Liputan6.com, Tokyo : Nasib seseorang siapa yang tahu. Seperti yang terjadi para seorang pria Jepang. Ia yang terlahir dari pasangan orangtua kaya raya terpaksa tumbuh besar dalam kemiskinan, gara-gara diserahkan ke pasangan keluarga lain di rumah sakit 6 dekade lalu. Tertukar. Sementara, bayi yang mengambil tempatnya mendapat limpahan kemewahan: pengajar privat, kuliah di universitas, dan setelah dewasa menjadi direktur perusahaan properti.
Pria berusia 60 tahun -- yang tak mau disebutkan namanya -- dibesarkan dengan bergantung pada bantuan negara setelah pria yang ia kira ayah kandungnya meninggal dunia saat ia berusia 2 tahun. Sementara, perempuan yang ia sangka sebagai ibu, membesarkannya bersama 3 saudara lelaki. Hanya sedikit kenyamanan di apartemen satu kamar tempatnya tinggal.
Seperti dikabarkan Telegraph, 28 November 2013, pria tersebut menempuh pendidikan di sekolah malam, siang harinya ia bekerja di pabrik -- sebelum mendapatkan kerja tetap sebagai sopir si salah satu perusahaan transportasi. Ia tak pernah menikah dan membantu kehidupan 3 pria yang ia pikir adalah kakak-kakaknya -- salah satunya menderita stroke.
Sementara, bayi lain yang lahir 13 menit kemudian di Bangsal Sumida, Rumah Sakit San-Ikukai, Tokyo, hidup sejahtera. Anak itu memiliki tutor pribadi, pergi ke universitas dan menjadi direktur perusahaan real estat yang sukses. Tiga saudaranya yang lain bekerja untuk perusahaan-perusahaan besar.
Kecurigaan baru terbersit saat 3 saudara pria yang kaya belakangan menyadari, kakak mereka tak mirip siapa pun dalam keluarga besar.
Pada 2011, mereka meminta akses ke catatan rumah sakit dan tes DNA -- yang akhirnya menguak kekeliruan besar itu. Kesalahan diduga terjadi saat bidan memandikan bayi-bayi dan mengembalikan mereka ke ibu yang salah.
Saat mengetahui kejadian itu, pria yang 60 tahun hidup dalam kemiskinan kaget bukan kepalang. "Bagaimana bisa hal seperti ini bisa terjadi," kata dia. "Tak bisa dipercaya dan jujur, aku tak ingin menerimanya."
Pengadilan Distrik Tokyo memerintahkan pihak rumah sakit membayar 38 juta yen atau Rp 4,4 miliar sebagai ganti rugi, jauh lebih kecil dari nilai gugatan 250 juta yen atau Rp 29 miliar. Pengadilan menepis dalih rumah sakit bahwa kasus itu sudah kedaluwarsa, melewati masa 10 tahun.
"Pihak RS telah membuat hubungan orangtua dan anak kandung putus dan membuat pria tersebut hidup dalam kemiskinan," kata Hakim Masatoshi Miyasaka. "Penderitaan psikologis yang diderita sang anak kandung juga luar biasa."
Kekeliruan pihak rumah sakit juga membuat pasangan orangtua dari bayi yang tertukar kehilangan kesempatan untuk menikmati hubungan orangtua-anak untuk selama-lamanya.
Orangtua biologis penggugat meninggal dunia sebelum kesalahan terungkap. Tak sempat memberi anak kandung mereka kasih sayang. Dan kini, penggugat masih harus berdamai dengan dampak dari peristiwa 60 tahun lalu. "Nasibku mungkin berbeda," kata dia. "Seandainya waktu bisa diputar ulang."
Namun yang membuatnya marah adalah ia tak punya kesempatan bertemu orangtua kandungnya. "Saat melihat foto mereka, aku sangat ingin melihat mereka hidup," kata dia. "Selama berbulan-bulan aku tak bisa menahan air mata saat melihat foto mereka."
Pria yang dibesarkan miskin itu akan pulang dan menjadi anak tertua di keluarga aslinya. Yang meninggalkan tanda tanya karena ia menggantikan posisi orang yang tertukar dengannya, mengambil alih bisnis keluarga.
Tiga saudara kandungnya mengatakan, mereka ingin membangun hubungan sebagai saudara yang bertahun-tahun hilang.
"Saya sangat senang mendengarnya. Itulah yang ingin saya lakukan," kata pria itu.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com