ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Kisah Hidup dan Biografi Jason Statham

Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 15 Desember 2013 | 17.01


by: http://celoteh.arenakreasi.com/2013/04/biografi-jason-statham.html
Mengulas sedikit aksi si jagoan “Lock, Stock and Two Smoking Barrels” kayaknya nih asik di runut. Gerakan cepat, gesit dan tangkas peran yang selalu ditampilkan ditiap rilis film yang diperankannya. Alasan menguak misteri Jason Michael Statham sederhana sekali, celoteh penasaran siapa dia sebelum menjadi actor kenamaan seperti sekarang ini. Hasil search google ehh.. ternyata dia itu mantan seorang atlet olahraga profesional Inggris khususnya selam.

Jason atlet profesional timnas Inggris selama 10 tahun, bahkan pernah menjejaki ajang lomba sekaliber Olimpiade 1988 dan 1992 terakhir di Seoul, Korea. Terlahir 12 September 1972, 41 tahun lalu cukuplah jika Jason meniti karir dari bawah sebelum sukses seperti sekarang ini.

Pernah melewati masa sulit sebagai salesman dan penyanyi lounge lokal tidak menyurutkan kecintaannya pada dunia olahraga khususnya selam. Tahun demi tahun menjalani profesinya Jason pada waktunya bertemu agen pencari bakat Guy Ritchie yang ternyata waktu itu lagi mengerjakan proyek film Lock, Stock and Two Smoking Barrels tahun 1998. Singkatnya, Jason Statham dipercayakan untuk berperan sebagai Bacon.

Jason Statham mengalir darah seni orang tuanya, dan memang diarahkan untuk menjadi seniman sejak belia namun tidak Jason muda indahkan. Dan, betapa surprise Jason mengetahui film Lock, Stock and Two Smoking Barrels diterima penonton bahkan melampaui harapannya. Sejak itu, aktor pemeran arthur bishop untuk film ‘Mechanic’ mulai diperhitungkan dikancah internasional dan masuk jajaran aktor profesional ternama Hollywood.
17.01 | 0 komentar | Read More

Kisah Hidup Raditya Dika: Perjalanan Blogger Sukses Raditya Dika

by: http://aikonmedia.blogspot.com/2013/04/perjalanan-blogger-sukses-raditya-dika.html
Perjalanan Blogger Sukses Raditya Dika - Siapa sih yang gak kenal dengan Raditya Dika?? Seorang blogger dan penulis sukses yang sudah populer. Raditya Dika bernama asli Dika Angkasaputra Moerwani adalah seorang blogger dan penulis asal Indonesia. Raditya Dika terkenal sebagai penulis buku-buku jenaka, tulisan-tulisannya berasal dari blog pribadinya yang kemudian di bukukan. Buku pertamanya yang berjudul "Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh" masuk dalam kategori best seller.

Hanya berawal menulis pengalaman pribadi di blog bisa menjadi sukses, ini lah Raditya Dika seorang blogger yang hanya menulis cerita jenaka dari hasil pengalaman hidupnya, tak di sangka hidupnya menanjak tinggi menjadi seorang blogger yang sukses. Dia awali dengan menulis buku harian sejak kelas 4 SD. Lalu tahun 2002 dika mulai mengganti buku harian dengan blog pribadinya. Awalnya, blog yang ditulis semasa kuliah di Adelaide, Australia, ini dibaca tak lebih dari lima orang. Namun jumlahnya terus bertambah hingga ribuan orang per hari. 
Saat menulis blog pertamanya, sama sekali tak tebersit membukukan tulisannya. Ia malah berambisi membuat buku serius tentang filsafat. Tapi, saat buku seriusnya belum rampung, banyak yang menyarankan agar membawa naskah dalam blognya ke penerbit. Ternyata tak di sangka banyak penolakan dari penerbit yang membuat niatnya surut dan tak mau lagi membawa naskah blognya ke penerbit lain. Tapi Dika beruntung ada penerbit yang tertarik dan berminat membukukan naskah blognya ketika naskahnya dibawa ke Penerbit Gagasmedia.
Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam genre baru. Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut. Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith. Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya. Menurut Radith, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai. Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit. 
Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga seniman. Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran. Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.

Kesuksesan Raditya Dika menjadi inspirasi bagi penulis-penulis muda. Banyak yang berlomba membuat blog. Namun tidak semua menjadi penulis fenomenal. Menurut Dika, saat ini persaingan di dunia tulis-menulis kian kompetitif. Jika ingin buku kita dibaca banyak orang, perlu sesuatu yang khas, inovatif, berbeda dari lainnya. Tujuh tahun lalu ia mengawalinya dengan “kejujuran”. “Kejadian yang kelihatannya bodoh, konyol di buku saya itu sebenarnya biasa saya alami. Bagaimana menceritakan saja, yang membuatnya jadi lucu. Awalnya dari situ, apa adanya, jujur, berdasarkan kejadian sehari-hari," kata Dika.
Selain menulis, Raditya juga menjabat sebagai Redaktur Khusus penerbit Bukune, Direktur Utama perusahaan pemasaran internet Nyunyu Consulting, dan Direktur Pemasaran Celebrity Pancake (@durianpancake). Ia juga bermain dalam film yang diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan: The Movie. Raditya Dika juga sebagai juri Stand Up Comedy di Kompas TV.
Buku Raditya Dika
Inilah buku-buku yang pernah di tulis dan di terbitkannya:
  1. Buku pertama berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005). Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia. Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini ditampilkan dalam format diary (buku harian). Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari blog pribadi terdahulu milik Radith, www.kambingjantan.com, yang sekarang menjadi www.radityadika.com.
  2. Buku keduanya berjudul Cinta Brontoasurus (2006). Cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith. Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung. Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.
  3. Buku ketiganya berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa (2007). Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB.
  4. Buku keempatnya Babi Ngesot : Datang Tak Diundang, Pulang Tak Berkutang (2008). kumpulan cerita pendek pengalaman pribadi Raditya Dika, penulis Indonesia terbodoh saat ini. Benang merah dari buku Babi Ngesot adalah ketakutan-ketakutan Radith dalam hidup, termasuk: kalang kabut digencet kakak kelas, dihantuin setan rambut poni, sampai perjuangan menyelamatkan keteknya yang sedang “sakit”.
Buku-buku terbarunya adalah berjudul Marmut Merah Jambu dan buku lainnya berjudul Manusia Setengah Salmon. Judul bukunya memang tak bisa jauh dari nama binatang, ini yang menjadi ciri khasnya. Raditya Dika juga mendapatkan penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Apresiasi ini diberikan atas pengembangan entrepreneurship dan solidaritas masyarakat di dunia online.
Hanya berawal dari menulis pengalaman pribadi bisa menjadi sukses, sangat membanggakan sekali. Memang salah satu penghasilan yang bisa kita dapat dari blogging adalah membukukan artikel-artikel blog kita. Jadi kita harus menulis artikel karya kita sendiri orisinil agar bisa di terbitkan oleh penerbit.
Itulah Perjalanan Blogger Sukses Raditya Dika yang sangat menginspirasi kita semua. Kejujuran adalah kunci utama dalam sebuah kesuksesan. Tetaplah berjuang dan jangan pernah ada kata malas, yang terpenting adalah Kejujuran dan usaha. Sebab jika mau berusaha maka Mestakung (Semesta Mendukung) akan mendukungmu.
Blog dan Twitter Raditya Dika:
Referensi:
http://www.tabloidbintang.com/berita/sosok/21929-raditya-dika-perjalanan-menjadi-blogger-sukses.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Raditya_Dika
17.00 | 0 komentar | Read More

Kumpulan Kata-Kata Cinta, Keren, Galau, Bijak dari Raditya Dika

Kumpulan Kata-Kata Raditya Dika
Raditya Dika

by: http://ardhastres.blogspot.com/2012/07/kumpulan-kata-kata-raditya-dika.html

Kumpulan Kata-Kata Raditya Dika - Raditya Dika, siapa yang tidak mengenal laki laki ini yang biasa akrab dipanggil Radith, adalah seorang penulis asal Indonesia. Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Dia adalah salah seorang Stand Up komedian yang hingga kini melejit namanya berikut beberapa Kumpulan Kata-Kata Raditya Dika yang di kutip dari twitternya @radityadika


Karena kita seperti belalang, tahu bahwa untuk mencintai seseorang, butuh keberanian.



Apa yang salah dari orang yang terlalu dalam sayang sama orang lain?



Orang yang jatuh cinta diam-diam memenuhi catatannya dengan perasaan hati yang tidak tersampaikan


Tidak ada yang bisa menghilangkan rasa selai kacang seperti cinta yang tak terbalas.


Jika cinta bisa membuat tahi jadi rasa cokelat, cinta yang tak terbalas bisa membuat cokelat jadi rasa tahi


Cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yg pas


“kita bakalan kayak gini terus”. Janji yang terkadang gak bisa ditepati


Belalang sembah jantan berani mati demi cinta.


Ferret. “Mereka mati gara-gara jomblo”
(Ferret betina itu jika tidak kimpoi pada musim kimpoi, mereka akan kelebihan hormon yg dapat menyebabkan mereka mati)


Burung lovebirds, burung ini setia sama satu pasangan selama hidupnya
(Burung ini cuma menikah satu kali, jika salah satu pasangan mereka mati, maka yang lain akan setres terus tidak lama bakal nyusul mati juga)


Pacaran pada dasarnya punya risiko: ngambek, marah, dan akhirnya diselingkuhi, dan patah hati.


Seperti marmut yang tidak tahu kapan harus berhenti berlari di roda yg berputar.





kepada kamu

Dengan penuh kebencian
Aku benci jatuh cinta
Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu,
tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak
selalu menebak-nebak
Aku benci deg-degan menunggu kamu online . 
Dan di saat kamu muncul, 
aku akan tiduran tengkurap, 
bantal di bawah dagu, 
lalu berpikir, 
tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, 
di seberang sana, 
bisa tertawa. 
Karena, kata orang, 
cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. 
Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, 
menghapusnya, 
memikirkan kata demi kata. 
Aku benci ketika jatuh cinta, 
semua detail yang aku ucapkan, 
katakan, 
kirimkan, 
tuliskan ke kamu menjadi penting, 
seolah-olah harus tanpa cacat, 
atau aku bisa jadi kehilangan kamu. 
Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. 
Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. 
Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? 
Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, 
atau ada maksud lain, 
atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, 
menjalar ke sekujur tubuh, 
dan aku merasa pasrah, 
gelisah. 
Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, 
tanpa harus tidur. 
Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, 
saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. 
Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, 
aku tidak bernapas, 
aku merasa canggung, 
aku ingin berlari jauh. 
Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu…, 
tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, 
Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,
harus dimentahkan oleh hati yang berkata, 
Jangan hiraukan logikamu.
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. 
Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, 
kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, 
bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. 
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. 
Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; 
di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan
aku takut sendirian

- Gue gak pernah ngerti sama diri gue sendiri kenapa terkadang sebuah hal yang (kayaknya) kecil bisa begitu jadi besar buat gue. Bisa ngebuat gue kecewa, dan gue gak pernah ngerti kenapa kekecewaan ini bisa berubah seperti kanker yang menyebar dan menggerogoti perasaan gue sendiri… lama-lama ngebunuh dari dalam… dan mati. Gue gak pernah mengerti bagaimana harus mensiasati ini. Gue gak pernah ngerti kenapa buat gue, what has done yah done.. the damage has been done, and nothing we can do about it. There is absolutely nothing we can do about it. Kenapa? Kenapa gue gak bisa membuat semua ini seolah gak nampak, dan jalan terus. Kenapa? Kenapa? Kenapa gue harus membuat semua hal sempurna?

- Kalau yang namanya kesempurnaan itu gak ada, dan kita terus mengejar kesempurnaan, apa gue berarti mengejar sesuatu yang tidak ada? Dan kalau yang namanya memaafkan itu berarti melupakan, bagaimana cara melupakan sesuatu yang telah kita maafkan? Bahkan jika hal tersebut tidak seharusnya terjadi?

- Bagaimana kita tahu apa yang pilih itu “benar”? Bagaimana kita tahu apakah kita akan bahagia dengan pilihan kita. Aksi kita. Konsekuensi kita. Relativisme dalam contoh yang paling sempurna. Filsafat katanya bisa membantu kita memecahkan permasalahan-permasalahan dalam hidup, tapi yang ada justru pertanyaan satu mengikuti pertanyaan lain
16.53 | 0 komentar | Read More

Tentang RADITYA DIKA: Mengenal Lebih Dalam Tentang Raditya Dika

by: http://uniqpost.com/21091/mengenal-lebih-dalam-tentang-raditya-dika/
Raditya dika Mengenal Lebih Dalam Tentang Raditya Dika Dika Angkasaputra Moerwani atau yang biasa kita kenal dengan Raditya Dika adalah seorang penulis asal Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 dikenal sebagai seorang penulis novel-novel jenaka, novel-novel yang ia tulis berasal dari blognya kemudian dijadikan buku. Bisa dibilang Dika bukanlah seorang penulis biasa, karena gaya menulisnya unik serta pemberian judul bukunya yang sebagian besar memakai nama binatang. raditya dika 3 Mengenal Lebih Dalam Tentang Raditya Dika Novel pertama terbit pada tahun 2005 silam, yang berjudul “Kambing Jantan : Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh.” Novel pertamanya iniditampilkan dalam format diary, yang isinya menceritakan tentang kehidupan pribadinya saat berkuliah di Adelaide, Australia.
raditya dika 3 Mengenal Lebih Dalam Tentang Raditya Dika

Dika mengawali keinginannya untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya setelah memenangi “Indonesian Blog Award” dan ia juga pernah meraih pengharagaan dari Indosat yang bertajuk “The Online Inspiring.” Dari pengalaman itulah ia akhirnya mencoba untuk menawarkan tulisan di blognya ke beberapa penerbit untuk di jadikan buku. Sempat ditolak namun akhirnya tulisannya itu di terima oleh sebuah penerbit bernama Gagasmedia. Karya kedua yang berjudul “Cinta Brontosaurus” yang diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan buku sebelumnya, namun buku keduanya ini menggunakan format cerpen dan mengisahkan tentang perjalanan cinta Radith yang selalu kurang beruntung.

 Isi buku ini meliputi kisah seorang Raditya Dika yang mengirim surat cinta pertama ke teman SDnya dan pengalaman Radith yang memperhatikan Kucing Persianya yang jatuh cinta dengan kucing kampung milik tetangganya. Radith Mengenal Lebih Dalam Tentang Raditya Dika Buku ketiganya berjudul “Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa” (2007).

Buku ketiga ini mengisahkan tentang pengalaman Radith yang pernah menjadi badut monas seharian, mengajar bimbingan belajar, saat ia dikira hantu penuggu WC, sampai cerita tentang kutukan orang NTB. Kemudian disusul dengan buku keempatnya yang berjudul “Babi Ngesot : Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang” yang terbit pada April 2008 serta buku terkhirnya yang bertajuk “Marmut Merah Jambu” terbit tahun 2010. images Mengenal Lebih Dalam Tentang Raditya Dika Selain menulis ia juga seorang aktor, film pertamanya adalah “Kambing Jantan The Movie” yang ceritanya diangkat dari novel pertamanya. Ia juga menulis skenario untuk film “Maling Kutang.” Kira-kira kapan ya, Raditya Dika mengeluarkan novelnya lagi ?? dan jangan lupa untuk berkomentar tentang Raditya Dika di artikel ini.


16.51 | 0 komentar | Read More

"Kambing Jantan"!!! Jadi ke-inget lagi mantan pertama ( Tentang Kambing Jantan )

"Maaf kalo hasilnya jelek, maklum pas moto belum cuci tangan.."
 
by: http://celotehan-pelajar.blogspot.com/2012/11/kambing-jantan-jadi-ke-inget-lagi.html
Siapa sih yang ga tau se-sosok makluk absurd raditya dika? atau bukunya yang sempet jadi best seller waktu tahun 2008 yang berjudul "Kambing Jantan". Blognya kambingjantan.com juga dapet award kategori "Best indonesan blog award" tahun 2003 yang kemudian dibukukan dengan cetakan pertama tahun 2004 dan sampe sekarang juga masih ada cetakan yang terbarunya. Keren kan? Malahan sakking larisnya buku ini sampe di buat sebuah film "Kambing Jantan" yang menceritakan kesehariannya pas terdampar disebuah kota di adelaide, ostrali.

FYI aja sih, film "KambingJantan" nya ga selengkap cerita absurd di bukunya. Jadi ya, menurut gue sih rada kurang greget aja. Tapi ga apa-apa, tetep mengocok perut kok. :D

Gimana, udah sedikit tau kan tentang sosok raditya dika itu? Apa, masih ga tau juga? Kalo ga tau berarti lo bukan pecinta buku berbasis ke-abnormalan tingkat benua zimbabwe! Biar gue jelasin siapa raditya dika itu, setidaknya yang gue tau raditya dika itu makhluk pertama yang menciptakan blog berbasisi diary yang sekarang lagi nge-trend dikalangan para blogger seperti gue ini, dia juga se-ekor penulis, stand-up comedian, dan actor. Multitalenta banget dah tuh si radit ini. Gue tau raditya dika itu udah lama banget, sekitar 4 tahunan yang lalu, tepatnya saat buku pertamanya yang berjudul "Kambing Jantan" terbit tahun 2008 di toko *Iyalah masa diwarteg!*.


FYI aja nih, buat kalian yang ga tau buku kambing jantan itu apaan, pertamanya sih gue ga begitu tertarik sama buku ini, gue kira isinya tentang suatu hubungan istimewa per-homoan antara raditya dika dengan kambing berkelamin jantan, tapi setelah gue liat cover bukunya "GILA TUH BULU HIDUNG BIADAB TEBEL BANGET!!!!" dan.. akhirnya setelah gue mengucapkan kalimat itu berkali-kali dibarengi kentut yang cuuueettaarr membahana kalo kata syahrini itu, dengan terpaksa atau dipaksa oleh upil didalem cover bukunya untuk mulai tertarik membaca catatan didalem buku tersebut.
Gue baca-baca catatannya.. semuanya itu semacam diary, diary konyol tepatnya! Gue jadi mulai ketagihan juga nih baca bukunya, buku kambing jantan ini bisa bikin rahang gue kram dan pipi kencang, sampe-sampe gue POOP aja bawa bukunya, semacam biar ga borring gitu sih sambil nunggu keluar nya, Hueheehhe. Yang jelas, tuh buku yang banyak menginspirasi gue sampe saat ini, khususnya untuk menjadi penulis sehebat raditya dika :))

Katanya sih buku "Kambing Jantan" ini bisa dimanfaatin dan berfungsi untuk mengusir hama di kamar tidur, seperti menakuti pasukan kecoa dan nyamuk, maka dari itu, buku ini gue simpen di rak buku, biar ga ada hama yang ganggu pas gue lagi tidur terlelap dengan tetap gagah.
Dan semua itu masih 'katanya' dengan sedikit campuran dari imajinasi gue, Bruakakakakak...
Sebenernya banyak sih buku yang menginspirasi gue, bukan hanya buku "Kambing Jantan" , salah satunya buku pandji pragiwaksono yang baru gue beli bulan lalu pas ada pameran buku bandung 2012 yang berjudul "Merdeka dalam bercanda" , Isi postingannya bener-bener bermanfaat, terutama untuk gue yang ingin banget menjadi sosok seperti pandji dan raditya dika, comedian indonesia. Cuman bukunya "Kambing Jantan" ini menyelip beberapa kenangan...
Ehmm..
Ngomong-ngomong soal buku kambing jantannya si radit nih, maaf kalo gue salah memberi informasi tentang buku itu, tapi cuman itu yang gue tau.

Gue jadi kangen baca buku itu, dan kemaren sempet gue baca lagi beberapa catatannya yang menurut gue lebih gila dari catatan lainnya dan anehnya.. gue jadi ke inget mantan gue.

Namanya enyda. Jenis kelaminnya wanita, orangnya baik, smart, dan tentunya cantik.

kenapa gue jadi inget mantan? Bukan.. bukan gara-gara gue minjem duitnya pas beli buku itu dan sampe sekarang belum dibaya-bayar juga, Tapi pacar sekaligus mantan pertama gue yang ngasih buku "Kambing Jantan" sebagai hadiah ulang tahun gue waktu itu. Gue kira hadiahnya bakalan buku bergambar, enggak taunya isinya buku berwarna hijau, hijaunya mirip-mirip tai kebo lah.
Gue inget mantan itu setiap gue tatap bulu idungnya si raditya dika ini yang ada di cover depan. mulus, sedikit manis *kalo dipandang, bukan dijilat!*, berbentuk sexy, dan perfect gitu. Namanya enyda, orangnya baik, smart, dan tentunya cantik.

Yang pasti, banyak banget kenangan gue sama dia pas dulu masih jamannya pacaran, ga mungkin gue sebutin semuanya disini, mungkin hanya beberapa aja lah yang gue inget, soalnya gue udah mau lupain sebagian, biar ga keinget-inget terus gitu maksudnya, hehe. 
First moment : Moment yang paling ga bisa gue lupain itu ketika dia marah/cemburu, itu bener-bener kerasa banget berpacarannya. Ketika dia nangis, marah, ga mau ngomong sama gue itu bukan suatu masalah, tapi itu moment yang gue suka. Pernah suatu hari dia marah banget sama gue, karena gue lebih milih temen ketimbang dia, dia nangis. Dan saat dia menangis, gue sadar kalo gue harus minta maaf, gue dateng kerumahnya bawa setangkai bunga, mungkin karena masih marah, dia tutup lagi pintunya, hampir mau dibanting malahan.
Second moment : Itu saat gue ngapelin dia kerumahnya, main dirumah bareng adiknya, wuuahhh.. moment itu yang sangat gue butuhkan sekarang ini dan emm..pas jalan ngobrol apapun bareng dia juga itu salah satu moment yang ga bisa dilupain juga. Jadi flashback juga nih lama-lama :')

Third moment : itu tiap pulang sekolah, gue nganter dia sampe ke rumah dengan selamat sentosa tanpa kehilangan barang apapun dengan menggunakan jasa sepeda, alias do'i gue boncengin. Huehehe..pokoknya itu moment yang paling ga bisa dilupain saat bersama dia.

Ya.. mungkin itu tiga moment yang paling ga bisa gue lupain dari mantan gue yang satu ini, bisa dibilang dia yang pertama membuat hidup gue lebih berwarna, tapi itu dulu... sebelum negara api menyerang. *Loh?*

********
Mantan itu salah satu mahkluk yang sanga sulit untuk dilupakan, tetapi paling mudah untuk di ingat.

Emang sih akhir-akhir ini gue sering banget keinget-inget mantan mulu, apalagi abada ini adalah abad dimana pelajar mulai menekuni hobi baru, semacam gunta-ganti pacar, Huahahaha, tapi ga semua pelajar juga, dan itu ga terjadi sama gue. Mungkin gue juga makhluk yang 'sangat' bodoh dalam hal percintaan, banyak wanita disana yang udah nge-buka hatinya buat gue, cuman kata temen gue sih, gue yang ga bisa peka sama cewek. Ya jadi ginilah, jomblo akut.
Kadang buat ngehilangin perasaan yang notabenenya ber-aroma galau gitu gue lampiasin sambil denger musik, musik galau juga tepatnya *loh*. Biasanya sih lagu yang paling sering gue denger akhir-akhir ini lagunya : "CLOSEHEAD - PERCAYALAH" . Nyanyi dulu ah...
Telah lama kunantikan kedatanganmu kembali, berharap kau masih seperti yang dahulu.
Mencoba tuk mengulang kembali ingatan yang kian terkikis setelah sekian lama kita berpisah
tak pernah ku lupakan saat kita berdua bersama bercerita dimalam penuh makna
sungguh banyak yang hilang sejak kepergianmu..
sebenernya sih itu lagu udah lama banget dan bukan baru-baru ini munculnya, cuman ya lagu itu menurut para ahli bidang remaja labil dan kegalau-an sih setidaknya bisa menggambarkan suasana hati gue saat ini, yang gelisah = geli-geli basah. #eh

Sangat berat ku rasakan semua langkah yang kujalani
menjadi dilema tuk bersikap yang tak pernah lepas dari semua bayangannya yang mengikuti
percayalah.. percayalah.. percayalah..
Sampe saat ini gue masih belum kepikiran buat punya pacar lagi. ya.. meskipun terkadang gue iri juga ngeliat temen gue yang sms-an sama pacarnya, lah gue? Sama operator palingan. Apalagi kalo udah lewat ke taman atau mall, banyak sepasang kekasih berpacaran, gue cuman bisa meluk diri gue sendiri saat itu.
Dan alasan lainnya gue adalah pengen serius dalam belajar dan nge-blog dulu, ketimbang pacaran, mikirin masalah yang bakal timbulnya aja udah males dipikirin, apalagi masalah harus ngeluarin dana malam mingguan, bisa dibilang dompet itu udah bagian dari nyawa gue.
 Eh, sebelumnya ada salah satu quotes menyesatkan gue nih sebagai salah satu jomblo ter-ngenes.
Pacaran itu jomblo yang tertunda.. Ya jadi ngapain pacaran kalo entar kita bakal jadi jomblo juga :))
Prinsip diatas mungkin bisa anda jadikan sebuah motto hidup, Huahahahhaha..

Tuhkan, gara-gara nih buku "Kambing Jantan" jadi keinget-inget masa pacaran dan mantan lagi kan, sudahlah, dari pada catatan kali ini berlanjut semakin galau, mari kita akhiri saja dengan kalimat bahasa inggris yang menyesatkannya tiada tara dan 'banyak' maksain.
16.48 | 0 komentar | Read More

( Pidato Agama Islam Tentang TAQWA ) Contoh pidato Agama Islam: TAQWA

by: http://qvae.blogspot.com/2012/04/contoh-pidato-agama-islam-taqwa.html
Salam.

Para pelopor, marilah kita tingkatkan Taqwa kita, dengan belajar lebih giat dari mereka yang ahli dalam bertaqwa.

Bissmillah, Segala puji hanya milik allah SWT, yang hanya padaNYA kita bertaqwa, dan hanya kepadaNYA kita berharap Taqwa kita diterima disisinya. Sholawat dan salam, kita haturkan pada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang dari beliau kita Bertaqwa, dan yang dari Nabi SAW kita tahu kenapa kita harus bertaqwa.

http://humasbatam.com/wp-content/uploads/2009/08/Wako-Lepas-Mubaligh-Batam-IMG_8177.jpg
Para pelopor, Pada ceramah agama kali ini, kuajak kalian untuk bertaqwa bukan karena aku takut jika aku bertaqwa sendirian, tapi karena bertaqwa adalah perintah allah yang paling utama.

Orang yang bertaqwa adalah orang yang bisa mengerjakan perintah allah diiringi dengan meninggalkan segala larangan allah, wahai para pelopor adakah kalian benar benar bertaqwa??

Para pelopor,  Jika sekarang kita mempunyai 1000 teman yang mungkin akan melindungi kita dari bahaya, maka Taqwa kita yang akan melindungi kita dari siksa api neraka.

Para pelopor, jika Dunia memberi 1 alasan untuk tersenyum bahagia, maka taqwa akan memberi 1 juta alasan untuk hidup tenang tentram selamanya.

Para pelopor, marilah kita tinggkatkan taqwa kita kepada allah,  

Adalah orang yang bertaqwa yang paling mulia di sisi allah,
Adalah orang yang bertaqwa yang hidupnya akan tenang damai dan sentosa
Adalah Orang yang bertaqwa yang akan memahami arti dari kebahagiaan yang sesungguhnya.

Para pelopor,, 

Adalah taqwa yang akan kita bawa mati, bukan rumah yang selama ini kita hias,
Adalah taqwa yang akan menemani kita selamanya bukan soulmate yang selamaini kita agungkan kesetiaanya
Adalah taqwa yang akan memberatkan timbangan kita, bukan uang yang selama ini kita tabung untuk hari esok
ketahuilah, jika taqwa yang akan meyelamatkan kita di hari perhitungan, bukan harta yang selama ini kita cari dengan segala cara.

Para pelopor,, Ketika anda bertanya bagaimana taqwa yang baik??
Sesungguhnya para pelopor hanya perlu membuka mata lebih lebar untuk melihat mereka bertaqwa, dan berpikir lebih dalam untuk  merenungkan dari mereka yang sudah terbukti bertaqwa, karena mereka adalah orang yang bertaqwa yang ketaqwaanya sudah menjadi teladan dari zaman ke zaman.


Sungguh taqwa yang baik adalah Taqwa yang bisa biterima di sisi allah SWT.
Mari wahai para pelopor, jadikanlah ini sebagai momentum untuk meningkatkan taqwa kita kepada allah, karena sekarang adalah waktu yang paling baik untuk kita bertaqwa, kerana kita tak pernah tau bagaiman kita bisa bertaqwa besok.

Salam Taqwa dari seorang hamba yang sangat rindu untuk bertaqwa.
13.26 | 0 komentar | Read More

Tentang Sholat Dhuha: Cara Sholat Dhuha Doa Sholat Dhuha serta Keutamaan Sholat Dhuha

by: http://qvae.blogspot.com/2012/04/cara-sholat-dhuha-doa-sholat-dhuha.html
Mengenai sholat dhuha, sholat dhuha adalah sholat sunat yang sangat di anjurkan oleh ajaran islam. Kenapa sholat dhuha sangat utama? adalah Sholat dhuha yang mempunyai banyak sekali manfaat untuk kehidupan untuk dunia dan akhirat. Dan disini Qvae mencoba sedikit memberi gambaran tentang bagaimana cara mengerjakan Sholat dhuha, dan Doa apa yang sebaiknya di baca dalam sholat dhuha juga keutamaan yang akan di raih oleh orang yang mengerjakan sholat dhuha.
http://unicityindonesia.com/foto_produk/76dzikir-penetralisir-energi-negatif.jpg
Pengertian Sholat Dhuha
Sholat dhuha adalah sholat sunat yang di kerjakan di waktu pagi hari dari sekitar pukul tujuh sampai dengan pukul sebelas,

Cara mengerjakan sholat dhuha
Sebagai umat islam tentu kita tau cara melaksanakan sholat dhuha, cara mengerjakan sholat dhuha saya tulis kembali mungkin bermanfaat dan tuntunan bagi para pelopor yang belum mengetahui atau yang belum lengkap mengenai tuntunan pelaksanaan sholat dhuha, tata cara dibawah ini mungkin bisa membantu teman2 untuk beristiqomah dalam melaksanakan sholat sunnah dhuha :
1.     Sholat Dhuha waktunya : sejak terbit matahari sampai dengan akan masukknya  matahari di titik  atau sekitar pukul 07.00 s/d 11.00 bbwi.
2.     Sholat Dhuha pelaksanaannya    : dilaksanakan dua raka’at sekali salam
3.     jumlah roka’at Sholat Dhuha    : paling sedikit 2 raka’at dan paling banyak 12 raka’at
4.     niat Sholat Dhuha             : usholli sunnatadh dhuha rok’ataini lil laahi ta’aalaa
5.     bacaan surat Sholat Dhuha  : s.asy - syamsu dan. s.adl - dhuha atau surat apapun yang kita pahami
6.     hikmah Sholat Dhuha           : diampuni kesalahan & dosanya, dilapangakan usaha - rezekinya, dimantapkan iman dan takwanya.
7.     * niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan takbiratul ihram :
“ushallii sunnatadh-dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa.”
“aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena allah ta’alaa.”
* membaca doa iftitah
* membaca surat al-fatihah
* membaca satu surat didalam al-quran
- surat asy-syamsu
- surat al-lailu
- surat adh-dhuha
- surat asy - syarch
- (atau surat al-quran lainnya yang telah kita hafal)
* ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
* i’tidal dan membaca bacaanya
* sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
* duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya
* sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
* setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian
tasyahhud akhir setelah  selesai maka membaca salam dua kali.

Doa Sholat Dhuha
Doa setelah sholat dhuha adalah sebagai berikut :

a.    bismillaahir rochmaanir rochim. … alhamdulillaahi robbil-aalamin. washsholaatu wassalaamu ‘alaa sayyidii muchammadin sholaatan tuwassi’u bihaa ‘alayyal-arzaaq, wayuchsinu bihaa liyal akhlaaq. allaahumma sholli ‘alaa sayyidii muchammadin yubaariku lii bihaa fiiamwaalii, wa yastaqimu bihaa achwaali wa’alaa aalihii wa aschaabihi wasallim ajma’iin
(segala puji bagi allah tuhan seru sekalian alam. semoga sholawat serta salam tetap atas pemimpinku muhammad, yang dengan sholawat itu semoga dapat meluaskan rezeki atasku, dan membaikkan akhlaqku. ya allah limpahkan sholawat atas pemimpinku muhammad, yang dengan sholawat itu dapat memberkahi harta bendaku, dan meluruskan tingkah lakuku, dan atas keluarga dan para sahabat beliau seluruhnya semoga engkau berikan keselamatan)

b.    alaahumma asbchtu wabika amsaitu wabika achyaa wabika amuutu wailaikan nusyuur. allahumma inni as-aluka khoiro haadzal-yaum, fatchahu wanashrohu wa nuurohu wabarokatahu. allahumma inni as-aluka khoiro haadzal-yaum wa khoiro maa fiihi, wa a’uudzubika min syarri haazal-yaum wa syarri maa fiihi. allahumma maa asbacha bii min-ni’matin au biachadin min cholqika faminka wachdaka laa syarika laka, falakal chamdu walakasy-syukru’alaadzaalika
(ya allah atas nam-mu aku memasuksi waktu pagi, dan dengan-mu aku memasuki waktu sore, dengan-mu aku hidup dan dengan-mu pula aku mati, serta kepada-mu aku kembali digiring. ya allah, sesungguhnya aku memohon kepada-mu kebaikkan hari ini, pembukaannya, pertolonganya, cahanya, dan keberkahanya. ya allah, sungguh aku mohon kepadamu kebaikkan hari ini dan kebaikkan apa saja yang ada pada hari ini, dan aku berlindung kepada-mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan apa saja yang ada pada hari ini. ya allah, apapun macamnya nikmat yang aku rasakan pagi ini atau dengan siapapun dari makhluqmu aku bertemu pagi ini, maka semuanya dari engkau sendiri, tidak ada sekutu bagi-mu. segala puji dan sanjung serta syukur untuk-mu atas semuanya itu)

c.    allahumma innad dhuhaa – a dhuha uka, wal jamaala jamaa-luka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal qudrota qudrotuka, wal quwwaata quwwatuka, wal ishmata ishmatuka. allahumma inkaana rizqi fis-samaa-i fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, wainkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana ba’iidan faqorribhu, wainkaana charooman fathohhirhu, bichaqqi dhuhaaika, wajaamalika, wabahaaika, waqudrotika, waquwwatika, waishmatika, aatini maa’ataita ‘ibaadakash-sholichiin.
(ya allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-mu, dan keindahan adalah keindahan-mu, dan kebagusan adalah kebagusan-mu, dan kemampuan adalah kemampuan-mu, dan kekuatan adalah kekuatan-mu, serta perlindungan adalah perlindungan-mu. ya allah apabila rizqiku berada dilangit maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq dhuha-mu, keindahan-mu, kebagusan-mu, kemampuan-mu, kekuatan-mu dan perlindungan-mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada hamba-hambamu yang sholeh)

d.    allahumma innii ujibu da’wataka washollaitu faridlotaka, wantasyartu kamaa amartanii, farzuqnii minfadllika rizqon chalaalan thoiyyban mubaarokaa, wa anta khoirur rooziqin
(ya allah , sesungguhnya aku telah memenuhi panggilan-mu, dan aku telah sholat yang telah engkau wajibkan, serta aku telah menyabar berusaha sebagaimana yang telah engkau perintahkan, maka berilah aku rizqi dan keutamaan-mu berupa rizqi yang halal, yang baik dan barokah, dan engkau adalah sebaik-baiknya pemberi rizqi)
e.    allahumma yaa ghoniyu yaa chamid, yaa mubdiiu yaa mu’iid, yaa rochimu yaa waduud, aghnini bichalaalika ‘an charomik, wabithoo’atika ‘an ma’shiyatik, wabifadllika’anman siwaak.
(ya allah, wahai dzat yang maha kaya dan terpuji, yang memulai dan mengembalikan, yang maha penyayang dan pengasih, kayakanlah aku dengan rizqi halal-mu jauh dari yang kau haramkan, berilah kami ketaatan untuk menjauhi maksiat kepada-mu, dan berilah kami dari keutamaanmu jauh selain kamu)

f.    allahumma ij’al ausa’a rizqika ‘allayya ‘inda kibari sinni wa inqithooi ‘umrii, laailaaha illaa anta subchaanaka inni kntu minadh-dhoolimiin.
(ya allah, jadikanlah luasnya rizqimu kepadaku ketika di usia lanjut (tua)ku, dan akan putusnya umurku, tidak ada tuhan kecuali engkau sesungguhnya aku berada dalam golongan orang-orang yang aniaya)

g.    allahumma sholli wasallim wabaarik’alaa sayyidina muchammadin wa ‘alaa aalihii bi’adadi anwaa’irrizqi walfutuuchaat, yaa baasithu alladzii yabsuthur-rizqon liman yasyaa-ubughoiri chisaab. ubsuth ‘alaiyya rizqon min kulli jihatin min makhluuq, wa machdli babzlika wakaromika bighoiri chisaab
(ya allah, limpahkan sholawat, keselamatan dan barokah kepada pemimpinku muhammad dan keluarga beliau, dengan sejumlah bilangan berbagai rezqi dan terbukanya rahmat, wahai dzat pelapang rizqi, yang melapangkanrizqi kepada siapapun yang dikehendaki tanpa perhitungan, lapangkanlah atasku rizqi dari segala arah dari perbendahaan ghoibmu dengan tanpa makhluq lain yang mencari-cari kesalahan (iri hati) hanya karena anugerah dan kemulian serta kedermawananmu dan kemuliaanmu yang tanpa perhitungan itu)

h.    subchaana robbika robbil-izzati ‘am maa yashifuun, wasalaamun ‘alalmursaliin, wal-chamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
(maha suci tuhan yang maha mulia dari segala apa yang mereka sifatkan, dan keselematan semoga dilimpahkan kepada para utusan, dan segala puji bagi allah tuhan seru sekalian alam)

Keutamaan Sholat Dhuha
Tentang keutamaan yang terkandung dalam sholat dhuha, disini kami sedikir menggambarkan rahasia dan keutamaan shalat dhuha
hadits rasulullah muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat dhuha, di antaranya:
1. Keutamaan Sholat Dhuha sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
dari abu dzar al-ghifari ra, ia berkata bahwa nabi muahammad saw bersabda:
“di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. dan dua rakaat dhuha diberi pahala” (hr muslim).
2. Keutamaan Sholat Dhuha ghanimah (keuntungan) yang besar
dari abdullah bin `amr bin `ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
nabi saw berkata: “perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
lalu rasulullah saw berkata; “maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
mereka menjawab;  “ya!
rasul saw berkata lagi: “barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.”(shahih al-targhib: 666)
3. Keutamaan Sholat Dhuha sebuah rumah di surga
bagi yang rajin mengerjakan shalat dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits nabi muahammad saw:
“barangsiapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (shahih al-jami`: 634)
4. Keutamaan Sholat Dhuha memeroleh ganjaran di sore hari
dari abu darda’ ra, ia berkata bahwa rasulullah saw berkata:
allah ta`ala berkata: “wahai anak adam, shalatlah untuk-ku empat rakaat dari awal hari, maka aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya”(shahih al-jami: 4339).
dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “innallaa `azza wa jalla yaqulu: yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
(sesungguhnya allah `azza wa jalla berkata: “wahai anak adam, cukuplah bagi-ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
5. Keutamaan Sholat Dhuha pahala umrah
dari abu umamah ra bahwa rasulullah saw bersabda:
“barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (shahih al-targhib: 673).
dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa nabi saw bersabda:
“barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (shahih al-jami`: 6346).
6. Keutamaan Sholat Dhuha ampunan dosa
“siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (hr tirmidzi)
dengan mengetahui tata cara, niat dan keutamaan shalat dhuha diatas, semoga menjadi pedoman untuk selalu melaksanakan shalat sunah dhuha dengan benar. dengan niat karna allah, semoga mendapat pahala dan tempat yg baik di akhirat nanti. amin.

13.23 | 0 komentar | Read More

( Versi Lebih Lengkap ) HUKUM, NIAT, TATACARA & BACAAN “SHOLAT HAJAT” KHUSUS & “SHOLAT TAUBAT” YANG BENAR

by: http://kaahil.wordpress.com/2012/03/31/lengkap-hukum-niat-tatacara-bacaan-sholat-hajat-khusus-sholat-taubat-yang-benar-panduantuintunan-keutamaankeajaiban-sholat-sunnah-hajat-mustajab-agar-keinginan-terkabul-un/

(LENGKAP) HUKUM, NIAT, TATACARA & BACAAN “SHOLAT HAJAT” KHUSUS & “SHOLAT TAUBAT” YANG BENAR: Panduan,Tuintunan, Keutamaan/Keajaiban Sholat Sunnah Hajat Mustajab Agar Keinginan Terkabul (untuk Jodoh,dll) | Shalat taubat nasuha setiap hari, Syarat Sholat Taubat, dll

Adakah Shalat Hajat dan Shalat Taubat?

Tanya: Adakah shalat hajat dan shalat taubat dalam syariat?
Dijawab oleh al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc:
Tentang shalat taubat, para ulama menyebutkan adanya shalat tersebut, walaupun penamaannya dengan “taubat” tidak langsung dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalil yang menunjukkan adanya shalat yang dimaksud adalah hadits dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berikut ini:
Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang muslim pun yang berbuat dosa lalu bangkit dan bersuci kemudian melakukan shalat lantas meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala melainkan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengampuninya.” Lalu beliau membaca ayat ini, “Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui.” (Ali Imran: 135)
[Shahih, HR. Abu Dawud, kitab al-Witr bab fil Istighfar no. 1523, at-Tirmidzi, kitab ash-Shalat bab Fish shalah 'inda Taubah no. 408, an-Nasa'i dalam kitab 'Amalul Yaum wal Lailah, Ibnu Majah kitab Iqamatu ash-Shalah was Sunnah bab Ma Ja'a anna ash-Shalah Kaffarah no. 1459, dan Ahmad, dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud]
Al-Mubarakfuri dalam Syarah Sunan at-Tirmidzi menerangkan, bahwa makna sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “…lalu melakukan shalat…” yakni dua rakaat, sebagaimana dalam riwayat Ibnu as-Sunni, Ibnu Hibban, dan al-Baihaqi.
Adapun sabda beliau “…kemudian meminta ampun kepada Allah…” yakni dari dosa tersebut, sebagaimana dalam riwayat Ibnu as-Sunni. Yang dimaksud dengan meminta ampun adalah bertaubat, dengan menyesali dan mencabut diri (dari dosa tersebut), serta bertekad untuk tidak kembali mengulanginya selama-lamanya, juga mengembalikan hak-hak (orang lain) bila ada. (Tuhfatul Ahwadzi)
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Ditekankan untuk berwudhu dan shalat dua rakaat saat bertaubat, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah.” Beliau kemudian menyebutkan hadits di atas. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir surah Ali Imran: 135)
Ibnu Khuzaimah rahimahullah dalam kitab Shahih-nya juga menyebutkan sebuah bab, “Disunnahkannya shalat setelah berbuat dosa agar shalat tersebut menjadi penghapus dosa yang dilakukannya.”
Dari keterangan di atas, shalat taubat itu ada dan disunnahkan.
Namun, perlu diingat bahwa seseorang tidak boleh meremehkan dosa lantaran punya keyakinan bahwa shalat taubat akan menghapus dosa yang dilakukannya. Terampuninya dosa bukan karena semata-mata shalat tersebut, yang kondisi shalat itu sendiri terkadang kusyu’ terkadang tidak. Niatnya pun terkadang benar dan terkadang tidak, bila demikian keadaannya, bagaimana mungkin ia memastikan bahwa dosanya terampuni dengan sekedar shalatnya?
Perlu dicermati juga dari haditr di atas, shalat taubat tersebut adalah betul-betul sebagai ungkapan taubatnya. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, “…lalu dia meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala”, yakni bertaubat dengan
syarat-syarat taubat yang telah diterangkan ulama, yaitu:
1. Menyesali perbuatan dosanya
2. Meninggalkannya
3. Bertekad untuk tidak melakukannya lagi selama-lamanya
4. Bila terkait dengan hak orang, dia mengembalikannya kepada orang yang dizalimi.
Perhatian
Ada shalat taubat yang tidak sesuai dengan tata cara di atas, sehingga termasuk bid’ah. Caranya, seseorang mandi pada malam Senin setelah witir kemudian shalat 12 rakaat. Pada setiap rakaat dia membaca al-Fatihah, al-Kafirun 1 kali, dan al-Ikhlas 10 kali… dan seterusnya, dengan cara-cara yang tidak diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. (Lihat Mu’jamul Bida’ hlm. 343)

Shalat Hajat

Adapun shalat hajat, dalam hal ini perlu didudukkan terlebih dahulu apa yang dimaksud hajat. Dari sini, kita akan mengetahui apakah shalat tersebut disyariatkan atau tidak.
Hal itu karena saya dapati sebagian ulama menetapkan adanya shalat hajat, sedangkan yang lain meniadakannya bahkan menganggapnya bid’ah. Selain itu, di kalangan sebagian ulama yang menetapkan atau yang membid’ahkan, maksud masing-masing mereka terhadap shalat tersebut berbeda.
Penamaan shalat hajat itu sendiri bukan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi dari para ulama. Sebagian mereka melihat sebuah hadits shahih yang memuat anjuran untuk melakukan shalat terkait dengan suatu kebutuhan atau hajat. Adapun ulama lain melihat hadits lemah yang menganjurkan untuk shalat terkait dengan sebuah hajat, mereka pun menyimpulkan shalat hajat tidak ada karena haditsnya lemah. Oleh karena itu, di sini kami akan menyebutkan kedua-duanya.
Ulama yang menetapkan adanya shalat hajat di antaranya al-Mundziri dalam kitab beliau at-Targhib wat Tarhib. Lalu beliau menyebutkan hadits Utsman bin Hanif radhiyallahu ‘anhu sebagai berikut:
Seorang buta datang kepada Nabi lalu mengatakan,
“Berdoalah engkau kepada Allah untukku agar menyembuhkanku.” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, “Apabila kamu mau, aku akan menundanya untukmu (di akhirat) dan itu lebih baik. Namun, apabila engkau mau, aku akan mendoakanmu.” Orang itu pun mengatakan, “Doakanlah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu menyuruhnya untuk berwudhu dan memperbagus wudhunya serta shalat dua rakaat kemudian berdoa dengan doa ini, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini agar ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafaatnya untukku’.”
(Shahih, HR. At-Tirmidzi dalam kitab ad-Da’awat dan beliau mengatakan hadits hasan shahih gharib, Ibnu Majah dalam kitab ash-Shalah, dan beliau memberikan judul Shalat Hajat untuk hadits ini, serta an-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum Wal Lailah. Dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)
Sebagian ulama lagi menetapkan adanya shalat hajat, tetapi maksudnya adalah shalat istikharah. Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan, “Hadits shalat istikharah, disebut juga shalat hajat, karena istikharah adalah dalam hal kebutuhan yang sedang dialami seseorang, sehingga disyariatkan bagi seseorang untuk melakukan shalat dua rakaat dan memanjatkan doa istikharah dalam hal itu.”
Beliau rahimahullah juga menyebut shalat taubat dengan shalat hajat. (Majmu’ Fatawa Ibni Baz, 25/165)
Adapun ulama yang meniadakan shalat hajat, mereka memaksudkan seperti yang terdapat dalam hadits dhaif berikut ini. Dari Abdullah bin Abi Aufa radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan kepad Allah atau kepada seseoqang dari bani Adam, maka berwudhulah dan perbaikilah wudhunya kemudian shalatlag dua rakaat. Lalu hendaklah ia memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan mengucapkan (doa di atas),
‘Tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah yang Maha Penyantun dan Mahamulia, Mahasuci Allah Rabb Arsy yang agung, segala puji milik Allah Rabb sekalian alam, aku memohon kepada-Mu hal-hal yang menyebabkan datangnya rahmat-Mu, dan yang menyebabkan ampunan-Mu serta keuntungan dari tiap kebaikan dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau tinggalkan pada diriku dosa kecuali Engkau ampuni, kegundahan melainkan Engkau berikan jalan keluarnya, tidak pula suatu kebutuhan yang Engkau ridhai melainkan Engkau penuhi, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang’.” (HR. At-Tirmidzi no. 479, Ibnu Majah no. 1384, dan yang lainnya)
Hadits ini tidak bisa dijadikan hujjah. At-Tirmidzi sendiri mengatakan setelah meriwayatkan hadits ini, “Hadits ini gharib [1]. Dalam sanadnya ada pembicaraan, dan Faid bin Abdurrahman dilemahkan dalam hadits.”
Para ulama pun mencela perawi tersebut (Faid bin Abdurrahman).
Al-Imam al-Bukhari mengatakan, “Mungkarul hadits (haditsnya ditinggalkan).”
Al-Imam Ahmad mengatakan, “Matrukul hadits (haditsnya ditinggalkan).”
Adz-Dzahabi mengatakan, “Tarakuhu (Para ulama meninggalkannya).”
Adapun Ibnu Hajar mengatakan, “Matrukun ittahamuhu (Dia ditinggalkan haditsnya, para ulama menuduhnya sebagai pendusta).”
Atas dasar itu, asy-Syaikh al-Albani mengatakan bahwa derajat hadits ini dhaifun jiddan (lemah sekali).
Dari kelemahan hadits itulah sebagian ulama meniadakan shalat hajat, yakni yang dilakukan dengan cara semacam itu. Wallahu a’lam.
Dewan Fatwa Saudi Arabia atau al-Lajnah ad-Daimah menyebutkan, “Adapun yang disebut shalat hajat, telah datang hadits yang dhaif dan mungkar -sebatas pengetahuan kami-, tidak bisa dijadikan hujjah dan tidak bisa dibangun amalan di atas hadits-hadits tersebut.” (Ditandatangani oleh Ketua: Abdul Aziz bin Baz, Wakil: Abdurrazzaq Afifi, Anggota: Abdullah bin Qu’ud dan al-Ghudayyan, 1/161)
Demikian pula asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengatakan, “Shalat hajat tidak ada dalilnya yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Akan tetapi, diriwayatkan bahwa apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menghadapi suatu masalah yang menyulitkannya, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam segera menuju shalat, karena Allah berfirman:
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
(mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (Al-Baqarah: 45) [Fatawa Nurun 'ala ad-Darb]
Demikian juga hadits:
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menghadapi suatu masalah yang menyulitkan beliau, beliau melakukan shalat.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Asy-Syaikh al-Albani mengatakan, “Hasan.”)
Perhatian
Dalam buku-buku mazhab terdahulu juga dibahas shalat hajat, dengan tata cara pelaksanaan yang bermacam-macam terutama jumlah rakaatnya. Akan tetapi, semuanya tidak didasari oleh hadits-hadits yang shahih. Wallahu a’lam.
Catatan kaki:
[1] Dalam beberapa cetakan Sunan at-Tirmidzi disebutkan, “Hasan gharib”. Namun, Ahmad Syakir menyalahkan penyebutan ‘hasan’ tersebut, karena pada semua manuskrip lama tidak terdapat kata tersebut, kecuali hanya satu manuskrip.
Sumber: Majalah Asy Syariah no. 62/VI/1431 H/2010, hal. 73-76.
13.20 | 0 komentar | Read More

( Versi Lebih Lengkap ) TATA CARA SHOLAT TAHAJUD DAN WITIR YANG BENAR

(TERBARU) TATA CARA SHOLAT TAHAJUD & WITIR YANG BENAR: Keutamaan & keajaiban Sholat Lail/Sholat malam, Jumlah Roka’at “Sholat Tahajjud”, Niat Sholat Tahajud, Waktu utama, Do’a/Bacaan Sholat Tahajud, Kaifiyat & Tuntunan Sholat malam

 

Indahnya Qiyamul Lail, Sholat Tahajjud di Malam Hari

Qiyamul lail atau yang biasa disebut juga Sholat Tahajjud atau Sholat Malam adalah salah satu ibadah yang agung dan mulia , yang disyari’atkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai ibadah nafilah atau ibadah sunnah. Akan tetapi bila seorang hamba mengamalkannya dengan penuh kesungguhan, maka ia memiliki banyak keutamaan. Berat memang, karena memang tidak setiap muslim sanggup melakukannya.
Andaikan Anda tahu keutamaan dan keindahannya, tentu Anda akan berlomba-lomba untuk menggapainya. Benarkah ?
Ya, banyak nash dalam Alquran dan Assunnah yang menerangkan keutamaan ibadah ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama:
Barangsiapa menunaikannya, berarti ia telah mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan pada sebagian malam hari, sholat tahajjudlah kamu sebagai ibadah nafilah bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isro’:79)
Dr. Muhammad Sulaiman Abdullah Al-Asyqor menerangkan: At-Tahajjud adalah sholat di waktu malam sesudah bangun tidur. Adapun makna ayat “sebagai ibadah nafilah” yakni sebagai tambahan bagi ibadah-ibadah yang fardhu. Disebutkan bahwa sholat lail itu merupakan ibadah yang wajib bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sebagai ibadah tathowwu’ (sunnah) bagi umat beliau.” ( lihat Zubdatut Tafsir, hal. 375 dan Tafsir Ibnu Katsir: 3/54-55)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah malam).” (Muttafaqun ‘alaih)
Kedua : Qiyamul lail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih dan calon penghuni surga. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah (yakni Abdullah bin Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, -ed) seandainya ia sholat di waktu malam.” (HR Muslim No. 2478 dan 2479). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati Abdullah ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti fulan, ia kerjakan sholat malam, lalu ia meninggalkannya.” (HR Bukhari 3/31 dan Muslim 2/185).
Ketiga : Siapa yang menunaikan qiyamul lail itu, dia akan terpelihara dari gangguan setan, dan ia akan bangun di pagi hari dalam keadan segar dan bersih jiwanya. Sebaliknya, siapa yang meninggalkan qiyamul lail, ia akan bangun di pagi hari dalam keadan jiwanya dililit kekalutan (kejelekan) dan malas untuk beramal sholeh.
Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk sholat, maka beliau menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya.” (Muttafaqun ‘alaih).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan: “Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): “Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.” Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan kemudian apabila ia sholat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih).” (Muttafaqun ‘alaih)
Keempat : Ketahuilah, di malam hari itu ada satu waktu dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa, Allah akan memberi sesuatu bagi orang yang meminta kepada-Nya, dan Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya bila ia memohon ampunan kepada-Nya.
Hal itu sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau: “Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.” (HR Muslim No. 757). Dalam riwayat lain juga disebutkan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Rabb kalian turun setiap malam ke langit dunia tatkala lewat tengah malam, lalu Ia berfirman: “Adakah orang yang berdoa agar Aku mengabulkan doanya?” (HR Bukhari 3/25-26). Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya, siapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku pun akan memberinya, dan siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” Hal ini terus terjadi sampai terbitnya fajar. (Tafsir Ibnu Katsir 3/54)

Kesungguhan Salafus Shalih untuk menegakkan Qiyamul lail

Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa tatkala orang-orang sudah terlelap dalam tidurnya, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu justru mulai bangun untuk shalat tahajjud, sehingga terdengar seperti suara dengungan lebah (yakni Al-Qur’an yang beliau baca dalam sholat lailnya seperti dengungan lebah, karena beliau membaca dengan suara pelan tetapi bisa terdengar oleh orang yang ada disekitarnya, ed.), sampai menjelang fajar menyingsing.
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah ditanya: “Mengapa orang-orang yang suka bertahajjud itu wajahnya paling bercahaya dibanding yang lainnya?” Beliau menjawab: “Karena mereka suka berduaan bersama Allah Yang Maha Rahman, maka Allah menyelimuti mereka dengan cahaya-Nya.”
Abu Sulaiman berkata: Malam hari bagi orang yang setia beribadah di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa adanya malam, sungguh aku tidak suka tinggal di dunia ini.”
Al-Imam Ibnu Al-Munkadir menyatakan : “Bagiku, kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, yakni qiyamul lail, bersilaturrahmi dan sholat berjamaah.
Al-Imam Hasan Al-Bashri juga pernah menegaskan: “Sesungguhnya orang yang telah melakukan dosa, akan terhalang dari qiyamul lail.” Ada seseorang yang bertanya: “Aku tidak dapat bangun untuk untuk qiyamul lail, maka beritahukanlah kepadaku apa yang harus kulakukan?” Beliau menjawab : “Jangan engkau bermaksiat (berbuat dosa) kepada-Nya di waktu siang, niscaya Dia akan membangunkanmu di waktu malam.”(Tazkiyyatun Nufus, karya Dr Ahmad Farid)
Pembaca yang budiman, inilah beberapa keutamaan dan keindahan qiyamul lail. Sungguh, akan merasakan keindahannya bagi orang yang memang hatinya telah diberi taufik oleh Allah Ta’ala, dan tidak akan merasakan keindahannya bagi siapa pun yang dijauhkan dari taufik-Nya. Mudah-mudahan, kita semua termasuk diantara hamba-hamba-Nya yang diberi keutamaan menunaikan qiyamul lail secara istiqamah. Wallahu waliyyut taufiq.
Dikutip dari salafy.or.id offline tulisan al Ustadz Abu Hamzah Yusuf. Judul: Indahnya Qiyamul Lail

Kaifiat/Cara pelaksanaannya

Pertanyaan: Assalaamu’alaikum, ana (saya) ‘Abdullah ingin bertanya tentang bagaimana cara shalat tahajjud yang sesuai dengan sunnah dan kapan ana bisa mendapati malam lailatul qodar? Bagaimana tentang imsak, apakah ada atau tidak? Kapan batasannya sahur? Jazaakumullaahu khairan. (08156177***)
Jawaban: Wa’alaikumus salaam warahmatullaah.
Shalat tahajjud (kalau di bulan Ramadhan lebih dikenal dengan istilah tarawih) yang sesuai dengan sunnah adalah sebelas raka’at sebagaimana diterangkan dalam hadits ‘A`isyah:
مَا كَانَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
“Nabi tidak pernah shalat malam baik di bulan Ramadhan atau selainnya lebih dari sebelas raka’at.” (HR. Al-Bukhariy no.1147 dan Muslim no.738)
Sebelas raka’at di sini termasuk di dalamnya shalat witir tiga raka’at yang bisa dilakukan dengan dua cara:
shalat dua raka’at dan salam kemudian shalat satu raka’at atau cara yang kedua,
shalat tiga raka’at sekaligus dengan satu tahiyyat di raka’at ketiga kemudian salam.
Tapi cara pertama itulah yang lebih utama.
Dan dikerjakan dua-dua artinya setiap dua raka’at diakhiri salam, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ibnu ‘Umar, dia berkata: Seorang laki-laki berdiri lalu berkata: Ya Rasulullah, bagaimana (caranya) shalat malam? Rasulullah bersabda:
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خِفْتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ بِوَاحِدَةٍ
“Shalat malam itu dua raka’at-dua raka’at, jika kamu takut masuk waktu shubuh maka witirlah satu raka’at.” (HR. Muslim no.749)
Sehingga shalat malam itu paling sedikit satu raka’at (yaitu shalat witirnya saja) dan paling banyaknya 11 raka’at. Adapun riwayat yang menerangkan bahwa Nabi shalat 13 raka’at maka 2 raka’atnya itu adalah shalat ba’da ‘isya atau qabliyyah shubuh.
Dan paling utama dilakukan pada sepertiga malam akhir. (Lihat HR. Al-Bukhariy no.1131, 4569 dan Muslim no.1159)
Lebih detailnya bisa dilihat di dalam kitab Qiyaamu Ramadhaan atau Shalaatut Taraawiih karya Asy-Syaikh Al-Albaniy.
[Buletin AL Wala’ wal Bara’ Edisi ke-49 Tahun ke-2 / 29 Oktober 2004 M / 15 Ramadhan 1425 H]
Kaifiat Qiyamullail (Shalat Lail)
Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:
مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا.
فَقَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ؟ فَقَالَ: يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat (lail) baik di dalam bulan ramadhan maupun di luar ramadhan tidak pernah lebih dari 11 rakaat. Beliau memulai dengan mengerjakan 4 rakaat, kamu tidak usah menanyakan bagaimana baik dan panjangnya shalat beliau. Setelah itu beliau kembali mengerjakan 4 rakaat, kamu tidak usah menanyakan bagaimana baik dan panjangnya shalat beliau. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.”
Aisyah berkata: Lalu aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum witir?” Beliau menjawab, “Wahai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku memang tidur namun hatiku tidak.”
(HR. Al-Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)
Dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ صَلَاةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

“Sesungguhnya puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud, sedangkan shalat yang paling disukai Allah adalah juga shalat Daud alaihissalam. Beliau tidur hingga pertengahan malam, kemudian bangun (untuk shalat lail) selama sepertiga malam, lalu kembali tidur pada seperenamnya (sisa malam). Dan beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Al-Bukhari no. 1131)
Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang shalat malam. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمْ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى

“Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan masuk waktu shubuh, hendaklah dia shalat satu rakaat sebagai witir (penutup) bagi shalat yang telah dilaksanakan sebelumnya.” (HR. Al-Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749)
Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ لِيُصَلِّيَ افْتَتَحَ صَلَاتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ

“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun di malam hari untuk menunaikan shalat malam, biasanya beliau memulai shalatnya dengan dua rakaat ringan.” (HR. Muslim no. 767)

Waktu shalat lail


Awal waktu shalat lail adalah setelah shalat isya dan akhir waktunya adalah setelah terbit fajar kedua. Ini berdasarkan hadits Aisyah radhiallahu anha dia berkata,
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa mengerjakan shalat sebelas rakaat pada waktu antara selesai shalat isya sampai subuh. (HR. Muslim no. 736) Juga berdasarkan hadits Ibnu Umar di atas. Karenanya Ibnu Nashr berkata dalam Mukhtashar Qiyam Al-Lail hal. 119, “Yang disepakati oleh para ulama adalah: Antara shalat isya hingga terbitnya fajar (shadiq/kedua) adalah waktu untuk mengerjakan witir.”
Karenanya jika ada orang yang shalat maghrib-isya dengan jama’ taqdim, maka dia sudah boleh mengerjakan shalat lail walaupun waktu isya belum masuk. Sebaliknya, walaupun sudah jam 10 malam tapi jika dia belum shalat isya, maka dia belum diperbolehkan shalat lail.

Hanya saja waktu yang paling ideal adalah dikerjakan selepas pertengahan malam, sebagaimana dalam hadits Abdullah bin Amr di atas.

Jumlah rakaatnya


Shalat lail minimal 2 rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Ini berdasarkan hadits Ibnu Umar di atas. Hanya saja, walaupun dibolehkan mengerjakan shalat lail tanpa ada batasan rakaat (selama itu genap), akan tetapi sunnahnya dia hanya mengerjakan 8 rakaat (plus witir 3 rakaat) berdasarkan hadits Aisyah yang pertama di atas. Disunnahkan juga untuk mengerjakan 2 rakaat ringan sebelum shalat lail -berdasarkan hadits Aisyah yang terakhir di atas-, sehingga total rakaatnya adalah 13 rakaat.

Beberapa Cara/Kaifiyat melakukan  Shalat Tahajud & Witir

1. Sholat 13 raka’at dibuka dengan 2 raka’at ringan. Hal ini berdasarkan hadits hadits Zaid bin Kholid Al-Juhany radhiyallahu ‘anhu riwayat Muslim, beliau berkata :
“Sungguh saya akan memperhatikan sholat Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam di malam hari maka beliau sholat dua raka’at ringan kemudian beliau sholat dua raka’at panjang, panjang, panjang sekali kemudian beliau sholat dua raka’at lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya kemudian beliau sholat dua raka’at dan keduanya lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya kemudian beliau sholat dua raka’at dan keduanya lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya kemudian beliau sholat dua raka’at dan keduanya lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya kemudian beliau berwitir maka itu (jumlahnya) tiga belas raka’at”.
Dan dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha riwayat Muslim, beliau berkata : “Adalah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam apabila beliau berdiri di malam hari untuk sholat maka beliau membuka sholatnya dengan dua raka’at yang ringan”
2. Sholat 13 raka’at, 8 raka’at diantaranya dilakukan dengan salam pada setiap 2 raka’at kemudian witir 5 raka’at dengan satu kali tasyahhud dan satu kali salam.
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha Riwayat Muslim :
“Adalah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam sholat di malam hari 13 raka’at, beliau witir darinya dengan 5 (raka’at) tidaklah beliau duduk pada sesuatupun kecuali hanya pada akhirnya”
3. Sholat 11 raka’at dengan salam pada setiap 2 raka’at dan witir dengan 1 raka’at. Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha riwayat Muslim, beliau berkata :
“Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam sholat antara selesainya dari sholat isya` sampai sholat fajr (sholat subuh) sebelas raka’at, Beliau salam setiap dua raka’at dan witir dengan satu raka’at”.
4. Sholat 11 raka’at, tidak duduk kecuali pada raka’at kedelapan kemudian tasyahhud tanpa salam lalu berdiri untuk raka’at kesembilan kemudian salam, lalu sholat dua raka’at lagi dalam keadaan duduk.
Hal tersebut diterangkan dalam hadits Sa’ad bin Hisyam bin ‘Amir riwayat Muslim, beliau bertanya kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha tentang bagaimana sholat witir Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam, maka beliau menjelaskan :
“… Maka beliau bersiwak, berwudhu’ dan sholat 9 raka’at beliau tidak duduk kecuali pada yang kedelapan kemudian beliau berdzikir kepada Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-Nya lalu berdiri dan tidak salam. Kemudian beliau berdiri untuk kesembilan lalu duduk kemudian beliau berdzikir kepada Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-Nya lalu beliau salam sengan (suara) salam yang beliau perdengarkan kepada kami kemudian beliau sholat dua raka’at setelah salam dalam keadaan duduk, maka itu 11 raka’at wahai anakku. Ketika Nabi Allah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam telah berumur dan beliau bertambah daging (Baca  bertambah berat) maka beliau witir dengan 7 (raka’at) dan berbuat pada yang dua raka’at seperti perbuatan beliau yang pertama, maka itu adalah sembilam (raka’at) wahai anakku”
5. Sholat 9 raka’at, tidak duduk kecuali pada raka’at keenam kemudian tasyahhud tanpa salam lalu berdiri untuk raka’at ketujuh kemudian salam, lalu sholat dua raka’at lagi dalam keadaan duduk.
Hal ini di terangkan dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha di atas.
Berkata Syaikh Al-Albany : “Ini adalah beberapa kaifiyat yang Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam melakukannya pada sholat lail dan witir. Dan mungkin untuk ditambah dengan
bentuk-bentuk yang lain, yaitu dengan mengurangi pada setiap bentuk yang tersebut jumlah raka’at yang ia kehendaki dan bahkan boleh baginya untuk membatasi dengan satu raka’at saja.”
Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla menyebutkan beberapa bentuk lain :
6. Sholat 13 raka’at, yaitu salam pada setiap dua raka’at dan witir satu raka’at.
7. Sholat 8 raka’at dengan salam pada setiap 2 raka’at kemudian ditambah witir 1 raka’at.
8. Sholat 6 raka’at dengan salam pada setiap 2 raka’at kemudian witir 1 raka’at.
9. Sholat 7 raka’at, tidak tasyahhud kecuali pada yang keenam kemudian berdiri sebelum salam
untuk raka’at ketujuh lalu duduk tasyahhud dan salam.
10. Sholat 7 raka’at dan tidak duduk untuk tasyahhud kecuali di akhirnya.
11. Sholat 5 raka’at dan tidak duduk untuk tasyahhud kecuali di akhirnya.
12. Sholat 3 raka’at, duduk tasyahhud pada raka’at kedua dan salam lalu witir 1 raka’at.
13. Sholat 3 raka’at tidak duduk tasyahhud dan salam kecuali pada raka’at terakhir2.
14. Sholat witir satu raka’at.

Demikian beberapa kaifiyat yang disebutkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Sholatut Tarawih hal. 86-94 (Cet. Kedua) dan Qiyamu Ramadhan hal. 27-30 dan Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla 3/42-48. Dan Syaikh Al-Albany juga menyebutkan kaifiyat lain yaitu sholat 11 raka’at ; 4 raka’at sekaligus dengan sekali salam kemudian 4 raka’at dengan sekali salam lalu 3 raka’at.
Sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha riwayat Al-Bukhary dan Muslim :
“Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam tidaklah menambah pada (bulan) Ramadhan dan tidak pula pada selain Ramadhan lebih dari sebelas raka’at. Beliau sholat empat (raka’at) jangan kamu tanya tentang baiknya dan panjangnya, kemudian beliau sholat empat (raka’at)n jangan kamu tanya tentang baiknya dan panjangnya kemudian beliau sholat tiga (raka’at)”.
Namun ada perbedaan pendapat di kalangan para Ulama tentang kaifiyat ini.
Pendapat Abu Hanifah, Ats-Tsaury dan Al-Hasan bin Hayy boleh melakukan Qiyamul Lail 2 raka’at sekaligus, boleh 4 raka’at sekaligus, boleh enam raka’at sekaligus dan boleh 8 raka’at sekaligus, tidak salam kecuali di akhirnya. Kelihatannya pendapat ini yang dipegang oleh Syaikh Al-Albany sehingga beliau menetapkan kaifiyat sholat 11 raka’at ; 4 raka’at sekaligus dengan sekali salam kemudian 4 raka’at dengan sekali salam lalu 3 raka’at dengan sekali salam.
Dan disisi lain, jumhur Ulama seperti Malik, Asy-Syafi’iy, Ahmad, Ishaq, Sufyan Ats-Tsaury, Ibnul Mubarak, Ibnu Abi Laila, Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan, dan Ibnul Mundzir serta yang lainnya menghikayatkan pendapat ini dari Ibnu ‘Umar, ‘Ammar radhiyallahu ‘anhuma, Al-Hasan, Ibnu Sirin, Asy-Sya’by, An-Nakha’iy, Sa’id bin Jubair, Hammad dan Al-Auza’iy. Dan Ibnu ‘Abdil Barr berkata : “Ini adalah pendapat (Ulama) Hijaz dan sebahagian (Ulama) ‘Iraq.”, semuanya berpendapat bahwa sholat malam itu adalah dua raka’at-dua raka’at yaitu harus salam pada setiap dua raka’at. Ini pula pendapat yang dkuatkan oleh Syaikh Ibnu Baz beserta para Syaikh anggota Al-Lajnah Ad-Da`imah, dan juga pendapat Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dan lain-lainnya
sehingga mereka semua menyalahkan orang yang memahami hadits ‘Aisyah di atas dengan kaifiyat sholat 11 raka’at ; 4 raka’at sekaligus dengan sekali salam kemudian 4 raka’at dengan sekali salam lalu 3 raka’at, dan menurut mereka pemahaman yang benar adalah bahwa 4 raka’at dalam hadits itu adalah dikerjakan 2 raka’at 2 raka’at .
Tarjih
Yang kuat dalam masalah ini adalah pendapat Jumhur Ulama berdasarkan hadits hadits ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma riwayat Al-Bukhary dan Muslim, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa‘ala alihi wa sallam bersabda :
“Sholat malam dua (raka’at) dua (raka’at)”
Hadits ini adalah berita namun bermakna perintah yaitu perintah untuk melakukan sholat malam dua dua raka’at. Demikian keterangan Syaikh Ibnu Baz dalam Majmu’ Fatawa beliau 11/323-324.
Baca pembahasan tentang masalah di atas dalam : Al-Istidzkar 2/95-98, 104-106, Fathul Bari 4/191-198, Fatawa Al-Lajnah Ad-Da`imah 7/199-200 dan Asy-Syarh Al-Mumti’ 4/18-20.
Dan juga para Ulama berselisih pendapat tentang dua raka’at setelah witir pada kaifiyat no. 4 dan 5, ada tiga pendapat di kalangan ulama :
1. Sunnah dua raka’at setelah witir. Ini pendapat Katsir bin Dhomrah dan Khalid bin Ma’dan. Dan Al-Hasan dan Abu Mijlaz melakukannya, sedangkan Ibnu Rajab menukil hal tersebut dari sebahagian orang-orang Hanbaliyah.
2. Ada rukhshoh (keringanan) dalam hal tersebut dan bukan makruh. Ini adalah pendapat Al- Auza’iy, Ahmad dan Ibnul Mundzir.
3. Hal tersebut Makruh. Ini pendapat Qais bin ‘Ubadah, Malik dan Asy-Syafi’iy.
Tarjih
Tentunya dalil-dalil yang menjelaskan tentang kaifiyat itu adalah hujjah yang harus diterima tentang disyari’atkannya sholat dua raka’at setelah witir. Berkata Ibnu Taimiyah : “Dan kebanyakan Ahli Fiqh tidak mendengar tentang hadits ini (yaitu hadits tentang adanya dua raka’at setelah witir di atas,-pent.), kerena itu mereka mengingkarinya. Dan Ahmad dan selainnya mendengar (hadits) ini dan mengetahui keshohihannya dan Ahmad memberi keringanan untuk melakukan dua raka’at ini dan ia dalam keadaan duduk sebagaimana yang dikerjakan oleh (Nabi) shollallahu ‘alaihi wa sallam. Maka siapa yang melakukan hal tersebut tidaklah diingkari, akan tetapi bukanlah wajib menurut kesepakatan (para Ulama) dan tidak dicela orang yang meniggalkannya….”
Baca : Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah 23/92-94, Fathul Bari Ibnu Rajab 6/260-264 dan Al- Mughny 2/281.
1 Yaitu disaksikan oleh malaikat rahmat. Demikian keterangan Imam An-Nawawy dalam Syarah Muslim 6/34.
2 Tambahan dari penulis dan tidak tertera dalam Al-Muhalla.
3 Artinya : Maha suci Yang Maha berkuasa lagi Yang Maha suci.

Bacaan Dalam Sholat  Tahajud

Berkata Syaikh Al-Albany dalam Qiyamu Ramadhan hal. 23-25 : “Adapun bacaan dalam sholat lail pada Qiyam Ramadhan dan selainnya, maka Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam tidak menetapkan suatu batasan tertentu yang tidak boleh dilampaui dengan bentuk tambahan maupun pengurangan. Kadang beliau membaca pada setiap raka’at sekadar “Ya Ayyuhal Muzzammil” dan ia (sejumlah) dua puluh ayat dan kadang sekadar lima puluh ayat. Dan beliau bersabda :
“Siapa yang sholat dalam semalam dengan seratus ayat maka tidaklah ia terhitung dalam orangorang yang lalai”
“… dengan dua ratus ayat maka sungguh ia terhitung dari orang-orang yang Qonit (Khusyu’, panjang sholatnya,-pent.) lagi Ikhlash”
Dan beliau shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam pada suatu malam dan beliau dalam keadaan sakit membaca tujuh (surah) yang panjang, yaitu surah Al-Baqarah, Ali ‘Imran, An-Nisa`, Al- Ma`idah, Al-An’am, Al-A’raf dan At-Taubah.
Dan dalam kisah sholat Hudzaifah bin Al-Yaman di belakang Nabi ‘Alaihish Sholatu was Salam bahwa beliau shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam membaca dalam satu raka’at Al-Baqarah kemudian An-Nisa’ kemudian Ali ‘Imran dan beliau membacanya lambat lagi pelan.
Dan telah tsabit (syah, tetap) dengan sanad yang paling shohih bahwa ‘Umar radhiyallahu ‘anhu tatkala memerintah Ubay bin Ka’ab sholat mengimami manusia dengan sebelas raka’at dalam Ramadhan, maka Ubay radhiyallahu ‘anhu membaca dua ratus ayat sampai orang-orang yang di belakangnya bersandar di atas tongkat karena lamanya berdiri dan tidaklah mereka bubar kecuali pada awal-awal fajar.
Dan juga telah shohih dari ‘Umar bahwa beliau memanggil para pembaca Al-Qur`an di bulan Ramadhan kemudian beliau memerintah orang yang paling cepat bacaannya untuk membaca 30 ayat, orang yang pertengahan (bacaannya) 25 ayat dan orang yang lambat 20 ayat.
Dibangun di atas hal tersebut, maka kalau seseorang sholat sendirian disilahkan memperpanjang sholatnya sesuai dengan kehendaknya, dan demikian pula bila ada yang sholat bersamanya dari kalangan orang yang sepakat dengannya (dalam memperpanjang,-pent.), dan semakin panjang maka itu lebih utama, akan tetapi jangan ia berlebihan dalam memperpanjang sampai menghidupkan seluruh malam kecuali kadang-kadang, dalam rangka mengikuti Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam yang bersabda :
“Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam)”
Dan apabila ia sholat sebagai imam maka hendaknya ia memperpanjang dengan sesuatu yang tidak memberatkan orang-orang di belakangnya, berdasarkan sabda beliau shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam :
“Apabila salah seorang dari kalian Qiyam mengimami manusia maka hendaknya ia memperingan sholatnya karena pada mereka ada anak kecil, orang besar, pada mereka orang lemah, orang sakit dan orang yang mempunyai keperluaan. Dan apabila ia Qiyam sendiri maka hendaknya ia memperpanjang sholatnya sesuai dengan kehendaknya”.”
Demikian keterangan Syaikh Al-Albany tentang bacaan pada Qiyamul lail, adapun dalam sholat witir, berikut ini beberapa hadits yang menjelaskannya, diantaranya adalah hadits Ubay bin Ka’ab riwayat Imam Ahmad dan lain-lainnya, beliau berkata :
“Adalah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam membaca pada witir dengan “Sabbihisma Rabbikal A’la”, “Qul Ya Ayyuhal Kafirun” dan “Qul Huwallahu Ahad”. Apabila beliau salam, belaiu berkata : “Subhanal Malikil Quddus”3 tiga kali.” (Dishohihkan oleh Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’Ash-Shohih 2/160-161.)
Dan dalam hadits ‘Abdurrahman bin Abi Abza riwayat Ahmad dan lainnya, beliau berkata : “Sesungguhnya beliau membaca pada witir dengan “Sabbihisma Rabbikal A’la”, “Qul Ya Ayyuhal Kafirun” dan “Qul Huwallahu Ahad”. Apabila beliau salam, belaiu berkata : “Subhanal Malikil Quddus, Subhanal Malikil Quddus, Subhanal Malikil Quddus.” dan beliau mengangkat suaranya dengan itu .” (Dishohihkan oleh Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’Ash-Shohih 2/161.)
Berdasarkan dua hadits di atas, Ats-Tsaury, Ishaq dan Abu Hanifah menganggap sunnah membaca tiga surah di atas dalam sholat witir. Imam Malik dan Asy-Syafi’iy juga menganggap sunnah hal tersebut namun mereka dalam raka’at ketiga selain dari surah Al-Ikhlash juga menganggap sunnah menambahnya dengan surah Al-Falaq dan surah An-Nas. Namun hadits mengenai tambahan dua surah tersebut dianggap lemah oleh Imam Ahmad, Ibnu Ma’in dan Al- ‘Uqaily, karena itu seharusnya orang yang sholat witir tiga raka’at hanya terbatas dengan membaca surah Al-Ikhlash pada raka’at ketiga.
Syaikh Al-Albany dalam Sifat Sholat An-Nabi hal. 122 (Cet. Kedua Maktabah Al-Ma’arif) juga menshohihkan hadits bahwa membaca dalam raka’at witir dengan seratus ayat dari An-Nisa`.
Baca : Al-Mughny 2/599-600, Al-Majmu’ 2/599 dan Syarhus Sunnah 4/98.
Sumber: http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=1784
13.15 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...