GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Tentang Berteman Dalam Agama Islam: Adab-adab Berteman Dalam Islam

Written By Situs Baginda Ery (New) on Senin, 16 Desember 2013 | 20.03

http://www.hasmi.org/wp-content/uploads/2013/02/Teman-Fil-Islam.jpg



(ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak)

Islam sangat memerhatikan masalah adab. Bahkan semua persoalan adab dijelaskan secara sempurna dlm Islam. Ketika seorang Yahudi berkata kepada Salman z, “Apakah Nabi kalian mengajari kalian sampaipun masalah buang hajat?” Beliau z berkata, “Ya. Beliau mengajari kami ….”1
Inilah Islam. Semua yang mendatangkan kemaslahatan dunia & akhirat telah ada di dlm Islam, termasuk adab berteman. 
Banyak dalil dlm Al-Qur’an & As-Sunnah yang menjelaskan adab-adab berteman. Diantaranya:
Berteman hanya karena Allah l
Rasulullah n menyatakan:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ؛ إِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلِّقٌ بِالـمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصَبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللهُ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالَهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينَهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

“Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan pada saat dimana tak ada naungan kecuali naungan Allah l: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dlm ibadah kepada Allah l, seseorang yang hatinya senantiasa terkait dgn masjid, dua orang yang saling cinta karena Allah l, bersatu & berpisah di atasnya, seseorang yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan & kecantikan namun pemuda tersebut berkata, ‘Aku takut kepada Allah l’, seseorang yang bershadaqah & ia menyembunyikan shadaqahnya hingga tangan kirinya tak mengetahui apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta seseorang yang berdzikir kepada Allah l sendirian hingga meneteskan air mata.” (HR. Al-Bukhari no. 660, Muslim no. 1031)
Rasulullah n berkata:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ: مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Tiga hal, jika ketiganya ada pada seseorang dia akan merasakan lezatnya iman: Allah l & Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, cinta kepada seseorang semata-mata hanya karena Allah l, & dia tak senang kembali kepada kekufuran sebagaimana dia tak ingin dilemparkan ke dlm api.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)
Rasulullah n berkata:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجِدَ طَعْمَ الْإِيْمَانِ فَلْيُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ
“Barangsiapa yang ingin merasakan lezatnya iman hendaknya dia tak mencintai seseorang kecuali karena Allah l.” (HR. Ahmad, dihasankan Asy-Syaikh Albani dlm Shahihul Jami’ no. 6164)
Memilih teman yang baik


Telah kita sebutkan di awal pembahasan bahwa tak semua orang bisa kita jadikan teman. Sehingga seorang muslim yang ingin menyelamatkan agamanya hendaknya memilih teman yang baik. Rasulullah n bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang ada di atas agama temannya, maka hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang dijadikan sebagai temannya.” (HR. Ahmad & Abu Dawud no. 4833, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dlm Ash-Shahihah no. 127)
Al-Imam Qatadah t berkata: “Demi Allah. Kami tidaklah melihat seseorang berteman kecuali dgn yang setipe & sejenis (satu sama sifatnya). Maka hendaknya kalian berteman dgn hamba-hamba Allah l yang shalih agar kalian bersama mereka atau seperti mereka.”
Ditanyakan kepada Sufyan t, “Kepada siapa kami bermajelis?” Beliau menjawab, “Seseorang yang jika engkau melihatnya engkau ingat Allah l, amalannya mendorong kalian kepada akhirat, & ucapannya menambah ilmu kalian.” (Lihat Min Hadyis Salaf hal. 54-55)
Ibnu Hibban t berkata, “Seorang yang berakal tak akan bersahabat dgn orang-orang jahat.”
Beliau juga berkata: “Empat hal yang termasuk kebahagiaan seseorang: Istri yang senantiasa taat kepadanya, anak-anak yang shalih, teman-teman yang baik, & rezekinya di negerinya.” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 22)
Menjaga kerukunan
Rasulullah n berpesan kepada Mu’adz & Abu Musa c:
يَسِّرَا وَلَا تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا وَتَطَاوَعَا
“Berilah kemudahan & jangan membuat sulit orang lain, berilah kabar gembira yang membuat orang senang & jangan membuat orang lari dari agama Islam, serta hendaknya kalian rukun serta tak berselisih.”
Ini adalah adab yang senantiasa harus dijaga, terlebih lagi oleh setiap muslim, terlebih lagi para dai ilallah.
Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam berkata, “Aku telah mendengar Asy-Syaikh Muqbil berkata (dan ini aku dengar lebih dari satu kali): Demi Allah l, aku tidaklah mengkhawatirkan atas dakwah ini melainkan dari diri-diri kita sendiri.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdillah Al-Imam berkata, “Demi Allah l. Syaikh telah memiliki firasat yang sangat kuat. Rasulullah n seringkali berkata dlm khutbahnya:
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
“Kita berlindung kepada Allah l dari kejahatan diri-diri kita & kejelekan amal-amal kita.”
Jiwa-jiwa kita, walau bagaimanapun baiknya, masih mungkin menerima & terkena kejelekan. Demi Allah l, sekaranglah waktunya kita mengoreksi aib & dosa-dosa kita jika memang kita merasa sebagai orang yang berusaha menjaga agama ini. Asy-Syaikh Muqbil t tahu bahwa dakwah ini mempunyai musuh dari luar & dari dalam. Namun bahaya mereka tak sebesar mudharat yang muncul dari penyimpangan orang-orang yang mengemban dakwah ini. Hendaknya masing-masing kita mengoreksi diri serta menimbang ucapan & perbuatannya, yang lahir & batin, dgn timbangan syar’i. Wallahul musta’an.” (Al-Qaulul Hasan fi Ma’rifatil Fitan hal. 63)
Lemah lembut kepada teman
Allah l menjelaskan tentang sifat Rasulullah n & orang-orang yang bersamanya:
“Muhammad itu adalah utusan Allah & orang-orang yang bersama dgn dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (Al-Fath: 29)
Rasulullah n bersabda:
مَا كَانَ الرِّفْقُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا نُزِعَ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
“Sikap lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan memperindahnya & tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan membuatnya jelek.” (HR. Muslim)
Rasulullah n berkata kepada Aisyah x:
مَهْلًا يَا عَائِشَةُ، إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ
“Tenanglah wahai Aisyah. Sesungguhnya Allah l mencintai kelembutan dlm segala urusan.” (HR. Al-Bukhari)
Sedang-sedang (tidak berlebihan) dlm mencintai teman
Dari hadits Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
أَحْبِبْ حَبِيبَكَ ‏‏هَوْنًا ‏مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيْضَكَ يَوْمًا مَا، وَأَبْغِضْ بَغِيْضَكَ‏ ‏هَوْنًا‏ ‏مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا
“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.” (HR. At-Tirmidzi no. 1997 & dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dlm Shahih Al-Jami’ no. 178)
Umar bin Al-Khaththab z berkata, “Wahai Aslam, janganlah rasa cintamu berlebihan & jangan sampai kebencianmu membinasakan.” Aslam berkata, “Bagaimana itu?” Umar z berkata, “Jika engkau mencintai seseorang, janganlah berlebihan seperti halnya anak kecil yang menyenangi sesuatu dgn berlebihan. Jika engkau membenci seseorang, jangan sampai kebencian menimbulkan keinginan orang yang kamu benci celaka atau binasanya.”

Al-Hasan Al-Bashri t berkata, “Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan & membenci tak berlebihan. Telah ada orang-orang yang berlebihan dlm mencintai satu kaum akhirnya binasa. Ada pula yang berlebihan dlm membenci satu kaum & mereka pun binasa.” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 41)
Menerima kekurangan teman
Rasulullah n bersabda:
لَا يَفْرُكُ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
“Janganlah seorang mukmin membenci mukminah. Jika dia tak senang satu akhlaknya niscaya dia akan senang dgn akhlaknya yang lain.”
Asy-Syaikh Muhamad bin Shalih Al-Utsaimin t menyatakan, “Walaupun hadits ini berkaitan tentang suami istri, namun juga berlaku dlm adab berteman.” (Lihat Syarah Riyadhish Shalihin)
Ibnu Qudamah t berkata: “Ketahuilah, jika engkau mencari seseorang yang bersih dari kekurangan, niscaya engkau tak akan mendapatkannya. Barangsiapa yang kebaikannya lebih mendominasi daripada kejelekannya, itulah yang dicari.” (Mukhtashar Minhajil Qashidin hal. 101)
Jangan mencerca teman
Mencerca teman mengesankan bahwa engkau tak sabar dlm bersahabat dengannya. Tidak sepantasnya engkau mencerca temanmu dlm semua masalah, yang besar & kecil. Bahkan tak semua orang pantas utk dicerca.

Allah l berfirman:
“Maka maafkanlah (mereka) dgn cara yang baik.” (Al-Hijr: 85)
Ali bin Abi Thalib z berkata: “Yakni ridha, tanpa mencercanya.”
Dari Anas bin Malik z: Aku tak pernah memegang dibaj (satu jenis sutera) yang lebih lembut dari tangan Rasulullah n. Aku telah menjadi pelayan Rasulullah n selama sepuluh tahun. Tidak pernah sekalipun beliau berkata: “Ah.” Tidak pernah pula beliau berkata tentang apa yang kulakukan: “Kenapa kau lakukan?” & tak pernah pula ketika aku tak melakukan sesuatu, beliau berkata: “Kenapa tak kau lakukan ini & ini?” (HR. Al-Bukhari no. 3561 & Muslim no. 2309)
Al-Mawardi t berkata, “Banyak mencerca adalah sebab putusnya hubungan persahabatan ….” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 17-54)
1 HR. An-Nasai, Kitab Ath-Thaharah, Bab An-Nahyu ‘an al-iktifa’ fil istithabah bi aqalla min tsalatsati ahjar.
Sumber: www.asysyariah.com Majalah AsySyariah Edisi 059

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...