M Syarif Pemain Baru di Dunia Teroris

Kebayoran Baru, Warta Kota

Lantaran belum ada data pembanding, Mabes Polri tidak berani menyebutkan lebih dini jenasah pelaku bom bunuh diri adalah Mochamad Syarif Astanagarif (32). Berbeda dengan jasad gembong teroris Dulmatin, Polri dengan cepat berani memastikannya bahwa itu memang Dulmatin yang selama ini dicari.

"Ini agak berbeda dengan pemeriksaan DNA Dulmatin. Mengapa, sebab dia DPO sehingga kami sudah punya data base di kepolisian. Pada saat diketemukan kita langsung bisa mencocokkan dengan data base kita. Dan itu match, sehingga kurang dari 1 x 24 jam kami sudah bisa tentukan itu Dulmatin," kata Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Polri, Brigadir Jenderal Musaddeq, dalam jumpa pers di Rupatama Mabes Polri, Senin (18/4) siang.

Dikatakan Musaddeq, kepolisian dalam mengidentifikasi mengedepankan scientific crime identification. Ada tiga alat ukur untuk identifikasi primer yang mutlak yakni sidik jari (finger print), data gigi (dental record), dan analisis DNA. Ketiga faktor ini match (cocok) semua. Sidik jari identik, data gigi diakui memang betul diakui oleh keluarga, dan DNA secara ilmiah itu memang betul Mr X pelaku bom bunuh diri adalah M. Syarif Astanagarif.

Dikatakan Musaddeq, Syarif ini pemain baru di dunia teroris, karena belum ada di data base kami dan belum ada data pembanding. Sehinga tim kepolisian kedokteran harus mencari data pembanding. "Data pembangding baru datang Sabtu kemarin dari orangtua dan kita lakukan pemeriksaan profile DNA-nya, semalam kami cocokan dan sesuai sehingga baru siang ini kami umumkan," ucapnya. (dedy)