GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Miskin? Sekolalah ke Luar Negeri! ( Bahwa tidak perlu kaya raya untuk menikmati pendidikan tinggi di negeri orang )

Written By Situs Baginda Ery (New) on Kamis, 24 Oktober 2013 | 21.19

by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/24/miskin-sekolalah-ke-luar-negeri-601958.html
Marwah Daud Ibrahim, Mien Rifai, Nurcholish Madjid, Syafii Maarif, dan Anies Baswedan, kesemuanya bukan dengan orang tua kaya raya. Satu hal yang menyamakan semuanya, lulusan luar negeri dari universitas terkemuka di luar negeri. Ini bisa berarti bahwa tidak perlu kaya raya untuk menikmati pendidikan tinggi di negeri orang.
http://dodomedia.files.wordpress.com/2013/07/semangat-pagi.jpg
Selanjutnya, masing-masing mereka ini punya kesamaan juga yaitu selalu punya kepedulian terhadap kondisi kebangsaan. Marwah Daud Ibrahim memimpin ICMI, Mien Rifai menjadi Pembina jurnal, Nurcholish Madjid memelopori Universitas Paramadina, Syafii Maarif mengabdikan diri di Muhammaddiyah, sementara Anies Baswedan menggagas dan menjalankan Indonesia Mengajar. Luar biasa, mereka tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi sudah sampai pada urusan membantu sesama.

Guru hamba di Universitas Indonesia saat persiapan untuk pendidikan doctor, beliau menceritakan pengalaman ketika mendapatkan kesempatan kuliah ke Amerika Serikat, saat ibunya merestui untuk keberangkatan pendidikan terlontar ucapan “walaupun kami tidak mampu member uang untuk sekolah, namun ada doa yang selalu kami panjatkan”. Ini dapat saya pahami bahwa sesungguhnya kita semua memiliki restu orang tua. Dengan restu itu pulalah, kalau hanya sekadar untuk sekolah ke luar negeri, maka pintu langit tujuh lapis akan mudah saja tertembus dengan modal doa orang tua.

Betapa banyak juga orang-orang kaya yang justru tidak menjadikan pilihan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Hanya karena kesibukan untuk memikirkan harta dan menumpuk modal. Ternyata itu tidak menjadi faktor utama, ada kekuatan lain yang dimiliki untuk sekolah. Restu, doa, bimbingan, dan dorongan orang tua menjadi modal yang sangat berharga dalam rangka menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Lembaga pengelola beasiswa seperti IIEF, Aminef, British Council, DAAD, Japan Foundation senantiasa membuka kesempatan kepada setiap orang untuk mengajukan lamaran. Untuk itu, dari ribuan orang yang mendaftar ada saja keistimewaan yang harus dimiliki sebagai kelebihan yang mungkin saja tidak dipunyai pelamar lain.

Pendidikan luar negeri memberikan kesempatan, akses, dan juga keterampilan. Ketika mereka kembali ke tanah air, panggilan jiwa untuk sennatiasa mengabdi dan berbuat untuk orang banyak tidak luntur. Walau berguru ke orang bule tetapi tidaklah menjadikan identitas keindonesiaan luntur. Justru dengan kemampuan yang diperoleh di luar negeri memberikan semangat tambahan untuk berbuat yang lebih.

Untuk itu, persiapan ke luar negeri memerlukan beberapa hal. Pertama, mengasah kepedulian sosial. Semua tokoh-tokoh yang dituliskan di atas, kesemuanya sudah mencurahkan waktu dan tenaga untuk menjadi pengurus OSIS, melalui organisasi sejak sekolah menengah menjadikan kesempatan untuk memikirkan kemaslahan orang banyak. Kekuasaan yang diperoleh diorganisasi bukan untuk apa-apa, melainkan hanya untuk menggerakan bagaimana siswa dapat menstimulasi kelompok yang lebih besar dalam memberikan sumbangan bagi kemajuan.

Kedua, bekerja dalam lintas golongan. Tidaklah bisa Indonesia ini berdiri kalau hanya karena satu golongan, satu agama, dan satu keyakinan. Bahkan kemajemukan, keberagaman, dan kebinekaan inilah yang menjadi pilar bagi langgengnya Indonesia. Menyadari ini maka tentu akan lebih mudah dalam bergerak dengan nama Indonesia jika senantiasa memperluas pergaulan, pertemanan, dan interaksi tidak dalam lingkup ekslusif. Suasana yang inklusif, akan mudah menjadi bagian masyarakat Indonesia.

Ketiga, mengasah keterampilan berbahasa asing. Untuk kuliah di negara orang dengan bahasa yang berbeda, maka bahasa menjadi syarat mutlak. Untuk bahasa Inggris diukur dengan TOEFL atau IELTS, sementara DAAD untuk bahasa Jerman juga memiliki kualifikasi tersendiri, adapun Perancis dan Italia juga mensyaratkan ini dengan menunjuk sebuah lembaga yang kredibel. Bahasa hanyalah alat, sehingga dengan mudah dapat dikuasai. Ketekunan, latihan, dan semangat tentu akan menjadi kayu bakar bagi melatih diri dalam berbahasa asing. Jika dilakukan dengan pola intensif, maka bisa saja menguasai bahasa dalam waktu singkat.

Beberapa jalan terbuka bagi yang tidak menguasai bahasa Inggris dengan sempurna di tanah air, seperti kursus bahasa di negara tujuan, saat mengajukan pendaftaran berusaha mendapatkan conditional acceptance (penerimaan bersyarat), dan ada pula bridging program (program jembatan). Dengan tiga diantara sekian banyak alternatif ini bisa saja seorang calon mahasiswa berangkat tanpa terlebih dahulu mencapai nilai yang disyaratkan. Sebelum menggenggam ijazah yang akan diperoleh tentunya sudah harus memiliki keterampilan bahasa yang mumpuni. Ini digunakan untuk mengikuti perkuliahan dan interaksi akademik selama menjalani pendidikan.

Akhirnya, bukanlah sesuatu yang mustahil untuk merengkuh impian belajar ke luar negeri tanpa memiliki modal uang sekalipun. Hanya dengan modal semangat, restu orang tua, dan usaha yang tidak kenal lelah, yang kesemuanya disertai dengan doa akan mengantarkan impian ke luar negeri akan mudah tercapai. Sudah banyak bukti, tidak kesiapan untuk memilih itu atau tidak, sepenuhnya bergantung kepada kita. Tuhan menyediakan pilihan, dan manusia yang merdeka untuk mejatuhkan pilihan.

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...