GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Kisah Inspirasi Indonesia: Nani Wartabone; Berhenti Sekolah, Pilih Berjuang

Written By Situs Baginda Ery (New) on Jumat, 03 Januari 2014 | 11.12

Jika meninjau latar belakang keluarga Nani Wartabone, sesungguhnya cukup mengherankan bila kemudian beliau menjadi seorang pejuang yang menentang penjajahan Belanda. Ayah Nani Wartabone yaitu Zakaria Wartabone merupakan seorang aparat yang bekerja untuk pemerintah Hindia belanda pada waktu itu.
Sementara ibunya merupakan keturunan bangsawan. Oleh karenanya saat anak-anak seusianya tidak mampu untuk mengeyam bangku pendidikan, Nani Wartabone justru mampu bersekolah bahkan sampai ke Pulau Jawa (Surabaya). Kehidupan keluarganya yang tergolong mewah untuk ukuran orang Gorontalo saat itu tidak membuat Nani Wartabone menjadi sombong dan angkuh. Akan tetapi sebaliknya, ia tumbuh menjadi pribadi yang berjiwa tegar, bersemangat, berjiwa besar, berani menghadapi resiko, serta mencintai rakyat. Bahkan pernah ia membebaskan tahanan orang tuanya, karena tidak tega melihat rakyat yang dihukum. Saat ibunya jatuh sakit dan berobat ke Surabaya, Nani Wartabone ikut mendampingi ibunya dan bersekolah di sana. Selain bersekolah, Nani Wartabone juga selalu mengikuti pertemuan dengan para tokoh pemuda antara lain Sukarno. Dia banyak mendengar, menyimak, dan berdialog dengan para tokoh tersebut. Pandangan mereka akan cinta tanah air menjadi cita-cita Nani Wartabone saat pulang ke Gorontalo.
hnani-wartabone-pahlawan-gorontalo




Pengaruh pandangan pergerakan pemuda ini, membuatnya tidak betah bersekolah karena menilai guru-gurunya yang orang belanda terlalu mengagung-agungkan bangsa barat dan merendahkan Bangsa Indonesia. Akhirnya Nani Wartabone lebih sering mengahabiskan waktunya untuk berdiskusi dengan tokoh-tokoh seperti Mohammad Yamin, Soetomo, dan H.O.S Cokroaminoto. Konsep nasionalisme dari berbagai tokoh itulah yang kemudian menjiwai perjuangan dan kepribadiannya sampai ia balik ke Gorontalo. Setibanya di Gorontalo, Nani Wartabone langsung menyatukan rakyat untuk berani menentang Belanda. Ia menanamkan cita-cita kemerdekaan kepada semua masyarakat. Sifatnya yang supel serta kepintaran dan kemampuannya dalam menarik hati para pemimpin dan rakyat saat itu membuatnya diakui sebagai tokoh pemuda yang berjiwa kesatria dan memperoleh dukungan dari masyarakat. Perjuangannya yang menggunakan siasat budaya gorontalo dan dipadukan dengan politik dan agama mampu mempersatukan seluruh pemuda-pemuda baik yang berasal dari daerahnya (Suwawa) maupun dari luar. Mereka dibina untuk tidak tergantung pada orang lain dan juga ditanamkan rasa cinta tanah air dan cita-cita untuk merdeka.


Tahun 1942, saat suasana dunia semakin memanas menyusul terus berkecamuknya perang dunia ke 2, Nani Wartabone mendengar bahwa daerah manado telah takluk kepada jepang. Orang-orang Belanda melarikan diri ke Poso. Hal ini membuat orang belanda di Gorontalo menjadi ketakutan dan bersiap meninggalkan Gorontalo akan tetapi terlebih dahulu akan menghanguskan semua infrastruktur yang ada. Mengetahui hak tersebut Nani Wartabone merasa bahwa ini waktunya untuk melancarkan perlawanan terhadap Belanda. Beberapa hari menjelang 23 januari 1942, terjadi beberapa peristiwa yang memicu segera diadakan aksi untuk merebut kekuasaan dari belanda diantaranya yaitu ketika Nani Wartabone mendatangi Residen belanda dan mengancam akan memenggal kepala mereka jika mereka berani membakar kekayaan rakyat dan tempat-tempat vital.


Lalu Nani Wartabone menempatkan mata-mata disekitar tempat-tempat penting untuk mencegah pembumihangusan oleh belanda. Belanda kemudian balas mengancam akan menagkap Nani Wartabone akan tetapi mereka tidak kunjung melakukan ancamannya. sehari sebelum 23 januari kapal motor Kalio dan gudang kopra di pelabuhan hangus terbakar oleh belanda. Mengetahui hal ini, malam harinya, Nani Wartabone menyiapkan senjata, mengumpulkan rakyat, dan para pemuda. Akhirnya Jumat pagi 23 januari 1942, pasukan dibawah pimpinan Nani Wartabone berangkat dari Suwawa menuju ke Gorontalo yang berjarak kurang lebih 11 kilometer. Pada waktu pasukan ini melewati kampung atau desa lain maka rakyat berhamburan keluar dari rumah dan spontan bergabung dengan pasukan dari suwawa. Sekitar subuh pasukan Nani Wartabone tiba di Kota Gorontalo. mereka mula-mula menguasai tangsi polisi dan menangkap Kepala Polisi Belanda. sekitar pukul 09.00 semua pejabat pemerintah belanda berhasil ditangkap dan dimasukkan kedalam penjara.


Serelah penangkapan tersebut, Nani Wartabone memimpin rakyat untuk menurunkan bendera belanda dan menggantikannya dengan bendera merah putih. Nani Wartabone lantas berpidato : “Pada hari ini 23 januari 1942, kita bangsa indonesia yang berada disini sudah merdeka, bebas, lepas dari penjajahan bangsa manapun juga. Bendera kita adalah merah putih, lagu kebangsaan kita indonesia raya, pemerintah belanda telah diambil alh oleh pemerintahan nasional”. setelah peristiwa tersebut, Nani Wartabone membentuk pemerintahan dan keamanan untuk menjaga stabilitas daerah. pemerintahan sementara ini dinamakan Pucuk pimpinan Pemerintahan Gorontalo (PPPG) dengan Nani Wartabone sebagai ketuanya. [hargo]
(Sumber: Adizjayaton Yusuf, http://bukucatatan-part1.blogspot.com)

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...