Menurut Data Kementrian Komunikasi dan Informasi (
Kemenkominfo ) yang dikeluarkan pada tanggal 27 Desember 2013 yang lalu,
menyebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara tujuan utama
serangan kejahatan cyber dunia. Namun, menurut Pakar telekomunikasi Heru
Sutadi, Kementrian Komunikasi dak Informatika yang menyebutkan bahwa
Indoneia yang menjadi tujuan utama serangan cyber, data tersebut tidak
valid, “ . Laporan dari Kemenkominfo tersebut tidak valid, pada
kenyataannya Indonesia yang paling banyak meretas ke negara lain dari
pertengahan 2013 data versi Akamai “ ujarnya.
Akamai
adalah lembaga penelitian konten internet di Cambridge, Massachusetts,
Amerika Serikat. Menurut Akamai, peringkat Indonesia sebagai gudang para
peretas naik setalah sebelumnya berada di posisi dua di bawah China
sejak November sampai Desember 2012. Karena itulah, saat ini Indonesia
menjadi incaran serangan balik dari negara – negara yang telah diretas.
Meskipun Indonesia
merupakan peretas nomor satu di dunia, semua lembaga yang ada di
Indonesia belum begitu memperhatikan akan system proteksi dan keamanan
situs. “ Keamanan situs di Indonesia masih kurang dipikirkan, yang
dipikirkan itu tampilan webnya tanpa memperhatikan aspek keamanannya, “ ucap
Heru. Data yang dilaporkan Kemenkominfo juga menyebutkan tidak
berfungsinya IDSIRTII atau Indonesia Security Incident Responses Team on
Internet Infrastucture. Padahal, IDSIRTII dibuat untuk pengamanan
pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protocol internet agar
bebas dari ancaman dan gangguan.
Selain Heru, seorang
pakar juga pengamat telekomunikasi, Teguh Sutikno melihat serangan cyber
yang menyerang indoesia terdiri dari dua macam, diantaranya yaitu,
dilakukan oleh orang yang sekedar iseng, dan dilakukan oleh organisasi
atau perusahaan yang menjual anti – virus. Beberapa pengamat juga
mengatakan serangan yang marak ditujukan ke Indonesia memang merupakan
serangan balik. Karena
Indonesia merupakan negara yang paling banyak meretas ke berbagai
negara, karena itu banyak negara – negara yang geram kemudian melakukan
serangan balik ke Indonesia. “ Bisa jadi oknum luar negeri balas dendam, karena banyak orang Indonesia yang kabarnya iseng hacking ke luar, “ Ujar Teguh.
Menurut Teguh, serangan yang berasal dari luar
negeri dilakukan oleh perusahaan anti – virus dan bisa jadi disengaja
karena banyak pianti lunak ( software
) illegal yang berdar di Indonesia. Bukan hanya itu, Indonesia juga
tidak memiliki gateway ( gerbang jaringan internet ) Internasional dan
masih menyewa dari luar negeri. Teguh mengatakan, tidak heran jika
banyak searangan yang masuk ke Indonesia, karena pemerintah elum punya
system proteksi sendiri. Selain belum punya gateway, Indonesia juga
belum punya search engine ( mesin pencari ) sendiri.
Teguh menegaskan bahwa yang paling bertanggung jawab atas kaus ini adalah Kemenkominfo. “
Negara lain punya search engine sendiri, sedangkan kita nggak punya,
beda dengan negara lain. Seharusnya Kemenkominfo bisa membuat gateway
sendiri. Uangnya kan banyak, orang Indonesia juga banyak orang pintar, “
komentar Teguh. Ia juga menambahkan, satu gateway saja cukup untuk
dikelola.
Teguh juga
kecewa karena laporan akhir tahun dari Kemenkominfo seperti hanya
dianggap sebagai data yang sekedar untuk kelengkapan data biasa. “ harus
segera dilakukan sesuatu, karena banyak Kemenkominfo yang kurang
menerti tentang telekomunikasi, pungutan non – pajak dari operator
sendiri mencapai kurang lebih 5 triliun rupiah. Tiap tahun ada sekitar
1,2 triliun rupiah, “ tuturnya.
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2014/01/01/menjadi-hacker-nomor-1-indonesia-belum-punya-sistem-proteksi-623204.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com