Pengalaman
ini terjadi sekitar seminggu yang lalu, tepatnya pada tanggal 20
Desember 2013 aku menerima pesan singkat dari nomor 085216945699, isinya
: “ada surat sudah kami kirim melalui email dari BAN-SM perihal
Bimtek Pelaksanaan Akreditasi Online untuk sekolah, mohon dibuka email
sekolah anda”. Aku pun segera membuka email sekolah dan benar ada email dari BANSM Jakarta. Isinya seperti ini :
Mengacu pada Permendiknas No. 59/2012 sebagai perubahan Permendiknas No. 28/2005 tentang BAN-PT, Permendiknas No. 30/2005 tentang BAN-PNF, dan Permendiknas No. 29/2005 tentang BAN-S/M dalam kaitannya dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional secara bertahap, terencana, terukur, serta untuk mewujudkan pelaksanaan Akreditasi Sekolah/Madrasah secara obyektif, adil, professional, komprehensif, dan transparan, sebagai bentuk akuntabilitas publik yang diharapkan dapat tercapai dalam kesatuan jenjang pendidikan, khususnya terhadap Pendidikan Dasar dan Menengah berdasarkan Permendiknas No. 11/2009 tentang Akreditasi SD/MI, Permendiknas No. 12/2009 tentang Akreditasi SMP/MTs, Permendiknas No. 13/2009 tentang Akreditasi SMK/MAK dan Permendiknas No. 52/2008 tentang Akreditasi SMA/MA.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, BAN-S/M mengundang para Kepala Sekolah dan Guru yang kompeten dengan pelaksanaan Akreditasi, untuk mengikuti berbagai program sosialisasi kebijakan melalui kegiatan :
“BIMBINGAN TEKNIS PELAKSANAAN AKREDITASI SECARA ON-LINE 2013”
( Sambutan Pembukaan : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI )
Acara akan diselenggarakan pada hari Kamis – Jum’at tanggal 26 - 27 Desember 2013, pukul 09.00 Wib, s.d. 15.00 Wib, di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara.
Mengingat peserta yang diundang terbatas (Maksimal 100 Peserta) maka diharapkan segera mendaftarkan diri selambat-lambatnya 1 atau 2 hari setelah surat yang bersifat Undangan ini diterima dengan menghubungi secara langsung Kabag Registrasi :Drs. HM. Indra Subekti, M.Pd melalui No.Hp. 0812 9115 5549
Biaya penyelenggaraan kegiatan, bersumber dari Anggaran DIPA BAN-S/M Kemdikbud RI, termasuk Bantuan Laptop dan biaya Transportasi/Akomodasi Hotel yang akan ditransfer langsung ke Rekening Bank masing-masing peserta.
Demikian untuk maklum, atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih.
Namun, setelah dianalisa, ada beberapa kejanggalan yang aku temukan dalam surat tersebut, Pertama : alamat pengiriman menggunakan gmail yakni bansm.jakarta@gmail.com, bukan menggunakan email instansi pemerintah seperti ____@ban-sm.or.id atau contoh lain seperti _____@kemdikbud.go.id, _____@kemenag.go.id. Kedua
: surat tersebut langsung ditujukan kepada kepala sekolah, tidak
melalui instansi yang terkait, seperti Dirjen, Kemdikbud Provinsi sampai
kepada Kemdikbud di kecamatan. Ketiga : isinya. Dari
pengalamanku, setiap bimbingan ataupun pelatihan, transportasi dan
akomodasi diberikan setelah acara bimbingan/pelatihan selesai bukan
diberikan sebelum acara berlangsung dengan ditransfer rekening bank calon peserta.
Hati
mulai merasa penasaran, nomor ponsel yang tatertera pada surat tersebut
langsung kuhubungi tetapi tidak kunjung aktif. Sampai akhirnya aku
memutuskan untuk mengunjungi web resmi BAN-SM, dan ternyata aku
menemukan sebuah pengumuman dari situs tersebut.
Sekolah/Madrasah, Yayasan, dan Lembaga Pendidikan, harap waspada terhadap kemungkinan penipuan dalam bentuk tawaran program atau kegiatan apapun yang mengatas namakan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M). Seperti pelaksanaan “Bimtek Online yang diselenggarakan oleh BAN-S/M” Laporan/Pengaduan dialamatkan : e-mail : info@ban-sm.or.id, atau ke Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) provinsi yang bersangkutan.
(www.ban-sm.or.id/content/blink-font-size-4-color-red-p-e-r-i-n-g-a-t-a-n-blink-font) diakses panda tanggal 22 Desember 2013.
Mungkin
mereka mulai curiga bahwa aku mengabaikan email dan pesan singkat di
ponsel tersebut, hingga akhirnya mereka beberapa kali menghubungiku,
dalam perbincangan aku sempat menanyakan dari mana mereka mengetahui
nomor hp ku, dari nada bicaranya dia seperti kaget dan langsung bilang
bahwa nomor itu didapatkan dari profil sekolah di Padamu Negeri. Aku
tambah yakin bahwa ini merupakan salah satu motif penipuan terhadap guru
dan kepala sekolah.
Untuk menambah keyakinanku, aku mencari informasi di google dan akhirnya kutemukan.
WASPADA, MODUS PENIPUAN DENGAN SURAT UNDANGAN BADAN AKREDITASI NASIONAL (BAN) ISTIMEWA
Bapak/Ibu Guru – khususnya para Kepala Sekolah – agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan. Salah satunya adalah suatu hari sekolah mendapat fax dari BAN SM lengkap dengankepala surat dan logonya. Inti surat itu adalah BAN – S/M mengundang Kepala Sekolah atau mengutus wakilnya untuk mengikuti kegiatan Bimtek tentang akreditasi sekolah. Di surat itu yang akan mengikuti diminta langsung mendaftar ke seseorang dan lengkap dengan nomor teleponnya. Melalui telepon ini kita akan mendapat informasi berkaitan dengan kegiatan dan dana atau akomodasi. Dana akan dikirim melalui rekening sebelum Bimtek dilaksanakan. Kita diminta nomor rekening dan kita pun diberi tahu nomor registrasi online Bank Indonesia segala, menurutnya dalam tempo 2 menit uang akan ditransfer ke rekening kita. Setelah itu, kita diminta mengecek ke ATM ( kok tidak ke bank? ). Setelah kita sampai di ATM sekilas di sana kita seakan dipandu bagaimana cara Bank Indonesia menranfer dana ke rekening kita, padahal tanpa disadari kita diajari bagaimana menransfer dana kita ke rekening orang lain. Luar biasa.
(mgmpbindsmpdki.wordpress.com/2012/04/30/waspada-modus-penipuan-dengan-surat-undangan-badan-akreditasi-nasional-ban/ Diakses tanggal 23 Desember 2013)
Atas dasar pemberitahuan dari situs BAN-SM dan beberapa informasi yang kutemukan di mesin pencari google, aku memutuskan menghapus nomor ponsel dan email sekolah yang terdapat pada profil pendataan Padamu Negeri dan segera mengadukannya kepada pihak yang terkait.
Dari
pengalaman tersebut, dapat diambil pelajaran agar para guru dan kepala
sekolah waspada dengan berbagai macam modus penipuan oleh orang yang
tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan pemerintah, berikut cara mengenali email penipuan yang mengatasnamakan pemerintah :
1. Cek pengirim email, apakah resmi dari pemerintah, apabila menggunakan email dari gmail, yahoo atau lainnya, lebih baik diabaikan saja.
2. Email dikirim dan langsung ditujukan kepada kepala sekolah tanpa melalui mekanisme yang resmi, artinya instansi terkait tidak mengetahuinya.
3. Isi email biasanya anda diminta memberikan nomor rekening bank untuk mentransfer biaya akomodasi dan transportasi.
4. Segera cek situs pemerintah yang bersangkutan, hubungi dan tanyakan ke bagian informasi.
5. Untuk menghindari penyalahgunaan nomor telepon dan email sekolah, sebaiknya nomor ponsel dan email pada site Padamu Negeri dikosongkan saja.
Semoga bermanfaat.
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/12/30/mengenali-email-penipuan-yang-mengatasnamakan-pemerintah-ini-caranya-622588.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com