GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Dayak Punan Yang Berselimut Misteri

Written By Situs Baginda Ery (New) on Rabu, 11 Juli 2012 | 10.01

Banyak cerita miring tentang suku Dayak Punan yang merupakan salah satu suku penghuni Kalimantan. Keberadaan suku Dayak Punan tersebar di seluruh wilayah Kalimantan. Suku Punan atau orang Punan merupakan salah satu suku yang paling tangguh. Baik saat berperang, berburu dan bertahan hidup di hutan serta merupakan suku yang penuh misteri hingga kini.

Diantara 400-an suku Dayak yang ada di Kalimatan , Suku Punan merupakan suku yang memiliki segala “kelebihan” diantara suku Dayak lainnya. Menurut catatan yang ada, Dayak Punan terbagi dalam seuluh suku, yaitu, Suku Punan Hovongan di Kapuas Hulu, Kalbar, Suku Uheng Kereho di Kapuas Hulu, Kalbar Suku Punan Murung di Murung Raya, Kalteng, Suku Aoheng (Suku Penihing) di Kalimantan Timur, Suku Punan Merah (Siau), Suku Punan Aput), Suku Merap, Suku Punan Tubu, Suku Ukit/Suku Bukitan/Suku Beketan dan Suku Bukat. Suku Punan Habongkot,Suku Panyawung , serta Suku Punan Kelay di Sungai Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Dayak Punan juga tersebar di Sabah dan Serawak, Malaysia Timur yang menjadi bagian dari Pulau Kalimantan. Dayak Punan membagi dua golongan mereka sebagai orang Punan yang mengiuti anjuran pemerintah dan mau menerima peradapan dan sebagian lagi menyebut diri mereka Dayak Punan asli yang masih menjaga kultur dan aat mereka serta tida tersentuh oleh pembangunan.

Konon, orang Punan jaman dahulu sangat ditakuti oleh suku Dayak lainnya karena mampu berperang dengan baik. Sebagai “pemburu kepala” atau “ngayau” (dalam bahasa Inggris diistilahkan head hunter) orang Punan sangat ditakuti karena merupakan suku yang berani dan berilmu tinggi dan memenggal, memakan hati dan isi perut lawannya adalah hal yang lumrah mereka lakukan.

Selain sebagai suku yang handal berperang (dan tentunya dengan cara memenggal kepala lawannya), orang Punan juga dikenal merupakan pencari jejak (treckking) terbaik di alam. Jika banyak masyarakat desa yang tersesat atau kehilangan anggota keluarga di dalam hutan, biasanya msyarakat memanggil orang Punan untuk meminta bantuan untuk mencarinya. Imbalannya, sangat sederhana, mereka hanya meminta garam atau tembakau atau barang-barang kebutuhan sehari-hari. Sungguh menakjubkan, bukan!

Cara berpakaian orang Punan, sebagian beasr masih memanfaatkan kulit kayu dengan berbagai aksesoris hiasan seperti dari manik-manik dan dikepala mereka terikat kain layaknya sorban orang arab dengan hiasan layaknya kepala macan atau harimau. Kebiasaan memakan sirih juga menjadi ciri mereka.

Konon, orang Punan mampu berjalan dengan mudah diantara dahan-dahan pohon. Bahkan sebagian tidak menjejak di tanah, karena kelebihan ilmu gaib dan kemampuannya beradaptasi dengan hutan sebagai alamnya. Bahkan ada yang menyebut, bahwa orang Punan tidak makan garam sehingga tubuh mereka sehat, ringan dan lincah menerobos rimbunan pepohonan.

Sebagian besar suku Dayak memanfaatkan sumber hewani dari hutan. Begitu juga dengan orang Punan yang merpakan suku pemakan segala. Artinya mereka memakan binatang apa saja yang mereka temui di dalam hutan sebagai sumber protein. Daging ular, tikus tanah, berbagai jenis burung, biawak, kera dan lainnya merupakan santapan lezat selain babi dan rusa yang juga melimpah didalam hutan Kalimantan.

Cara hidup suku Punan juga masih menjadi misteri. Ada yang menyebut mereka tinggal di dalam goa-goa yang disekelilingnya terdapat sumber air dan hewan yang berlimpah. Tinggal di dalam goa juga akan memudahkan mereka mencari sarang burung wallet untuk ditukar (barter) dengan kebutuhan pokok.

Sebagian orang masih meyakini suku Punan berdiam diatas dahan-dahan pohon sebagai tempat tinggalnya. Hidup mreka ditopang oleh hasil hutan seperti rotan, damar, dan kayu gaharu yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Hingga ini keberadaan suku Punan yang belum tersentuh peradapan dan bantuan pemerintah daerah masih menjadi misteri. Karena bukan tidak mungin, didataran Kalimantan yang sangat luas ini masih ada suku-suku terasing dan primitif yang perlu bantuan dan sentuhan pembangunan. (yuliawan andrianto)

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...