http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/04/14/anjuran-menyayangi-anak-yatim-551433.html
Dalam Islam anak yatim mempunyai kedudukan tersendiri daripada anak-anak lainnya
Islam memberikan perhatian yang besar terhadap nasib orang-orang yang
lemah, fakir miskin, dan anak-anak yatim. Banyak ayat al-Qur’an dan
hadits yang secara khusus menyerukan untuk memerhatikan dan menyayangi
mereka, khususnya anak-anak yatim. Misalnya di ayat berikut : …Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu..” (QS. al-Baqarah [2]: 220). [i]
Anak yatim adalah mereka
yang sudah tidak memiliki orang tua lagi dan keluarga yang
memeliharanya. Sebab itu, menyayangi dan berlemah lembut dengan anak
yatim adalah suatu akhlak yang terpuji. karena ia tidak mungkin mendapatkan kasih sayang dari ayahnya yang telah tiada.[ii]
Barangsiapa yang tidak
memiliki kepedulian terhadap nasib orang-orang miskin dan anak-anak
yatim, serta menelantarkan mereka, sedang ia tergolong orang yang
berkecukupan dan mampu, dikategorikan sebagai pendusta agama. Perhatikan
ayat berikut: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah
orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan
orang miskin. (QS. al-Ma’un [107]: 1-3).
Dalam usianya yang masih belia, tentu mereka
belum mampu bekerja sendiri untuk memenuhi hidupnya sehari-hari. Itulah
sebabnya mereka mendapat perhatian khusus dari Rasulullah SAW, sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikut: Rasul SAW bersabda: saya
dan orang yang menanggung (memelihara) anak yatim (dengan baik) ada
surga bagaikan ini, seraya beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk
dan jari tengah dan beliau rentangkan kedua jarinya itu. (HR. Bukhari).
Walaupun demikian, hadits
di atas menjadi pengecualian manakala orang yang mengasuh anak yatim
tersebut tega memakan harta dan rezeki yang diperuntukan bagi anak
yatim. Sungguh perbuatan demikian amatlah terkutuk. Allah SWT berfirman :
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara
zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka
akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. an-Nissa [4]: 10). [iii]
[i] Muhsin, (2003), Mari Mencintai Anak Yatim, Jakarta: Gema Insani Press, hlm. 2
[ii] Mahmud Syaltut, (1991), Metodologi Al-Qur’an, Solo: CV Ramadhani, hlm. 116
[iii] Moch Syamsi Hasan dan Ahmad Ma’ruf, (2002), Khotbah Jumat Sepanjang Masa, Surabaya: Karya Agung, hlm. 391-393
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com