GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Inspirasi Politik - Capres 2014 Harus Teladani Presiden Soekarno

Written By Situs Baginda Ery (New) on Kamis, 09 Januari 2014 | 14.52

Boni Hargens. [Dok. SP]  
Boni Hargens. [Dok. SP] 

Calon presiden (capres) yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden (pilpres) 2014, harus menjadi pribadi yang berkorban demi bangsa dan mengatasi kepentingan pribadi dan golongan.

Capres harus meniru sikap Presiden Soekarno, yang memimpin bukan untuk kepentingan diri dan kelompok, melainkan sebuah pengorbanan segenap hidup untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Sikap berkorban, itu yang kurang dimiliki oleh capres. Dan ini nilai minus yang harus segera diubah," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens, Kamis (9/1).  

Menurut Boni, politik bangsa Indonesia hari ini sudah terlalu dangkal. Krisis ideologi dan orientasi merupakan masalah yang terjadi dalam setiap kelompok politik.

Karena itu, menurutnya, para capres segera mulai introspeksi diri dan meniru sikap mulia Soekarno sebagai Bapak Bangsa.

"Harus diakui, Soekarno adalah pemimpin sejati, yang banyak bertindak, dan setiap orasinya merupakan refleksi atas apa yang dilakukannya. Ia tidak berhenti pada berkata-kata, tetapi bertindak. Ia tidak hanya pandai berpidato, tetapi giat dalam berbuat untuk bangsa dan negaranya. Ini teladan besar yang harus ditiru oleh semua calon presiden 2014," tegasnya.  

Boni menambahkan, saat ini kepemimpinan politik masih menjadi tema besar, karena persis di situlah akar kebuntuan demokratisasi di negeri ini.

Krisis kepemimpinan selalu menjadi wacana yang serius menjelang pemilu, termasuk menjelang kontestasi 2014. Salah satu alasan mendasar, mengapa terjadi krisis kepemimpinan yakni, bangsa ini selalu lupa pada sejarah.

Bangsa ini, sering lupa pada Soekarno yang dicatat oleh sejarah sebagai tidak sekadar pendiri republik ini, tetapi juga seorang pemimpin besar di kawasan Asia-Pasifik pada masanya.

Bangsa ini perlu menghargai sejarah karena menghargai sejarah adalah menyelamatkan masa depan bangsa.

"Sayang sekali, sampai hari ini, Bung Karno tidak ditetapkan sebagai bapak bangsa. Padahal kebesarannya sudah dikenal di dunia internasional. Untuk itu, kita perlu mendorong pemerintah untuk mengeluarkan keputusan yang menetapkan Bung Karno sebagai Bapak Bangsa. Bentuknya bisa melalui Keputusan Presiden (Keppres)," tegasnya.
http://www.suarapembaruan.com/home/capres-2014-harus-teladani-presiden-soekarno/47690

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...