by: http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/11/09/cerdas-keuangan-bersama-arnold-schwarzenegger-609077.html
“I have plenty of money, unlike other Hollywood celebrities or athletes that haven’t invested well” – Arnold Schwarzenegger
Kecenderungan alami setelah memperoleh kekayaan
bagi sebagian orang adalah meningkatkan gaya hidupnya. Terlebih mereka
yang berasal dari ekonomi kurang beruntung, lebih rentan mengidap
penyakit Orang Kaya Baru (OKB). Setelah mencicipi kekayaan baru, muncul
dorongan melampiaskan masa lalu yang miskin: sekarang saatnya memanjakan
diri dengan membeli rumah, mobil, tas impian dsb.
Bila Anda salah satu dari sebagian orang yang merasakan dorongan tersebut, belajarlah dari Arnold Schwarzenegger.
Masyarakat mengenal Arnold sebagai binaragawan,
salah satu bintang laga Hollywood dengan bayaran tertinggi dan terakhir
sebagai gubernur California. Namun tahukah Anda bahwa kesuksesan Arnold
didukung oleh kemampuannya mengelola keuangan pada awal karirnya sebagai
binaraga? Tulisan ini berdasarkan buku autobiografi Arnold yang baru
habis saya baca, Total Recall: My Unbelievably True Life Story.
Sebenarnya banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik
dari Arnold, namun untuk tujuan artikel ini hanya sisi finansialnya
yang dikupas.
Arnold lahir dari keluarga miskin di Austria pada
tahun 1947. Melihat olah raga binaraga sebagai tiket keluar dari
kemiskinan menuju Amerika, dia berlatih sangat keras yang akhirnya
berbuah manis dengan memenangkan berbagai kontes binaraga lokal. Pada
tahun 1968 Arnold diundang berlatih di Los Angeles pada usia 21 dibawah
bimbingan Joe Weider.
Merasa sudah mencapai puncak karir binaraga selepas
memenangkan kontes Mr. Olympia untuk ketujuh kalinya, Arnold mencari
tantangan baru dan memutuskan akan menjadi seorang bintang Hollywood
dengan ketenaran yang tidak kalah gemerlap dalam binaraga.
Di Hollywood dia bukan siapa-siapa dan harus
memulai dari nol. Beberapa studio menawarkan beberapa peran namun
kebanyakan ditolak karena perannya ‘kurang penting’. Mereka yang
bercita-cita menembus Hollywood kebanyakan langsung menyambar tidak
peduli sekecil apapun perannya, yang penting dapat dulu dan lagi pula
mereka butuh uang untuk makan.
Tapi tidak untuk Arnold.
Arnold sanggup menunggu peran yang tepat karena
sudah mantap secara finansial. Ini berkat pengamatan pada awal sukses
karirnya sebagai binaragawan di Amerika. Dia melihat kebanyakan imigran
langsung membeli rumah ketika kondisi finansialnya mulai menanjak. Namun
Arnold memiliki visi American Dream yang berbeda. Dia tidak suka harus
menggantungkan cita-citanya di tangan orang lain hanya karena halangan
keuangan. Dari situ Arnold memutuskan ingin mantap secara finansial terlebih dahulu baru mengejar American Dream versi dirinya sendiri.
Setiap $1 yang diterima, diubah menjadi $3 lewat
bisnis mail-ordering, menulis buku binaraga, kolaborasi film documenter,
berjualan peralatan fitness, investasi properti bahkan pernah juga buka
usaha bangunan bersama sesama binaragawan Franco Columbu.
Bila tipikal imigran membeli rumah bergaya
McMansion setelah punya uang, Arnold memilih membeli satu gedung
apartemen sebagai investasi. Alhasil Arnold berhasil menjadi jutawan
pada usia 30.
Uang Untuk Jangka Panjang
Arnold sebenarnya rentan terjebak sindrom OKB
(Orang Kaya Baru) mengingat masa kecilnya yang miskin. Tidak seperti
selebritis-selibritis lain yang jatuh bangkrut karena berfoya-foya
setelah mencicipi kekayaan, contoh mendiang Michael Jackson dan Mike
Tyson. Arnold mengerti kekuatan lain uang.
Pada awal karirnya di Hollywood, kondisi
finansialnya memungkinkan dia mengatakan tidak pada peran-peran kecil
yang dinilai tidak akan membesarkan namanya. Setelah pundit-pundinya
bertambah berkat berbagai film yang dibintangi sebagai peran utama,
Arnold dengan enteng mengeluarkan beberapa juta dollar dari kocek
sendiri untuk mendanai kampanye pemilihan gubernur California. Setelah
terpilih Arnold memilih tidak menerima gaji gubernur sebesar $175,000
per tahun karena sudah berkecukupan, apalagi mengingat California sedang
diambang kebrangkutan pada saat itu.
Tentu saja Arnold juga menggunakan uangnya untuk
bersenang-senang. Tapi saya yakin dia tidak akan mengikuti jejak
selebritis-selebritis bangkrut karena mengidap penyakit OKB.
Arnold pernah berkata: “money doesn’t make you
happy. I now have $50 million but I was just as happy when I had $48
million” - Uang tidak membuat Anda bahagia. Saya sekarang punya $50 juta
tapi saya sama bahagianya ketika memiliki $48 juta.
Dengan kata lain, uang hanyalah alat bukan tujuan
akhir itu sendiri. Uang berlimpah tidak akan membawa kebahagiaan dengan
sendirinya, namun apa yang Anda gunakan dengan uanglah yang akan
menentukan kebahagiaan Anda.
Uang sudah terbukti memudahkan Arnold melakukan
‘transformasi diri’ sepanjang karirnya. Kita mungkin tidak sekaya
Arnold, tapi bolehlah kita mulai berpikir bagaimana uang yang sudah
diperoleh memberi kita fondasi hidup yang mantap dalam jangka panjang.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com