GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Mengenal Satwa Langka di Indonesia dan Dunia

Written By Situs Baginda Ery (New) on Jumat, 25 Juni 2010 | 20.08

about badak..
dr acara dokumenter yg gw tonton ni,
harga cula badak rata² 25rb us$..
klo d pasar ilegal bs lebih mahal lg sampai 50rb us$ (rp. 500jt)
tortilaz sedang offline Reply With Quote
Sponsor links
Old 02-02-2010, 09:32 AM #62
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Macan Tutul Salju


This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 533x800.



Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mammalia
  • Ordo: Carnivora
  • Famili: Felidae
  • Genus: Uncia
    Gray, 1854
  • Spesies: U. uncia

Macan Tutul Salju atau dalam nama ilmiahnya Uncia uncia adalah sejenis kucing berukuran besar, dengan panjang tubuh mencapai 130cm, dan panjang ekor sekitar 100cm. Spesies ini mempunyai bulu tebal berwarna putih keabu-abuan dengan bintik-bintik berwarna hitam kecoklatan. Kucing betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan. Tidak seperti kucing-kucing besar lainnya, Macan Tutul Salju tidak dapat mengaum ataupun mendengkur, dan merupakan satu-satunya spesies di dalam marga tunggal Uncia.

Daerah sebaran spesies ini adalah di pegunungan salju Asia Tengah, dari Afganistan sampai Tibet bagian timur. Mangsa utamanya terdiri dari kambing gunung, kelinci dan binatang-binatang lain yang terdapat disekitar habitat Macan Tutul Salju.

Macan Tutul Salju adalah hewan penyendiri, jantan dan betina berburu mangsa berpasangan hanya pada waktu musim berbiak. Macan Tutul Salju betina biasanya mempunyai dua sampai tiga anak, yang tinggal bersama induknya sampai macan tutul muda berumur setidaknya satu tahun.

Walaupun dilindungi di hampir semua negara tempat spesies ini berada, Macan Tutul Salju masih diburu secara liar karena memangsa hewan ternak dan terutama untuk diambil bulunya. Macan Tutul Salju dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan di dalam CITES Appendix I.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 02-02-2010, 09:38 AM #63
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Tapir Asia


This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 1990x1553.

Tapir Asia Di London Zoo


Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mammalia
  • Ordo: Perissodactyla
  • Famili: Tapiridae
  • Genus: Tapirus
  • Spesies: T. indicus

Tapir Asia (Tapirus indicus) adalah salah satu jenis tapir. Tapir Asia merupakan jenis yang terbesar dari keempat jenis tapir dan satu-satunya yang berasal dari Asia. Nama ilmiahnya indicus merujuk pada Hindia Timur, yaitu habitat alami jenis ini. Di Sumatra tapir umumnya disebut tenuk or seladang, gindol, babi alu, kuda ayer, kuda rimbu, kuda arau, marba, cipan, dan sipan.

Tapir Asia mudah dikenali dari cirinya berupa "pelana" berwarna terang dari bahu hingga pantat. Bulu-bulu di bagian lain tubuhnya berwarna hitam kecuali ujung telinganya yang berwarna putih seperti jenis tapir lain. Pola warna ini berguna untuk kamuflase: warna yang membuat kacau membuatnya tidak nampak seperti tapir, binatang lain mungkin mengiranya batu besar dan bukannya mangsa saat tapir ini berbaring atau tidur.

Tapir Asia tumbuh hingga sepanjang 1,8 sampai 2,4 mdan 8 kaki), tinggi 90 sampai 107 cm (3 sampai 3,5 kaki), dengan biasanya 250 sampai 320 kg (550 dan 700 pon), meskipun berat mereka dapat mencapai 500 kg (1.100 pon).Tapir betina biasanya lebih besar daripada tapir jantan. Seperti jenis tapir lain ekornya pendek gemuk serta belalai yang panjang dan lentur.Di tiap kaki depanya terdapat empat kuku dan di tiap kaki belakangnya ada tiga kuku. Indera penglihatan tapir Asia agak buruk namun indera pendengarannya dan penciuman tajam.

Masa hamil tapir Asia sekitar 400 hari, dimana setelahnya seekor anak lahir dengan berat 6,8 kg (15 pon). Tapir Asia merupakan yang terbesar saat lahir dibanding jenis-jenis tapir lainnya dan tumbuh lebih cepat dari jenis tapir lain. tapir muda dari semua jenis berbulu cokelat dengan garis-garis dan bintik-bintik putih, pola yang memungkinkannya bersembunyi dengan efektif di dalam bayangan-bayangan hutan. Pola pada bayi ini berubah menjadi pola warna tapir dewasa antara empat hingga tujuh bulan setelah kelahiran. Anak tapir disapih antara umur 6 dan 8 bulan dan binatang ini menjadi dewasa pada umur tiga tahun. perkembangbiakan basanya terjadi pada bulan April, Mei Atau Juni. Tapir betina biasanya melahirkan satu anak tiap dua tahun. Tapir Asia dapat hidup hingga 30 tahun baik di alam liar maupun di kurungan.

Ketertarikan baru-baru ini mendorong para perekayasa biologi mencoba menciptakan versi kerdil dari tapir. Mereka percaya bahwa ada pasar untuk tapir kerdil sebagai binatang peliharaan di Amerika Serikat.

Tapir Asia terutama merupakan hewan penyendiri, menandai jalur-jalur besar di darat sebagai teritori atau daerah kekuasaannya, meski daerah ini biasanya bertumpang tindih dengan daerah kekuasaan individu lain. Tapir menandai teritorinya dengan mengencingi tetumbuhan dan mereka sering mengikuti jalur lain dari yang telah mereka buat yang telah ditumbuhi tumbuhan.

Binatang ini vegetarian, ia mencari makan berupa umbi empuk dan daun-daunan dari lebih dari 115 jenis tumbuhan (ada kira-kira 30 yang terutama disukainya), bergerak lambat di hutan dan berhenti untuk makan dan memperhatikan bau yang ditinggalkan tapir lain di daerah itu. Akan tetapi, bila merasa terancam, tapir dapat lari dengan cepat meskipun bertubuh besar, dan mereka juga dapat membela diri dengan rahang kuat serta gigi tajamnya. Tapir-tapir Asia berkomunikasi satu sama lain dengan cicitan dan siulan bernada tinggi. Mereka suka tinggal di dekat air dan sering mandi dan berenang. Mereka juga bisa memanjat tempat yang curam. Tapir aktif terutama malam hari, walaupun mereka tidak benar-benar nokturnal. Mereka cenderung makan begitu matahari terbenam dan sebelum matahari terbit, mereka juga sering tidur siang sebentar. Tingkah laku ini menandai mereka sebagai satwa krepuskular.

Dahulu, tapir Asia dapat ditemukan diseluruh hutan hujan dataran rendah di Asia Tenggara termasuk Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar Burma, Thailand, dan Vietnam. Namun populasinya menurun tahun-tahun belakangan ini, dan seperti jenis-jenis tapir lainnya juga terancam kepunahan. Karena ukurannya, tapir memiliki sedikit pemangsa alami, bahkan tapir jarang dimangsa oleh harimau. Ancaman utama bagi tapir Asia adalah kegiatan manusiatermasuk penebangan hutan untuk pertanian, banjir akibat dibendungnya sungai untuk membuat pembangkit listrik tenaga air, dan perdagangan ilegal. Di Thailand, sebagai contoh, penangkapan dan penjualan seekor tapir muda dapat bernilai US$5500. Di daerah seperti Sumatra, dimana populasinya kebanyakan Muslim , tapir jarang diburu untuk dimakan karena kemiripan tubuhnya dengan babi membuat daging tapir tabu, namun di beberapa daerah mereka diburu untuk olahraga atau tidak sengaja tertembak karena dikira binatang lain. Status dilindungi di Thailand, Malaysia dan Indonesia, yang ditujukan pada pembunuhan tapir dengan sengaja tapi tidak ditujukan pada isu hilangnya habitat, telah membatasi pemulihan atau menjaga polulasi tapir.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 02-02-2010, 09:42 AM #64
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Pinguin bermata kuning


This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 1467x2200.



Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Aves
  • Ordo: Sphenisciformes
  • Famili: Spheniscidae
  • Genus: Megadyptes
    Milne-Edwards, 1880
  • Spesies: M. antipodes

Status Konversi : Terancam Punah

Pinguin bermata kuning (Megadyptes antipodes) atau Hoiho adalah pinguin endemik Selandia Baru. Dahulu pinguin ini dianggap berkerabat dekat dengan Pinguin kecil (Eudyptula minor) karena riset molekular menunjukkan hewan ini lebih berkerabat dengan pinguin dari genus Eudyptes. Seperti kebanyakan pinguin lainnya, pinguin ini merupakan piscivora.

Spesies ini berkembang biak di sekitar South Island di Selandia Baru, begitu juga pulau-pulau Stewart, Auckland, dan Campbell. Koloni pinguin di Semenanjung Otago merupakan pusat perhatian wisatawan yang terkenal; pengunjung dapat mengamati pinguin lebih dekat dari tempat persembunyian, parit-parit, dan terowongan.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 02-02-2010, 10:00 AM #65
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Kelinci Amami





Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mamalia
  • Ordo: Lagomorpha
  • Famili: Leporidae
  • Genus: Pentalagus
    Lyon, 1904
  • Spesies: P. furnessi

Kelinci Amami (Pentalagus furnessi; Amami: ʔosagi), atau Amami no Kuro Usagi 奄美の黒兔, juga disebut Kelinci Ryukyu, adalah kelinci primitif berbulu hitam yang hanya dapat ditemukan di Amami Ōshima dan Toku-no-Shima, dua kepulauan kecil antara Kyūshū selatan dan Okinawa di prefektur Kagoshima (tetapi lebih dekat dengan Okinawa) di Jepang. Kelinci ini sering disibut fosil hidup. Kelinci Amami adalah kelinci kuno yang pernah hidup di Asia daratan, tempat mereka meninggal, sisanya hanya tinggal berada di kepulauan kecil tempat mereka dapat selamat kini.

Kelinci Amami kini merupakan spesies terancam karena perburuan yang akhirnya berakhir ketika Jepang memberikan perlindungan legal kelinci tahun 1921, tetapi kelinci ini juga meninggal karena ditebangny hutan dan dibunuh oleh anjing, kucing dan binatang lain yang dibawa manusia. Mongoose yang dilepas oleh penduduk untuk membunuh ular beracun juga membunuh jumlah besar kelinci Amami. Penebangan pohon sangat melukai kelinci Amami, terutama ketika mereka tidur selama siang hari, dan dapat dibunuh tanpa sempat melarikan diri.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 02-02-2010, 05:54 PM #66
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Kucing Emas




Klasifikasi Ilmiah
  • Kingdom: Animalia
  • Phylum: chordata
  • Class: mamalia
  • Ordo: Carnivora
  • Familia: Felidae
  • Genus: Catopuma
  • Spesies : Catopuma temminckii

Kucing emas atau nama latinnya adalah Catopuma temmenckii akhir-akhir ini sudah jarang ditemui, karena jenis kucing ini sudah hampir punah, menurut beberapa peneliti kucing emas hampir punah karena punahnya hutan habitat mereka, yaitu di benua Asia dan benua Afrika. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa kucing emas punah karena perkawinannya dengan cara kawin silang. Kucing emas merupakan jenis satwa yang dilindungi.

Dinamakan kucing emas karena bulunya berwarna keemasan, meskipun mungkin bulunya itu juga tampak berwarna kecoklatan, abu-abu atau merah keemasan cerah. Kucing emas ini berbeda dari kucing pada umumnya. Binatang ini lebih besar dari kucing biasa, Bagian belakang bundaran telinganya ada garis hitam pendek. Garis putih yang dibatasi warna putih terdapat di pipinya, yang muncul dari sudut bagian dalam matanya. Bagian perutnya selalu berwarna lebih terang dibanding bagian pinggulnya. Berat badannya kurang lebih mencapai 15 kg, dan panjang tubuhnya sekitar 1,3 meter. Jenias-jenis kucing emas antara lain: Temmink Asia yang berukuran sebesar anjing, ada juga yang disebut Fishing Cat yang ditemukan di beberapa bagian dunia, yang ukurannya agak serupa.

Satwa ini dapat ditemukan mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 2.000 m di atas permukaan laut. Hidupnya tidak sesoliter jenis kucing yang lain dan sering terlihat bergerak dalam kelompok, keluarga atau berpasangan. Umumnya satwa ini bergerak di daratan meskipun mereka pandai memanjat dan aktif di siang hari, meskipun mereka pemburu yang ulung di waktu malam. Lokasi yang diperkirakan merupakan habitatnya adalah Tandai dan Gunung Seblat.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 03-02-2010, 05:15 PM #67
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Kanguru pohon Mantel emas





Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mammalia
  • Infrakelas: Marsupialia
  • Ordo: Diprotodontia
  • Famili: Macropodidae
  • Genus: Dendrolagus
  • Spesies: D. pulcherrimus

Kanguru-pohon Mantel-emas atau dalam nama ilmiahnya Dendrolagus pulcherrimus adalah sejenis kanguru-pohon yang hanya ditemukan di hutan pegunungan pulau Irian. Spesies ini memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna coklat muda. Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut berwarna lebih pucat dengan dua garis keemasan dipunggungnya. Ekor panjang dan tidak prehensil dengan lingkaran-lingkaran terang.

Penampilan Kanguru-pohon Mantel-emas serupa dengan Kanguru-pohon Hias. Perbedaannya adalah Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih terang atau merah-muda, pundak keemasan, telinga putih dan berukuran lebih kecil dari Kanguru-pohon Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon Mantel-emas sebagai subspesies dari Kanguru-pohon Hias.

Kanguru-pohon Mantel-emas ditemukan pada tahun 1990 oleh Pavel German di Gunung Sapau, Pegunungan Torricelli di Papua New Guinea. Populasi lainnya ditemukan di daerah terpencil di Pegunungan Foja, provinsi Papua, Indonesia pada bulan Desember 2005. Spesies ini merupakan jenis mamalia besar baru untuk Indonesia.

Kanguru-pohon Mantel-emas merupakan salah satu jenis kanguru-pohon yang paling terancam kepunahan di antara semua kanguru-pohon. Spesies ini telah punah di sebagian besar daerah habitat aslinya.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 06-02-2010, 06:49 PM #68
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Buaya Siam


This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 3264x2448.


Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Sauropsida
  • Ordo: Crocodilia
  • Famili: Crocodylidae
  • Genus: Crocodylus
  • Spesies: C. siamensis

Buaya Siam (Crocodylus siamensis) adalah sejenis buaya anggota suku Crocodylidae. Buaya ini secara alami menyebar di Indonesia (Jawa dan Kalimantan Timur), Malaysia (Sabah dan Serawak), Laos, Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Disebut buaya Siam karena spesimen tipe jenis ini yang dideskripsi dan dijadikan rujukan berasal dari Siam (nama lama Thailand). Buaya ini sekarang terancam kepunahan di wilayah-wilayah sebarannya, dan bahkan banyak yang telah punah secara lokal.

Buaya ini relatif kecil ukurannya, dengan panjang total maksimal mencapai 4 m; akan tetapi yang umum panjang buaya ini hanya sekitar 2–3 m. Terdapat gigir yang memanjang, nampak jelas di antara kedua matanya, keping tabular di kepala menaik dan menonjol di bagian belakangnya. Sisik-sisik besar di belakang kepala (post-occipital scutes) 2–4 buah. Terdapat sejumlah sisik-sisik kecil di belakang dubur, di bawah pangkal ekor. Sisik-sisik besar di punggung (dorsal scutes) tersusun dalam 6 lajur dan 16–17 baris sampai ke belakang. Sisik perut tersusun dalam 29–33 (rata-rata 31) baris. Warna punggung kebanyakan hijau tua kecoklatan, dengan belang ekor yang pada umumnya tidak utuh.

Buaya air tawar ini menyukai perairan dengan arus yang lambat, seperti rawa-rawa, sungai di daerah dataran, dan danau. Hewan ini berbiak di musim penghujan; buaya betina bertelur 20–80 butir, yang diletakkannya dalam sebuah gundukan sarang yang dijagainya hingga anaknya menetas. Telur-telur itu menetas setelah sekitar 80 hari.

Karena perburuan gelap dan rusaknya habitat buaya ini di alam, IUCN memasukkan buaya Siam ke dalam kategori kritis (CR, critically endangered). Pada 1992 populasinya bahkan sempat dianggap punah di alam, atau mendekati situasi itu. Akan tetapi untunglah, survai-survai yang berikutnya mendapatkan keberadaan sebuah populasi kecil tak-berbiak di alam di Thailand (beberapa ekor saja, tersebar di beberapa tempat), sebuah populasi kecil di Vietnam (kurang dari 100 individu), sementara –yang menggembirakan– beberapa populasi yang lebih besar dijumpai di Kamboja (total hingga sekitar 4000 individu) dan Laos, di sekitar aliran Sungai Mekong. Pada Maret 2005, para konservasionis mendapatkan sebuah sarang berisi bayi-bayi buaya Siam di Provinsi Savannakhet, Laos bagian selatan. Dari Malaysia dan Indonesia, sayangnya, tak ada data yang baru. Menurut perhitungan sekarang, total populasinya di alam diperkirakan kurang dari 5.000 ekor. Di penangkaran, sebagian individu buaya Siam adalah merupakan hibridisasi dengan buaya muara, di samping beberapa ribu ekor yang masih asli yang dipelihara pada berbagai tempat penangkaran, terutama di Thailand dan Kamboja.

Di Taman Nasional Bang Sida di Thailand, yang terletak tak jauh dari Kamboja, ada proyek re-introduksi buaya Siam ke alam liar. Sejumlah buaya muda dilepas liarkan ke sebatang sungai kecil yang terpencil di taman nasional tersebut, yang tak dapat dijangkau pengunjung.

Buaya Siam telah dilindungi oleh undang-undang negara Republik Indonesia.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 07-02-2010, 09:32 AM #69
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Panda





Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mammalia
  • Ordo: Carnivora
  • Famili: Ursidae
  • Genus: Ailuropoda
    Milne-Edwards, 1870
  • Spesies: A. melanoleuca

Panda Besar (Hanzi: 貓熊;; pinyin: mao xiong), Ailuropoda melanoleuca ("Kaki-kucing hitam-putih") atau diringkas Panda, adalah seekor mamalia yang biasanya diklasifikasikan ke dalam keluarga beruang, Ursidae, yang hewan asli Tiongkok tengah. Panda Besar tinggal di wilayah pegunungan, seperti Sichuan dan Tibet. Pada setengah abad ke-20 terakhir, panda menjadi semacam lambang negara Tiongkok, dan sekarang ditampilkan pada uang emas negara tersebut.

Nama China-nya berarti "kucing-beruang," dan juga bisa dibaca dibalik tanpa mengubah arti. Ia dinamai panda di Barat karena mirip dengan Panda Merah, dan dulunya dikenal sebagai Beruang Belang (Ailuropus melanoleucus).

Meskipun secara taksonomis ia adalah karnivora, makanannya seperti herbivora, sebagian besar tumbuh-tumbuhan, hampir hanya bambu saja. Secara teknis, seperti banyak hewan, panda adalah omnivora, karena diketahui mereka juga makan telur, dan juga serangga selain bambu. Kedua makanan ini adalah sumber protein yang diperlukan. Telinganya bergerak-gerak saat mereka mengunyah.

Panda Besar juga masih bersaudara dengan Panda Merah, tetapi mereka dinamai mirip sepertinya akrena kebiasaan mereka memakan bambu. Sebelum hubungannya dengan Panda Merah ditemukan pada tahun 1901, Panda Besar dikenal sebagai beruang berwarna dua.

Selama puluhan tahun, klasifikasi taksonomi panda yang tepat diperdebatkan karena baik Panda Besar maupun Panda Merah memiliki ciri-ciri seperti beruang dan rakun. Namun, pengujian genetika mengungkapkan bahwa Panda Besar adalah beruang sejati dan termasuk keluarga Ursidae. Saudara terdekatnya dalam keluarga beruang adalah Beruang Berkacamata di Amerika Selatan. Sekarang masih diperdebatkan apakah Panda Merah termasuk keluarga Ursidaea tau keluarga rakut, Procyonidae.

Panda Besar termasuk spesies terancam punah, terancam oleh kehilangan habitat dan tingkat kelahiran sangat rendah, baik di alam maupun di kandang. Sekitar 1.600 diyakini masih hidup di alam. Panda Besar adalah lambang World Wildlife Fund (WWF), organisasi pelestarian alam.

Panda Besar memiliki cakar yang ganjil, dengan "jempol" dan lima jari; "jempol" ini sebenarnya tulang-pergelangan tangan yang termodifikasi. Stephen Jay Gould menulis esai tentang topik ini, lalu menggunakan judul The Panda's Thumb untuk buku kumpulan esainya.

Panda Besar pertama kali dikenal di dunia Barat pada 1869 oleh misionaris Prancis Armand David (1826–1900). Panda Besar lama menjadi hewan favorit masyarakat, sebagian karena spesies ini lucu seperti bayi, mirip dengan boneka beruang hidup. Panda juga sering digambarkan sedang berbaring santai sambil makan bambu, bukan berburu, sehingga meningkatlah citranya sebagai hewan manis dan cinta damai.

Peminjaman panda besar ke kebun binatang Amerika Serikat dan Jepang merupakan bagian penting diplomasi Republik Rakyat Cina pada tahun 1970-an karena peminjaman ini menandai sebagian pertukaran budaya pertama antara Tiongkok dan dunia Barat.

Namun, pada tahun 1984, panda sudah tidak lagi digunakan sebagai alat diplomasi. Alih-alih, China mulai menawarkan panda kepada negara-negara lain untuk peminjaman hanya sepuluh tahun. Ketentuan peminjaman standar mencakup tarif hingga US$1.000.000 per tahun dan syarat bahwa anak yang lahir semasa peminjaman adalah milik Republik Rakyat China.

Pada 1998 akibat tuntutan hukum oleh WWF, U.S. Fish and Wildlife Service mengharuskan kebun binatang AS yang ingin mengimpor panda agar memastikan bahwa setengah tarif yang dipasang China disalurkan untuk upaya pelestarian panda liar dan habitatnya, barulah lembaga tersebut mau mengeluarkan izin pengimporan panda tersebut.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 11-02-2010, 10:11 PM #70
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Mambruk Victoria





Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Aves
  • Ordo: Columbiformes
  • Famili: Columbidae
  • Genus: Goura
  • Spesies: G. victoria

Mambruk Victoria atau dalam nama ilmiahnya Goura victoria adalah sejenis burung yang terdapat di dalam suku burung Columbidae. Mambruk Victoria adalah salah satu dari tiga burung dara mahkota dan merupakan spesies terbesar di antara jenis-jenis burung merpati.

Burung Mambruk Victoria berukuran besar, dengan panjang mencapai 74cm, dan memiliki bulu berwarna biru keabu-abuan, jambul seperti kipas dengan ujung putih, dada merah marun keunguan, paruh abu-abu, kaki merah kusam, dan garis tebal berwarna abu-abu di sayap dan ujung ekornya. Di sekitar mata terdapat topeng hitam dengan iris mata berwarna merah. Burung jantan dan betina serupa.

Populasi Mambruk Victoria tersebar di hutan dataran rendah, hutan sagu dan hutan rawa di bagian utara pulau Irian, yang juga termasuk pulau Yapen, pulau Biak dan pulau-pulau kecil disekitarnya.

Burung Mambruk Victoria bersarang di atas dahan pohon. Sarangnya terbuat dari ranting-ranting dan dedaunan. Burung betina biasanya menetaskan sebutir telur berwarna putih.

Mambruk Victoria adalah terestrial spesies. Burung ini mencari makan di atas permukaan tanah. Pakan burung Mambruk Victoria terdiri dari aneka biji-bijian dan buah-buahan yang jatuh di tanah. Spesies ini biasanya hidup berpasangan atau dalam kelompok.

Nama dari spesies ini memperingati seorang ratu Inggris, Victoria dari Britania Raya.

Mambruk Victoria diburu untuk di ambil daging dan bulunya. Spesies ini sudah jarang ditemui di daerah dekat populasi manusia. Mambruk Victoria dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Sponsored Links
Old 14-02-2010, 11:32 AM #71
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Cheetah





Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mammalia
  • Ordo: Carnivora
  • Famili: Felidae
  • Genus: Acinonyx
    Brookes, 1828
  • Spesies: A. jubatus

Cheetah atau citah (dari bahasa Sansekerta Chitraka berarti "berbintik") (Acinonyx jubatus) adalah anggota keluarga kucing (Felidae) yang berburu mangsa dengan menggunakan kecepatan dan bukan taktik mengendap-endap atau bergerombol. Hewan ini adalah hewan yang tercepat di antara hewan darat dan dapat mencapai kecepatan 110 km/jam dalam waktu singkat sampai 460 m, dengan akselerasi 0 - 100 km/jam dalam waktu 3,5 detik, lebih cepat dari beberapa supercar. Konon, selama bertahun-tahun Cheetah hanya dikenal sebagai cerita hantu. Menurut cerita, binatang pemangsa besar dengan garis-garis mirip macan ditubuhnya ini sering membawa kabur orang-orang yang berada di perbatasan Mozambique. Penduduk sering memberi julukan "magwa". Cerita atau isu adanya Cheetah terbukti kebenarannya ketika Paul dan Lena Bottriel berhasil memotretnya pada tahun 1975.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 16-02-2010, 09:22 AM #72
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Merak Kongo




Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Aves
  • Ordo: Galliformes
  • Famili: Phasianidae
  • Genus: Afropavo
    Chapin, 1936
  • Spesies: A. congensis

Merak Kongo atau dalam nama ilmiahnya Afropavo congensis adalah salah satu burung dari tiga spesies merak. Spesies ini merupakan satu-satunya burung di marga Afropavo dan merak yang terdapat di Afrika. Penampilannya menyerupai burung merak Pavo dari Asia yang masih muda. Burung jantan dewasa berukuran besar, dengan panjang mencapai 70 cm, dan memiliki bulu berwarna biru gelap dihiasi warna hijau dan ungu mengilap. Kulit lehernya berwarna merah dan diatas kepalanya terdapat jambul tegak berwarna putih. Burung betina berwarna coklat, dengan bulu-bulu sayap dan di belakang tubuhnya berwarna hijau mengilap. Di kepalanya terdapat jambul berwarna coklat.

Burung ini endemik di Republik Demokratik Kongo, populasi merak Kongo hanya ditemukan di hutan dataran rendah di negara Afrika ini. Pakan burung merak Kongo terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil.

Merak Kongo pertama ditemukan sebagai spesies baru ke dunia pengetahuan pada tahun 1936 oleh Dr. James Chapin, berdasarkan dari dua ekor spesimen di Museum Kongo di Belgia.

Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas mengancam populasi burung merak Kongo. Spesies ini dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 18-02-2010, 08:54 AM #73
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Macan dahan





Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mammalia
  • Ordo: Carnivora
  • Famili: Felidae
  • Genus: Neofelis
    Gray, 1867
  • Spesies: N. nebulosa

Macan dahan atau dalam nama ilmiahnya Neofelis nebulosa adalah sejenis kucing berukuran sedang, dengan panjang tubuh mencapai 95cm. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan gambaran seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam dikepalanya berukuran lebih kecil dan terdapat totol putih di belakang kuping. Macan dahan mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang dengan garis dan bintik hitam. Macan dahan betina serupa.

Daerah sebaran macan dahan adalah Asia Tenggara, di hutan dataran rendah dan pegunungan di Republik Rakyat Cina, Indocina, Semenanjung Melayu, India, Pulau Kalimantan dan Sumatra. Spesies ini telah punah di alam bebas di Republik Cina.

Macan dahan adalah hewan nokturnal yang aktif berburu di malam hari. Hewan ini banyak menghabiskan waktunya di atas pohon dan dapat bergerak dengan lincah di antara pepohonan.

Mangsa macan dahan terdiri dari aneka satwa liar berbagai ukuran seperti kera, ular, mamalia kecil, burung, rusa dan bekantan. Macan fahan menggunakan lidahnya untuk membersihkan bulu-bulu sebelum memakan mangsanya.

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan, populasi yang terus menyusut dan penangkapan liar yang terus berlanjut untuk di ambil bulunya, konsumsi dan obat-obatan tradisional di beberapa negara, macan dahan dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 27-02-2010, 04:09 PM #74
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Katak Wyoming




Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Amphibia
  • Ordo: Anura
  • Famili: Bufonidae
  • Genus: Bufo
  • Spesies: B. baxteri

Katak Wyoming (Bufo baxteri) adalah salah satu binatang amfibi yang amat langka dijumpai karena hanya terdapat di penangkaran dan di dalam Rimba Taman Nasional Danau Mortenson di Amerika Serikat di negara bagian Wyoming. Katak Wyoming terdaftar sebagai salah satu spesies terancam pada tahun 1984.

Secara umum pada tahun 1950an, Katak Wyoming mengalami kemunduran populasi secara tajam selama tahun 1970an yang membawanya kepada status spesies terancam dan sempat dipercaya telah hilang 1980. Kata Wyoming ditemukan kembali di alam liar pada tahun 1987 di sepanjang pesisir Danau Mortenson, yang merupakan danau alpin di ketinggian 7.256 kaki (2.211 m) di atas permukaan laut. Menurut catatan sejarah, katak tersebut hanya dapat ditemukan di Lembah Sungai Laramie yang berjarak 30 mil (50 km) dari Laramie, Wyoming. Pada awal 1990an suatu program penangkaran dimulai untuk menyelamatkan katak ini dari kepunahan, namun belum terjadi reproduksi secara liar sejak 1991.

Konservasi Katak Wyoming di alam liar di masa depan sangat tergantung pada pembasmian Jamur Amfibi Chytrid (Batrachochytrium dendrobatidis), yang dipercaya menjadi ancaman besar kelangsungan hidup spesies ini di masa depan.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 03-03-2010, 07:00 AM #75
Rio Chi
Anggota
KafeGaul New Born

Rio  Chi's Avatar

Tanggal Gabung: 25 Feb 2010
Lokasi: Jogjakarta, Indonesia
Post: 41
My Page
Profile Last Updated: 25-02-2010
thumbs up


makasih buat info nya..



__________________
Rio Chi sedang offline Reply With Quote
Old 06-03-2010, 02:34 PM #76
Tatsu
Jenova Witness
KafeGaul Apprentice

Tatsu's Avatar

Tanggal Gabung: 20 Sep 2000
Post: 20.479
My Page
Profile Last Updated: 01-01-1970
gurita makhluk pintar benar2 mencengangkan. coba kalau primata manusia gak mendominasi bumi duluan, mungkin dia ada di antrian berikutnya yah.
__________________
saya cina murtad. dan Cina Murtad Society
Theism : The belief that there was something unexplainable yet bearing names and characters, creating everything from nothing and (yet) human from sand, then with his infinite love slaughters everyone who don't recognize him as their creator. Makes perfect sense...
Tatsu sedang offline Reply With Quote
Old 19-03-2010, 08:41 AM #77
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Daftar Hewan (Burung) Langka dan Terancam Punah

Daftar hewan (binatang) berkelas burung (aves) yang langka dan terancam punah di Indonesia tidak sedikit. Secara ilmiah burung digolongkan dalam hewan kelas aves yang terdapat sekitar belasan ribu spesies di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri terdapat sedikitnya 1.500 jenis burung. Dari jumlah tersebut tidak sedikit yang terdaftar dalam kategori terancam punah (Critically endangered) bahkan sangat terancam punah (Endangered).

Kritis (Critically endangered) adalah status konservasi yang diberikan terhadap spesies yang memiliki risiko besar akan menjadi punah di alam liar (Extinct in the wild; EW) atau akan sepenuhnya punah (Extinct; EX) dalam waktu dekat. Sedangkan status terancam (Endangered) adalah spesies yang berada dalam risiko kepunahan karena jumlahnya sedikit, maupun terancam punah akibat perubahan kondisi alam atau hewan pemangsa.

Sedikitnya didapati 18 spesies burung Indonesia yang masuk dalam kategori “Sangat Terancam Punah” dan 31 spesies burung Indonesia yang tergolong dalam kategori “Terancam Punah”. Daftar binatang (hewan) ini belum termasuk yang dikategorikan sebagai “Rentan” yang daftarnya berlipat panjangnya.

Daftar Hewan (Burung) Berstatus Kritis (Critically endangered; CR)

Berikut adalah daftar hewan dari kelas aves (burung) yang ada di Indonesia dan dikategorikan oleh Redlist IUCN dalam status “Critically endangered” (Kritis; CR) atau sangat terancam punah. Status Kritis berada di bawah status EW dan EX. Daftar burung langka itu antara lain:

1. Anis Bentet Sangihe (Colluricincla sanghirensis)
2. Celepuk Siau (Otus siaoensis); sejenis Burung Hantu
3. Cikalang Christmas (Fregata andrewsi)
4. Dara Laut China (Sterna bernsteini)
5. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
6. Gagak Banggai (Corvus unicolor)
7. Ibis Karau (Pseudibis davisoni)
8. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
9. Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni)
10. Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)
11. Kehicap Boano (Monarcha boanensis)
12. Merpati Hutan Perak (Columba argentina)
13. Perkici Buru (Charmosyna toxopei)
14. Punai Timor (Treron psittaceus)
15. Seriwang Sangihen (Eutrichomyias rowleyi)
16. Sikatan Aceh (Cyornis ruckii)
17. Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
18. Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)

Daftar Hewan (Burung) Berstatus Terancam (Endangered; EN)

Berikut adalah daftar hewan dari kelas aves (burung) yang ada di Indonesia dan dikategorikan oleh Redlist IUCN dalam status “Endangered” (Terancam; ER) atau terancam punah. Status “Terancam” berada di bawah status “Kritis” (CR). Daftar burung langka itu antara lain:

1. Angsa Batu Christmas (Papasula abbotti)
2. Bangau Storm (Ciconia stormi)
3. Berkik Gunung Maluku (Scolopax rochussenii)
4. Burung Madu Sangihe (Aethopyga duyvenbodei)
5. Celepuk Flores (Otus alfredi); sejenis Burung Hantu
6. Celepuk Biak (Otus beccarii); sejenis Burung Hantu
7. Delimukan Wetar (Gallicolumba hoedtii)
8. Elang Flores (Spizaetus floris)
9. Gagak Flores (Corvus florensis)
10. Jalak Putih (Sturnus melanopterus)
11. Kasturi Ternate (Lorius garrulus)
12. Kehicap Biak (Monarcha brehmii)
13. Kehicap Flores (Monarcha sacerdotum)
14. Kehicap Tanah Jampea (Monarcha everetti)
15. Kuau Kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri)
16. Kowak Jepang (Gorsachius goisagi)
17. Luntur Gunung (Apalharpactes reinwardtii)
18. Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo)
19. Mandar Talaud (Gymnocrex talaudensis)
20. Mentok Rimba (Cairina scutulata)
21. Nuri Talaud (Eos histrio)
22. Opior Buru (Madanga ruficollis)
23. Pergam Timor (Ducula cineracea)
24. Punai Timor (Treron psittaceus)
25. Pterodroma baraui
26. Serak Taliabu (Tyto nigrobrunnea); sejenis Burung Hantu
27. Serindit Flores (Loriculus flosculus)
28. Serindit Sangihe (Loriculus catamene)
29. Sikatan Lompobattang (Ficedula bonthaina)
30. Sikatan Matinan (Cyornis sanfordi)
31. Trinil Nordmann (Tringa guttifer)
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 04-04-2010, 12:02 PM #78
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Elang Jawa




Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia.
  • Filum: Chordata.
  • Kelas: Aves.
  • Ordo: Falconiformes.
  • Famili: Accipitridae.
  • Genus: Spizaetus.
  • Spesies: S. bartelsi.

Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) adalah burung nasional Indonesia karena kemiripannya dengan Garuda dan juga merupakan simbol jenis satwa langka di Indonesia. Elang Jawa hanya terdapat di Pulau Jawa dan penyebarannya terbatas di hutan-hutan. Sebagai predator puncak, Elang Jawa memainkan peran yang penting dalam menjaga keseimbangan dan fungsi dari bioma hutan di Jawa. Elang Jawa merupakan salah satu jenis burung pemangsa terlangka di dunia. Berdasarkan kriteria keterancaman terbaru dari IUCN, Elang Jawa dimasukan dalam kategori Endangered atau "Genting" (Collar et al., 1994, Shannaz et al., 1995).

“Saat ini populasi elang jawa yang ada tercatat sebanyak 19 ekor dan sebelumnya mencapai 200 ekor,” kata Petugas Pengendalian Ekosistem Hutan di Kawasan Tanaman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Dede Nugraha. Menurut dia, menyusutnya populasi burung yang dilindungi pemerintah itu disebabkan tanaman hutan yang dijadikan sumber makanan menipis bahkan beberapa titik menghilang akibat adanya penebangan liar.

Hingga saat ini, berdasarkan hasil monitoring di lapangan hanya sebanyak 19 ekor burung elang jawa yang masih berkeliaran di kawasan hutan konservasi TNGHS. Akan tetapi, satwa langka itu hingga sekarang belum juga berkembang-biak karena adanya kerusakan kawasan hutan taman nasional itu.

Identifikasi

Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).



Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.

Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis.

Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil.

Bunyi nyaring tinggi, berulang-ulang, klii-iiw atau ii-iiiw, bervariasi antara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat kli-kli-kli-kli-kli. Sedikit banyak, suaranya ini mirip dengan suara elang brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya.

Penyebaran, Ekologi dan Konservarsi

Sebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) hingga ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo. Namun demikian penyebarannya kini terbatas di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar ditemukan di separuh belahan selatan Pulau Jawa. Agaknya burung ini hidup berspesialisasi pada wilayah berlereng.

Elang Jawa menyukai ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau, di dataran rendah maupun pada tempat-tempat yang lebih tinggi. Mulai dari wilayah dekat pantai seperti di Ujung Kulon dan Meru Betiri, sampai ke hutan-hutan pegunungan bawah dan atas hingga ketinggian 2.200 m dan kadang-kadang 3.000 m dpl.

Pada umumnya tempat tinggal elang jawa sukar untuk dicapai, meski tidak selalu jauh dari lokasi aktivitas manusia. Agaknya burung ini sangat tergantung pada keberadaan hutan primer sebagai tempat hidupnya. Walaupun ditemukan elang yang menggunakan hutan sekunder sebagai tempat berburu dan bersarang, akan tetapi letaknya berdekatan dengan hutan primer yang luas.

Burung pemangsa ini berburu dari tempat bertenggernya di pohon-pohon tinggi dalam hutan. Dengan sigap dan tangkas menyergap aneka mangsanya yang berada di dahan pohon maupun yang di atas tanah, seperti pelbagai jenis reptil, burung-burung sejenis walik, punai, dan bahkan ayam kampung. Juga mamalia berukuran kecil sampai sedang seperti tupai dan bajing, kalong, musang, sampai dengan anak monyet.

Masa bertelur tercatat mulai bulan Januari hingga Juni. Sarang berupa tumpukan ranting-ranting berdaun yang disusun tinggi, dibuat di cabang pohon setinggi 20-30 di atas tanah. Telur berjumlah satu butir, yang dierami selama kurang-lebih 47 hari.

Pohon sarang merupakan jenis-jenis pohon hutan yang tinggi, seperti rasamala (Altingia excelsa), pasang (Lithocarpus dan Quercus), tusam (Pinus merkusii), puspa (Schima wallichii), dan ki sireum (Eugenia clavimyrtus). Tidak selalu jauh berada di dalam hutan, ada pula sarang-sarang yang ditemukan hanya sejarak 200-300 m dari tempat rekreasi.

Di habitatnya, elang Jawa menyebar jarang-jarang. Sehingga meskipun luas daerah agihannya, total jumlahnya hanya sekitar 137-188 pasang burung, atau perkiraan jumlah individu elang ini berkisar antara 600-1.000 ekor. Populasi yang kecil ini menghadapi ancaman besar terhadap kelestariannya, yang disebabkan oleh kehilangan habitat dan eksploitasi jenis. Pembalakan liar dan konversi hutan menjadi lahan pertanian telah menyusutkan tutupan hutan primer di Jawa. Dalam pada itu, elang ini juga terus diburu orang untuk diperjual belikan di pasar gelap sebagai satwa peliharaan. Karena kelangkaannya, memelihara burung ini seolah menjadi kebanggaan tersendiri, dan pada gilirannya menjadikan harga burung ini melambung tinggi.

Mempertimbangkan kecilnya populasi, wilayah agihannya yang terbatas dan tekanan tinggi yang dihadapi itu, organisasi konservasi dunia IUCN memasukkan elang Jawa ke dalam status EN (Endangered, terancam kepunahan). Demikian pula, Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai hewan yang dilindungi oleh undang-undang.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 06-04-2010, 11:09 AM #79
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Kera Hitam Sulawesi




Kera Hitam Sulawesi merupakan jenis primata yang mulai langka dan terancam kepunahan. Kera Hitam Sulawesi yang dalam bahasa latin disebut Macaca nigra merupakan satwa endemik Sulawesi Utara.

Kera Hitam Sulawesi selain mempunyai bulu yang berwarna hitam juga mempunyai ciri yang unik dengan jambul di atas kepalanya. Kera yang oleh masyarakat setempat disebut Yaki ini semakin hari semakin langka dan terancam punah. Bahkan oleh IUCN Redlist digolongkan dalam status konservasi Critically Endangered (Krisis).

Kera Hitam Sulawesi sering juga disebut monyet berjambul. Dan oleh masyarakat setempat biasa dipanggil dengan Yaki, Bolai, Dihe. Dalam bahasa Inggris primata langka ini disebut dengan beberapa nama diantaranya Celebes Crested Macaque, Celebes Black ape, Celebes Black Macaque, Celebes Crested Macaque, Celebes Macaque, Crested Black Macaque, Gorontalo Macaque, Sulawesi Macaque. Dalam bahasa latin (ilmiah) Kera Hitam Sulawesi dinamai Macaca nigra yang bersinonim dengan Macaca lembicus (Miller, 1931) Macaca malayanus (Desmoulins, 1824).

Ciri-ciri Kera Hitam Sulawesi.

Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra) mempunyai ciri-ciri sekujur tubuh yang ditumbuhi bulu berwarna hitam kecuali pada daerah punggung dan selangkangan yang berwarna agak terang. Serta daerah seputar pantat yang berwarna kemerahan.

Pada kepala Kera Hitam Sulawesi (Yaki) memiliki jambul. Mukanya tidak berambut dan memiliki moncong yang agak menonjol. Panjang tubuh Kera Hitam Sulawesi dewasa berkisar antara 45 hingga 57 cm, beratnya sekitar 11-15 kg.

Habitat dan Tingkah Laku.

Kera Hitam Sulawesi hidup secara berkelompok Besar kelompoknya terdiri antara 5-10 ekor. Kelompok yang besar biasanya terdiri atas beberapa pejantan dengan banyak betina dewasa dengan perbandingan satu pejantan berbanding 3 ekor betina.

Primata yang menyukai jenis–jenis pohon yang tinggi dan bercabang banyak. Sepertti Beringin (Ficus sp) dan Dao (Dracontomelon dao) ini merupakan hewan omnivora, mulai dari buah-buahan hingga serangga. Musuh utama Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra) ini sama seperti tarsius yaitu ular Phyon.Primata ini banyak menghabiskan waktu di pohon.

Penyebaran Kera Hitam Sulawesi biasanya terfokus di hutan primer pada lokasi yang masih banyak jenis pohon berbuah yang biasa dimakan oleh satwa ini. Daya jelajahnya (home range) selalu menuju ke satu arah dan akan kembali kearah semula dengan daya jelajah antara 0,8–1 km.

Binatang langka ini dapat ditemui di Sulawesi Utara di Taman Wisata Alam Batuputih, Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus, Cagar Alam Gunung Duasudara, Cagar Alam Gunung Ambang, Gunung Lokon dan Tangale. Juga dibeberapa pulau seperti di pulau Pulau Manadotua and Pulau Talise, Pulau Lembeh (kemungkinan telah punah), termasuk di Pulau Bacan (Maluku).

Konservasi.

Kera Hitam Sulawesi merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah RI No.7 Tahun 1999. Populasi Kera Hitam Sulawesi berdasarkan data tahun 1998 diperkirakan kurang dari 100.000 ekor. Jumlah ini diyakini semakin mengalami penurunan. Penurunan popolasi ini sebagian besar diakibatkan oleh perburuan liar.

Karena jumlah populasinya yang semakin menurun, IUCN Redlist memasukkan Kera Hitam Sulawesi dalam daftar status konservasi Critically Endangered (kritis) sejak tahun 2008. Dan CITES juga memasukkan satwa endemik ini sebagai Apendix II.

Klasifikasi ilmiah.
  • Kerajaan: Animalia;
  • Filum: Chordata;
  • Kelas: Mammalia;
  • Ordo: Primata;
  • Famili: Cercopithecidae;
  • Genus: Macaca;
  • Spesies: Macaca nigra.
__________________
I cannot stop giving in.
I'm thirty-something.
dyermaker_user sedang offline Reply With Quote
Old 17-04-2010, 09:51 AM #80
dyermaker_user
100lbs 5'2'' 126 decibels
KafeGaul Apprentice

dyermaker_user's Avatar

Tanggal Gabung: 18 Jul 2009
Post: 15.360
Biawak




Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Sauropsida
  • Ordo: Squamata
  • Upaordo: Scleroglossa
  • Infraordo: Anguimorpha
  • Superfamili: Varanoidea
  • Famili: Varanidae
  • Genus: Varanus
    Merrem, 1820
Biawak adalah sebangsa reptil yang masuk ke dalam golongan kadal besar, suku biawak-biawakan (Varanidae). Biawak dalam bahasa lain disebut sebagai bayawak (Sunda), menyawak atau nyambik (Jawa), berekai (Madura), dan monitor lizard atau goanna (Inggris).

Biawak banyak macamnya. Yang terbesar dan terkenal ialah biawak komodo (Varanus komodoensis), yang panjangnya dapat melebihi 3 m. Biawak ini, karena besarnya, dapat memburu rusa, babi hutan dan anak kerbau. Bahkan ada kasus-kasus di mana biawak komodo menyerang manusia, meskipun jarang. Biawak ini hanya menyebar terbatas di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti di p. Komodo, p. Padar, p. Rinca dan di ujung barat p. Flores.

Biawak yang kerap ditemui di desa-desa dan perkotaan di Indonesia barat kebanyakan adalah biawak air dari jenis Varanus salvator. Panjang tubuhnya (moncong hingga ujung ekor) umumnya hanya sekitar 1 m lebih sedikit, meskipun ada pula yang dapat mencapai 2,5 m.

Habitat dan Makanan

Biawak umumnya menghuni tepi-tepi sungai atau saluran air, tepian danau, pantai, dan rawa-rawa termasuk rawa bakau. Di perkotaan, biawak kerap pula ditemukan hidup di gorong-gorong saluran air yang bermuara ke sungai.

Biawak memangsa aneka serangga, ketam atau yuyu, berbagai jenis kodok, ikan, kadal, burung, serta mamalia kecil seperti tikus dan cerurut. Biawak pandai memanjat pohon. Di hutan bakau, biawak kerap mencuri telur atau memangsa anak burung. Biawak juga memakan bangkai, telur kura-kura, penyu atau buaya.

Kehidupan Biawak

Biawak berkembang biak dengan bertelur. Sebelum mengawini betinanya, biawak jantan biasanya berkelahi lebih dulu untuk memperlihatkan penguasaannya. Pertarungan biawak ini unik dan menarik, karena dilakukan sambil ‘berdiri’. Kedua biawak itu lalu saling pukul atau saling tolak sambil berdiri pada kaki belakangnya, sehingga tampak seperti menari bersama.

Telur-telur biawak disimpan di pasir atau lumpur di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting. Panas dari sinar matahari dan proses pembusukan serasah akan menghangatkan telur, sehingga menetas.

Biawak dan Manusia

Biawak telah ratusan bahkan ribuan tahun diburu manusia. Orang terutama memanfaatkan kulitnya sebagai bahan perhiasan, dan dagingnya sebagai bahan makanan atau untuk obat. Pada waktu kini, perdagangan kulit biawak telah menghidupi beribu-ribu orang, mulai dari penangkap biawak di desa-desa, pengumpul, pengolah, eksportir, hingga industri kulit. Tidak kurang dari satu juta potong kulit biawak air dikumpulkan setiap tahunnya dari berbagai bagian dunia (Shine et al. 1996, Biological Conservation 77 : 125-134).

Biawak ditangkap orang dengan cara dijerat atau dikail. Jerat atau kail itu dipasang di tempat yang sering didatangi biawak. Seperti umumnya daging kadal, daging biawak juga dipercaya sebagai obat sakit kulit.

Jenis-jenis Biawak

Suku Varanidae terdiri atas dua kelompok yang sedikit berbeda, yalah dari marga Varanus yang besar (lebih dari 35 spesies di seluruh dunia), dan marga Lanthanotus yang sejauh ini berisi spesies tunggal L. borneensis dari Kalimantan. Marga yang kedua itu merupakan biawak yang bertubuh kecil (lk. 30 cm) dan tanpa lubang telinga.

Beberapa jenis biawak yang terdapat di Indonesia:
  • biawak komodo (Varanus komodoensis)
  • biawak kelabu (V. nebulosus)
  • biawak hitam (V. rudicollis)
  • biawak air (V. salvator)
__________________

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...