ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Kekayaan pulau-pulau indonesia pada zaman kuno

Written By Situs Baginda Ery (New) on Rabu, 21 Juli 2010 | 17.26


Sumatera - Pulau Emas

Spoiler for Pulau Sumatera:
Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.
Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno.
Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.
Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas. Sumatera memiliki berbagai bahan tambang, seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti emas dan lain-lain banyak yang belum ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung emas selain dari apa yang ditemukan sekarang. Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal sebagai pulau emas kembali.


Jawa - Pulau Padi

Spoiler for Pulau Jawa:
Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Pulau Padi" dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan "Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas", sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”.
Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.
Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan kepulauan Nusantara meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta-yuan, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone, menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.
Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.
Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”
Kini pulau Jawa memasok 53 persen dari kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki kesuburan yang luar biasa. Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.
Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga benyak terdapat di Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak,apel, anggur serta rambutan. Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat kaya hanya dari hasil pertanian.


Kalimantan - Pulau Lumbung energi
Spoiler for Pulau Kalimantan:
Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita-berita China (T’ai p’ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p’i shih. Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P'ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.
Pada zaman dulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.
Di Kalimantan berdiri kerajaan Kutai. Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara. Nama Kutai sudah disebut-sebut sejak abad ke 4 (empat) pada berita-berita India secara tegas menyebutkan Kutai dengan nama “Quetaire” begitu pula dengan berita Cina pada abat ke 9 (sembilan) menyebut Kutai dengan sebutan “Kho They” yang berarti kerajaan besar. Dan pada abad 13 (tiga belas) dalam kesusastraan kuno Kitab Negara Kertagama yang disusun oleh Empu Prapanca ditulis dengan istilah “Tunjung Kute”. Peradaban Kutai masa lalu inilah yang menjadi tonggak awal zaman sejarah di Indonesia.
Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal.Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit. Pulau Kalimantan memang sangat kaya.


Sulawesi - Pulau besi

Spoiler for Pulau Sulawesi:

Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi. Bessi Luwu atau senjata Luwu (keris atau kawali) sangat terkenal akan keampuhannya, bukan saja di Sulawesi tetapi juga di luar Sulawesi. Dalam sejarah Majapahit, wilayah Luwu merupakan pembayar upeti kerajaan, selain dikenal sebagai pemasok utama besi ke Majapahit, Maluku dan lain-lain. Menurut catatan yang ada, sejak abad XIV Luwu telah dikenal sebagai tempat peleburan besi.
Di Pulau Sulawesi ini juga pernah berdiri Kerajaan Gowa Tallo yang pernah berada dipuncak kejayaan yang terpancar dari Sombaopu, ibukota Kerajaan Gowa ke timur sampai ke selat Dobo, ke utara sampai ke Sulu, ke barat sampai ke Kutai dan ke selatan melalui Sunda Kecil, diluar pulau Bali sampai ke Marege (bagian utara Australia). Ini menunjukkan kekuasaan yang luas meliputi lebih dari 2/3 wilayah Nusantara.


Dikarenakan keterbatasan Kolom,untuk lebih lengkapnya,silahkan cek di sumbernya sendiri : http://bukucatatan-part1.blogspot.co...sia-jaman.html
17.26 | 0 komentar | Read More

daftar orang terkaya di dunia pada zaman dahulu.

Berikut ini merupakan daftar orang terkaya di dunia pada zaman dahulu.

1. John D. Rockefeller

• Umur pada saat penghasilan tertinggi: 74
• Umur pada saat meninggal: 97 (died May 23, 1937)
• Kekayaan Bersih: ? 329.9 Billion $USD
• Kekayaan Bersih Sesungguhnya: US$1 Billion (September 29 1916), US$900.0 Million (1913-eve of WWI)
• Negara Asal: United States
• Sumber Kekayaan: Standard Oil
• Other Achievements: First Billionaire (Globally-USD) and The Rockefeller Foundation (Created:1913)

2. Andrew Carnegie

17.21 | 0 komentar | Read More

Manfaat Sarang Burung Walet

Sup Sarang Burung Walet: Segar Berenergi

Jika dengar kata ludah mungkin ada sebagian orang yang merasa jijik. Beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong dan RRC meludah dilarang keras oleh hukum. Tapi toh di negara dengan penerapan hukum sekeras Singapura sekalipun, tetap ada satu mahluk yang tak dilarang meludah, bahkan justru dianjurkan karena bisa meningkatkan devisa negara.
Mahluk yang ludahnya begitu berharga itu tak lain dan tak bukan adalah burung walet. Dengan air liurnya yang kental burung walet membuat sarangnya. Air liur yang kental itu akan mengering saat terkena udara. Dewasa ini di dunia dikenal 2 jenis sarang burung walet yakni sarang burung walet yang dipanen di gua-gua di pegunungan, serta sarang burung walet yang dipanen di atap rumah-rumah tua yang lebih popular sebagai sarang burung walet rumahan. Burung walet yang membuat sarangnya di atap rumah tua biasanya telah dibudidayakan oleh keluarga atau perusahaan yang menjalankan bisnis seperti ini sejak lama. Karena sifatnya yang alami dan langka (Banyak pemanen sarang burung walet yang menemui ajalnya setiap tahun saat memanen di gua) harga jual sarang burung walet gua jauh lebih mahal dibandingkan sarang walet rumahan. Di pasaran juga dikenal istilah sarang burung walet bersih dan kotor. Yang bersih adalah sarang burung walet yang sudah dicuci dan dibersihkan serta siap untuk dimasak.
Sarang burung walet umumnya mudah didapatkan di pasar atau toko obat di pecinan. Biasanya dijual dalam kemasan atau kiloan. Di restoran sarang burung walet biasanya disajikan dalam bentuk sup atau manisan sebagai makanan penutup. Yan Wo begitu namanya dilafalkan dalam bahasa Mandarin, sudah selama berabad-abad dijadikan makanan kaum kelas atas. Kandungan gizinya yang tinggi membuatnya dipercaya memiliki khasiat sebagai aphrodisiac yang di masa tertentu hanya bisa dinikmati oleh kaum bangsawan di Tiongkok Kuno. Banyak sinshe dan ahli pengobatan China tradisional yang mencampurkan sarang burung walet ke dalam tonik penguat. Belakangan sup sarang burung walet dikemas dan diproduksi secara modern sebagai salah satu tonik penambah energi. Sayang harganya sangatlah mahal sehingga walau jaman telah modern dan kaum bangsawan tak lagi memonopoli segala segi di muka bumi ini, sarang burung walet masih tak terjangkau oleh semua orang.
Jika ingin mencoba sendiri khasiatnya dirumah, buatlah sup sarang burung walet dengan bahan dasar sarang burung walet yang telah dibersihkan lalu dimasak dalam kaldu ayam. Cukup tambahkan bumbu seperti lada hitam, bawang putih, dan jahe. Jika ingin khasiatnya lebih bertambah, bisa tambahkan ginseng atau akar teratai yang juga berkhasiat sebagai pembangkit gairah.
17.16 | 0 komentar | Read More

Misteri Teleportasi Gil Perez


Sampai saat ini, teleportasi mungkin hanya merupakan bagian dari film science fiction walaupun banyak kisah-kisah yang mengkonfirmasi kemungkinan adanya fenomena ini. Di bawah ini adalah salah satu kisah pendek mengenai sebuah kasus kemungkinan teleportasi yang terjadi pada abad pertengahan.


Pada pagi hari tanggal 24 Oktober 1593, Para penjaga di Mexico menemukan seorang pria kebingungan yang berkeliaran di Plaza Mayor di Mexico City. Apa yang membingungkan dari pria ini adalah, ia mengenakan seragam prajurit Philipina yang berjarak 9.000 mil laut dari Mexico.

Pria itu bernama Gil Perez dan ia tidak tahu bagaimana ia bisa sampai di tempat itu.

Sebagian orang yang membaca kisah ini beranggapan kalau dengan suatu cara, Gil Perez telah mengalami teleportasi secara misterius sehingga bisa muncul di Mexico.

Sejarawan lainnya meragukan akurasi kisah ini dan menganggapnya sebagai hoax atau sebuah urban legend yang berusia sangat tua. Sejarawan Mike Dash misalnya, menganggap kisah ini tidak bisa dipercaya karena catatan mengenainya baru muncul pada abad ke 17, sekitar satu abad setelah peristiwa munculnya Perez di Mexico.

Tapi, sepertinya, cukup menarik untuk menyimak pengalaman Gil Perez. Soal percaya atau tidak, saya serahkan kepada masing-masing pembaca.

Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, Gil Perez tiba-tiba muncul di Plaza Mayor di Mexico City pada tanggal 24 Oktober 1593. Saat itu Perez mengenakan seragam Palacio Del Gobernador, prajurit pengawal istana gubernur di Philipina.

Saat itu Philipina berada di bawah kekuasaan Spanyol dan Perez adalah prajurit Spanyol yang ditugaskan di wilayah itu.

Yang misterius adalah, bagaimana Perez bisa berada di tempat itu.

Menurutnya, ia sama sekali tidak mengerti bagaimana ia bisa muncul di tempat itu. Ketika ditanya oleh para penjaga yang menemukannya, Perez menjawab:

"Nama saya Gil Perez. Soal mengapa saya berdiri disini adalah karena saya sedang menjalankan perintah yang diberikan kepada saya. Pagi ini, saya diperintahkan untuk berjaga-jaga di muka pintu istana gubernur di Manila. Tetapi, saya tahu persis kalau tempat ini bukan istana Gubernur dan sepertinya saya tidak sedang berada di Manila. Saya tidak tahu mengapa dan bagaimana saya bisa berada disini."

Menurutnya, saat itu ia sedang bertugas di istana gubernur di Philipina. Lalu, ia merasa pusing dan hampir pingsan. Kemudian, ia bersandar di dinding sejenak dan menutup matanya.

Ketika ia membuka matanya kembali, seluruh pemandangan di hadapannya telah berubah.

Sekarang ia berada di Mexico City.

Perez mengakui kalau ia tidak mengerti mengapa ia bisa berpindah tempat.

Ia juga menceritakan kalau malam hari sebelum ia muncul di Mexico, gubernur Philipina, Gomez Perez Dasmarinas, telah dibunuh oleh para pembajak Cina di Maluku.

Ketika diberitahu kalau ia berada di Mexico, Perez menolak untuk percaya karena pada tanggal 23 oktober, ia masih berada di Manila dan mendapatkan perintah untuk bertugas. Karenanya, mustahil ia bisa berada di sebuah tempat yang sangat jauh jaraknya dalam satu hari.

Otoritas Mexico yang mengetahui peristiwa aneh ini segera memasukkan Perez ke penjara karena menganggapnya sebagai desertir dan melakukan praktek penyembahan setan.

Perez menolak anggapan kalau ia adalah penyembah setan. Menurutnya ia telah berpindah tempat dari Philipina ke Mexico dengan suatu cara yang tidak dapat dimengertinya. Karena tidak mendapatkan kesalahan apapun pada dirinya, Perez dibiarkan di dalam penjara selama dua bulan.

Sampai saat itu, tidak ada yang mempercayai Perez hingga sebuah kapal dagang Spanyol tiba di Mexico dua bulan setelah Perez dipenjara.

Kapal dagang tersebut datang dari Manila dan membawa kabar yang mengejutkan.


Kabar itu mengkonfirmasi fakta yang diberikan oleh Gil Perez mengenai terbunuhnya gubernur Philipina oleh bajak laut Cina pada tanggal 23 Oktober 1593, malam sebelum Perez muncul di Plaza Mayor.

Bagaimana Gil Perez bisa mengetahui fakta ini?

Jika ia ditemukan pada tanggal 24 Oktober, maka, mustahil ia bisa mengetahui informasi ini karena sebuah pesan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk tiba di tempat tujuan pada masa itu.

Bukan itu saja, kapal itu bahkan membawa seorang saksi yang bersumpah kalau ia melihat Perez ada di Manila pada tanggal 23 oktober 1593.

Mendengar ini, otoritas di Mexico segera membebaskan Perez dan mengembalikannya ke Philipina dimana ia kembali diberi tugas sebagai perajurit penjaga istana gubernur.

Walaupun kisah ini sukar dikonfirmasi, namun catatan mengenai Perez yang sudah ada pada abad ke-17 cukup menarik karena pada masa itu, ide mengenai teleportasi belum dikenal sama sekali. Dan kasus Perez akhirnya menjadi satu di antara sekian kasus misterius abad pertengahan yang tidak terpecahkan.
17.15 | 0 komentar | Read More

Monster di Danau Champlain

Para penduduk lokal di sekitar danau Champlain, New York mengatakan mereka juga memiliki Nessie sendiri. Mereka menyebutnya Champ. Walaupun monster danau Champlain tidak sepopuler Nessie, namun misteri Champ juga menarik banyak para pemburu monster dari seluruh dunia.

Sebuah rekaman video dari ‘makhluk’ yang kelihatannya sedang berenang di danau Champlain dekat Oakledge Park di Burlington minggu yang lalu telah memicu diskusi baru mengenai “Champ”, monster danau Champlain yang legendaris.

Rekaman yang berdurasi hampir dua menit itu diambil saat matahari terbit pada hari minggu oleh penduduk lokal Burlington bernama Eric Olsen, 37, menunjukkan sebuah objek sedang bergerak melintasi sebuah teluk kecil dan wilayah pantai di Park.
Di beberapa bagian dalam rekaman itu, objek itu kelihatannya seperti mengangkat kepalanya di atas permukaan air. Di bagian lain, apa yang sepertinya bagian badan makhluk itu sepanjang beberapa kaki juga dapat terlihat.

“Aku hanya sedang merekam situasi danau ketika disudut mataku aku melihat sesuatu yang sedang bergerak. Aku segera mengalihkan kameraku kepadanya,” Kata Olsen, seorang Web Developer dan musisi.

“Anda dapat melihat makhluk itu bergerak secara horizontal dan vertikal, naik turun permukaan air. Terlihat ia memiliki tubuh yang panjang” Katanya.
Olsen segera memposting videonya di Youtube. Tidak berani memastikan bahwa yang direkamnya adalah “Champ”, ia hanya memberi judul videonya “Strange Sighting on Lake Champlain.” Klik disini untuk melihat video Youtubenya.

Loren Coleman, seorang ahli kriptozologi terkenal yang bermarkas di Portland, Maine, mengatakan bahwa rekaman Olsen adalah salah satu bukti terbaik sampai hari ini mengenai “Champ” “Kita harus segera mencari tahu apa yang terlihat disitu.” Kata Coleman. “Film itu harus diteliti dengan serius.”

Kriptozologi adalah bidang ilmu yang mempelajari makhluk yang seharusnya tidak ada atau makhluk-makhluk legenda.

Sebelum rekaman ini, foto “Champ” yang terbaik adalah sebuah foto yang diambil tahun 1977 oleh Sandra Mansi dari Bristol ketika ia sedang berpiknik di danau itu dengan keluarganya. Foto itu diteliti dan dinyatakan asli hingga ditampilkan oleh majalah Time dan harian The New York Times.

Mansi, sekarang 66 tahun, yang menyaksikan video Olsen mengatakan bahwa ada beberapa kesamaan dan juga perbedaan antara apa yang dilihatnya pada tahun 1977 dengan apa yang terekam oleh Olsen.

“Aku memang melihat kesamaan bentuk kepala,” Katanya sambil membandingkan fotonya dan video Olsen. “Satu hal yang berbeda adalah ukuran panjang leher. Di rekaman itu, ukuran lehernya kurang panjang. Namun apapun yang dilihat Olsen, paling tidak ada hubungan dengan apa yang kulihat.

Scott Mardis dari Winooski, seorang ahli kriptozologi yang lain yang telah menghabiskan banyak waktu untuk meneliti legenda “Champ” mengatakan bahwa rekaman Olsen sangat meyakinkan dan terlihat asli.
“Rekaman itu tidak terlihat seperti direkayasa,” Kata Mardis. “Objek di dalam rekaman itu memiliki tekstur yang sama dalam semua frame. Tidak terlihat seperti hasil rekayasa komputer.”

Mardis dan Coleman mengatakan bahwa gerakan ojek itu menunjukkan bahwa makhluk itu bukan berang-berang, rusa besar atau mamalia umum lainnya. Keduanya berpendapat bahwa makhluk itu kemungkinan seekor spesies anjing laut yang baru dengan leher panjang. Selama ini sebagian ahli berpendapat bahwa Champ adalah seekor berang-berang.

“Memang banyak kemungkinan, namun apabila makhluk itu adalah anjing laut yang salah habitat, pasti akan menarik.” Kata Coleman.
Ellen Marsden, seorang profesor biologi di universitas Vermont memberikan pendapatnya bahwa makhluk itu kemungkinan seekor rusa besar yang sedang stress, bukan berang-berang.

“Ikan atau makhluk air lainnya jarang bergerak selambat itu di air.” Kata Marsden. “Makhluk itu sepertinya tidak nyaman di dalam air. Ia berenang seakan-akan ada sesuatu yang salah.” Ia juga berkata bahwa anjing laut tidak berenang dengan punggungnya keluar dari air.

Olsen mengatakan bahwa ia belum pernah melihat objek itu sepenuhnya keluar dari danau. Ia berhenti merekam setelah dua menit karena terbatasnya memori ponselnya dan ia takut apa yang direkamnya akan hilang.

Selain rekaman diatas, ABC News baru-baru ini juga mendapatkan sebuah video ekslusif yang menunjukkan seekor makhluk bergerak di dalam danau Champlain. Video itu diambil oleh dua orang nelayan dengan kamera digital pada musim panas yang lalu. Sebelumnya kedua nelayan tersebut tidak percaya bahwa Champ benar-benar ada.


Kami 100 persen yakin dengan apa yang kami lihat, namun kami tidak yakin 100 persen makhluk apa itu.” kata Peter Bodette, salah seorang dari nelayan tersebut. Sementara nelayan satunya lagi yang bernama Dick Affolter mengatakan, “Makhluk itu membuat aku merinding, aku belum pernah melihat makhluk seperti itu sebelumnya.
Kami tidak melihat keseluruhan tubuhnya, namun kadang-kadang kami melihat beberapa bagian tubuhnya muncul ke permukaan” Sampai sejauh ini, sudah ada ratusan laporan penampakan Champ. ”

Orang-orang melaporkan melihat sesuatu yang tidak biasa di danau, sesuatu yang seharusnya tidak ada di danau Champlain. Kemungkinan makhluk itu adalah makhluk purba yang seharusnya sudah punah.” Tulis Lohr McKinstry, reporter Press Republican yang telah menulis tentang Champ selama lebih dari 20 tahun.

Sesungguhnya Fenomena Champ telah dimulai sejak 1880 ketika PT Barnum, seorang pemilik sirkus terkenal menawarkan $50.000 bagi siapa saja yang dapat menangkap Champ, hidup atau mati. Para pemburu dan nelayan berlomba-lomba menangkap makhluk itu, namun tidak ada seorangpun yang berhasil.

Mengenai rekaman tersebut, dua orang pensiunan FBI yang menelitinya mengatakan bahwa rekaman itu otentik. Selama ini banyak penampakan Champ yang dilaporkan, namun hanya sedikit yang disertai dengan bukti foto yang meyakinkan.
17.12 | 0 komentar | Read More

Misteri Pulau Easter Tanah Kelahiran Manusia Burung



Erich von Däniken
Erich von Däniken
Pelaut pertama Eropa yang mendarat di pulau Easter pada awal abad ke delapanbelas hampir-hampir tidak dapat mempercayai penglihatannya sendiri. Di bagian dunia yang kecil ini, 2.350 mil dari pantai Chili, mereka melihat ratusan patung besar-besar tersebar di seluruh pulau. Gunung yang besar-besar diubah bentuknya, batu vulkanis yang bagaikan baja dipotong-potong bagaikan memotong mentega layaknya dan 10.000 ton batu karang besar-besar bertebaran di mana-mana.

Ratusan patung besar di antaranya ada yang tinggi nya antara 33 sampai 66 kaki dan beratnya kurang lebih 50 ton, selamanya menatap muka para pengunjung masa sekarang, seolah-olah menantang, bagaikan robot yang sedang menanti untuk digerakkan lagi.Semua raksasa ini memakai topi, tetapi topi-topi inipun tidak banyak membantu menjelaskan dari mana asalnya patung-patung ini. Batu untuk topi-topi itu yang beratnya ada yang lebih dari sepuluh ton satu balok letaknya jauh dari bagian badannya. Di samping itu, topi tersebut harus dikerek ke atas setinggi masing-masing patung.

Ketika itu ditemukan juga lembaran-lembaran sejarah dari kayu bertuliskan huruf Mesir Kuno.Tetapi sekarang tidaklah mungkin untuk menemukan lebih dari fragmen-fragmen lembaran sejarah itu di semua musium di dunia ini. Dari yang masih ada itu tidak ada satupun yang sudah diterjemahkan. Menurut penyelidikan Thor eyerdahl, raksasa-raksasa misterius ini berasal dari tiga zaman. Yang tersempurna dari tiga kebudayaan itu ialah yang tertua.

Heyerdahl menetapkan sisa-sisa orang kayu yang ia temukan berasal dari tahun 400 sesudah masehi. Masih belum dapat dibuktikan sampai sekarang, apakah tempat-tempat perapian dan sisasisa tulang ada hubungannya dengan patung raksasa itu. Heyerdahl menemukan ratusan patung yang belum selesai di dekat tebing batu karang dan dekat pinggiran kawah. Ribuan perkakas terbuat dari batu, berserakan di mana-mana, seolah-oleh pekerjaan telah ditinggalkan secara mendadak.
Pulau Easter letaknya jauh dari benua mana pun, atau dari peradaban apapun. Penduduk aslinya lebih mengenal bulan dan bintang-bintang dari pada penduduk negara mana pun. Di atas pulau kecil yang berbatubatu vulkanis ini, tidak tumbuh sebatang pohonpun. Di sinipun sudah tentu keterangan bahwa batu-batu raksasa diangkut ke sana dengan jalan mendorongnya di atas kayu-kayu gelondongan tidak berlaku. Di samping itu, pulauEaster ini hampir tak mungkin dapat memberi makan penduduknya yang pada waktu itu di taksir 2000 jiwa. Sekarang di pulau itu terdapat beberapa ratus orang penduduk.

Impor sandang pangan untuk keperluan tukang-tukang batu di waktu itu hampir tak masuk akal. Kalau begitu siapa yang memotong batu untuk patung dan siapa yang memahatnya, mengukirnya, dan siapa yang mengangkutnya ke tempat sejauh bermil-mil tanpa gelondongan? Bagaimana menghiasnya, memolesnya, dan mendirikannya? Bagaimana cara memasangkan topi yang didatangkan dari berbagai tempat itu? Karena kurangnya tenaga kerja di pulau Easter, maka sistem “holopis-kuntul baris” yang di praktekkan di Mesir terhadap ratusan ribu tenaga kerja dalam pembangunan piramida, tak dapat kita bayangkan kemungkinannya.

Bahkan 2000 orang yang bekerja siang dan malam pun, tak akan cukup untuk memahat patung-patung raksasa ini dari batu-batu vulkanis yang keras bagaikan baja ‘dengan perkakas yang sangat sederhana. Harus diingat pula bahwa sedikitnya sebagian dari penduduk harus mengolah tanah yang tandus itu, harus mencari ikan, harus menenun pakaian dan membuat tali. Jadi, patung-patung raksasa itu tak mungkin telah dibuat oleh 2000 orang penduduk pulau itu.

Jumlah penduduk yang lebih besar dari itu, tak masuk akal di pulau Easter. Lalu siapa gerangan yang telah menyelesaikan pekerjaan itu? Dan bagaimana caranya? Dan mengapa patung-patung itu didirikan di sekitar pinggiran pulau?. Mengapa bukan di pedalamannya?. Peribadatan apakah yang dilaksanakan orang dengan patung-patung itu? Sangat disayangkan, bahwa para pembawa kabar injil dari Eropa pun tak dapat membantu menyingkap tabir kegelapan pulau itu.

Mereka telah membakar lembaran sejarah yang bertuliskan huruf-huruf Mesir Kuno; mereka melarang peribadatan kuno, penyembahan patung-patung itu, dan menghapuskan segala jenis tradisi. Namun demikian, sebagai orang-orang soleh, mereka tak dapat melarang penduduk asli menyebut pulau itu “Tanah Manusia Burung”. Sekarang pun pulau itu disebut demikian.

Dongeng rakyat yang diceri terakan dari mulut ke mulut turun-temurun, mengatakan bahwa di zaman purbakala, manusia bersayap mendarat dan menyalakan api di sana. Dongeng ini diperkuat oleh patung-patung makhluk terbang bermata besar dan menatap. Mau tak mau kita akan menghubung-hubungkan pulau Easter ini dengan Tiahuanaco. Di Tiahuanaco seperti juga halnya di Easter terdapat patung raksasa batu yang stylenya sama.

Baik di Tiahuanaco maupun di Easter, patung-patung itu berwajah angkuh tetapi sabar. Ketika Francisco Piqarro mewawancarai orang-orang Inca tentang Tiahuanaco dalam tahun 1532, mereka mengatakan, tiada seorangpun pernah melihat keamanan. Kota itu porak-poranda karena Tiahuanaco di bangun di waktu malam dalam sejarah umat manusia. Pulau Easter dalam hikayat-hikayat disebut “pusat dari dunia”. Jarak antara Tiahuanaco dan pulau Easter ialah 3.125 mil. Bagaimana mungkin kebudayaan Tiahuanaco mengilhami kebudayaan pulau Easter atau sebaliknya ? Barangkali mitologi pra Inca dapat memberikan petunjuk-petunjuk.

Menurut mitologi ini, dewa pencipta bernama Viracocha, adalah seorang dewa utama purbakala. Menurut hikayat, Viracocha menciptakan makhluk dunia ketika dunia ini belum mempu nyai matahari masih gelap gulita. Ia mencipta dan memahat suatu ras raksasa dari batu, dan karena raksasaraksasa ini mengecewakan Viracocha, maka ditenggelamkannya semua raksasa itu ke dalam suatu air bah yang dalam.

Kemudian ia terbitkan matahari dan bulan di atas Danau Titicaca, sehingga dunia menjadi terang benderang, ya, kemudian bacalah ini dengan teliti: Ia membentuk manusia dan binatang dari tanah liat di Tiahuanaco dan memberinya nyawa.

Kemudian ia mengajar makhluk-makhluk hidup ciptaannya ini; bahasa, adat istiadat, dan kesenian. Akhirnya ia terbangkan sebagian di antaranya ke berbagai benua, yang ia harapkan untuk dihuni oleh makhluk- makhluk hidup itu. Setelah itu dewa Viracocha disertai dua orang pembantunya mengadakan kunjungan ke berbagai negara untuk mencek apakah instruksi-instruksinya dilaksanakan dan bagaimana hasilnya.

Dengan menyamar sebagai orang tua, Viracocha berkelana di atas pegunungan Andes sepanjang pantai, di mana ia sering tidak disambut dengan baik. Suatu waktu di Cacha, ia demikian kecewa terhadap penyambutan dirinya sehingga ia marah dan membakar suatu tebing batu karang, dan tak lama kemudian membakar seluruh negeri.

Kemudian orang-orang yang tak mengenal rasa syukur memohon pengampunannya.Viracocha menerima dan memadamkan api itu hanya dengan satu gerak isyarat. Viracocha meneruskan perjalanannya,memberikan instruksi-instruksi,dan nase hat-nasehat. Sebagai hasil dari kunjungan dan instruksinya itu, banyak kuil yang didirikan baginya. Akhirnya di pantai profinsi Manta ia mengucapkan selamat tinggal dan menghilang dengan mengendarai gelombang-gelombang di atas samudra, tetapi bermaksud akan kembali lagi suatu waktu.
Para pemenang perang dari Spanyol, yang menaklukkan Amerika Tengah dan Selatan mendengar hikayat Viracocha itu di setiap daerah yang ditaklukkannya di mana sebelumnya mereka tak pernah mendengar ceritera tentang orang-orang kulit putih bertubuh raksasa yang datang dari suatu tempat di udara. Cukup mengherankan, mereka belajar mengenal suatu ras keturunan matahari yang mengajar segala jenis seni kepada umat manusia dan kemudian lenyap kembali.

Dalam segala hikayat yang pernah didengar orang-orang Spanyol, ada kepastian bahwa putera-putera matahari ini akan datang kembali. Sekalipun benua Amerika itu tempat kebudayaan purbakala, namun pengetahuan kita tentang Amerika hanya sampai 1000 tahun ke belakang. Bagi kita masih tetap merupakan suatu rahasia, mengapa pada tahun 3000 sebelum masehi orang orang Inca menanam kapas di Peru, padahal mereka tidak mempunyai perkakas tenun dan tidak mengetahui teknik bertenun. Orang Maya membuat jalan, tetapi tidak pernah menggunakan kendaraan beroda sekalipun mereka mengetahui bagaimana membuatnya.

Kalung lima untai dari permata hijau yang fantastis itu, yang terdapat dalam piramida pusara dari Tikal di Guatemala itu pun merupakan sesuatu yang ajaib. Disebut ajaib karena permatanya berasal dari negeri Cina. Patung-patung dari Olmec pun luar biasa. Patung-patung yang kepalanya berhelm indah itu, hanya dapat di kagumi di tempat mana dia ditemukan; karena beratnya luar biasa, tak akan ada satu jembatan pun yang dapat menahannya dalam pengangkutan patung itu ke salah satu musium.

Kita hanya dapat mengangkat monolit-monolit kecil yang beratnya hanya lima puluh ton atau kurang, itupun harus dengan alat-alat angkat dan angkutan yang paling mutakhir. Alat-alat teknik yang kita miliki sekarang ini akan berantakan bila digunakan untuk mengangkat dan mengangkut muatan yang beratnya ratusan ton seperti patung-patung itu. Tetapi nenek-moyang kita dapat mengangkut dan mengukir batu-batu itu.

Bagaimana ya? Malah nampaknya seolah-olah orang purbakala itu gemar sekali menyulap patung raksasa itu melintasi bukit dan lembah. Orang-orang Mesir purbakala mengambil batu tugunya dari Aswan, para arsitek dari Stonehenge mengambil balok-balok batunya dari Wales dan Malborough, tukang batu dari pulau Easter mengambil batu untuk patung-patung raksasanya dari tambang galian yang jauh dari tempatnya sekarang.
Tiahuanaco
Tiahuanaco

Tiada seorang pun sekarang mengetahui dari mana asalnya sebagian dari monolit-monolit di Tiahuanaco. Nenek moyang kita itu tentunya orang-orang aneh. Mereka senang sekali membuat barang-barang yang bagi mereka sendiri sukar. Mereka selalu mendirikan patung di tempat-tempat yang paling sulit baginya. Apakah mereka menyukai kehidupan yang berat? Saya tidak percaya bahwa para artis dari masa silam kita pernah berbuat sebodoh itu.

Sebenarnya mereka dapat dengan mudah mendirikan patung dan kuil-kuil itu di dekat tambang galian batunya, jika tradisi kuno tidak mengharuskan mendirikannya di tempat yang patut untuk itu. Juga saya yakin bahwa benteng orang-orang Inca di Sacsakuaman yang dibangun di atas Cuqqo, tidak secara kebetulan, melainkan karena tradisi mereka menentukan bahwa tempat itu merupakan tempat suci.

Saya juga yakin bahwa di tempat mana ditemukan bangunan monumen yang paling kuno, di sana akan terdapat peninggalan peninggalan paling menarik dan paling penting; belum terjamah, ada di bawah tanah; yakni peninggalan yang mungkin penting sekali bagi kelanjutan perkembangan dalam bidang penerbangan ruang angkasa masa kini.

Angkasawan-angkasawan yang tak di kenal itu pasti berpandangan lebih jauh daripada kita sekarang. Mereka yakin bahwa pada suatu waktu orang akan terbang menuju alam semesta atas inisitatifnya sendiri dan menggunakan kemahirannya sendiri. Adalah suatu fakta sejarah yang sudah diketahui umum, bahwa para cendekiawan kita selalu mencari orang-orang yang mempunyai perhatian yang sama, mencari rekan sesama cendekiawan di dalam kosmos. Pemancar-pemancar masa kini sudah mulai mengirimkan pulsa-pulsa radio pertama kepada cendekiawan yang belum kita kenal. Kita masih belum mengetahui kapan kita mendapat jawaban; sepuluh, limabelas atau serutus tahun lagi.

Bahkan kita tidak mengetahui ke bintang mana harus kita tujukan pesan kita itu, karena kita tidak mengetahui planet mana yang paling banyak menaruh perhatian kepada kita. Di manakah isyarat-isyarat kita itu akan diterima oleh cendekiawan yang serupa dengan manusia? Kita tidak tahu, Namun demikian banyak hal yang memperkuat dugaan kita bahwa informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kita ada di bumi kita sendiri.

Kita sedang berusaha sekuat tenaga untuk menetralisir daya gravitasi. Kita sedang membuat eksperimen dengan partikelpartikel elementer dan Antimatter. Apakah kita telah cukup banyak berbuat untuk menemukan data yang terpendam dalam bu mi kita, sehingga kita akhirnya dapat menentukan tanah asal kita ? Kalau kita perhatikan segala sesuatu itu dengan sungguh-sungguh, banyak hal yang dulu sulit cocoknya dengan mosaik masa lampau kita itu; sekarang malah menjadi masuk akal.

Bukan saja petunjuk-petunjuk yang relevan dalam naskah-naskah purbakala, melainkan juga “fakta-fakta kuat” yang terdapat di seluruh pelosok bumi membuka dirinya terhadap pandangan kritis. Akhirnya, kita mempunyai alasan untuk berpendapat demikian. Oleh karena itu, wawasan manusia itu akhirnya menyadari bahwa dasar kebenaran eksistensinya sampai sekarang dan segala perjuangannya untuk maju benar-benar harus belajar dari masa silam supaya ia dapat menyiapkan diri untuk mengadakan hubungan dengan eksistensi di ruang angkasa.

Sekali hal itu terjadi, maka individualis yang paling cerdik dan paling tangguh harus mengerti bahwa segenap tugas umat manusia itu ialah me nempati alam semesta, dan segenap tugas rokhaniah manusia terletak dalam pengabdian dari seluruh usahanya dan pengalaman praktisnya.

Dengan demikian, janji para “dewa” bahwa damai di bumi dan bahwa jalan ke sorga terbulka, dapat menjadi kenyataan. Apabila wewenang kekuasaan dan intelek yang ada diabdikan kepada penyelidikan ruang angkasa, maka hasil-hasilnya akan membuat kemustahilan perang di bumi menjadi terang.

Apabila semua ras, semua orang, semua bangsa bersatu dalam tugas supranasional, yakni untuk membuat perjalanan ke planet-planet yang jauh menjadi teknis yang dapat dilaksanakan, maka bumi ini dengan segala problema-problema mininya akan kembali ke dalam hubungannya yang benar dengan proses-proses kosmis. Para akhli ilmu gaib boleh mematikan lampu gaibnya, para alkemi boleh menghancurkan cawan-cawannya, perhimpunan-perhimpunan persaudaraan rahasia boleh mencopot topitopinya.

Sekarang sudah tidak mungkin lagi untuk mengibuli orang-orang yang sudah bertahun-tahun dibohongi Sekali alam semesta membuka pintunya, kita akan mendapat masa depan yang lebih baik. Saya mendasarkan alasan saya untuk meragukan interpretasi tentang masa silam kita yang jauh pada pengetahuan yang telah ada sekarang. Jika saya mengakui bahwa saya skeptis atau ragu-ragu, maka yang saya maksudkan dengan kata skeptis itu ialah seperti yang diartikan oleh Thomas Mawn dalam ceramahnya pada tahun dua puluhan: “Hal yang positif tentang skeptis ialah, bahwa ia menganggap segala sesuatu mungkin.
17.11 | 0 komentar | Read More

Pulau Majeti Menyimpan Misteri

TELUK Karangbandung sebelah timur Pulau Nusakambangan menyimpan mitologi yang hingga sekarang masih diyakini nelayan setempat. Di sana ada sebuah pulau bernama Majeti. Istana atau Keraton Ratu Kidul dipercaya ada di sekitar pulau tersebut. Karena itu, tidak boleh sembarangan jika sedang berada di Teluk Karangbandung. Apalagi jika berada di dekat Pulau Majeti, pulau kecil yang dipercaya para nelayan sebagai wingit dan angker. Sesaji labuhan warga setempat, lalu dipusatkan di tempat itu. Berdasar cerita Mbah Helmi warga Cilacap, ada beberapa kejadian aneh yang menimpa nelayan dan peziarah di Pulau Majeti. Di antaranya terjadi pada dua nelayan Kebonbaru. Kejadian itu menimpa saat usinya 30 dan 25 tahun.

Ketika perahu kecil itu berada di dekat Pulau Majeti, terdengar suara seorang wanita memanggil-manggil nama mereka. Ketika itu nelayan bernama Tumino yang masih berumur 25 tahun menoleh ke arah suara. Terang saja membuat teman-temannya menjadi cemas. Pasalnya, ada pamali dilarang menoleh bila ada suara-suara memanggil. Kali itu, Tumino melanggar pantangan. Dia menoleh ketika namanya dipanggil. Padahal menurut kepercayaan setempat, yang memanggil itu tak lain adalah dhemit atau hulubalang Kanjeng Ratu Kidul.

Ketika itu tak ada ombak maupun angin besar. Kalau pun ada angin, hanya angin semilih saja. Tumino pun kemudian mendekati Permisan. Di luar dugaan, laut yang semula tenang itu kemudian disapu badai. Terang saja mendadak muncul ombak bergulung-gulung. Tumino dengan perahunya yang mungil diangkat ombak besar, kemudian dihempaskan pada dinding karang. Perahunya jadi luluh lantak. Tumino hilang ditelan laut selatan. Sedang temannya terlempar ke darat, meskipun selamat, tetapi tubuhnya penuh luka.

Kejadian aneh lainnya dialami pemuda Bahrun yang juga nelayan. Saat kejadian, masih berumur 20 tahun. Waktu itu ia ikut ziarah di Pulau Majeti. Di sana ia melihat batu dengan sinar merah, hijau dan putih bening. Karena amat bagus, batu itu lalu dibawa pulang.

Sampai di Sidakaya Cilacap, rumahnya, hari sudah malam. Kedua orang tuanya sudah tidur. Tetapi tiba-tiba kedua ortunya terbangun, karena terganggu oleh suara yang amat gaduh. Seperti ada benda-benda yang saling berbenturan. Anehnya, Bahrun justru tidak mendengar suara apa-apa.

Atas kejadian itu, keluarga Bahrun mengadu pada Mbah Suro, spiritualis desanya. Mbah Sura yang waskita menyarankan agar batu tadi dikembalikan ke Pulau Majeti. Setelah dikembalikan, suara gaduh tak terdengar lagi di rumah Bahrun.

sumber : metro balikpapan

16.40 | 0 komentar | Read More

Wow, Harta Karun Dinasti Ming Senilai Rp5 T

Mangkuk peninggalan Dinasi Ming (Foto:Ibnu)

CIREBON - Harta karun peninggalan Dinasti Ming berupa ribuan keramik jenis mangkok dan piring yang nilainya diperkirakan mencapai Rp5 triliun hasil penyitaan dari kegiatan pencarian ilegal di perairan Blanakan, Kabupaten Subang beberapa waktu lalu rencananya akan diserahkan ke Panitia Nasional Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), hari ini.
"Harta karun yang akan diserahkan ke Panitia Nasional BMKT mencapai 2.366 item, terdiri dari mangkok dan piring yang nilainya mencapai Rp5 teriliun, dengan asumsi satu item dihargai Rp20 juta," kata Komandan Lanal (Danlanal) Cirebon, Letkol Laut (P) Deny Septiana, Senin (29/3/2010).

Dijelaskan, barang-barang tersebut disita dari para pencari harta karun ilegal delapan bulan lalu dan diamankan di Mako Lanal Cirebon. Pihaknya, baru mendapat kepastian jika barang-barang tersebut merupakan peninggalan Dinasti Ming setelah Kementerian Pariwisata dan Budaya melakukan penelitian.

"Sudah delapan bulan benda-benda bersejarah tersebut kami amankan. Dari hasil penelitian Kementerian Pariswisata dan Budaya akhirnya dipastikan benda-benda tersebut merupakan peninggalan Dinasti Ming yang tak ternilai harganya," kata Deny.

Pihaknya berencana menyerahkan harta karun tersebut kepada Panitia Nasional Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), Selasa (30/3/2010). Barang-barang tersebut selanjutnya akan disimpan untuk upaya pelestarian sementara sebagian lagi akan dijadikan barang bukti bagi Bareskrim Mabes Polri, terkait penyelidikan kasus pengambilan harta karun secara ilegal.

"Selanjutnya terserah mereka mana yang akan disimpan untuk pelestarian dan mana yang akan digunakan sebagai barang bukti," ujar Deny.

Menurut Deny, perairan Cirebon merupakan salah satu daerah yang diperkirakan memendam banyak harta karun. Dari 600 titik di perairan Indonesia yang diketahui memendam harta karun, 120 titik di antaranya berada di perairan Cirebon.

"Perairan Cirebon sebenarnya kaya akan peninggalan harta karun. Bahkan harta karun tersebut kebanyakan letaknya hanya 50 cm hingga 70 cm di bawah permukaan laut," ungkap Deny.

Harta peninggalan Dinasti Ming diamankan Ditpolair Jabar yang tengah berpatroli di perairan sekitar Blanakan, Subang, pada Juli 2009. Ribuan jenis harta karun tersebut dibawa oleh dua kapal layar motor (KLM) Alini Jaya dan KLS Asli yang masing-masing berbobot 3000 Gross Ton (GT). Kedua kapal tanpa awak tersebut kemudian diamankan di pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Cirebon.

Sebelumnya, Tim Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Cirebon sempat menyelidiki informasi penemuan Kapal Harta Karun yang karam di bawah laut di sekitar perairan Subang berdasarkan cerita nelayan mengenai adanya adanya kapal karam yang mengangkut banyak barang berharga di perairan Subang.

Pemberitaan di media massa tentang berita temuan harta karun tersebut membuat Lanal berkoordinasi dengan pihak keamanan di daratan sekitar perairan Subang untuk mengantisipasi munculnya nelayan dari luar daerah yang akan memburu harta karun itu.

"Saat itu, kami terus berusaha mengamankan lokasi, karena jika informasi beredar di nelayan, maka sangat mungkin ratusan nelayan akan mengejar harta itu dan bisa menimbulkan rebutan antar mereka," ujar Deny.

Perburuan harta karun di perairan Subang berawal dari penemuan koin dari tembaga oleh seorang nelayan asal Subang, bernama Wacas yang mengaku menemukan bangkai kapal karam pada 18 Agustus 2008, dan sebagai buktinya, dia berhasil mengambil delapan uang koin yang diduga berasal dari tembaga. Dari keterangan Wacas inilah kapal itu ditemukan di kedalaman antara 10 sampai 25 meter di bawah permukaan laut.

Ket. Komandan Pangkalan AL Cirebon, Letkol Laut (P) Deny Septiana menunjukkan sejumlah mangkuk peninggalan Dinasi Ming yang disita dari dua kapal layar motor di perairan sekitar Blanakan, Subang Juli 2009 lalu.
(Ibnu/Koran SI/ram)

16.38 | 0 komentar | Read More

HARTA KARUN DI BAWAH LAUT

November 2008, detikcom menurunkan 3 berita tentang penemuan sejumlah benda purbakala di perairan Subang, Jawa Barat. Heboh penemuan harta karun memang bukan hanya sekali ini saja. Namun masyarakat seringkali bingung dan ragu-ragu untuk melapor. Sebenarnya, bagaimana mekanisme jika menemukan?


Secara khusus, arkeologijawa.com mengunduh 3 berita tersebut untuk Anda. "Kebetulan" Balai Arkeologi Yogyakarta juga tengah mengembangkan penelitian arkeologi bawah air (underwater archaeology), sehingga berita ini sedikit ataupun banyak dapat menjadi salah satu bahan dan kerangka pengembangan tersebut.

berita 1
Penemu Tak Bisa Klaim Sebagai Pemilik Harta Karun
Ken Yunita - detikNews


Jakarta - Istilah finder is keeper tak berlaku dalam penemuan kapal harta karun. Si penemu tidak boleh mengklaim ataupun menganggap barang yang ditemukannya sebagai miliknya.

Aturan tersebut disampaikan Direktur Arkeologi Bawah Laut Departeman Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Surya Helmi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/11/2008).

Wacas, seorang nelayan menemukan kapal yang diduga peninggalan kolonial di perairan Subang, Jawa Barat. Wacas dan kelompoknya cemas temuan terhadap kapal yang berisi emas batangan dan uang tersebut diklaim pihak lain.

Heboh penemuan harta karun memang bukan hanya sekali ini saja. Namun masyarakat seringkali bingung dan ragu-ragu untuk melapor. Sebenarnya, bagaimana mekanisme jika menemukan?

Surya mengatakan, aturan penemuan itu sebenarnya sudah ada. Siapa saja yang menemukan, harus melaporkan ke pemerintah. "Harta karun itu kan benda cagar budaya, penemu harus melaporkan. Yang paling benar itu ke Depbudpar," kata

Setelah pelaporan tersebut, berdasarkan UU No 5/1992 biasanya pemerintah akan mengumumkan ke publik apakah ada pihak yang berminat untuk mengangkat harta karun itu. Menurutnya, siapa saja boleh mengajukan izin pengangkatan itu.

"Tidak boleh perorangan, yang mengajukan itu harus perusahaan yang memiliki izin operasi di bidang pengangkatan semacam harta karun itu," kata Helmi.

Nantinya, perusahaan itu akan dinilai oleh Panitia Nasional Harta Karun apakah dia layak untuk mengangkat atau tidak. Jika tidak, dia tidak akan bisa melakukan apa-apa terhadap harta karun itu.

"Jadi Panitia Nasional itu yang akan mengeluarkan izin survei dan pengangkatan," ujarnya.

Helmi juga menegaskan, si penemu juga tidak boleh mengklaim harta karun itu sebagai miliknya. "Kalau penemuan di Subang itu benar, nelayan tidak boleh mengklaim itu miliknya dan tidak boleh menyatakan perusahaan lain tidak boleh mengajukan izin survei atau pengangkatan. Karena berdasarkan aturan, siapa saja boleh asal dinilai layak oleh Panitia Nasional," tandasnya.

Panitia Nasional Harta Karun bernama resmi Panitia Nasional tentang Benda Berharga Muatan Kapal Tenggelam (BBMKT). Panitia yang dibentuk sekitar akhir Oktober 2008 itu beranggotakan 15 instansi antaranya Budpar, DKP, Dephan, Depkeu, Deplu, TNI AL, Depdag, Depnaker, Polri, dan Kejaksaan.
(ken/iy)

berita 2
Angkat Kapal Harus Bayar Deposit Rp 500 Juta
Ken Yunita - detikNews

Jakarta - Menemukan harta karun di lautan bukan berarti bisa bebas mengambilnya begitu saja. Ada syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah membayar deposit Rp 500 juta kepada pemerintah.

Wacas cs, nelayan, mengaku menemukan kapal peninggalan kolonial yang berisi berpeti-peti emas batangan dan uang. Harta karun itu ditemukan di perairan Subang, Jawa Barat, 18 Agustus lalu.

Wacas cs sudah melaporkan temuan tersebut ke Panitia Nasional Harta Karun. Ia pun mengantongi surat yang menyatakan sang nelayan sebagai penemu pertama. Tapi Wacas cs cemas temuan itu diklaim pihak lain, sebab ada perusahaan yang mengajukan izin survei atas temuan itu.

Menurut Direktur Arkeologi Bawah Air Surya Helmi, siapa saja boleh mengajukan izin untuk survei dan pengangkatan, tidak hanya si penemu. Menurut Surya, untuk mendapat izin survei dan pengangkatan, sebuah perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan.

Perusahaan itu juga harus memiliki pengalaman dalam bidang pengangkatan. "Perusahaan juga harus memberi deposit kepada negara Rp 500 juta," ujar Helmi.

Dalam Keppres No 25 disebutkan hasil dari pengangkatan harta karun di lautan ini dibagi dua antara perusahaan dan negara. "Ada bagi hasil, perusahaan mendapat 50 persen dan negara mendapat 50 persen. Yang bagian negara langsung masuk ke kas negara," kata kepada SUrya detikcom, Selasa (18/11/2008).

Apakah nelayan boleh mengajukan diri untuk mengangkat harta karun yang diduga peninggalan zaman kolonial itu? "Yang boleh itu perusahaan atau koperasi dan dia memiliki izin dalam bidang pengangkatan," katanya.

"Kalau hanya nelayan saja ya tidak boleh, kan mereka tidak memenuhi syarat. Dan perusahaan itu juga tidak boleh asal dibentuk, harus ada izinnya," tandasnya. (ken/iy)

berita 3
Jika Benar Temukan Harta Karun, Wacas Cs akan Diberi Hadiah
Ken Yunita - detikNews


Jakarta - Seseorang yang menemukan harta karun memang tidak bisa mengklaim temuannya begitu saja. Namun pemerintah akan memberi hadiah untuk si penemu.

"Jangan khawatir, bagi yang menemukan pasti akan ada semacam ganti rugi," kata Direktur Arkeologi Bawah Air Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Surya Helmi kepada detikcom, Selasa (18/11/2008).

Karena itu, siapa saja yang menemukan sesuatu diharap segera melapor ke Depbudpar. "Jangan takut untuk melaporkan," lanjutnya.

Wacas menemukan kapal yang diduga peninggalan zaman kolonial. Di dalam kapal itu, terdapat berpeti-peti emas batangan dan uang koin.

Sebagai bukti penemuannya, Wacas mengambil 8 koin uang. 4 di antaranya diserahkan ke Panitia Nasional Harta Karun, sementara 4 sisanya disimpannya.

Meski telah mendapat surat pernyataan sebagai penemu pertama, Wacas cs mengaku cemas penemuan yang diperkirakan bernilai triliunan rupiah itu diklaim oleh pihak lain. Hal itu karena ada perusahaan lain yang mengajukan izin untuk melakukan survei terhadap kapal itu. (ken/iy)
16.37 | 0 komentar | Read More

Luar Biasa...Ternyata Air Laut Mengandung Emas

Sumbawanews.com.- Air laut mengandung hampir semua unsur termasuk emas! Sebuah logam mulia yang seringkali dicari-cari manusia karena nilai ekonominya yang sangat tinggi. Berapa banyakkah emas yang terkandung di dalam air laut? Menurut para ahli, konsentrasi emas di dalam air laut adalah 0,00005 bpj (bagian per juta). Satu bpj (bagian per juta) dalam kasus ini adalah 1 miligram benda padat yang larut dalam 1 liter air.

Berarti jikalau konsentrasi emas di dalam air laut adalah 0,00005 bpj berarti di dalam setiap 1 liter air laut terdapat 0,00005 mg emas. Sepintas lalu kelihatannya memang sangat sedikit, namun mari sekarang kita hitung berapa emas yang terkandung di dalam 1 km3 (kilometer kubik) air laut:

Satu kilometer kubik sama dengan 1.000.000.000.000 liter atau 1012 liter, jadi di dalam satu kilometer kubik air laut terdapat:

10^{12} : liter times frac{0,00005 : mg}{1 : liter} times frac{1 : gram}{1000 : mg} = 50.000 gram emas atau 50 kilogram emas!

Jikalau harga emas sekarang kira-kira adalah Rp 300.000,- per gram maka 50 kilogram emas adalah 15 milyar rupiah! Sebuah jumlah rupiah yang fantastis! Nah, itu baru nilai rupiah dari emas yang terkandung dalam 1 kilometer kubik air laut padahal di planet kita tercinta ini terdapat kira-kira 1,3 milyar kilometer kubik air laut !!! Bayangkan besarnya nilai ekonomi dari emas yang terkandung di dalam air laut di planet bumi ini!

Lantas kenapa kita tidak ramai-ramai mendulang mengekstrasi emas dari air laut tersebut?? Nah… itu dia masalahnya….. karena ternyata sampai hari ini belum ada teknologi yang ekonomis yang mampu mengekstraksi emas dari air laut ini. Peralatan, usaha dan energi yang dibutuhkan untuk mengekstrasi emas dari air laut ini, dengan teknologi yang ada sekarang, ternyata bisa jauh lebih mahal dibandingkan nilai ekonomi emas yang didapat itu sendiri !! Jadi, ya, tidak ada gunanya secara ekonomi. Sayang ya?

Sumber: Kaskus

16.36 | 0 komentar | Read More

Air, Emas Biru Abad ke-21

(www.collegehills.org)

(www.collegehills.org)

Satu hari telah berlalu, hari ini, Senin, 22 Maret 2010 diperingati oleh masyarakat dunia sebagai Hari Air Sedunia. Meskipun hari ini sudah hampir berlalu, tidak ada salahnya kita mengingat kembali pentingnya air bagi kita, dan bagaimana kita melakukan upaya-upaya penghematan dalam penggunaannya. Tidak kurang dari Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyempatkan diri diwawancara oleh Metro TV tadi sore untuk mengingatkan akan pentingnya air bagi umat manusia. Tidak saja untuk masa kini, tapi terutama untuk generasi mendatang.

Kenapa tanggal 22 Maret diperingati sebagai hari air sedunia? Awalnya insiatif hari air sedunia muncul pada saat dilangsungkannya Konferensi Lingkungan dan Pembangunan (Conference on Environment and Development) yang diadakan PBB (UNCED) di Rio de Janeiro tahun 1992, sudah lama juga sebenarnya. Kegiatan yang berkaitan serta informasi tentang Hari Air Sedunia (World Water Day) dapat dilihat pada situs www.worldwaterday.org.

Air merupakan komoditas yang semakin penting pada masa sekarang dan dimasa masa yang akan datang. Kalau awal abad ke 20 dimulai dengan abad emas hitam berupa eksplorasi dan eksploitasi minyak yang menggerakkan industrialisasi, maka memasuki abad ke 21 ini kita dihadapkan pada masalah pengelolaan sumberdaya air (water resources management) yang semakin rumit.

Tidak seperti minyak yang perlu dieksplorasi dan ditambang jauh dari perut bumi, air sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan pada musim hujan air melimpah dan menyebabkan banjir. Sebaliknya, pada musim kemarau air menjadi langka dan sulit dicari. Ini menunjukkan bahwa kita belum bisa mengelola sumberdaya alam ini secara arif. Air menjadi musuh pada saat dia melimpah, tapi menjadi dambaan dan dicari-cari pada saat menghilang dari hadapan kita. Ada sesuatu yang salah dalam pengelolaan sumberdaya air kita.

Tidak seperti minyak yang suatu saat akan habis, air di muka bumi jumlahnya tidak berubah dari waktu ke waktu, tapi air berdaur ulang melalui daur hirdologi yang amat rumit dan kompleks. Secara sederhana, daur hidrologi dapat digambarkan sebagai berikut: dimulai dari air hujan yang jatuh kebumi dan mengalir kelaut, sebagian meresap ke dalam tanah, dan sebagian lagi menguap ke angkasa membentuk awan dan kembali jatuh kebumi sebagai hujan. Daur hidrologi berputar dalam siklus tahunan bahkan bisa puluhan tahun.

Dengan meningkatnya pencemaran pada badan-badan air dan air tanah, maka air yang tersedia dan layak minum menjadi lebih sulit didapatkan, dan kalaupun ada, harus dibayar dengan harga yang mahal, baik yang sudah dikemas dalam bentuk air minum dalam kemasan (AMDK), maupun air yang disalurkan melalui jaringan pipa PAM.

Dengan memahami betapa berharganya air untuk kehidupan manusia, maka kita akan bisa menghargai air secara arif dan wajar, dan tidak menghambur-hamburkannya untuk sesuatu yang kurang berguna. Banyak upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghemat air dan sudah banyak ditulis dan disebarkan di media massa, termasuk dalam forum Kompasiana.

Air hujan sebaiknya tidak langsung dialirkan ke sungai, tapi sedapat mungkin ditahan dan ditampung dalam kolam penampungan atau diresapkan ke dalam air melalui lubang biopori. Air bekas cucian sebaiknya ditampung dalam kolam untuk digunakan kembali, misalnya untuk menyiram tanaman dan membersihkan halaman.

Menampung air bekas di dalam kolam merupakan cara mudah dan murah untuk membersihkannya sehingga bisa digunakan kembali untuk berbagai keperluan. Demikian pula cara-cara sederhana seperti tidak lupa menutup keran pada saat kita menggosok gigi adalah cara yang bijak, sehingga air tidak terbuang percuma. Jangan biarkan air terbuang dari keran atau pipa yang bocor, meski setetespun!

Ironisnya, tepat pada Hari Air Sedunia, tadi pagi penulis sempat melihat orang yang sedang mencuci pagar dengan selang air yang berlimpah-limpah. Saya berani bertaruh bahwa air yang dia gunakan, kalau tidak air PAM, mestinya air tanah yang dipompa. Terlepas apakah yang bersangkutan bisa membayar tagihan air atau listrik yang digunakan untuk memompa, rasanya miris melihat air dibuang-buang begitu saja.

Hari Air Sedunia baru saja kita lewati, tapi pesan yang dibawanya harus kita teruskan pada hari esok dan hari esoknya lagi, pesan yang tidak bosan-bosannya kita serukan. Marilah kita isi hari-hari berikutnya dengan menghemat air dan menggunakannya dengan penuh kasih sayang, sampai kita bertemu lagi dengan Hari Air Sedunia pada tanggal 22 Maret 2012 mendatang. Satu tahun waktu yang cukup banyak untuk berbuat sesuatu, tapi satu tahun akan lewat dengan sia-sia tanpa kita berbuat sesuatu.

16.35 | 0 komentar | Read More

Kolam Renang Atas Langit Benar-Benar Ada. Rasakan Berenang Di Atas Langit ini!!

Bagi anda yang suka berenang dan mencari tempat-tempat atau sensai baru dari sebuah kolam renang, maka kemungkinan besar kolam renang inilah yang paling cocok untuk anda. Sensai berenang di langit begitu terasa saat anda berenang di kolam renang ini karena kolam renang ini berada 150 meter diatas tanah. Kolam renang ini terletak di puncak Di Marina Bay Sands hotel towers dan diberi nama Taman Langit (Sky Park).

Bukan hanya itu, kolam renang ini juga mempunyai view kota Singapura sehingga anda juga bisa melihat pemandangan kota Singapura dari ketinggian 150 meter tersebut pada saat berenang. Sebuat sensasi yang hebat bukan? Bagi anda yang berduit, silahkan untuk membeli sebuah apartemen atau rumah di Singapura supaya bisa berenang disana setiap hari.

Bagi anda yang masih penasaran, inilah kolam renang diatas langit yang terletak di Singapura tersebut
The Coolest Pool in the World (6 pics)

The Coolest Pool in the World (6 pics)
Kolam renang sepanjang 150 meter di lengkapi dengan cafe serta restoran mewah serta taman yang sangat indah menambah suasana semakin mengasyikan, tertarik mencoba?
The Coolest Pool in the World (6 pics)

16.34 | 0 komentar | Read More

Di Atas Langit Masih Ada Langit

Tiga Sahabat Dengan Karakter yang Berbeda

Pada zaman dulu di Negara Antah Barantah, ada tiga orang bersahabat dengan karakter yang berbeda, masing-masing bernama Kirun, Koran, dan Sentul (semua itu hanya nama samaran. Jika kebetulan ada nama yang sama hanyalah kebetulan belaka, tidak ada maksud untuk merendahkan dan merusak nama baik seseorang.)

Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Kirun dan Koran hampir mempunyai sifat yang sama yaitu angkuh, sombong, suka mengobral kata tanpa batas, kikir dan selalu mau menang sendiri. Sebaliknya Sentul mempunyai sifat dermawan, sabar, selalu menolong orang yang membutuhkan, tidak pernah memamerkan harta yang dimilikinya, berpenampilan sederhana dan bijaksana.

Kirun dan koran kalau berbicara saling menunjukkan kebolehannya, yang diucapkan selalu keunggulan dirinya ibarat tong kosong nyaring bunyinya. Lama-lama orang akan menjauhi karena tingkah polah mereka tidak diimbangi dengan hal-hal yang bernilai.

Ibarat Padi Makin Tunduk Makin Berisi

Sentul sang dermawan selalu menunjukkan pekerjaan yang membawa manfaat untuk orang lain, dan selalu melakukan sesuatu dengan ikhlas. Dia menguasai banyak ilmu, tapi sikapnya makin rendah hati, ibarat padi makin tunduk makin berisi.

Pesan Sentul

Sentul selalu mengatakan bahwa untuk tabungan masa depan ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Ikhlas dalam beramal

2. Niatkan semua pekerjaan kita hanya semata-mata untuk Allah

3. Allah tidak akan menerima amalan yang dikerjakan tanpa didasari keikhlasan

4. Ikhlas adalah ruh dari amal perbuatan

5. Ikhlas merupakan rahasia antara Allah dengan hambaNya

Dia selalu berpendirian bahwa apa yang dimiliki di dunia ini hanya sementara, sewaktu-waktu akan ditinggalkan dan kepintaran itu juga hanya sementara ,kalau tidak diasah lebih lanjut akan tumpul. Kadang manusia tidak menyadari bahwa di atas kepintaran yang dimiliki masih ada orang yang lebih pintar, seperti kata pepatah “Di Atas Langit Masih Ada Langit”.

Karena itu dia berpesan jalani kehidupan apa adanya, hidup sederhana tanpa harus pamer kekayaan atau kepintaran kepada orang lain, setiap langkah kita akan menggambarkan keadaan yang kita miliki.

Demikianlah pendapat bijak dari Sentul penuh kata-kata bijak atau mungkin Anda mempunyai pandangan yang lebih lengkap dan bermanfaat. Salam sejahtera, ha..ha..ha..

(Selected Readings: Andy Stevenio Se,MM, Open Your Eye and Change Your Life; Khoirul Amru Harahap, LC, M.H.I, 355 Kunci Menjadi Kekasih Allah Sepanjang Masa)

16.32 | 0 komentar | Read More

Misteri Pancuran Emas Balai Raja

Desa Balai Raja terletak di wilayah Kecamatan Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat. Desa ini memiliki panorama khas alam pedesaan yang masih asri, sebab banyak areal pesawahan yang terbentang luas. Wilayahnya juga masih banyak ditumbuhi aneka jenis pepohonan, khususnya pohon Jati. Bahkan sekilas desa ini mirip hutan belantara, karena penduduknya masih sangat jarang. Namun yang paling menarik, desa ini pun penuh dengan misteri yang belum terungkap hingga sekarang. Mohammad Zaenuddin, 35 tahun, menuturkan bahwa beberapa waktu yang lalu, persisnya pada bulan Agustus 2006, terjadi peristiwa yang cukup menghebohkan masyarakat setempat. Pada waktu itu bertepatan dengan malam Jum’at Kliwon. Dari atas langit tiba-tiba meluncur seberkas sinar yang sangat terang . Sinar itu berputar-putar dan kemudian jatuh di salah satu sudut desa tersebut.
“Waktu itu banyak warga yang menyaksikan turunnya cahaya tersebut. Ada orang yang menyebutnya sebagai UFO atau makhluk luar angkasa yang mendarat. Anehnya, ketika pagi harinya kami mendatangi titik lokasi jatuhnya sinar itu, ternyata tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan,” papar Zaenuddin.

Beberapa tokoh masyarakat setempat uang faham dengan masalah gaib kemudian memperkrakan sinar itu tak lain adalah sesuatu yang dalam terminologi kaum kebatinan disebut sebagai Pancuran Emas. Konon, benda ini bisa diwujudkan ke dalam dimensi nyata melewati sebuah prosesi ritual khusus.
Berita tentang keberadaan pancuran emas inipun dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut. Berita ini sampai pula ke desa lainnya, bahkan sampai ke luar wilayah Indramayu. Hal ini membuat orang-orang yang memiliki kemampuan lebih, atau tepatnya ahli supranatural, berdatangan untuk mengetahui peristiwa gaib tersebut. Sekaligus, mereka juga ingin memburu apa yang disebut sebagai Pancuran Emas itu.
Memang, atas peristiwa turunnya sinar di malam Jum’at Kliwon itu, para pakar dunia kegaiban kemudian banyan yang mengatakan bahwa di desa itu tersimpan harta karun, yang salah satunya adalah berbentuk Pancuran Emas. Tak tanggung-tanggung, beratnya kurang bisa mencapai 1 kwintal. Hanya sayangnya, mereka yang datang dan mencoba melakukan negosiasi dengan penghuni gaib di desa ini, masih belum ada yang berhasil mengangkat harta karun tersebut.
Masih menurut cerita Zaenuddin, selang dua minggu setelah peristiwa yang menghebohkan itu, dia kedatangan tamu dari daerah Bekasi. Tepatnya sang tamu mengaku berasal dari Desa Babelan, Kec. Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Namanya adalah Agung Suherman. Nah, orang ini mengaku datang ke Indramayu karena mendapat pesan gaib untuk mengungkap sekitar peristiwa munculnya Pancuran Emas di Desa Balairaja.
Yang menarik, orang yang akrab disapa Pak Agung ini mengaku sebagai salah seorang cucu dari Ibu Sarinah, sebuah nama yang kemudian sangat terkenal karena dilekatkan menjadi nama salah satu pusat perbelanjaan ternama di Jakarta. Ibu Sarinah sendiri adalah tukang masak istana pada zamannya Presiden Soekarno masih hidup. Dia adalah orang kepercayaan dan tempat curhatnya presiden pertama republik ini.
Menurut pengakuannya, sampai sekarang pun Pak Agung ini masih mempunyai nenek dari alam gaib yang berdiam di daerah Cibaliung, Banten. Kabarnya, nenek inilah yang mempunyai pusaka berupa selendang gaib yang sangat hebat, karena siapa saja yang memakainya maka orang tersebut tidak akan terlihat oleh sesamanya (bangsa manusia) alias bisa menghilang. Di samping pusaka berupa selendang tersebut, si nenek gaib pun mempunyai pusaka berupa Kantong Macan (KM).
Pusaka KM ini pernah dipakai oleh pak Agung untuk menyedot uang hasil korupsi yang tersimpan di brankas sejumlah koruptor kakap baik dari kalangan pengusaha, birokrat, maupun TNI. Menurut Pak Agung, uang hasil korupsi boleh disedot karena telah membuat rakyat menjadi sengsara, dan hendaklah uang hasil sedotan itu dibagikan lagi kepada masyarakat.
Di samping itu, Pak Agung juga mempunyai berbagai pusaka, di antaranya Batu Mirah Delima yang dia simpan di lidah patung ular naga, di cupu emas, dan ditelan satu ke dalam tubuhnya. Yang menarik adalah Batu Mirah Delima yang disimpan di dalam tubuhnya. Jika batu langka yang banyak diburu orang itu akan dikeluarkan, maka mulut Pak Agung tampak seperti menyala.
Menurut penuturan Zaenuddin lagi, akhirnya dia dan Pak Agung berangkat menuju titik yang diperkirakan sebagai tempat jatuhnya sinar Pancuran Emas itu. Setelah sampai di titik tersebut, Pak Agung lantas mengadakan komunikasi dengan penunggu gaibnya. Dari hasil dialog tersebut didapat informasi bahwa dahulu kala Indramayu adalah sebuah kerajaan kecil, yang salah satu rajanya waktu itu dipegang oleh seorang yang bernama Indrajaya.
Konon di zaman dahulu kala, di salah satu tempat yang masih termasuk wilayah kerajaan Indarajaya itu, memang ada kegiatan usaha berupa pendulangan emas yang dilakukan secara tradisional, yaitu dengan cara mengayak pasir yang bercampur emas. Karena emas dan pasir yang keluar dari ayakan mirip sebuah pancuran, maka penduduk setempat kemudian waktu itu menamakannya Pancuran Emas.
Adapun sinar yang terang itu sesungguhnya adalah bersala dari pusaka besi kuning, milik sang raja Indramayu. Dikisahkan, suatu waktu itu raja Indramayu ini berkunjung di desa itu (Balairaja) untuk melihat para pekerja tambang emas. Karena yang datang seorang raja, maka dibuatlah balai atau tempat duduk/rumah kecil untuk sang raja sambil melihat-lihat para pekerja. Itulah makanya desa itu kemudian dinamai Balai Raja.
Mengenai emas seberat 1 kwintal, yang dimaksud sebenarnya adalah bahwa tanah di tempat ini mengandung emas, seperti di daerah Cikotok. Jika ada pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan mengetahui lokasi tersebut, maka bisa jadi tanah itu akan dibeli dengan harga tinggi, yang tentunya akan mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi pengusaha tersebut.
Itulah penjelasan gaib seperti yang dituturkan oleh Pak Agung yang telah berhasil melakukan dialog gaib dengan sosok dimensi astral yang bernama Indrajaya. Kendati demikian, Pak Agung pun tidak menampik bahwa di desa ini pun memang terpendam emas batangan dan senjata kuno seperti keris dan tombak. Bahkan menurutnya, mahkota kerajaan yang sebagian besar bertatahkan mutiara, intan dan emas, pun masih tersimpan di perut bumi Desa Balai Raja.
Di samping itu, juga ada pusaka berupa besi kuning yang dapat menghantarkan si pemiliknya menjadi orang nomor satu di daerahnya, seperti menjadi gubernur atau bupati. Hal tersebut terjadi karena kuatnya aura, yang ada di dalam pusaka tersebut.
Dengan rendah hati Oak Agung menyanggupi untuk menarik mahkota dan pusaka itu, asal ada yang berhak atau ahli waris yang merupakan asli putera daerah, yang siap untuk menerimanya. Nah, mungkin saja ada yang berminat ?
Misteri yang merasa sangat tertarik dengan cerita Zaenuddin, pada hari Sabtu 31 Maret 2007 yang lalu, dengan diantar olehnya, meninjau lokasi yang diperkirakan sebagai bekas penambangan emas kuno di Desa Balai Raja ini. Ternyata lokasi ini cukup menyeramkan! Apalagi di sana-sini tumbuh aneka macam jenis pepohonan yang tampak tidak terurus lagi, seperti pohon Mangga, Nangka, Pisang dan Jati, di samping juga sebuah terdapat aliran sungai besar.
Zaenuddin mengaku bahwa bulu tengkuknya berdiri, saat memasuki lokasi yang disebut-sebut bekas penambangan emas ini. Misteri sendiri pun merasakan hawa dingin beraroma mistis menyergap, ketika mengambil beberapa gambar di lokasi tersebut. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami pun segera berlalu dari tempat yang sangat menyeramkan tersebut.
16.28 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...