by: http://almiftah.blogdetik.com/2012/06/19/memohon-kepada-allah-dalam-setiap-keadaan/
TIDAKLAH
SUKAR ENGKAU BERMOHON KEPADA TUHAN-MU, DAN TIDAK PULA MUDAH APA YANG
TELAH ENGKAU MINTA KEPADA DIRIMU SENDIRI (SYEKH AHMAD ATAILAH)
Hamba
yang meminta dan bermunajah kepada Allah, ber tawakal dan mencukupkan
Allah sebagai pemberi tentang masalah dunia dan akhirat, pasti diterima
permohonannya. Syaratnya memang mudah, ialah dengan menyandarkan segala
yang diinginkan hanya kepada allah Swt. Semuanya akan diperkenannkan
oleh-Nya. Segala yang jauh didekatkan dan segala yang sukar di mudahkan.
Akan
tetapi, bila seorang hamba yang berharap sesuatu dari Allah karena
mengandalkan ilmunya, daya pikir dan akalnya, kemampuan dan kekuatannya
semata-mata, tidak mugkin permohonan itu daikabulkan karena telah
bercampur dengan keangkuhan dan penonjolan diri. Cara seperti ini tidak
dikehendaki oleh Allah Swt. Sebab kemampuan manusia terbatas. Hanya
Allah yang mengetahui apa yang diperlukan oleh seorang hamba. Karena
hanya Allah taala sajalah yang berkuasa memberi apa yang diminta dan di
harapkan seorang hamba. Hal ini penting direnungkan bagi siapa saja yang
sedang mencari kebahagiaan hidup di dunia dan hidup di akhirat.
Hal
yang paling sulit dan tidak mudah untuk dijalankan adalah menempatkan
diri sebagai peminta, dan menempatkan Allah sebagai tempat meminta.
Disini dari si peminta harus dimusnahkan, harus di tiadakan. Hamba harus
sirna dan ina di hadapan khaliq. Hamba adalah sosok yang tidak berarti
apa-apa di hadapan Allah Swt.
Sebab
kelak yang akan di laksanakan adalah kehendak Allah, bukan kehendak
makhluk. Oleh karena itu, seorang hamba hendaklah menjadi peminta yang
tahu diri, agar apa yang diminta di kabulkan oleh Allah Swt.
Segala
sesuatu yang diharapkan dari Allah, tidak terlepas kaitannya dengan apa
ang ada dalam diri seorang hamba. Kebersihan hati, ketaatan, ketekunan,
kesabaran, rintihan yang di sampaikan, ketiadaan dirinya sendiri,
ketergantungannya yang dimulai dengan tekun dari awalnya, tentu
permohonannya akan di penuhi oleh Allah Taala.
Oleh
sebab itu, jangan sampai terjadi permohonan seorang hamba di tolak,
karena kosongnya ruh seorang hamba dari kebersihannya. Barang siapa yang
menyangka bahwa apa yang ia harapkan akan di penuhi oleh Allah, karena
mengadalkan kemampuan akal dan hartanya, tentu ia akan putus asa dari
perbuatannya itu. Demikia juga orang yang bergantung dengan dirinya
sendiri dalam meminta kepada Allah, niscaya akan mengembalikan pada diri
si pemohon sendiri supaya ia menolong dirinya sendiri.
Marifat
yang tinggi, ialah menyerahkan segala sesuatu hanya kepada Allah.
Kemudian menunggu dengan sabar, ridla dan tawakal. Itulah jalan para
salihin dan saddikin.
Washollallahu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi washohbihi wasallam.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com