by: http://assalaam-bdg.or.id/mengapa-seorang-muslim-tidak-boleh-meniup-makanan-minuman/
Makan dan minum bagi seorang muslim
sebagai sarana untuk menjaga kesehatan badannya supaya bisa manegakkan
ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karenanya dia berusaha agar
makan dan minumnya mendapatkan pahala dari Allah. Caranya, dengan
senantiasa menjaga kehalalan makanan dan minumanya serta menjaga
adab-adab yang dituntunkan Islam.
Makan dan minum seorang muslim tidak sebatas aktifitas memuaskan nafsu, menghilangkan lapar dan dahaga semata. Karenanya, seorang muslim apabila tidak lapar maka dia tidak makan dan apabila tidak haus, dia tidak minum. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari seorang sahabat.
Makan dan minum seorang muslim tidak sebatas aktifitas memuaskan nafsu, menghilangkan lapar dan dahaga semata. Karenanya, seorang muslim apabila tidak lapar maka dia tidak makan dan apabila tidak haus, dia tidak minum. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari seorang sahabat.
Kita
(kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti
makan sebelum kenyang.
Dari sini, maka seorang muslim dalam
makan dan minumnya senantiasa memperhatikan adab Islam yang telah
dicontohkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam agar bernilai ibadah. Dan
di antara adabnya adalah tidak bernafas dan meniup minuman. Hal ini
didasarkan pada beberapa hadits, di antaranya dari Abu Qatadah,
Nabishallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
Jika
kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya. (HR.
Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)
Dari Ibnu Abbas, Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang
untuk bernafas atau meniup wadah air minum. (HR. Al-Tirmidzi no. 1888
dan Abu Dawud no. 3728, dan hadits ini dishahihkan oleh
Al-Albani)
Dan juga hadits Abu Sa’id al-Khudri
radliyallah ‘anhu, Bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk meniup di dalam air minum.”
(HR. al-Tirmidzi no. 1887 dan beliau menyahihkannya)
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi
mengatakan, Larangan bernafas dalam
wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut
mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau
dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya
dan hal-hal semacam itu.
Dalam Zaadul Ma’ad IV/325 Imam Ibnul
Qayyim mengatakan, “Terdapat larangan meniup minuman karena hal itu
menimbulkan bau yang tidak enak yang berasal dari mulut. Bau tidak enak
ini bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang
yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah. Ringkasnya hal ini
disebabkan nafas orang yang meniup itu akan bercampur dengan minuman.
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang dua
hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air minum dan meniupnya.
Apa Hikmahnya?
Apa hikmahnya, sering menjadi pertanyaan
kita sebelum mengamalkannya. Padahal dalam menyikapi tuntunan Islam
hanya sami’na wa atha’na (kami mendengar dan kami taat), tanpa harus
terlebih dahulu mengetahui hikmahnya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan
oleh Umar bin al-Khathab sesudah mencium hajar Aswad, “Sesungguhnya aku
tahu engkau hanya seonggok batu yang tidak bisa menimpakan madharat dan
tidak bisa mendatangkan manfaat. Kalau seandainya aku tidak melihat
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menciummu, pasti aku tidak akan
menciummu.” (HR. Al-Bukhari no. 1494 dan Muslim no. 2230)
Namun yang jelas bahwa setiap yang
disyariatkan dan dituntunkan oleh Islam pasti mendatangkan kebaikan dan
setiap yang dilarangnya pasti mendatangkan madharat. Dan apabila seorang
muslim mengetahui hikmah dari sebuah syariat, maka dia akan semakin
mantap dalam mengamalkannya. Dan apabila belum mampu menyingkapnya, maka
keterangan dari Al-Qur’an dan Sunnah sudah mencukupi.
Di antara hikmah larangan meniup minuman
yang masih panas adalah karena nanti struktur molekul dalam air akan
berubah menjadi zat asam yang membahayakan kesehatan.
Sebagaimana yang diketahui, air memiliki
nama ilmiah H20. ini berarti di dalam air terdapat 2 buah atom hidrogen
dan satu buah atom oksigen yang mana 2 atom hidrogen tersebut terikat
dalam satu buah atom oksigen. Dan apabila kita hembus napas pada
minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2).
Dan apabila karbon dioksida (CO2)
bercampur dengan air (H20), akan menjadi senyawa asam karbonat (H2CO3).
Zat asam inilah yang berbahaya bila masuk kedalam tubuh kita.
Senyawa H2CO3 adalah senyawa asam yang
lemah sehingga efek terhadap tubuh memang kurang berpengaruh tapi ada
baiknya kalau kita mengurangi masuknya zat asam kedalam tubuh kita
karena dapat membahayakan kesehatan.
Dari sini juga semakin jelas hikmah dari
larangan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam agar ketika minum
seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas sambil bernapas di
dalam gelas. Hal ini karena ketika kita minum langsung banyak, maka ada
kemungkinan kita akan bernapas di dalam gelas, yang akan menyebabkan
reaksi kimia seperti di atas.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com