Bismillahirrohmaanirrohiiom
Berikut ini adalah beberapa intisari dari dauroh salafiyyin oleh al-Ustadz Khidir -hafidzahulloh-:
Yang akan datang adalah tahun barunya orang Nashrani. Tapi, demikianlah musibah teramat besar sehubungan dengan perkara ini.
Ada ungkapan orang Makassar mengatakan,
“Ketika berombak lautan, baru dia menggayung.
Ketika ombaknya semakin besar, baru dia memasang layarnya.
Nanti tertimpa musibah, baru ada Tuhan yang dia mintai pertolongan.”
Ini kondisi orang yang terlambat, tetapi masih mau sadar. Musibah tahun baru, musibah yang mengerikan. Keterlambatannya sudah terlalu terlambat. Tetapi, siapakah yang sadar akan hal itu? Sepertinya semakin banyak perayaannya.
Benar sabda Nabi shollalohu alyahi wasallam, manusia yang sangat penuh nasehat kepada ummat, manusia yang paling menginginkan kebaikan kepada kita, mengalahkan keinginan orangtua kita bahkab diri kita terhadap diri kita sendiri, beliau yang disifati Tuhannya Azizun Alaykum, mengingatkan ummatnya,
“Pasti kalian akan mengikuti sunnah-sunnahnya, langkah-langkahnya, jalan-jalannya, sistem-sistemnya, kekhususan-kekhususannya, orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, 2 jengkal demi 2 jengkal, sampai mereka masuk ke lubang biawak (yang ini mustahil), kalian juga pasti ikut masuk.”
Nabi ditanya, “Apakah yang engkau maksud Yahud dan Nashrani?”
Nabi menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka!”
Natal, tahun baru, ini lebih mengerikan lagi. Kalau yang berbicara tentang natal banyak, tetapi kenapa tidak berbicara tentang tahun baru?
Sebab mereka juga ikut tahun baru. Padahal apa bedanya? Natal ibadah mereka, syiar agama mereka, tahun baru pun mereka ibadah, syiar agama mereka. Dan siapa yang membesarkan syiar, betul-betul membesarkan perkara itu.
Kalau syiar Alloh, pasti ketakwaan. Kalau syiar selain syiar Alloh, pasti takko’, pasti kehancuran, pasti kebinasaan, pasti keterjatuhan. Akan rusak agama kita kalau syiar agama selain Islam kita angkat.
Coba lihat (di hari tahun baru), kebahagiaan yang menyatu dengan khusyu’. Mau saya buktikan? Di saat nanti jam 23.59 malam, orang akan tenang, baik yang di darat, di laut, yang di udara (di pesawat). Mereka menghitung detik-detk (pergantian tahun baru): 1, 2, 3, 4,.. begitu sampai 58, 59, …60. Berubah menjadi kebahagiaan, itu suasana apa? Suasana hati. Itu mirip dengan suasana ibadah. Terserah, apa mau dilakukan di gereja di rumah, di masjid, semua mirip. Tetap sama-sama menanti. Apa bedanya! Betapa penting kita kembali ke jalan Alloh subhanahu wa ta’ala.
Sebagian kaum muslimin kehilangan ruh yang berhubungan dengan bersikap terhadap orang-orang kafir.
Jadi, berlepas itu, berlepas dari ibadah orang-orang kafir, apa yang mereka sembah, berlepas dari sifat dan ciri-ciri mereka.
Tahun baru bukan sekedar perkara yang merupakan sifat mereka. Tetapi, merupakan kekhususan mereka, perkara yang mereka besarkan. Saking besarnya, mereka gunakan kekuatan negara, harta, ancaman, bergerak syaiton, jin dan manusia supaya menerima tahun baru ini.
Kita betul-betul pada kondisi genting, kita butuh kembali kepada Alloh subhanahu wa ta’ala.
Minimal kita selamatkan diri kita, keluarga kita, orang tua kita, kerabat kita, tetangga kita.
Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa yang kita tunggu?
Don’t stop dalam perkara ini. Lanjutkan, teruskan usaha ini. Sebab ini sikap dalam kita beragama. Ini adalah ruh dalam hidup kita. Dan di atas inilah kita hendaknya hidup dan mati.
Rosululloh -shollallohu alayhi wasalla- bersabda,
“Seseorang akan bersama dengan siapa dia cintai pada hari kiamat.
Keikutsertaan melahirkan tasyabbuh (penyerupaan). Penyerupaan pasti melahirkan kecintaan. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.
–Tanwirussunnah, 27 Safar 1435 H
http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/31/nasehat-ustad-sebelum-tahun-baru-622891.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com