Diduga Dugong adalah asal usul munculnya Putri Duyung. Mamalia laut ini sering juga disebut sapi laut dan dalam bahasa Indonesia disebut duyung. Hewan ini bisa ditemukan di perairan seluruh dunia. Dugong tinggal di perairan hangat dan dangkal. Hewan yang memiliki berat sekitar 400 kilogram dengan panjang 3 meter ini memiliki lemak yang sangat banyak di tubuhnya. Dugong memiliki pandangan yang sangat buruk, tapi pendengarannya sangat tajam karena itu ia mengandalkan bagian sensitif yang ada disekitar moncongnya. Dugong bernafas dengan paru paru selayaknya berbagai mamalia lainnya, jadi ia hanya bisa menyelam beberapa menit di air lalu ia harus kembali ke permukaan air untuk mengambil oksigen.
Pemburuan Dugong
Karena tinggal di perairan dangkal Dugong mudah diburu manusia. Dugong diburu untuk diambil lemak dan dagingnya, kadang kadang giginya juga diambil untuk dibuat hiasan. Pencemaran lautpun mendukung berkurangnya populasi Dugong. Jika hal ini terus dibiarkan Dugong akan punah.
Putri Duyung
Menurut legenda, puteri duyung adalah makhluk air yang memiliki kepala dan tubuh layaknya seorang perempuan dan ekor menyerupai ikan. Ikan duyung hidup di dasar laut dan dikatakan merupakan seorang puteri yang telah disumpah sebahagian anggotanya daripada paras pinggang hingga ke kaki menjadi ikan.
Puteri duyung merupakan makhluk legendaris yang ceritanya sudah beredar berabad-abad yang lalu. Mereka termasuk salah satu makhluk legendaris separuh manusia separuh hewan. Cerita mengenai ikan duyung wujud dalam hampir semua masyarakat di dunia. Dalam mitologi Yunani, ikan duyung dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai. Sesiapa yang tergoda akan menemui ajalnya. Masyarakat Babilonia pula menyembah puteri duyung sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes digambarkan sebagai duyung jantan.
Kisah mengenai ikan duyung
Cerita tentang ikan duyung atau puteri duyung pertama kali ditemukan di Assyria. Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, Ibu dari ratu Assyria, Semiramis. Dewi Atargatis jatuh hati pada seorang gembala, yang kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan.
Legenda Yunani yang terkenal menceritakan bahwa puteri duyung adalah Thessalonike, adik Alexander Agung yang berubah menjadi duyung setelah meninggal. Dia hidup setelah mati sebagai puteri duyung di laut Aegea, dan selalu menanyakan nasib kakaknya.
Dia hanya menanyakan satu hal bila ada pelaut melintas. Dia selalu bertanya:
- - Ζει ο βασιλιάς Αλέξανδρος ? (Zi o basiliás Aléxandros?)
- (Apakah Alexander Agung masih hidup?).
Jika dia bertanya demikian, jawaban yang tepat adalah:
- - Ζει και βασιλεύει (Zi kē basileúi)
- (Dia masih hidup dan masih memerintah).
Bila tidak menjawab seperti demikian, maka ia berangsur-angsur berubah menjadi Gorgon dan mencelakai pelaut yang sedang melintas.
Kisah mengenai puteri duyung kini sudah universal, mendunia, dan bukan milik suatu daerah atau negara saja. Banyak orang dari berbagai negara menciptakan karakter puteri duyung masa kini atau masa lalu sesuai dengan imajinasinya.
Puteri duyung dalam berbagai negara
Beberapa makhluk legendaris yang karakternya mirip puteri duyung juga ditemukan di beberapa negara, seperti: Mami Wata dari Afrika barat dan tengah; Russalki (Rusalka) dari Rusia dan Ukraina; Merrow dari Irlandia dan Skotlandia; Oceanid, Nereid, dan Naiad dari Yunani, ketiganya adalah Nymph air. Dalam dongeng dan cerita rakyat Eropa, ada makhluk yang wujudnya menyerupai puteri duyung disebut Melusine, berwujud wanita dari kepala sampai pinggang, sedangkan berwujud ikan dari pinggang ke bawah, dengan dua ekor yang bercabang atau kadang-kadang seperti ular. Di Jepang, jika manusia memakan daging puteri duyung, maka akan memperoleh keabadian. Dalam beberapa cerita rakyat di Eropa, puteri duyung dapat mengabulkan permohonan.
Puteri duyung dalam dunia hiburan
Puteri duyung merupakan makhluk dalam kisah-kisah zaman dulu yang kini sangat terkenal karena dimunculkan kembali melalui imajinasi-imajinasi baru dan beberapa cerita meminjam karakter puteri duyung sebagai makhluk asing yang menawan.
Dalam Novel
Putri duyung juga dikenal sebagai karakter dalam dongeng The Little Mermaid (1836) karya Hans Christian Andersen yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Puteri duyung muncul dalam novel Peter Pan dan Harry Potter sebagai makhluk yang bukan berasal dari alam manusia.
Aquamarine, novel karya Alice Hoffman, menceritakan tentang sepasang gadis yang menemukan puteri di kolam renang. Kisah ini difilmkan oleh Twentieth Century Fox pada tahun 2006, dibintangi oleh Sara Paxton, Emma Roberts dan JoJo.
Dalam film
Splash (1984), dibintangi Daryl Hannah dan Tom Hanks. Hannah berperan sebagai Madison, si puteri duyung yang jatuh cinta kepada manusia. Ia dapat memiliki kaki dan berjalan di darat, namun kapanpun air menyentuh tubuhnya, ia berubah menjadi puteri duyung.
The Little Mermaid (1989) oleh Walt Disney studio, mengadaptasi cerita Hans Christian Anderson tentang puteri duyung yang menginginkan sepasang kaki. Film ini dibuat sekuelnya dengan judul ‘’’The Little Mermaid 2: Return to the sea’’’.
She Creature (2001), berkisah tentang penculikan terhadap puteri duyung, yang mana pada akhirnya makhluk tersebut berubah menjadi monster ganas di sebuah kapal dan membunuh para lelaki.
Aquamarine (2006), berkisah tentang dua gadis yang menemukan puteri duyung yang bernama Aquamarine. Akhirnya mereka bersahabat dan puteri duyung tersebut menemukan cintanya.
Dalam serial televisi
Pada musim kelima serial Charmed, dalam episode The Witch’s Tail, Phoebe bertemu puteri duyung yang ingin menyatakan perasaan cinta pada kekasihnya atau ia akan kehilangan keabadiannya. Karena terkena mantra dalam usahanya demi menolong si puteri duyung, Phoebe ikut berubah menjadi puteri duyung.
Pada serial TV Fantasy Island, ada seorang puteri duyung bernama Naya, dibintangi oleh Michelle Phillips.
Marina (2004) adalah serial TV sukses dari Filipina, dibintangi oleh Claudine Barretto. Marina adalah serial fantasi pertama dari ABS-CBN dan menjadi sangat terkenal. Ditayangkan perdana pada bulan Februari dan berakhir di bulan November.
Serial TV Australia, H2O: Just Added Water (2006), mengisahkan tentang tiga orang gadis yang memasuki sebuah gua, kemudian berubah menjadi duyung, kapanpun air menyentuh kulitnya.
Puteri duyung dalam kesenian
Salah satu lukisan puteri duyung yang sangat terkenal adalah lukisan ‘’A Mermaid’’ karya John William Waterhouse, dilukis dari tahun 1895. Lukisan tersebut sempat hilang dan ditemukan kembali pada tahun 1970-an.
Puteri duyung juga biasa untuk dijadikan sebagai sebuah lambang. Puteri duyung yang membawa perisai dan pedang menjadi lambang Warsawa, ibukota Polandia. Patungnya terdapat di sana pula.
Sumber:Ensiklopediaku no:3(hewan laut)dan Wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com