by: http://wahyudiknugroho.blogspot.com/2011/06/rahasia-assalamualaikum.html
Assalamu 'alaikum (السلام عليكم as-salāmu `alaykum)
merupakan salam dalam Bahasa Arab, dan digunakan oleh kultur Muslim.
Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang dapat merekatkan Ukhuwah
Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Untuk yang mengucapkan salam,
hukumnya adalah Sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya.
Salam ini juga digunakan oleh kultur Kristen di Timur Tengah yang mempunyai arti “kedamaian dan kesejahteraan” bagi yang mengucapkan salam dan penerima salam tersebut. Salam ini sama dengan salam shalom aleichem dalam bahasa Ibrani.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hasyr Ayat 23:
Dialah Allah, tidak ada ilaah (sesembahan) yang layak kecuali Dia, Maha Rajadiraja, yang Maha Suci, Maha Sejahtera, Maha Mengaruniai rasa aman, Maha Memelihara, Maha Perkasa, Maha Kuasa, Maha Memiliki segala keagungan. Maha Suci Allah dari segala yang mereka persekutukan.
Di dalam ayat ini, As-Salaam
(Maha Sejahtera) adalah satu dari Nama-nama Agung Allah SWT. Kini, Kita
akan mencoba untuk memahami arti, keutamaan dan penggunaan kata Salam.
Sebelum terbitnya fajar Islam, orang Arab biasa menggunakan ungkapan-ungkapan yang lain, seperti Hayakallah yang artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup, kemudian Islam memperkenalkan ungkapan Assalamu ‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa. Ibnu Al-Arabi di dalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan bahwa Salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti "Semoga Allah menjadi Pelindungmu".
Makna
- Salam
bukan sekedar ungkapan kasih-sayang, tetapi memberikan juga alasan dan
logika kasih-sayang yang di wujudkan dalam bentuk doa pengharapan agar
anda selamat dari segala macam duka-derita. Tidak seperti kebiasaan
orang Arab yang mendoakan untuk tetap hidup, tetapi Salam mendoakan agar
hidup dengan penuh kebaikan.
- Salam mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung kepada Allah
SWT. Tak satupun makhluk yang bisa mencelakai atau memberikan manfaat
kepada siapapun juga tanpa perkenan Allah SWT.
- Perhatikanlah bahwa ketika seseorang mengatakan kepada anda, "Aku berdoa semoga kamu sejahtera." Maka ia menyatakan dan berjanji bahwa anda aman dari tangan(perlakuan)-nya, lidah(lisan)-nya, dan ia akan menghormati hak hidup, kehormatan, dan harga-diri anda.
Tahukah kamu arti Salam?
Orang yang mengucapkan Salam itu memberikan pernyataan bahwa 'kamu tidak terancam dan aman sepenuhnya dari diriku.'
Kesimpulannya bahwa Salam berarti:
- Mengingat (dzikr) Allah SWT,
- Pengingat diri,
- Ungkapan kasih sayang antar sesama Muslim,
- Doa yang istimewa, dan
- Pernyataan atau pemberitahuan bahwa 'anda aman dari bahaya tangan dan lidahku'
Dalam sebuah Hadits dikatakan:
Muslim sejati adalah bahwa dia tidak membahayakan setiap Muslim yang lain dengan lidahnya dan tangannya.
Jika
kita memahami Hadits ini saja, sudahlah cukup untuk memperbaiki semua
umat Muslim. Karena itu Nabi Muhammad SAW sangat menekankan penyebaran
pengucapan Salam antar sesama Muslim dan beliau menyebutnya sebagai
perbuatan baik yang paling utama di antara perbuatan-perbuatan baik yang
anda kerjakan. Ada beberapa Sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan
pentingnya ucapan salam antar seluruh Muslim.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Kamu tidak dapat memasuki Surga kecuali bila kamu beriman. Imanmu belumlah lengkap sehingga kamu berkasih-sayang satu sama lain. Maukah kuberitahukan kepadamu sesuatu yang jika kamu kerjakan, kamu akan menanamkan dan memperkuat kasih-sayang di antara kamu sekalian? Tebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kepada yang kamu kenal maupun yang belum kamu kenal." (Muslim)
Abdullah bin Amr RA mengisahkan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Apakah amalan terbaik dalam Islam?" Rasulullah SAW menjawab: "Berilah makan orang-orang dan tebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kamu saling mengenal ataupun tidak." (Sahihain)
Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam." (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)
Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam." (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam."
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86:
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.
Demikianlah Allah
SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau
yang lebih baik. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW
sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hathim.
Suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya, seseorang datang dan mengucapkan, "Assalaamu'alaikum." Maka Rasulullah SAW pun membalas dengan ucapan "Wa'alaikum salaam wa rahmah" Orang kedua datang dengan mengucapkan "Assalaamu'alaikum wa rahmatullah" Maka Rasulullah membalas dengan, "Wa'alaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh" . Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan "Assalaamu'alaikum wa rahmatullah wabarakatuhu." Rasulullah SAW menjawab: "Wa'alaika".
Orang yang ketiga pun terperanjat dan bertanya, namun tetap dengan kerendah-hatian, "Wahai
Rasulullah, ketika mereka mengucapkan Salam yang ringkas kepadamu,
Engkau membalas dengan Salam yang lebih baik kalimatnya. Sedangkan aku
memberi Salam yang lengkap kepadamu, aku terkejut Engkau membalasku
dengan sangat singkat hanya dengan wa'alaika."
Rasulullah SAW menjawab, "Engkau
sama sekali tidak menyisakan ruang bagiku untuk yang lebih baik. Karena
itulah aku membalasmu dengan ucapan yang sama sebagaimana yang di
jabarkan Allah di dalam Al-Qur'an."
Dengan demikian
kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, membalas Salam dengan tiga frasa
(anak kalimat) itu hukumnya Sunnah, yaitu cara yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW. Kebijaksanaan membatasi Salam dengan tiga frasa ini karena
Salam dimaksudkan sebagai komunikasi ringkas bukannya pembicaraan
panjang.
Di dalam ayat ini
Allah SWT menggunakan kalimat obyektif tanpa menunjuk subyeknya. Dengan
demikian Al-Qur'an mengajarkan etika membalas penghormatan. Disini
secara tidak langsung kita diperintah untuk saling memberi salam. Tidak
adanya subyek menunjukkan bahwa hal saling memberi salam adalah
kebiasaan normal dan wajar yang selalu dilakukan oleh orang-orang
beriman. Tentu saja yang mengawali mengucapkan salamlah yang lebih dekat
kepada Allah SWT sebagaimana sudah dijelaskan diatas.
Hasan Basri menyimpulkan bahwa:
"Mengawali mengucapkan salam sifatnya adalah sukarela, sedangkan membalasnya adalah kewajiban"
Disebutkan di dalam Muwattha' Imam Malik,
diriwayatkan oleh Tufail bin Ubai bin Ka'ab bahwa, Abdullah bin Umar RA
biasa pergi ke pasar hanya untuk memberi salam kepada orang-orang
disana tanpa ada keperluan membeli atau menjual apapun. Ia benar-benar
memahami arti penting mengawali mengucapkan salam.
Pada bagian kalimat terakhir Surat An-Nisa ayat 86, Allah SWT berfirman:
… Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan. Disini, mendahului memberi salam dan membalasnya juga termasuk yang diperhitungkan. Maka kita hendaknya menyukai mendahului memberi salam. Sama halnya kita harus membalas salam demi menyenangkan Allah SWT dan menyuburkan kasih-sayang di antara kita semua.
Rasulullah SAW selanjutnya memberikan arahan memberi salam bahwa:
- Orang yang berkendaraan harus memberi salam kepada pejalan-kaki.
- Orang yang berjalan kaki memberi salam kepada yang duduk.
- Kelompok yang lebih sedikit memberi salam kepada kelompok yang lebih banyak jumlahnya.
- Yang meninggalkan tempat memberi salam kepada yang tinggal.
- Ketika pergi meninggalkan atau pulang ke rumah, ucapkanlah salam
meski tak seorangpun ada di rumah (malaikat yang akan menjawab).
- Jika bertemu berulang-ulang maka ucapkan salam setiapkali bertemu.
Pengecualian kewajiban menjawab salam:
- Ketika sedang salat. Membalas ucapan salam ketika salat membatalkan salatnya.
- Khatib, orang yang sedang membaca Al-Qur’an, atau seseorang yang
sedang mengumandangkan Adzan atau Iqamah, atau sedang mengajarkan
kitab-kitab Islam.
- Ketika sedang buang air atau berada di kamar mandi.
Selanjutnya, Allah SWT menerangkan keutamaan salam di dalam surat Al-An’aam ayat 54:
Jika orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami (Al-Qur’an) datang kepadamu, ucapkanlah "Salaamun’alaikum (selamat-sejahtera bagimu)", Tuhanmu telah menetapkan bagi diri-Nya kasih-sayang. (Yaitu) Bahwa barangsiapa berbuat kejahatan karena kejahilannya (tidak tahu / bodoh) kemudian ia bertaubat setelah itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Di ayat ini Allah
SWT memerintah Nabi Muhammad SAW sehubungan dengan orang-orang beriman
yang miskin, yang hampir semuanya menumpang tinggal di tempat para
sahabat. Walaupun orang-orang kafir yang kaya meminta agar Rasulullah
SAW mengusir para dhuafa' itu supaya orang-orang kaya itu bisa bersama Rasulullah, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyambut para dhuafa' Muslim itu dengan "Assalamu 'alaikum" pada saat kedatangan mereka. Hal ini mengandung dua arti:
- Pertama,
menyampaikan penghormatan dari Allah SWT kepada mereka. Ini adalah
kehormatan dan penghargaan yang tinggi bagi Muslim yang miskin dan tulus
hati. Perlakuan ini menguatkan hati dan menambah semangat mereka.
- Arti ke-dua, menyampaikan sambutan yang baik yang pantas mereka terima, atas izin Allah SWT, dengan nyaman, damai dan tenang, meskipun jika mereka membuat beberapa kesalahan.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com