Aksi
bakutembak antara aparat TNI dengan kelompok Organisasi Papua Merdeka
(OPM) Senin (4/11/2013) terjadi di depan Kantor Distrik Kota Lama,
Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Satu pentolan dilaporkan
tewas dalam peristiwa ini.
Aksi
bakutembak itu berawal dari adanya informasi bahwa ada kelompok masuk
kota. Kelompok itu berpapasan dengan satu regu TNI dari Yonif 753 Nabire
yang sedang melakukan patroli rutin di Kota Mulia. Sesaat kemudian
salah satu kelompok OPM menembak patroli TNI, namun tembakan itu tidak
mengenai sasaran. Anggota TNI pun segera melakukan pengejaran dan
menembak ke arah kelompokk OPM. Tembakan itu mengenai salah satu anggota
OPM.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua membenarkan insiden bakutembak itu.
“Bakutembaki
antara TNI dengan KSB (kelompok sipil bersenjata) di Mulia selain
menyebabkan satu anggota KSB tewas juga berhasil mendapat satu pucuk
senjata jenis FN,” kata Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua
sebagaimana dikutip Antaranews.
Media online lokal Tabloidjubi.com melaporkan, korban tewas dalam peristiwa itu bernama Kiwo Talenggen.
“Pelaku
yang meninggal dunia bernama Kiwo Telenggen, anggota TPN/OPM. Pelaku
menembak dengan menggunakan pistol FN 46, dan ternyata pistol itu dulu
milik TNI atas nama Kapten Logo,” kata Kabid Humas Polda Papua, AKBP
Sulistyo Pudjo Hartono saat dikonfirmasi tabloidjubi.om.
Tiga Petinggi TPN OPM
Pudjo
menuturkan, motif yang biasa terjadi di daerah pegunungan itu TPN/OPM
berusaha memperkuat persenjataan. “Mereka berusaha perkuat persenjataan,
cara merampas dengan menembak TNI atau Polri, ataupun yang lengah,”
tegasnya.
Menurut Pudjo, di Puncak Jaya ada tiga petinggi antara lain, Tengahmati Enumbe, Puron Wenda dan Goliath Tabuni.
Korban tewas di Mulia itu (Kiwo Telenggen) dari kelompok Yambi dibawah
pimpinan Tengahmati Enumbe. “Kiwo Telenggen kelompok Yambi komandannya
Tengahmati Enumbe yang merupakan anak buahnya GT,” katanya.
Sementara
itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marselis Sarimin mengatakan situasi di
Mulia saat ini seperti biasa, karena masyarakat sudah menganggap
penembakan seperti itu sudah biasa terjadi.
“Kalau
di atas itu begitu, selesai penembakan masyarakat seperti biasa.
Masyarakat sudah terbiasa dengan situasi seperti itu,” kata Marselis.
Sumber : Antaranews,merdeka.com, tabloidjubi.co dan zonadamai.com
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com