28 Agustus 2009, Entah apa yang terjadi, namun sepertinya para sapi di pegunungan Alpen, Swiss, telah melakukan bunuh diri massal dengan cara melompat dari tebing tinggi dekat sebuah desa kecil di pegunungan itu.
Hanya dalam tempo 3 hari, 28 ekor sapi ditemukan mati setelah terjun bebas dari ketinggian beberapa ratus meter ke bebatuan dibawah tebing. Dalam setiap kasus, petugas penjaga pegunungan harus menggunakan helikopter untuk menyingkirkan bangkai-bangkai tersebut karena dikuatirkan dapat menimbulkan pencemaran terhadap air tanah.
Seorang juru bicara kepolisian berkata : "Tidak ada hewan karnivora besar yang tinggal di Alpen lagi, jadi kami harus memindahkan bangkai-bangkai itu sendiri."
Umumnya sapi-sapi yang tumbuh di pegunungan dapat memperkirakan bahaya dan tidak begitu saja jatuh dari tebing.
Menurut penduduk lokal, dalam beberapa hari terakhir memang ada badai petir yang dashyat di wilayah itu. Mungkin badai petir itu membuat hewan-hewan tersebut ketakutan. Sapi-sapi yang berkeliaran di dataran tinggi Alpen bukanlah sebuah pemandangan yang aneh. Para petani membiarkan mereka lepas di dataran hijau diatas desa mereka.
Sapi-sapi itu memang kadang jatuh dari tebing Alpen, namun sangat jarang ditemukan sekelompok sapi jatuh bersamaan dalam waktu dekat di tempat yang sama. Lagipula kebanyakan ilmuwan tidak percaya bahwa hewan mampu melakukan bunuh diri.
Sapi Alpen umumnya membawa lonceng besar di leher mereka dan dikenal sebagai sapi dengan kualitas susu terbaik, baik untuk diminum ataupun untuk dibuat keju.
Hanya dalam tempo 3 hari, 28 ekor sapi ditemukan mati setelah terjun bebas dari ketinggian beberapa ratus meter ke bebatuan dibawah tebing. Dalam setiap kasus, petugas penjaga pegunungan harus menggunakan helikopter untuk menyingkirkan bangkai-bangkai tersebut karena dikuatirkan dapat menimbulkan pencemaran terhadap air tanah.
Seorang juru bicara kepolisian berkata : "Tidak ada hewan karnivora besar yang tinggal di Alpen lagi, jadi kami harus memindahkan bangkai-bangkai itu sendiri."
Umumnya sapi-sapi yang tumbuh di pegunungan dapat memperkirakan bahaya dan tidak begitu saja jatuh dari tebing.
Menurut penduduk lokal, dalam beberapa hari terakhir memang ada badai petir yang dashyat di wilayah itu. Mungkin badai petir itu membuat hewan-hewan tersebut ketakutan. Sapi-sapi yang berkeliaran di dataran tinggi Alpen bukanlah sebuah pemandangan yang aneh. Para petani membiarkan mereka lepas di dataran hijau diatas desa mereka.
Sapi-sapi itu memang kadang jatuh dari tebing Alpen, namun sangat jarang ditemukan sekelompok sapi jatuh bersamaan dalam waktu dekat di tempat yang sama. Lagipula kebanyakan ilmuwan tidak percaya bahwa hewan mampu melakukan bunuh diri.
Sapi Alpen umumnya membawa lonceng besar di leher mereka dan dikenal sebagai sapi dengan kualitas susu terbaik, baik untuk diminum ataupun untuk dibuat keju.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com