Hai
sahabat setia blog juragan cipir… Berikut ini ada cerita mistis tentang
harimau jejadian kepercayaan sumatera, tepatnya warga Palembang. Benar
atau tidak, saya sendiri tidak tahu karena ini hanyalah mistos rakyat
palembang tempoe doeloe.
Kebetulan
ada seorang warga palembang bernama Pak Buyung yang sedang menuntut
ilmu di salah satu pesantren di kampung saya, beliau bercerita tentang
adanya harimau gunung di hutan sumatera. Simak ceritanya berikut ini.
Menurut legenda masyarakat palembang zaman dulu, harimau-harimau di
hutan sumatera itu dibedakan menjadi dua, yaitu harimau gunung dan
harimau belukar. Harimau gunung adalah harimau loreng yang hidup di di
pegunungan-pegunungan di sumatera, sedangkan harimau belukar adalah
harimau loreng yang hidup di semak-semak belukar. Harimau yang terkadang
suka memangsa manusia adalah harimau belukar, sedangkan harimau gunung
tidak mau memangsa manusia. Kepercayaan ini hampir mirip dengan harimau
loreng jelmaan mbah danyang dalam mitologi jawa. Simak cerita selengkapnya tentang Peranan Harimau Loreng Menurut Mitologi Jawa.
Bagaimana
dengan mitologi “Harimau Gunung” di Pulau Sumatera ini? Dikisahkan ada
seorang kakek pencari kayu bakar yang bertemu dengan seekor harimau
gunung di salah satu hutan di palembang. Harimau gunung tersebut
berwarna loreng seperti layaknya harimau sumatera yang kita lihat di
kebun binatang.
Pada siang hari yang panas, pencari kayu bakar tersebut terpergok dengan harimau gunung yang sedang minum di sebuah sumber air, kebetulan si kakek pencari kayu bakar juga hendak mencari minum di sumber air tersebut. Tentunya betapa terkejutnya si pencari kayu bakar ketika tiba-tiba berhadap-hadapan dengan seekor harimau betina yang sangat besar yang mengaum di depannya.
Mendengar auman harimau besar yang menggetarkan, maka tentu saja si kakek ini langsung lemas tidak berdaya dan tubuhnya langsung lunglai di atas tanah. Ia hanya bisa pasrah jika memang harus mati dimangsa harimau. Namun anehnya harimau tersebut sama sekali tidak menerkam si kakek, hanya minum air sepuas-puasnya, lantas ia pergi menuju hutan di lereng gunung.
Melihat harimau tersebut tidak mengisyaratkan ancaman maka sang kakek bisa kembali duduk, lalu berdiri. Kakek pencari kayu bakar ini sepertinya mendapat firasat bahwa harimau tersebut memerintahkan agar kakek ini mengikutinya. Lantas kakek pun berdiri dan kemudian berjalan mencoba mengikuti harimau tersebut kemana ia akan pergi, sedangkan kayu bakarnya ditinggalkan di sumber air begitu saja.
Harimau gunung tersebut terus menyusuri hutan sepanjang berpuluh-puluh kilometer yang menuju hutan di sebuah pegunungan yang semakin lebat. Dari kejauhan si kakek melihat harimau tersebut menyibak rimba belantara dengan sesekali menolehkan kepalanya ke belakang seakan memberitahu si kakek agar terus mengikutinya. Kakek itupun terus mengikutinya dan rasa takut terhadap serangan binatang buas dan ular besar pun sirna, karena si kakek dipandu oleh si raja hutan yang gagah perkasa. Bahkan macan tutul dan anjing hutan berlari menjauh ketika pencari kayu bakar ini hendak melintas, karena naluri mereka tahu bahwa kakek ini tidaklah seorang diri, melainkan bersama penguasa hutan.
Sejak awal, kedua makhluk ini tidak pernah berkomunikasi sama sekali melainkan hanyalah menggunakan bahasa isyarat selama dalam perjalanan menyusuri hutan. Hingga akhirnya matahari mulai hampir terbenam, dan tibalah harimau tersebut di puncak ketinggian sebuah perbukitan yang tinggi, sementara kakek tersebut berada agak jauh atau sekitar beberapa ratus meter di belakangnya.
Setelah keduanya menginjakkan kaki di atas puncak perbukitan, betapa terkejutnya si kakek setelah melihat apa yang terjadi. Harimau loreng besar yang ia ikuti sejak tadi ternyata berubah menjadi seorang wanita cantik yang sedang membawa semacam wadah air yang ditaruh di atas kepalanya. Dan hutan di atas pegunungan tersebut ternyata sebuah perkampungan manusia yang ramai. Dari kejauhan si kakek melihat anak-anak kecil berlari menjemput si wanita tersebut, seolah seperti anak yang menanti ibunya. Selain itu, banyak terlihat aktivitas di perkampungan tersebut seperti layaknya perkampungan manusia.
Ternyata harimau gunung tersebut adalah manusia gaib yang yang hidup di atas gunung, dan mereka memiliki perkampungan seperti layaknya manusia. Oleh karena itu daam legenda masyarakat palembang zaman dulu, harimau gunung tidak pernah memakan manusia karena mereka adalah juga manusia, hanya saja mereka berada di alam lain. Mereka akan merubah diri menjadi harimau jika hendak turun gunung di wilayah hutan palembang.
Sedangkan harimau yang suka memangsa manusia dan ternak adalah harimau belukar alau harimau-harimau yang hidup di semak-semak belukar yang tidak terlalu jauh dengan perkampungan manusia. Benarkan legenda masyarakat di atas? Benar atau tidak, seperti itulah yang pernah diceritakan oleh pak Buyung kepada saya.
http://juragancipir.com/harimau-gunung-jelmaan-manusia-gunung-di-palembang/
Pada siang hari yang panas, pencari kayu bakar tersebut terpergok dengan harimau gunung yang sedang minum di sebuah sumber air, kebetulan si kakek pencari kayu bakar juga hendak mencari minum di sumber air tersebut. Tentunya betapa terkejutnya si pencari kayu bakar ketika tiba-tiba berhadap-hadapan dengan seekor harimau betina yang sangat besar yang mengaum di depannya.
Mendengar auman harimau besar yang menggetarkan, maka tentu saja si kakek ini langsung lemas tidak berdaya dan tubuhnya langsung lunglai di atas tanah. Ia hanya bisa pasrah jika memang harus mati dimangsa harimau. Namun anehnya harimau tersebut sama sekali tidak menerkam si kakek, hanya minum air sepuas-puasnya, lantas ia pergi menuju hutan di lereng gunung.
Melihat harimau tersebut tidak mengisyaratkan ancaman maka sang kakek bisa kembali duduk, lalu berdiri. Kakek pencari kayu bakar ini sepertinya mendapat firasat bahwa harimau tersebut memerintahkan agar kakek ini mengikutinya. Lantas kakek pun berdiri dan kemudian berjalan mencoba mengikuti harimau tersebut kemana ia akan pergi, sedangkan kayu bakarnya ditinggalkan di sumber air begitu saja.
Harimau gunung tersebut terus menyusuri hutan sepanjang berpuluh-puluh kilometer yang menuju hutan di sebuah pegunungan yang semakin lebat. Dari kejauhan si kakek melihat harimau tersebut menyibak rimba belantara dengan sesekali menolehkan kepalanya ke belakang seakan memberitahu si kakek agar terus mengikutinya. Kakek itupun terus mengikutinya dan rasa takut terhadap serangan binatang buas dan ular besar pun sirna, karena si kakek dipandu oleh si raja hutan yang gagah perkasa. Bahkan macan tutul dan anjing hutan berlari menjauh ketika pencari kayu bakar ini hendak melintas, karena naluri mereka tahu bahwa kakek ini tidaklah seorang diri, melainkan bersama penguasa hutan.
Sejak awal, kedua makhluk ini tidak pernah berkomunikasi sama sekali melainkan hanyalah menggunakan bahasa isyarat selama dalam perjalanan menyusuri hutan. Hingga akhirnya matahari mulai hampir terbenam, dan tibalah harimau tersebut di puncak ketinggian sebuah perbukitan yang tinggi, sementara kakek tersebut berada agak jauh atau sekitar beberapa ratus meter di belakangnya.
Setelah keduanya menginjakkan kaki di atas puncak perbukitan, betapa terkejutnya si kakek setelah melihat apa yang terjadi. Harimau loreng besar yang ia ikuti sejak tadi ternyata berubah menjadi seorang wanita cantik yang sedang membawa semacam wadah air yang ditaruh di atas kepalanya. Dan hutan di atas pegunungan tersebut ternyata sebuah perkampungan manusia yang ramai. Dari kejauhan si kakek melihat anak-anak kecil berlari menjemput si wanita tersebut, seolah seperti anak yang menanti ibunya. Selain itu, banyak terlihat aktivitas di perkampungan tersebut seperti layaknya perkampungan manusia.
Ternyata harimau gunung tersebut adalah manusia gaib yang yang hidup di atas gunung, dan mereka memiliki perkampungan seperti layaknya manusia. Oleh karena itu daam legenda masyarakat palembang zaman dulu, harimau gunung tidak pernah memakan manusia karena mereka adalah juga manusia, hanya saja mereka berada di alam lain. Mereka akan merubah diri menjadi harimau jika hendak turun gunung di wilayah hutan palembang.
Sedangkan harimau yang suka memangsa manusia dan ternak adalah harimau belukar alau harimau-harimau yang hidup di semak-semak belukar yang tidak terlalu jauh dengan perkampungan manusia. Benarkan legenda masyarakat di atas? Benar atau tidak, seperti itulah yang pernah diceritakan oleh pak Buyung kepada saya.
http://juragancipir.com/harimau-gunung-jelmaan-manusia-gunung-di-palembang/
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com