by: http://salafy.or.id/blog/2013/01/03/wasiat-nabi-jangan-marah/
Oleh Ustadz Abu Utsman Kharisman
(Syarh Hadits Ke-16 Arbain anNawawiyyah)
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ
فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ [رواه البخاري]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam: “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam: “Janganlah engkau marah”. Maka diulanginya permintaan itu
beberapa kali. Sabda beliau: “Janganlah engkau marah”.(HR. al-Bukhari)
PENJELASAN HADITS
Seorang laki-laki datang kepada Nabi dan
meminta diberi wasiat. Nabi mewasiatkan kepadanya untuk jangan marah.
Hal itu diulangi beberapa kali, menunjukkan pentingnya wasiat tersebut.
Hal tersebut menunjukkan bahwa menahan amarah memiliki kedudukan,
manfaat, dan keutamaan yang tinggi. Sebagian ulama’ menyatakan bahwa
wasiat Nabi disesuaikan dengan keadaan orang yang meminta wasiat. Orang
yang meminta wasiat tersebut adalah seorang pemarah, maka Nabi
memberikan wasiat kepadanya agar jangan marah.
“Janganlah engkau marah”, kata sebagian para Ulama’ mengandung 2 makna:
- Latihlah dirimu untuk senantiasa bersikap sabar dan pemaaf, jangan jadi orang yang mudah marah.
- Jika timbul perasaan marah dalam dirimu, kendalikan diri, tahan ucapan dan perbuatan agar jangan sampai terjadi hal-hal yang engkau sesali nantinya. Tahan diri agar jangan sampai berkata atau berbuat hal-hal yang tidak diridhai Allah.
(disarikan dari penjelasan Syaikh Abdurrahman as-Sa’di)
Marah Sumber Keburukan
Dalam hadits riwayat Ahmad, laki-laki yang meminta wasiat kepada Nabi itu berkata: “(kemudian aku memikirkan wasiat Nabi tersebut), ternyata kemarahan adalah mencakup keburukan seluruhnya”.
Jika seseorang marah dan tidak berusaha
untuk mengendalikannya, ia akan berbicara atau berbuat di luar kesadaran
sehingga nanti akan ia sesali. Betapa banyak kalimat talak diucapkan
suami karena marah, dan setelah kemarahannya mereda ia sangat menyesal.
Ada juga orangtua yang sangat marah kepada anaknya sehingga memukul dan
menganiayanya, akibatnya anaknya menjadi cacat. Betapa banyak kemarahan
menyebabkan hubungan persaudaraan menjadi putus, harta benda dirusak dan
dihancurkan. Semua itu menunjukkan bahwa kemarahan yang tidak
dikendalikan akan menyebabkan keburukan-keburukan.
Keutamaan Menahan Amarah
Menahan amarah adalah sebab memperoleh ampunan Allah dan surga-Nya:
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ
وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي
السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ
النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan bersegeralah menuju ampunan dari
Tuhan kalian dan surga yang lebarnya (seluas) langit dan bumi yang
disediakan bagi orang yang bertakwa, yaitu orang yang menginfakkan
(hartanya) di waktu lapang atau susah, dan orang-orang yang menahan
amarah, dan bersikap pemaaf kepada manusia, dan Allah mencintai
orang-orang yang berbuat baik (Q.S Ali Imran:133-134)
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ تَغْضَبْ وِلَكَ الْجَنَّة
Janganlah engkau marah, niscaya engkau mendapat surga (H.R at-Thobarony dan dishahihkan oleh al-Mundziri)
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
مَنْ
كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى
يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ مَا شَاءَ
Barangsiapa yang menahan amarah
padahal ia mampu untuk melampiaskannya, Allah akan panggil ia di hadapan
para makhluk pada hari kiamat, hingga Allah menyuruhnya untuk memilih
bidadari (terbaik) yang ia inginkan (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ibnu
Majah, dan Ahmad)
Sahabat Nabi Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhu berkata: Tidak
ada luapan yang lebih besar pahalanya di sisi Allah selain daripada
luapan kemarahan yang ditahan oleh seseorang hamba demi menggapai wajah
Allah (riwayat al-Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Marah
Jika seseorang mulai tersulut emosinya untuk marah, hal yang harus dilakukan untuk menahan atau meredakan kemarahan adalah:
1. Diam, tidak berkata apa-apa
وَإِذَا غَضِبْتَ فَاسْكُتْ
Jika engkau marah, diamlah (H.R al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan Syaikh al-Albany).
2. Mengingat-ingat keutamaan yang sangat besar karena menahan amarah.
3. Mengucapkan ta’awwudz: A’udzu billaahi minasysyaithoonir rojiim.
Nabi pernah melihat dua orang bertikai
dan saling mencela, sehingga timbul kemarahan dari salah satunya.
Kemudian Nabi menyatakan:Aku sungguh tahu suatu kalimat yang bisa menghilangkan (perasaan marahnya):A’udzu billaahi minasysyaithoonir rojiim (H.R al-Bukhari dan Muslim)
4. Merubah posisi : dari berdiri menjadi duduk, dari duduk menjadi berbaring.
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
Jika salah seorang dari kalian marah
dalam keadaan berdiri hendaknya ia duduk. Jika dengan itu kemarahan
menjadi hilang (itulah yang diharapkan). Jika masih belum hilang,
hendaknya berbaring (H.R Abu Dawud)
Faidah : hadits yang menyatakan
bahwa jika seseorang marah hendaknya berwudhu’ dilemahkan oleh sebagian
Ulama’ di antaranya Syaikh al-Albany dalam Silsilah al-Ahaadits ad-Dhaifah no 582.
Marah Dalam Hal Syariat Allah Dilanggar
Bukanlah artinya seseorang tidak boleh
marah sama sekali. Marah ketika ada penyelisihan terhadap syariat Allah
adalah suatu hal yang diharapkan.
Nabi Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam
tidak pernah membalas perlakuan buruk terhadap diri pribadi beliau,
namun jika ada penyelisihan terhadap syariat Allah, beliau bersikap
marah dan bertindak dengan tegas. Kemarahan beliau adalah karena Allah.
Ummul Mu’minin ‘Aisyah –radliyallaahu ‘anha- menyampaikan kepada kita:
مَا
خُيِّرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ
أَمْرَيْنِ إِلاَّ أَخَذَ أَيْسَرَهُمَا مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا فَإِنْ
كَانَ إِثْمًا كَانَ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ وَمَا انْتَقَمَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِنَفْسِهِ إِلاَّ أَنْ
تُنْتَهَكَ حُرْمَةُ اللهُ فَيَنْتَقِمُ ِللهِ بِهَا
“ Tidaklah Rasulullah Shollallaahu
‘alaihi wasallam diberi pilihan di antara 2 hal kecuali beliau ambil
yang paling mudah di antara keduanya selama tidak ada (unsur) dosa. Jika
ada(unsur) dosa, beliau adalah manusia yang paling jauh darinya.
Tidaklah Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wasallam membalas (ketika
disakiti) untuk dirinya sendiri, namun jika hal-hal yang diharamkan
Allah dilanggar, beliau membalas untuk Allah ‘Azza wa Jalla “(H.R
AlBukhari-Muslim)
Nabi Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam pernah marah ketika melihat ada gambar makhluk bernyawa di rumahnya, kemudian beliau bersabda:
أَنَّ
الْمَلَائِكَةَ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ وَأَنَّ مَنْ صَنَعَ
الصُّورَةَ يُعَذَّبُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ
Sesungguhnya para Malaikat (penyebar
rahmat) tidaklah masuk ke rumah yang di dalamnya ada gambar (makhluk
bernyawa), dan barangsiapa yang menggambar (makhluk bernyawa) akan
diadzab pada hari kiamat dan dikatakan kepadanya: Hidupkan makhluk yang
kalian ciptakan (H.R al-Bukhari no 2985).
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com