by: http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/10/131017_iptek_yeti.shtml
Para peneliti di Universitas Oxford, Inggris,
mengatakan mereka kemungkinan mengungkap misteri yeti menyusul uji coba
sampel yang diperkirakan berasal dari mahkluk serupa.
Para ilmuwan Oxford menguji sampel mahkluk berbentuk yeti di pegunungan Himalaya.Uji coba menunjukkan kesamaan genetis dengan beruang salju dari Norwegia.
Dengan temuan ini, para peneliti mengatakan kemungkinan ada subspesies beruang coklat di pegunungan Himalaya yang selama ini dianggap sebagai mahkluk mistis.
Profesor Bryan Sykes, salah seorang peneliti, mengatakan mereka Klik mengumpulkan contoh DNA dari bulu dua binatang yang ditemukan di Ladakh, Himalaya Barat serta dari Bhutan.
Profesor Sykes mengatakan DNA yang mereka teliti 100% sama dengan sampel beruang purbakala dari kawasan Svalbard Norwegia, yang diduga hidup 40.000 tahun lalu atau bahkan 120.000 tahun lalu - masa saat Klik beruang kutub dan beruang coklat terpisah sebagai spesies berbeda.
Sykes mengatakan binatang yang ditemukan itu kemungkinan adalah campuran antara dua beruang itu.
Binatang itu mungkin campuran dan bila gerak-gerik hewan ini berbeda dengan beruang biasa, seperti yang dilaporkan para saksi mata, saya rasa dari sinilah sumber misteri."
Profesor Sykes
Berawal tahun 1951
"Pertanyaannya adalah apakah di balik mitos ini, yeti sebenarnya binatang? Saya rasa beruang ini belum pernah dilihat orang yang mungkin masih ada dan ada persamaan dengan beruang salju.""Binatang itu mungkin campuran dan bila gerak-gerik hewan ini berbeda dengan beruang biasa, seperti yang dilaporkan para saksi mata, saya rasa dari sinilah sumber misteri dan sumber legenda (yeti)," kata profesor Sykes, peneliti genetika manusia.
Foto jejak 'yeti' atau sering disebut Kaki Besar, diambil oleh pendaki Inggris Eric Shipton di kaki Everest pada tahun 1951.
Pendaki legendaris Reinhold Messner, yang menjadi pendaki pertama Everest tanpa oksigen, mempelajari yeti sejak ia melihat makhluk misterius itu di Tibet tahun 1986.
Temuan Messner mendukung teori profesor Sykes.
Ia menemukan gambar di manuskrip Tibet yang berusia 300 tahun yang menyebutkan "chemo" sebutan lokal untuk yeti, dengan keterangan, "Yeti adalah jenis beruang yang hidup di kawasan pegunungan."
Profesor Sykes menambahkan, "Mereka yang antusias dengan si kaki besar ini menduga mereka disanggah melalui sains. Sains tidak menerima atau menyanggah apapun, yang dilakukan adalah memeriksa bukti dan itulah yang saya lakukan."
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com