Akhir-akhir
ini, terutama di bulan Ramadhan, banyak tayangan telivisi yang
menjadikan mistisisme sebagai tema sinetron dan reality show. Terbukti,
masyarakat yang sedang bingung karena himpitan ekonomi dan persoalanan
sosial sangat meminatinya, karena hampir semuanya mendambakan jalan
pintas di luar logika Mistisisme telah dimutilasi dan direduksi secara
besar-besaran oleh sentra industri pertelivisian dan periklanan.
Salah
satu penyebabnya adalah kelonggaran substansi dan definisi mistisime.
Banyak masyarakat awam yang menjadi korban penipuan orang-orang yang
mengaku bisa mendatangkan mukjizat, karamah, memberikan solusi cepat,
atau mampu memperagakan sesuatu yang luar biasa dengan mengusung jargon
mistisisme, taswauf, tarikat, hikmah dan sebagainya mulai dari
penggadaan uang, penggalian harta karun ratusan tahun silam sampai
penyembuhan secara ngawur penyakit akut yang kadang berakibat fatal.
Makin aneh dan irasional prilaku dan ucapan seseorang, maka makin besar
peluangnya untuk dianggap ‘orang pinter’ yang akan menjadi konsultan
spiritual terkenal dan kaya. Tidak sedikit pejabat yang ingin naik
pangkat atau mencalonkan diri dalam pilkada dan pemilu yang rela
disirami oleh ‘orang pinter’ (sebutan diplomatis : dukun) dengan
‘cairan-cairan suci’ dan mengkomat-kamitkan mantra-mantra tertentu.
Ironisnya,
selalu saja ada yang termakan oleh jargon yang medikotomikan hakikat
(mistisime) dan syariat, dengan dalih bahwa orang yang telah mencapai
hakikat tidak perlu terikat dengan syarita. Inilah gerbang demoralisasi
atas nama agama dan spiritualisme. Padahal tasawuf hakiki dan ‘irfan
sejati tidak akan pernah menyimpang dari jalan para nabi, wali dan
ajaran-ajaran agama samawi. Karenanya, ajaran agama-agama Tuhan, sejarah
kehidupan para nabi dan wali haruslah menjadi parameter dan alat ukur
bagi ungkapan dan prilaku siapapun yang mengaku atau dianggap sebagai
arif dan sufi.
Salah
satu bentuk pendangkalan mistisime dan taswuf adalah rekayasa dan
komersialisasi sejumlah produk spiritaulisme seperti khusyuk dalam
shalat melalui paket-paket dan training yang sepenuhnya mengandalkan
sarana material seperti audio-viusal dan pencahayaan. Peserta yang
umunya sangat awam diberi simulasi dan diajdikan objek brain storming
melalui pandangan-pandangan fatalistik yang secara teologis tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Memang simulasi demikian dalam jangka pendek
membuahkan hasil, paling tidak, memberikan sesuatu yang baru dalam jiwa
peserta. Namun, bisa dibayangkan apa jadinya bila khusyuk hanya bisa
dirasakan oleh segelintir orang yang beruntung dalam iklim ekonomi yang
rusak ini.
Untuk
mencapai sebuah pengalaman ruhani, tidak diperlukan membership dalam
sebuah perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa reparasi jiwa dengan
ragam nama yang menterang. Ada tiga media yang disebut kaum arif untuk
membenarkan penyaksian-penyaksian spiritual dan bisa membedakan antara
ilham-ilham yang datang dari Tuhan dengan bisikan-bisikan syaitaniah.
Tiga media tersebut adalah akal, al-Qur’an dan sunnah.
Bila sebuah peristiwa kasyf
(ketersingkapan) dikukuhkan oleh tiga media diatas, maka itulah kasyf
dan penyaksian yang benar dan bersumber dari Yang Benar. Bila tidak,
maka ia hanyalah rekayasa atau peristiwa supranatural yang tidak
bersumber dari Yang Benar.
Semua
penyaksian yang bertentangan dengan hukum akal atau hukum syariat
adalah pasti batil. Allah mempringatkan kita, “Orang-orang yang paling
rugi perbuatannya… adalah orang-orang yang berprilaku sesat, namun
menduga telah melakukan perbuatan yang baik” (QS al-Kahfi). Ramadhan
adalah kesempatan bagi siapapun untuk meraih tingkat tertinggi dalam
kehambaan, tanpa sedikitpun biaya rigistrasi atau iuran keanggotaan.
(copyright majalah ADIL/www.adilnews.com)
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com