Mendengar pengakuan seorang teman yang sedang mendekam disalah satu Rutan (Rumah Tahanan) tingkat Kabupaten melalui Handphone, baru saya percaya jika hal aksi tipu menipu via HP dilancarkan dari balik jeruji besi. Juga sudah merambah jejaring sosial seperti Facebook. Di Facebook sering meyakinkan korban dengan mengaku aparat.
by: http://hukum.kompasiana.com/2013/10/19/aksi-penipuan-minta-pulsa-dilakukan-dari-penjara-600224.html
Awal
mulanya, dia menelpon menanyakan persoalan HP temannya yang sedang
rusak, lantas saya pun coba menanyakan bagaimana keadaan di dalam sana,
dan apa saja kegiatan-kegiatan selama di penjara. Sekedar ingin tahu,
siapa tahu nanti kalau saya jadi koruptor, kan udah bisa baca situasi,
hihihi. Dia pun mulai menjelaskan, untuk bisa jalan-jalan disekitaran
Rutan, dia harus membayar kepada petugas sebesar Rp. 15.000,-untuk
sekali keluar (keluar dalam ruangan sel, namun masih di dalam lokasi
Rutan). Sehari bisa keluar ruangan sebanyak dua kali, kalau pagi dimulai
sekitar pukul 08.00 wib hingga tengah hari, dan waktu kedua dimulai
dari pukul 13.00 wib hingga pukul 17.00 wib. Jika main kontrakan hingga
bebas, biasanya bayar didepan sekitar Rp. 2 jutaan. Berhubung dia sudah
bayar kontrak didepan, jadwal perhari untuk keluar 2 kali selama masa
tahanan.
Wah
lumayan juga ya pemasukan para petugas di Rutan tersebut, tapi ya gitu
deh, cuma yang di LP pusat yang sering terkuak. Entah itu bisnis
Narkoba, tahanan Koruptor nonton pertandingan Badminton, hingga keluar
negeri. Seakan-akan publik terheran-heran akan kejadian itu, apalagi
Pemerintah dalam hal ini Kemenkumham. Wajar saja para Koruptor bisa
melenggang bebas berkeliaran, lah nyata-nyata makan uang negara hingga
milyaran rupiah, sudah tentu banyak uangnya.
Bukan
cuma keluar ruangan tahanan, namun para Napi yang memiliki Handphone
wajib membayar Rp. 3000,- perharinya, dan hampir rata-rata para Napi
memiliki HP untuk menghubungi keluarga di rumah serta melakukan aksi
tipu menipu dan lain sebagainya. Jika dikalikan 30 hari, berarti para
Napi wajib membayar Rp. 90.000,- / bulannya. Saat ini Napi yang ada
jumlahnya cukup fantastis, berkisar 800 jiwa yang kata teman saya itu,
kapasitas Rutan hanya untuk 400 jiwa, namun begitu cari informasi di
Google hanya sekitar dibawah seratus jiwa. Coba dikalikan 600 jiwa
pengguna HP saja sudah 54 juta. Pemasukan yang lumayan fantastis setiap
bulannya.
Lantas
bagaimana menjual pulsa hasil tipu menipunya.? Teman saya juga
menjelaskan, ternyata ada bandar pulsa yang siap menerima pulsa
transferan senilai Rp. 100.000,- dihargai Rp. 75.000,- dan siap
menampung berapa pun banyaknya. Teman saya juga menyatakan tabungan
pulsa hasil kerja ringannya sudah 3 jutaan dan rencananya akan segera
dicairkan kepada bandar pulsa. Bandar pulsa juga ada yang sengaja datang
dari luar Rutan dan ada juga yang sedang menjalani hukuman. Dan pulsa
pun dijual kembali dengan cara ditransfer. Sungguh peluang bisnis yang
menjanjikan, hihihi.
Saat
saya tanyakan kok enggak ikut-ikutan kayak Napi yang di Tanjung Gusta
Medan.? Dengan enteng dia menjawab, ya di sini enak ngapain berontak.
Begitulah
jika keenakan di Penjara, kejahatan akan semakin meraja lela, karena
tidak ada efek jera sama sekali. Selagi ada uang dari hasil kejahatan,
selagi keluarga tetap mensuport finansial selama di penjara maka
kebanggaanlah yang akan hadir untuk para penjahat yang telah menjalani
hukuman ketika menghirup udara bebas. Begitu juga dengan Koruptor, yang
kerap diperjuangkan tetap dapat remisi hingga vonis yang cuma 5 tahun
cuma menjadi 2 tahun. Ya besok buat lagi, dan lagi.
Ada yang pengen.? coba aja jadi Napi. hehe.
NB : Nama lokasi dan daerah sengaja
tidak disebutkan, agar kiranya seroang kompasianer seperti saya tidak
ikut-ikutan menjadi Napi, tahu sendirilah. :D
Salaman
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com