan masyarakat, penulis merasa FPI pun nantinya
diterima sebagai rekan pemerintah dalam melaksanakan program-programnya.
Di samping itu, kepala daerah selaku rekan kerjanya juga perlu untuk
melakukan sebuah pembinaan terhadap para anggota FPI nantinya baik dari
segi mental maupun fisiknya. Meskipun ini akan memberikan tambahan
tersendiri berupa anggaran yang harus dikeluarkan untuk pembinaan.
Namun, hal tersebut mau tidak mau harus dilakukan oleh para kepala
daerah apabila ingin melakukan sebuah kerja sama dengan sebuah ormas.
Selain
beberapa hal di atas, pemerintah juga perlu memperhatikan masalah
landasan ideologi yang dimiliki oleh ormas yang akan diajak bekerja
sama. Dikhawatirkan jika Pak Gamawan hanya menghimbau kepada kepala
daerah untuk bekerja sama dengan FPI saja, terlebih FPI merupakan ormas
Islam, akan menimbulkan kecemburuan dari ormas-ormas lainnya. Apabila
pemerintah hendak melakukan kerja sama dengan ormas-ormas tertentu, maka
mereka juga harus mau bekerja sama dengan ormas lainnya. Masyarakat
Indonesia sendiri terdiri beberapa agama, sehingga perlu juga dilakukan
kerja sama dengan ormas-ormas non-Islam agar tidak menimbulkan sebuah
kecemburuan sosial dari kalangan masyarakat yang berbeda agama. Hal ini
bertujuan untuk menghindari muncul masalah sosial yang mengarah pada isu
SARA.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com