Perseteruan yang belum menemui jalan penyelesaian,
memantik pertanyaan besar bagi kita, siapakah orang kuat dibelakang
masing-masing kubu? Pertanyaan ini bukan tanpa alasan. Melihat history
pertarungan di tubuh partai golkar, mulai dari urusan munas hingga
penentuan arah partai rasanya tidak pernah berlarut-larut hingga
melelahkan banyak pihak. Golkar yang kita kenal piawai dalam bermain
politik pecah pangung dan permainan dua kaki, serta kental dengan
kompromi politik, rasanya hal itu sudah tidak kita temukan lagi saat
ini.
Pertarungan politik dimulai dengan perseteruan dan upaya blocking
kubu Agung Laksono pada helatan munas Partai Golkar di Bali yang lalu
dan membuat perseteruan semakin tajam. Tidak terima kubunya di block
oleh kubu Ical, lantas mereka mengelar Munas tandingan di Ancol.
Masing-masing munas yang digelar oleh dua kubu diklaim keabsahannya, dan
menempatkan Ical sebagai ketum versi munas Bali, dan Agung Laksono
sebagai Ketum versi munas Ancol.
Kondisi inilah yang membuat kita penasaran untuk mencoba melakukan pemetaan kekuatan masing-masing kubu.
Kubu Agung Laksono
Kubu Agung Laksono yang sedari awal menyatakan
secara tegas akan memboyong Golkar untuk gabung dalam Koalisi Indonesia
Hebat membuat dugaan kita semakin mendekati kebenaran. Keberadaan Jusuf
Kalla (JK) sebagai Wakil Presiden RI menguatkan dugaan alasan merapatnya
Golkar kubu Agung Laksono. Kendati JK tidak berada dalam struktural
Partai Golkar, namun JK tetaplah JK seorang kader kawakan Golkar yang
telah memiliki pendukung solid dalam partai golkar.
Merapatnya Golkar kepada Koalisi pendukung
pemerintah ini penting bagi JK. Posisi Golkar yang memiliki kurang lebih
90 kursi di parlemen ini penting bagi kelompok JK untuk merebutnya.
Selain itu keberadaan JK sendiri dalam pemerintah mengalami kesulitan.
Kendati posisinya sebagai Wakil Presiden, namun akan resisten terjadi
gonjangan jika JK tidak disokong oleh partai yang loyal dalam mendukung
keberadaannya. Kendati saat itu JK diusung oleh PKB namun bagi JK
posisinya belumlah kuat dalam melakukan bargaining dengan partai
pendukung pemerintah.
Dengan demikian, hal yang paling logis adalah
bagaimana caranya dapat mengeser golkar yang semula sebagai oposisi
menjadi koalisi pemerintah. Selain memperkuat posisi JK dalam
pemerintahan dengan segala kebijakan yang akan ia ambil, juga akan
menguatkan bargaining JK dalam pemerintahan dalam menentukan arah. Isu
matahari kembar dalam pemerintahan bisa saja terjadi jika niat JK untuk
menguasai Golkar melalui Agung Laksono ini mulus.
Kubu Abu Rizal Bakrie (ICAL)
Suasana Partai Golkar semenjak dibawah kepemimpinan
Ical memiliki warna berbeda, selain memiliki pendanaan yang mapan, juga
berjalan statis dan tidak terlalu terjadi dinamika yang berarti
dibanding dengan Ketum sebelumnya. Kondisi ini bukanlah rahasia umum
dipublik, bahwa pendanaan lebih besar di backup oleh ARB, sehingga
tingkat ketergantungan Partai dan kadernya sendiri sangat tinggi. Bagi
Ical sendiri, posisinya sebagai Ketum Golkar sangatlah penting,
mengingat banyak kasus seperti Lapindo, dan Pajak masih belum clear
sepenuhnya.
Dengan menjadi Ketum di Partai Golkar maka posisi
tawar Ical masih tinggi, karena tidak bisa dinafikkan suara Golkar di
parlemen masih menjadi penentu dalam setiap pengambilan keputusan.
Selain itu, posisi Ketua DPR yang saat ini dijabat oleh Setya Novanto
yang juga loyalis Ical membuat keputusan untuk mempertahankan golkar
dibawah Ical sangat penting.
Dalam pertarungan perebutan Kekuasaan ini Ical
sepertinya tidak bermain sendiri, namun juga kemungkinan di backup oleh
kekuatan yang juga patut diperhitungkan. Ada beberapa peristiwa yang
kita rekam dalam perjalanan perseteruan ini. Pertama, ketika pertarungan
dalam tubuh golkar, pada tempat yang lain antara JK dan Luhut B.
Panjaitan oun terhadi perseteruan tidak kalah sengit perihal peranan
lembaga staf kepresidenan yang perannya diperluas oleh Jokowi. Memang
perseteruan ini tidak berkaitan secara langsung mengenai golkar, namun
patut kita cek, sesama senior golkar kenapa berseteru berebut peranan?
Kedua, ketika pada awal-awal Jokowi berada di
istana, tercatat lebih dari satu kali ical berkunjung ke Istana untuk
melakukan pertemuan dengan Luhut Panjaitan, sementara yang kita tahu
bukan kah Ical seteru nomer dua setelah Prabowo dalam pilpres kemarin?.
Ketiga, ketika Jokowi menghadapi tekanan politik akibat perseteruan KPK
dan Polri, pihak Jokowi melakukan gelar pertemuan antara Jokowi dan
Prabowo, tentunya juga atas inisiasi tim Jokowi dan adanya deal-deal
politik diantara keduanya yang saling menguntungkan.
Pada intinya, orang yang paling berkepentingan
dalam kubu Ical adalah Luhut B Panjaitan. Selain sebagai senior mereka
di Golkar, Luhut yang kini menjabat Kepala Staf Kepresidenan tentu
memiliki peran penting dalam mengelola konflik dalam tubuh partai
Golkar, dan untuk menguatkan posisi tawarnya dalam berbagai hal kepada
Jokowi.
Apa Kepentingan Bagi Jokowi?
Dalam perseteruan ini, Jokowi juga memiliki
kepentingan besar didalamnya. Desakan politik dari partai pendukungnya
membuat Jokowi berfikir untuk memanfaatkan konflik yang terjadi antara
KMP dan KIH. Tekanan politik yang didapatkan oleh Jokowi ketika
pencalonan BG sebagai Kapolri merupakan bukti kongrit betapa pusingnya
Jokowi dalam mengambil keputusan. Public yang terus menerus meminta
membatalkan pelantikan BG, tidak menyurutkan tekanan PDIP untuk segera
melantik BG sebagai Kapolri, hingga Jokowi mengundang pentolan KIH
Prabowo untuk memberikan dukungan kepada keputusannya. Wal hasil dari
pertemuan itu Pihak KIH secara terbuka memberikan dukungan kepada
Presiden atas apapun keputusan yang dia ambil. Kontan setelah pertemuan
itu, KMP mengelar pertemuan dan menghasilkan sebuah keputusan untuk
mendukung keputusan apapun keputusan yang akan diambil Presiden,
sekaligus mentasbihkan bahwa secara tersirat KMP memberikan ruang kepada
Jokowi jika suatu saat akan mengandeng, atau justru berpindah dari KIH
ke KMP.
Merapatnya Golkar kepada Jokowi via Luhut
Panjaitan, sejatinya merupakan stategi bagi jokowi untuk mengukuhkan
manajemen konflik yang dimainkannya. Dikhawatirkan jika Golkar berhasil
direbut oleh Agung Laksono maka kekuatan dan bargaining position JK akan
semakin kuat. Selain itu, jika Golkar berhasil dimenangkan oleh kubu
Agung Laksono, maka kekuatan konflik semakin tidak imbang, karena sudah
jelas peta politik parlemen akan dikuasai oleh KIH. Jelas bagi Jokowi
ini merupakan ancaman bagi dirinya, karena akan mudah ditekan oleh
partai pendukungnya sebagaimana praktik pencalonan BG yang lalu.
Catatan analisa ini sejatinya belum dapat di uji
secara empiris, karena analisis ini barulah sebuah analisa
kemungkinan-kemungkinan dengan pendekatan berbagai situasi beserta
indikasinya. Bisa saja benar, namun bisa saja salah, tergantung
perkembangan situasi politik dilapangan.
Komentar Pilihan:
Denma Willyando:
Kalau dari
sisi saya pribadi terlepas dari kasus internal golkar. Saya sangat
mendukung gabungnya Golkar ke KIH. Dengan alasan apa yang dilakukan dg
Golkar sebelumnya bisa dikatakan failed dalam faktor/hal apapun..Bergabungnya Golkar k KIH nantinya dapat membuat stabilitas politik pemeritahan menjadi lebih solid dan kuat.
http://politik.kompasiana.com/2015/04/06/siapa-dibalik-perseteruan-golkar-735771.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com