Haruskah Jokowi Turun Tangan Selamatkan Orangutan? ( Di Jakarta, sang Gubernur Jokowi dengan tegas menyatakan perang terhadap pertujukkan topeng monyet. Alasannya, demi melindungi hewan primata tersebut )

Orangutan diikat, lalu dijadikan tontonan. (foto: dailymail.co.uk)

 

by: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/10/28/haruskah-jokowi-turun-tangan-selamatkan-orangutan-603016.html

Di Jakarta, sang Gubernur Jokowi dengan tegas menyatakan perang terhadap pertujukkan topeng monyet. Alasannya, demi melindungi hewan primata tersebut. Sementara di Kalimantan Barat, sang gubernur belum terdengar aksinya. Padahal, berita eksploitasi orangutan sebagai tontonan masyarakat sudah tembus media Inggris.

Ya, minggu lalu lagi-lagi Indonesia masuk laman Dailymail.co.uk. Seperti biasa, bukan prestasi anak bangsa yang terpampang, melainkan kisah orangutan betina yang ditangkap penduduk desa dan dijadikan tontonan di sore hari. Si orangutan yang tak diberi minum dan makanan itu berulang kali mencoba kembali ke hutan. Tapi dia tidak bisa apa-apa karena ikatan di tubuhnya (lihat foto).

Untunglah salah seorang penduduk desa masih memiliki rasa iba. Dia pun menghubungi LSM pelindung hewan yang dia tahu. Orangutan itu pun akhirnya diselamatkan.

Sesungguhnya, saya sering sekali membaca berita penyiksaan orangutan di media asing. Entah mengapa kok sepertinya sengaja terus digulirkan. Seorang teman mengatakan, berita tersebut adalah upaya LSM pelindung hewan untuk mendapat bantuan dari negara-negara asing. Apa iya sih? Lepas benar atau tidaknya, saya tetap merasa keberatan jika primata seperti itu dibiarkan disiksa dan ditonton. Apalagi difoto sekian banyak tanpa ada upaya pertolongan dari sang fotografer.

Jangan-jangan, memang perlu juga Jokowi turun tangan menyelamatkan orangutan di Kalimantan.