GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

kisahteladan"Restu Ibu Imam Syafie

Written By Situs Baginda Ery (New) on Selasa, 03 Mei 2011 | 08.46

Sejak kecil, Imam Syafie telah hafal al-Quran dan banyak hadis. Jika mendengar ada guru datang mengajar, dia segera pergi bagi menimba ilmu. Ketika berusia 14 tahun, Imam Syafie menyatakan hasrat kepada ibunya tentang keinginannya untuk merantau bagi menambahkan ilmu.

Pada mulanya, ibunya merasa berat untuk melepaskan kerana Syafie adalah satu-satunya harapan ibunya untuk menjaganya di hari tua. Demi ketaatan dan kasih sayang Syafi'e kepada ibunya, dia membatalkan keinginannya itu. Akhirnya ibunya mengizinkan Syafi’e merantau bagi menambah ilmu pengetahuan.

Sebelumnya melepaskan anaknya, maka ibunya berdoa, “Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh Alam! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keredhaanMu. Aku rela melepaskannya untuk menuntut pengetahuan peninggalan PesuruhMu. Oleh kerana itu aku bermohon kepadaMu, ya Allah agar dipermudahkan urusannya. Peliharakanlah keselamatannya, panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat kepulangannya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna. Amin!”

Selesainya berdoa ibunya memeluk Syafie yang kecil dengan penuh kasih sayang dan dengan linangan air mata kerana sedih untuk berpisah.

“Pergilah anakku. Allah bersamamu! Insya-Allah engkau akan menjadi bintang ilmu yang paling gemerlapan dikemudian hari. Pergilah sekarang kerana ibu telah redha melepaskanmu. Ingatlah bahwa Allah itulah sebaik-baik tempat untuk memohon perlindungan.”

Selepas ibunya berdoakan, Syafi'e mencium tangan ibunya dan mengucapkan selamat tinggal. Dia meninggalkan ibu yang sangat dikasihinya dengan hati yang pilu dan mengharapkan ibu sentiasa mendoakan kesejahteraannya dalam menuntut ilmu.

Oleh kerana kehidupannya yang sangat miskin, maka Syafi'e berangkat dengan tidak membawa bekalan wang, kecuali dengan berbekalkan doa ibunya dan cita-cita yang teguh untuk menambah ilmu sambil bertawakkal kepada Allah.

Ketika mengingati kisah ini, Imam Syafie berkata, “Sesekali aku menoleh kebelakang untuk melambaikan tangan kepada ibuku. Dia masih berada perkarangan rumah sambil memperhatikan aku. Lama-kelamaan wajah ibu menjadi samar ditelan kabus pagi. Aku meninggalkan kota Makkah yang penuh barakah tanpa membawa sedikit pun bekalan wang. Apa yang menjadi bekalan bagi diriku hanyalah Iman yang teguh dan hati yang penuh tawakkal kepada Allah serta doa restu ibuku sahaja. Aku serahkan diriku kepada Allah seru sekalian Alam.”

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...