Universitas
Mataram sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di provinsi NTB
kembali menyumbangkan ribuan sarjana pada tanggal 28 maret kemarin. Ini
merupakan berita bahagia untuk para sarjana dan keluarganya, tapi berapa
lamakah kebahagiaan karena telah meraih gelar sarjana itu bertahan? 1
minggu ? 1 bulan ?
Kebahagiaan
itu tidak akan bertahan lama, kenapa ? karena setelah itu para sarjana
tersebut akan bersaing dengan ribuan sarjana yang lainnya untuk mengisi
lowongan pekerjaan yang terbatas. Bayangkan saja, bukan hanya dengan
para sarjana hasil sumbangan UNRAM, tetapi mereka harus bersaing dengan
sumbangan sarjana dari kampus-kampus lainnya yang ada di NTB ini bahkan
sarjana yang berasal dari luar.
Hal
ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dipikirkan bersama,
apakah ada yang menjamin bahwa setiap sarjana tersebut akan mendapatkan
kerja dengan terbatasnya lowongan kerja yang tersedia ? apa yang harus
dilakukan para sarjana yang lain? Yang tidak mampu bersaing untuk
merebut lowongan kerja yang ada. Lalu, apa yang akan dilakukan oleh
mereka yang menjadi pengangguran akibat tidak seimbangnya antara
lowongan pekerjaan yang ada dengan meluapnya sumbangan sarjana dari
setiap kampus yang ada di NTB ini ? apakah ada yang berani menjamin
bahwa setiap sarjana yang dihasilkan memiliki kreatifitas dan kemampuan
kewirausahaan yang akan menyelamatkan mereka ? tidak, tidak semua
pengangguran baru mampu meloloskan dirinya dari gelar baru yaitu
“pengangguran”. Mungkin ada sebagian yang berhasil melepas “gelar
barunya” tersebut tapi tidak semua.
Hal
ini hanya akan menambah presentasi pengangguran yang dimiliki Indonesia
umumnya dan NTB khususnya. Coba saja bayangkan, ada berapa ribu
sumbangan sarjana dari semua kampus yang ada di NTB dalam setahun dan
hal ini terus terjadi setiap tahunnya. Lalu berapa banyakkah “sarjana
pengangguran” tersebut akan bertambah setiap tahunnya ?
Pihak
kampus dan juga pemerintah tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena
tujuan dari kampus-kampus tersebut bukan untuk menyumbangkan “sarjana
pengangguran” tapi menyumbangkan kaum-kaum intelektual muda. Pemerintah
juga telah berusaha untuk memberikan banyak alternatif untuk menghambat
pertambahan “sarjana pengangguran” tersebut,
salah satunya adalah dengan banyaknya sosialisasi-sosialisasi tentang
pengembangan jiwa entrepreneur bagi para generasi muda. Hal ini harusnya
menjadi pe-er tersendiri bagi para sarjana dan calon sarjana lainnya.
Sebagai kaum intelektual, kita tidak harus terpaku pada lowongan
pekerjaan yang telah disediakan. Ingat ! kita adalah kaum intelektual
yang harus bergerak untuk menciptakan lowongan pekerjaan itu sendiri,
bukannya seperti bayi yang hanya menunggu untuk disuap oleh ibunya. Ayo
bergerak ! gunakan kemampuan dan kreatifitas kalian untuk membantu
pemerintah mengurangi angka pengangguran di negeri tercinta ini.
Ayo para kaum intelektual, loloskan diri kalian dari gelar baru setelah sarjana yaitu “pengangguran”. !!
KOMENTAR PILIHAN:
Sahrudi Rudhy:
Menjalani
kehidupan kampus hanya sebagai sebuah ritual tentunya hanya akan
melahirkan “sarjana pengangguran” tapi lihatlah sarjana yang menggunakan
kampus sebagai media untuk mengenali diri, membangun karakter dan juga
mengembangkan kreatifitas mereka mampu manaklukkan kehiduapn nyata,
mendapatkan pekerjaan menciptakan lapangan kerja baru. Kehidupan kampus
bukan semata ceremonial datang pagi dan pulang sore tapi banyak kegiatan
bermakna yang bisa dilakukan dan akan menjadi bekal nantinya
http://edukasi.kompasiana.com/2015/03/31/gelar-baru-sarjana-pengangguran-715415.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com