GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Seorang Gadis Belia Dibakar Hanya Untuk Persembahan Para Dewa

Written By Situs Baginda Ery (New) on Selasa, 29 Juni 2010 | 17.19

Disaat banyak orang sudah mulai belajar untuk berpikir secara rasional dan realistis, masih ada sebagian lagi manusia yang berpikir tidak rasional serta mistis. Hanya untuk sebuah keyakinan persembahan kepada dewa yang mereka yakini seorang pengusaha lokal di Nepal bersama empat orang lainnya tega membakar seorang gadis cilik yang masih berusia 8 tahun.

Menurut catatan Komisi Hak Asasi Manusia Asia yang diterima dari sebuah LSM Jaragan Media Center yang berbasis di Nepal yang, menyebutkan gadis belia dimaksud bernama Manisha Harijan berusia 8 tahun ditemukan tewas pagi hari tanggal 4 Desember 2009, setelah sebelumnya menghilang. Seorang pengusaha setempat bernama Birendra Jayasawal dan 4 orang pembantunya telah ditahan oleh kepolisian setempat sesuai laporan warga yang mencurigai gerak gerik mereka.

Menurut penyidikan kepolisian menyebutkan mereka akhirnya mengakui telah melakukan ritual membakar gadis tersebut di sebuah pembakaran tungku bata sebagai upaya memohon pada dewa yang mereka sembah agar diberikan kelancaran usaha dan kemakmuran hidup.


Nama korban: Manisha Harijan, 8 tahun, penduduk tetap Maryadpur Komite Pembangunan Desa (VDC) – Rupandehi kabupaten, Nepal

Nama tersangka: Birendra Jayasawal, Maryadpur Komite Pembangunan Desa (VDC) – Rupandehi District, Nepal

Tanggal kejadian: 4 Desember 2009 (2066/7/21 menurut kalender Nepal)

Tempat kejadian:Maryadpur VDC, Kabupaten Rupandehi.


Kepala Kepolisan setempat Nagendra Jha mengatakan kepada media center di Rupandehi dari laporan Komisi Hak Asasi Manusia Asia di situsnya akan berupaya menyelesaikan kasus ini dengan adil. Polisi berencana melakukan tes DNA korban dan ceceran darah di pembakaran untuk memastikan hasil yang akurat.

Nepal melarang pengorbanan manusia pada tahun 1780 tetapi para pakar mengatakan itu masih dipraktekkan oleh beberapa komunitas di daerah pedesaan yang miskin. “Beberapa orang masih percaya mengorbankan manusia akan menyenangkan para dewa, memperbaiki nasib mereka dan meningkatkan status sosial mereka,” kata Chunda Bajracharya, profesor studi budaya di Universitas Tribhuvan Kathmandu.

Sampai dengan detik ini masih banyak manusia yang berpikir pintas untuk meraih keberhasilan dengan jalan instant, walaupun harus mengorbankan kepentingan bahkan hidup orang lain, apakah jalan pintas mampu menjadi solusi atau kita harus lakukan suatu proses kerja alami yang normal untuk sebuah keberhasilan? Pernahkah para sahabat berpikir instant- pintas dalam mencapai tujuan?

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...