Selama Bulan Puasa, Jam Pelajaran Sekolah Dikurangi 10 Menit

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Selama bulan puasa, jam pelajaran di sekolah akan dikurangi sekitar 10 menit di setiap mata pelajaran. Pengurangan jam pelajaran itu efektif diberlakukan pada 1 Ramadhan 2010.

"Jadi setiap jam pelajaran dikurangi 10 menit. Ini sama dengan kebijakan tahun lalu. Jam masuk sekolah juga maju sekitar 15 menit dari waktu sebelumnya," ujar Kepada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Syamsuri, saat ditemui di kantornya, Selasa (27/7).

Dengan pengurangan itu, kata Syamsuri, maka jam pelajaran untuk siswa SD yang semula 35 menit per mata pelajaran menjadi 25 menit saja. Sedangkan jam pelajaran siswa SMP dari 40 menit per mata pelajaran hanya menjadi 35 menit saja, untuk SMA/MA dan SMK yang semula 45 menit per mata pelajaran menjadi 35 menit.

Keputusan itu dilakukan untuk memberikan situasi yang kondusif bagi para siswa sekolah dalam menjalankan ibadah puasa. Selain itu juga untuk mendukung agar ibadah puasa mereka tetap berjalan dengan baik.

Menurut Syamsuri, selain pengurangan jam pelajaran, pihaknya juga menghimbau kepada sekolah untuk mengganti kegiatan fisik seperti olahraga dengan teori saja selama bulan puasa berlangsung. "Untuk olahraga tidak dihilangkan, hanya diganti dengan teori," jelasnya.

Pihak sekolah, ujar Syamsuri, justru dihimbau untuk meningkatkan kegiatan keagamaan selama bulan puasa. Baik melalui pesantren Ramadhan atau pun melalui kegiatan-kegiatan keagamaan lain di sekolah termasuk memperdalam ilmu keagamaan.

Pihaknya, kata Syamsuri, juga menghimbau kepada para pedagang makanan di sekitar sekolah untuk tidak berjualan selama bulan puasa. Pasalnya, kegiatan perdagangan makanan di arena sekolah dikhawatirkan menggangu para siswa dalam menjalankan ibadah puasa. "Untuk kantin sekolah jelas wajib tutup, tetapi untuk para pedagang sifatnya himbauan," terangnya.

Libur sekolah selama bulan puasa sendiri sesuai jadwal atau kalender akademik dari Kementrian Pendidikan Nasional adalah tiga hari di awal puasa dan 14 hari pada libur Lebaran, yaitu H-7 dan H+7 lebaran. "Ini juga masih menunggu kepetusan Menteri Agama," tambahnya.

Kasubag Evaluasi Pendidikan Diknas Kota Yogyakarta, Rachmad mengatakan, pengurangan jam pelajaran tersebut tidak akan mengurangi kualitas pendidikan di KOta Yogyakarta. "Meskipun dikurangi, tetapi jumlah jam pelajaran selama satu tahun pelajaran tetap terpenuhi karena sudah disusun sedemikian rupa sehingga kuota jam pelajaran tetap terpenuhi dengan baik," paparnya.

Berdasarkan kalender pendidikan, waktu pembelajaran efektif di setiap jenjang pendidikan berbeda-beda. Untuk jenjang SD/SDLB kelas I-III waktu pembelejaran efektif yang harus ditempuh siswa sebanyak 884-1.064 jam pelajaran atau sebanyak 30.940-37.240 menit setiap tahunnya. Untuk siswa SD/SDLB kelas IV-VI waktu efektif sebanyak 1.088-1.216 jam pelajaran atau 38.080-42.560 menit.

Untuk jenjang SMP/SMPLB waktu efektif sebanyak 1.088-1.216 Jam Pelajaran (43.520-48.640 menit) dan untuk jenjang SMA sebanyak 1.292-1.482 jam pelajaran (58.140-66.690 menit) dan untuk SMK sebanyak 1.368 mata ppeljaran (61.550 menit).