GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Pengobatan Islami: Pengobatan Penyakit Batin Dalam Pandangan Al-Quran

Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 29 September 2013 | 16.33

by: http://indonesian.irib.ir/momentum/-/asset_publisher/hm7C/content/pengobatan-penyakit-batin-dalam-pandangan-al-quran
Tak syak bahwa manusia akan mencapai kesempurnaan dengan pertumbuhan pemikiran dan akalnya. Namun kesehatan jasmani dan ruhani manusia sangat berperan penting dalam kemajuan manusia. Menurut Rasulullah Saw, kesehatan merupakan nikmat yang mampu memanifestasikan pengertian kebaikan hakiki dalam kehidupan manusia. Di balik kesehatan inilah manusia melakukan aktifitasnya memenuhi kebutuhan spiritual, jasmani dan ruhaninya. Dari sinilah kesehatan menjadi parameter pembangunan dan kemajuan. Selain itu, manusia merupakan entitas yang tidak memiliki batasan yang jelas antara dimensi jasmani dan ruhaninya, bahkan senantiasa ada hubungan saling mempengaruhi antara ruh dan badan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtQWVXDaCha86rXdC9xkYk0vJj-dC0KIqdppV3TmVL27YyXylTUd84B2XcYTtumX8WgHJPXvd6D8FLRC-qC0wZzXC1Grmko8laYTeHbQfcBG6Fi6C0sn6dyKDyAB4phOdvfbVyYUN1qNE/s320/rufadi.blogspot.com+MATA+HATI.jpg
Dalam al-Quran kata salam yang berasal dari salamah yang artinya keselamatan atau kesehatan disebutkan sebanyak 33 kali. Sebagai contoh, dalam ayat 69 surat al-Anbiya Allah Swt berfirman, "Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim"." Atau dalam ayat 25 surat Yunus, "Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)." Dalam ayat-ayat seperti ini kesehatan disebut sebagai nikmat yang lebih tinggi dari nikmat-nikmat yang lain.

Saat ini penyakit jiwa dan batin seperti sombong, riya, hasud, stres dan masalah kejiwaan lainnya semakin meningkat menyerang manusia. Bahkan boleh dikata, penyakit kejiwaan ini menjadi problem terpenting manusia modern dan sekalipun para ahli psikologi telah diusahakan untuk mengobati dan menghilangkannya, tapi kenyataannya justru bertambah luas. Sementara seperti telah diketahui bahwa tujuan diturunkannya al-Quran adalah memberi hidayah manusia menuju Allah Swt dan keutamaan akhlak, berpegangan dengan al-Quran dapat memberikan makna kepada kehidupan manusia dan dapat menenangkan jiwa manusia.

Ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan tentang jiwa manusia menjadi petunjuk bagi manusia untuk mengenal diri dan ciri khasnya. Begitu juga untuk mendapatkan metode bagi pendidikan dirinya, manusia dapat memanfaatkan ayat-ayat al-Quran. Karena al-Quran memberikan gambaran yang benar mengenai kepribadian manusia. Dalam banyak ayat al-Quran mengisyaratkan tentang kesehatan individu dan sosial, sekaligus kesehatan jasmani dan ruhani. Memperhatikan ayat-ayat al-Quran dapat memberikan jalan terbaik dalam menghadapi penyakit kejiwaan ini. Allah Swt dalam al-Quran berfirman, "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. al-Isra: 82)

Al-Quran pada tahapan pertama meminta dari manusia untuk berusaha agar tidak terperangkap dalam penyakit kejiwaan dan memperingatkan manusia dalam banyak ayat. Dalam surat al-A'raf ayat 179 dijelaskan mengenai ciri khas sebagian penyakit kejiwaan ini dan disebutkan, "... Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."

Dalam ayat-ayat ini Allah Swt berbicara tentang manusia yang sekalipun memiliki akal, mata dan telinga, tetapi mereka tidak memanfaatkannya dengan benar. Mereka hanya melihat dan mendengar tentang dunia dan apa yang terkait dengannya, tapi tidak melihat pengelolaan bumi dan kekuasaan atas dunia ini. Sekalipun para nabi dengan kitab langit yang dibawanya telah mempersiapkan jalan hidayat, tapi mereka tidak dapat memahaminya. Mengenai manusia yang semacam ini, Allah Swt menyebut mereka sebagai manusia yang mati mata batinnya. Bila tidak berusaha untuk mengobatinya, maka di Hari Kiamat kelak mereka akan dibangkitkan dalam keadaan buta.

Allah Swt dalam al-Quran berfirman, "Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (QS. al-Isra: 72) Dalam pandangan al-Quran, satu dari cara mengobati penyakit kejiwaan adalah melakukan perjalananuntuk menyaksikan  keindahan dan peristiwa di dunia, sehingga hati mereka lebih terbuka. Mempelajari sejarah orang-orang terdahulu juga dipesankan dalam al-Quran, sehingga manusia dapat mengambil pelajaran dari sana.

Tidak memiliki pendengaran hakiki termasuk dari penyakit kejiwaan yang lain, dimana keindahan maknawi dirasakan oleh seseorang sebagai sesuatu yang pahit. Akhirnya ia tidak dapat mendengarkan hakikat dan memanfaatkan ajaran ilahi. Dalam hal ini, kita banyak menyaksikan manusia yang duduk mendengarkan sebuah pidato dan dengan mudah mereka mendengarkan ucapan yang batil. Dengan mendengarkan kebohongan dan tuduhan, jiwa manusia menjadi rentan untuk sakit. Tapi saat mendengarkan firman Allah Swt dan Nabi Saw, mereka menjadi cepat letih dan muak. Membiasakan diri mendengarkan ajaran-ajaran ilahi dan memahaminya dapat mencegah penyakit ini. Begitu juga dengan mendengarkan ucapan yang benar dapat mengajak manusia bersyukur akan nikmat pendengaran. Bila tidak demikian, yang terjadi adalah penyesalan di dunia dan di akhirat.

Satu lagi dari penyakit yang menyiksa batin manusia adalah sombong. Satu sifat buruk yang menurut keyakinan ulama akhlak menjadi akar dari semua keburukan akhlak dan sifat buruk manusia. Makhluk pertama yang menampakkan sifat ini dan membuatnya terusir dari sisi Allah Swt adalah Iblis yang sombong di hadapan Allah Swt. Bila manusia menderita penyakit sombong yang berbahaya ini dan tidak berusaha mengobatinya, maka penyakit ini akan menyebar ke seluruh dirinya. Allah Swt akan memberi stempel pada hati orang yang sombong dan untuk selamanya ia tidak bisa memanfaatkan hidayah ilahi.

Cara pengobatan sombong pada tahap awal adalah orang yang sombong harus mengenal dirinya, sehingga mengerti betapa lemah dirinya. Ia harus memahami bahwa selain dengan sifat rendah hati, tidak ada yang lebih ternilai darinya. Sekaitan dengan hal ini, Allah Swt kepada orang yang sombong berfirman, "Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu." (QS. al-Infithar: 6-8)

Selain itu, manusia harus mengetahui Allah Swt dengan benar, sehingga memahami kebesaran, kekuasaan dan keagungan hanya milik Allah Swt. Cara paling tepat dalam upaya mengenal diri dan Allah Swt adalah merujuk pada ayat-ayat al-Quran dan memikirkannya. Karena Allah Swt dalam banyak ayat mewajibkan manusia untuk menunaikan shalat. Karena dengan melakukan shalat secara sempurna dan khusyu di hadapan Allah Swt, bahkan dahi dan wajah yang menjadi anggota tubuhnya yang mulia diletakkan di atas tanah bersujud di hadapan-Nya. Ini menunjukkan kerendahan hati manusia di hadapan-Nya.

Di bagian lain dalam al-Quran sebagai cara mengobati kesombongan adalah ucapan Luqman kepada anaknya agar tidak berjalan di atas bumi dengan cara yang sombong. Manusia harus memperhatikan bahwa di atas bumi ini sudah banyak manusia kaya dan kuat yang menjadi lemah dan miskin. Banyak manusia tampan yang menjadi jelek akibat penyakit yang dideritanya dan ini adalah ciri khas dunia materi.

Satu lagi dari penyakit kejiwaan yang menimpa manusia dan sangat berbahaya adalah riya. Sikap riya yang sangat dibenci dalam Islam adalah riya dalam beribadah. Dalam riwayat ditegaskan bahwa manusia jangan sampai melakukan ibadah yang bercampur dengan sedikit model riya. Karena hal itu bisa membuat ibadahnya menjadi sia-sia dan tidak diterima oleh Allah Swt. Dalam al-Quran Allah Swt berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian ..." (QS. al-Baqarah: 264)

Seorang mukmin harus melakukan ibadahnya dengan niat yang ikhlas dan demi keridhaan Allah Swt. Bila hal itu tidak dilakukannya bukan hanya tidak berpengaruh kepada jiwanya, tapi yang lebih buruk adalah dampak negatif yang terjadi dalam jiwa manusia dan menambah azab ukhrawi manusia. Sementara untuk pengobatan penyakit riya, Al-Quran memberikan solusi dengan menciptakan keseimbangan atau perubahan dalam pribadi dan perilaku orang yang riya. Pada akhirnya Allah Swt menjelaskan cara pengobatan penyakit riya ini dengan firmannya "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. ar-Ra'd: 28)(IRIB Indonesia)

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...