Emmm.. saya cuma mau sharing sedikit
mengenai pengalaman saya yang amat singkat ketika bekerja pada sebuah
pabrik yang notabene milik Jepang. Banyak hal yang saya dapatkan dan hal
tersebut benar-benar berbeda dengan apa yang kita bayangkan. Mari kita
bahas satu persatu.
Kebudayaan
- Mengucapkan salam -
Hal ini merupakan sesuatu yang benar-benar saya hiraukan pada minggu 1&2 ketika bergabung dengan perusahaan, namun ternyata pegawai yang duduk didepan-pun akan berjalan kebelakang untuk mengucapkan “Ohayou Gozaimasu” kepada orang Jepang yang duduk di bangku belakang.. -_-” betapa melelahkan…
Hal ini merupakan sesuatu yang benar-benar saya hiraukan pada minggu 1&2 ketika bergabung dengan perusahaan, namun ternyata pegawai yang duduk didepan-pun akan berjalan kebelakang untuk mengucapkan “Ohayou Gozaimasu” kepada orang Jepang yang duduk di bangku belakang.. -_-” betapa melelahkan…
- Kaizen -
Kaizen merupakan bahasa Jepang yang berarti “perbaikan”, Jepang menjadikan hal ini sebagai prinsip dalam bekerja dimana setiap hari para pekerja mengadakan perbaikan agar hari berikutnya proses menjadi lebih cepat dan lebih baik.
Kaizen merupakan bahasa Jepang yang berarti “perbaikan”, Jepang menjadikan hal ini sebagai prinsip dalam bekerja dimana setiap hari para pekerja mengadakan perbaikan agar hari berikutnya proses menjadi lebih cepat dan lebih baik.
Saya rasa hal ini juga merupakan
strategi Jepang agar tidak perlu mahal-mahal membayar konsultan untuk
menganalisa kekurangan pada proses pekerjaan yang dilakukan..
- Piket Bersama -
Ya betul sekali, piket disini merupakan nyapu, ngepel, dan bersih-bersih peralatan yang akan digunakan sebelum bekerja oleh karyawan yang bersangkutan.
Ya betul sekali, piket disini merupakan nyapu, ngepel, dan bersih-bersih peralatan yang akan digunakan sebelum bekerja oleh karyawan yang bersangkutan.
Saya rasa, hal ini
merupakan salah satu strategi Jepang agar tidak perlu menambah Office
Boy pada setiap factory yang nantinya berimplikasi pada pengeluaran gaji
karyawan tambahan..
- Kursus Bahasa Jepang -
Apakah anda pernah mendengar orang Jepang fasih berbahasa Inggris?, Tentu saja sangat jarang karena dalam bahasa Jepang tidak mengenal yang namanya alphabet (a,b,c,d, dll..). Dalam kegiatan sehari-hari, karyawan dituntut untuk dapat bisa bahasa Jepang (minimal mengerti).
Apakah anda pernah mendengar orang Jepang fasih berbahasa Inggris?, Tentu saja sangat jarang karena dalam bahasa Jepang tidak mengenal yang namanya alphabet (a,b,c,d, dll..). Dalam kegiatan sehari-hari, karyawan dituntut untuk dapat bisa bahasa Jepang (minimal mengerti).
Saya rasa hal ini
juga merupakan strategi orang Jepang, karena mereka bakal kerepotan
kalau belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Oleh karena
itu mereka lebih memilih memberikan pelajaran bahasa Jepang kepada
karyawannya agar karyawannya dapat berkomunikasi dengan mereka..
Kalau masalah gaji,
memang disini agak berbeda dengan ekspektasi yang diharapkan oleh
mahasiswa fresh graduate yang notabene baru memulai meniti karir.
Perbedaan sistem penggajian pada perusahaan Jepang adalah Transportasi
dan Uang makan ditanggung oleh pihak perusahaan. Sehingga yang kita
dapatkan adalah gaji bersih.
Kalau dihitung,
biasanya uang transport di kantor standard Jakarta biasanya sebesar 25
Ribu + Makan 30 Ribu. Jika dijumlahkan adalah 55 Ribu selama 1 hari.
Sehingga jumlahnya selama 1 bulan adalah sekitar 1 juta. Sementara
dengan makan dikantor dan transport disediakan, maka akan menghemat
pengeluaran..
Berikut keterangan
diatas merupakan pengalaman yang saya dapatkan ketika bekerja di
perusahaan Jepang, walaupun hanya sebentar tetapi saya mengerti
prosesnya dan juga kelebihan dan juga kekurangannya. *bisa berbeda dgn
pabrik lainnya.
—————————————————————————————————————————————————————————————————————-
Inilah dunia kerja Jepang yang sesungguhnya.
http://www.klikunic.com/2010/05/inilah-dunia-kerja-jepang-yang.html
http://www.klikunic.com/2010/05/inilah-dunia-kerja-jepang-yang.html
“Setiap hari saya hidup dengan
kegelisahan yang mengerikan,” kata Ikezaki, seorang karyawan kontrak
yang saat ini kerja dengan gaji ¥75.000/bulan (atau sekitar 7 juta
rupiah per bulan). “Ketika saya berpikir tentang masa depan saya, saya
jadi tidak bisa tidur di malam hari.”
Berdasarkan data dari pemerintah Jepang,
terdapat lebih dari 10 juta orang yang hidup dengan penghasilan kurang
dari standard normalnya Jepang yaitu ¥1.600.000/tahun (atau sekitar 155
juta rupiah per tahun).
Mungkin ini semua adalah akibat dari
perusahaan-perusahaan Jepang yang lebih mementingkan keuntungan
perusahaan dan memanfaatkan keluguan para pekerja baru (yang jelas-jelas
tidak punya pilihan lain)
Terciptalah salaryman. Orang-orang yang
hidup dengan gaji rendah, kerja setengah mati, tanpa uang lembur, dan
tanpa kepastian peningkatan karir meskipun mereka telah bekerja puluhan
tahun. Makanya jangan heran ketika kamu melihat banyak karyawan Jepang
yang tertidur pulas di kereta ketika mereka menuju pulang ke rumah.
Mereka terlalu lelah.
Kata salaryman sendiri diambil dari
bahasa Inggris, yaitu salary (gaji) dan man (orang), jadi salaryman
artinya adalah orang yang hidupnya 100% tergantung dari gaji. Mereka
kalo sampai dipecat rasanya dunia kiamat. Kalo di Indonesia, ini sama
dengan bangsawan = bangsa karyawan.
Saking stressnya, tercipta satu kata baru yang terkenal di dunia pekerja Jepang untuk menggambarkan betapa kerasnya kerja di Jepang, yaitu karoshi.
Saking stressnya, tercipta satu kata baru yang terkenal di dunia pekerja Jepang untuk menggambarkan betapa kerasnya kerja di Jepang, yaitu karoshi.
Apa itu karoshi?
Karoshi artinya “mati di kerja” atau
kematian karena stress pekerjaan. Halusnya berarti “meninggal karena
setia dan mengabdi kepada perusahaan”. Kematiannya bisa karena
kecelakaan di tempat kerja, kematian karena terlalu lelah (kesehatannya
menurun jauh), ataupun karena bunuh diri karena stress kerja.
Saking seriusnya masalah ini, pemerintah
Jepang telah mencoba berbagai cara untuk mengatasinya. Mulai dari
menyediakan nomor telepon darurat untuk menerima keluh-kesah para
salaryman, buku petunjuk untuk mengurangi stress, sampai mensahkan
undang-undang yang memberikan sejumlah uang (asuransi) ke para janda dan
anak-anak yang ditinggal mati karena karoshi.
Menurut data pemerintah, dari 2.207 kasus
bunuh diri pada tahun 2007, 672-nya adalah karena pekerjaannya terlalu
banyak. Kasus karoshi yang terkenal adalah kasus kematian Kenichi Uchino
pada tahun 2002, seorang manager quality-control berusia 30 tahun yang
bekerja di perusahaan otomotif terbesar di dunia, Toyota.
Kenichi dikabarkan bekerja lembur selama
80 jam setiap bulan selama 6 bulan lamanya tanpa dikasih uang lembur
atau bonus tambahan apapun. Dia akhirnya jatuh pingsan di tempat
kerjanya dan dilarikan ke rumah sakit, yang kemudian membawanya ke
akhirat.
McDonald’s Jepang pun terkena masalah
ini. Salah seorang manager restorannya jatuh sakit dan meninggal karena
bekerja lembur tanpa bayaran apapun.
Mau gak mau, karena tekanan publik,
Toyota dan McDonald’s akhirnya memutuskan akan memberikan uang lembur
bagi yang ingin bekerja lembur dan menyediakan fasilitas kesehatan yang
lebih baik.
Para salaryman ini sebenarnya niatnya
baik, yaitu ingin memajukan perusahaannya. Ditambah lagi dengan
kebudayaan Jepang yang selalu menekankan disiplin tinggi, mereka
berpikiran bahwa dengan bekerja lebih lama dan lebih keras daripada
karyawan lain dan tanpa meminta bayaran apapun, boss mereka bisa
memberikan posisi yang lebih baik. Tapi kenyataan, TIDAK!!..
Dan jadwal seorang salaryman bisa disimak sebagai berikut
Dan jadwal seorang salaryman bisa disimak sebagai berikut
06:30 = bangun dari tempat tidur
07:30 = berangkat ke kantor (jalan kaki / naik sepeda / subway)
08:50 = harus tiba di kantor
09:00 = meeting pagi dengan supervisor
09:10 = mulai kerja
12:00 = makan siang (bento / kantin / restoran terdekat)
13:00 = mulai kerja lagi
17:00 = lembur dimulai (biasanya tanpa uang lembur)
20:30 = pesta nomikai (kalau ada)
21:30 = pulang ke rumah (jalan kaki / naik sepeda / subway)
22:30 = sampe rumah, nonton TV, baca koran
23:00 = tidur
07:30 = berangkat ke kantor (jalan kaki / naik sepeda / subway)
08:50 = harus tiba di kantor
09:00 = meeting pagi dengan supervisor
09:10 = mulai kerja
12:00 = makan siang (bento / kantin / restoran terdekat)
13:00 = mulai kerja lagi
17:00 = lembur dimulai (biasanya tanpa uang lembur)
20:30 = pesta nomikai (kalau ada)
21:30 = pulang ke rumah (jalan kaki / naik sepeda / subway)
22:30 = sampe rumah, nonton TV, baca koran
23:00 = tidur
Ulangi terus dari Senin-Jumat.
Sabtu biasanya pulang lebih awal (kalau ada lembur, kerja seperti biasa).
Minggu libur (kalau ada lembur, kerja seperti biasa).
Sabtu biasanya pulang lebih awal (kalau ada lembur, kerja seperti biasa).
Minggu libur (kalau ada lembur, kerja seperti biasa).
Peraturan di kantor:
#1. Kalau atasan bilang bumi berbentuk kotak, maka bumi bentuknya kotak.
#2. Kalau dia berubah pikiran, maka bumi juga bentuknya berubah.
#3. Lupakan apa kata pelanggan. Boss adalah raja.
#4. Karyawan baru? Boss adalah Tuhan.
#5. Membungkuk. Membungkuk. Membungkuk.
#1. Kalau atasan bilang bumi berbentuk kotak, maka bumi bentuknya kotak.
#2. Kalau dia berubah pikiran, maka bumi juga bentuknya berubah.
#3. Lupakan apa kata pelanggan. Boss adalah raja.
#4. Karyawan baru? Boss adalah Tuhan.
#5. Membungkuk. Membungkuk. Membungkuk.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com