GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Kota Masa Depan.

Written By Situs Baginda Ery (New) on Senin, 17 Mei 2010 | 00.36

Kota Masa Depan Ramah Lingkungan

Seperti apa kota di masa depan? Arsitek-arsitek di MAD punya konsepnya. Mereka punya model konseptual untuk Huaxi Citi Centre di Guiyang, China. Konsep peduli lingkungan dipadu dengan teknologi modern terkini di abad 21.





"Konsep kota tidak lagi ditentukan oleh logika revolusi industri yaitu kecepatan, keuntungan dan efisiensi, tapi sudah harus mengikuti aturan alam"



Menurut Dezeen architecture and design magazine, perkembangan perkotaan di China 15 tahun terkahir banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep pro-industri yang kurang terkonsep baik, tidak beraturan, dan "tidak punya hati". Proyek Huaxi diklaim memadukan kebutuhan manusia moderen dengan dunia lingkungan di sekitarnya. Dengan proyeksi bahwa 200 hingga 400 kota baru yang akan dibangun di China di 20 tahun yang akan datang, sepertinya konsep yang peduli lingkungan ini sangatlah bagus.



Bekerja sama dengan Shanghai Tongji Urban Planning and Design Institute, Studio 6, MAD mengembagkan suatu master plan untuk kota Huaxi. Mereka mengundang 10 kantor arsitektur energik untuk mengikuti workshop 3 hari untuk mempelajari bagaimana memadukan unsur-unsur lingkungan dan budaya dalam desain mereka untuk dirumuskan ke dalam satu master plan.

Desain oleh MAD (China):

Puncak gunung dijadikan latar belakang dari satu struktur yang menyerupai kaki bukit di sekelilingnya. Jendela-jendela dan teras di sekeliling bangunannya menampilkan pemandangan indah di sekitarnya.
Desain oleh Serie (UK/India):

Bangunan ini condong ke satu sisi untuk mengakomodasi area lereng bukitnya.
Desain oleh BIG (Denmark):

Desain oleh Dieguez Fridman (Argentina):

Design by Mass Studies (Korea):

Pada gambar menunjukkan pengembangan dari konsep finalnya, sebuah bangunan multi-level dengan halaman melingkar dan teras-teras.

Desain oleh HouLiang Architecture (China):

Dari dekat:

Desain oleh Atelier Manferdini (USA):

Yang satu ini menyerupai struktur kristal yang tumbuh.
Design oleh Fujimoto Architects (Japan):

Dari dekat:

Design oleh Rojkind Arquitectos (Mexico):



Design oleh JDS (Denmark/Belgium):

Design oleh EMERGENT/Tom Wiscombe (USA):


Inilah Kota Masa Depan Terapung di Atas Permukaan Laut !

oleh: nugiestuart

Pengarang : Zone
More About : kota masa depan
Untuk melihat FOTO klik
link di bawah artikek.Arsitek
Belgia,Vincent Callebaut,
mengajukan terobosan baru
dalam menghadapi masalah
perubahan iklim dan
kepadatan penduduk,
solusinya disebut“ Daun
Bunga Lily”.Daun Bunga Lily
ini digambarkan sebagai
prototype kota amphibi
yang mampu menghidupi
diri-sendiri,dengan masing-
masing daun mampu
menampung 50,000 orang.Di tengah Daun ini ada sebuah danau yang menampung dan menjernihkan air hujan. Kota terapung ini tidak membutuhkan jalan dan akan mengapung dan “ terhanyut” ke seluruh dunia akibat pergerakan arus laut. Desain dari Daun ini memuat 3 marina dan 3 gunung yang dikhususkan bagi bisnis dan hiburan. Kota ini unik, karena merupakan kota amphibi: setengah di dalam air dan setengah lagi mengapung di permukaan laut.Kota ini mendapat energi dari matahari, angin, dan arus laut, yang akan memproduksi lebih banyak energi daripada yang dikonsumsinya, sehingga akan menjadi kota dengan “emisi nol”, karena semua karbon dan limbah akan didaur ulang. Vincent Callebaut Pada tahun 2100 , akan ada 250 juta orang yang melarikan diri dari perubahan cuaca, yang disebut “climatic refugee”, karena air laut akan menghancurkan kota-kota besar seperti New York, Shanghai, dan Mumbai. Callebaut percaya bahwa produknya ini adalah solusi jangka panjang untuk menghadapi naiknya air laut dan bukan untuk memperkuat garis pantai, karena solusi garis pantai hanyalah solusi jangka pendek. Disain ini diinspirasikan oleh daun Amazonia Victoria Regia yang memiliki tulang daun yang sangat rapat. Tujuan Callebaut adalah untuk menciptakan “ hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam.”
TinjauanTinjauanTinjauanTinjauanTinjauanSebuah Impian tentang Kota Masa DepanSep 6, '07 8:26 PM
untuk
Kategori:Lainnya
Penulis:
Haryo Bagus Handoko, SP
Jl. Danau Luar C4D/25 – Perumnas Sawojajar. Malang 65138. Jawa Timur. Indonesia.
E-mail : haryobagushandoko.penulis@gmail.com


Pendahuluan
Kota yang nyaman untuk ditinggali, yang manusiawi, yang asri, lengkap dengan berbagai fasilitas-fasilitas kemudahan pelayanan publik, tersedianya infrastruktur maupun prasarana yang baik, tersedianya fasilitas teknologi informasi, sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki moralitas mental yang baik, senantiasa menjadi impian masyarakat perkotaan. Kini sudah saatnya para penentu kebijakan dan para pimpinan kepala daerah di kota-kota di Indonesia mulai memikirkan cita-cita dan impian ini. Sebuah impian yang sama sekali tidak mustahil untuk dilakukan.
Kota yang nyaman untuk ditinggali tidak hanya harus memiliki berbagai sarana dan prasarana lengkap, namun juga harus memiliki keadilan dan transparansi di bidang hukum, kemanusiaan, dan pemberdayaan manusia. Juga perlu ditanamkan sebuah paradigma cinta lingkungan, sebuah paradigma yang menempatkan aspek keseimbangan lingkungan sebagai salah satu tolok ukur dalam pertimbangan pembangunan di perkotaan yang patut diperhitungkan saat ini oleh para penentu kebijakan.

Isi dan Analisa
Dalam perkembangannya, saat Indonesia sudah memperoleh kemerdekaan dan berdiri sendiri sebagai bangsa yang memiliki kemandirian, tampaknya berbagai hal yang dulu menjadi pertimbangan penting bagi penentuan kebijakan tata kota berbasis keseimbangan ekosistem dan lingkungan mulai sedikit demi sedikit dilupakan. Wilayah yang dahulu sebenarnya merupakan daerah dan kantong-kantong resapan air, kini digunakan sebagai kawasan perumahan mewah, hanya karena pertimbangan motif ekonomi sebagai salah satu unsur pembangunan di perkotaan. Drainase yang terkadang dibuat asal-asalan pun memperburuk kondisi suatu perkotaan. Masalah banjir pun selalu terjadi di saat musim hujan, dan hal ini tidak akan terjadi bilamana wilayah-wilayah yang dahulu merupakan kantong-kantong resapan air (berupa taman-taman kota dan lapangan) tetap dipertahankan keasliannya dan tidak diubah menjadi lahan perumahan atau pun pertokoan dan pusat bisnis.
Permasalahan yang selama ini masih menghantui kota-kota di Indonesia adalah masalah perumahan. Begitu banyak kawasan perumahan kumuh dan perumahan liar. Kawasan perumahan kumuh umumnya terdapat di bantaran-bantaran sungai, pinggiran jalur rel kereta api dan dibawah jembatan. Bilamana pemerintah daerah di kota-kota di Indonesia, bisa sedikit lebih keras berusaha dan berkomitmen, maka mega proyek perumahan dan apartemen gratis bagi rakyat miskin mungkin bisa dilaksanakan, seperti yang dilakukan oleh pemerintah RRC (Cina) saat memindah ribuan dan jutaan rakyatnya ke sebuah kota baru yang dibangun khusus untuk memindahkan empat kota ke wilayah yang baru (relokasi) pada mega proyek pembangunan bendungan terbesar di dunia yang pernah dibangun oleh peradaban manusia. Pada kasus tersebut, telah terjadi sebuah relokasi besar-besaran empat buah kota ke wilayah kota baru yang dibangun di lereng gunung, akibat kota yang lama akan ditenggelamkan dan dijadikan sebuah bendungan terbesar di dunia.
Mungkin hal yang seperti itu bisa ditiru dan diterapkan di Indonesia, bukan untuk memindahkan seluruh kota, namun hanya merelokasi perumahan-perumahan kumuh dan kantong-kantong kemiskinan ke wilayah yang baru (misalnya kompleks apartemen dan perumahan) yang dibagikan secara gratis, yaitu dengan memberikan rumah atau apartemen gratis bagi rakyat miskin di wilayah yang baru, wilayah yang lebih sehat, lebih asri, dan lebih nyaman untuk ditinggali, sehingga bantaran-bantaran sungai yang dahulunya penuh sesak oleh rumah-rumah kumuh dan kotor bisa disulap menjadi taman kota, menjadi tempat wisata sungai, dan tentu saja juga perlu adanya proyek penghijauan di bantaran sungai untuk mencegah adanya erosi. Sungai-sungai yang tadinya kotor bisa segera disulap menjadi sungai yang jernih bebas polusi, penaburan benih-benih ikan ke dalam sungai, dan juga memasukkan bakteri pemakan sampah ke dalam sungai untuk menjernihkan sungai (sebuah teknologi yang pernah dilakukan oleh Singapura untuk menjernihkan sungainya yang sempat terpolusi beberapa puluh tahun yang lalu). Sungai-sungai yang jernih indah, akan semakin bermanfaat bila digunakan sebagai sarana transportasi dengan hadirnya bis-bis air seperti yang terdapat di Amsterdam, atau sampan-sampan indah seperti yang terdapat di Venezia. Bila proyek lingkungan semacam ini bisa dilakukan, maka tidak mustahil hal ini juga bisa mendongkrak pariwisata dan pendapatan suatu daerah dan tentu saja peningkatan kenyamanan hidup untuk menghuni sebuah kota yang indah dan berwawasan lingkungan.
Tentunya proyek semacam ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, dan juga kerjasama yang baik dengan berbagai lembaga sosial, organisasi-organisasi keagamaan (demi mengerahkan dana masyarakat), lembaga-lembaga amal luar negeri, dan juga terutama sekali para pengusaha nasional yang masih peduli pada nasib bangsanya sendiri. Sesekali mental sosial dan kesetiakawanan sosial nasional dan sikap peduli perlu juga ditanamkan di hati para pengusaha nasional yang selama ini memarkirkan ratusan miliar dananya di bank-bank luar negeri. Kini saatnya bagi warga yang peduli untuk kembali menoleh pada nasib bangsa sendiri, bangsa Indonesia. Sudah saatnyalah kita semua bangkit dan bersatu membangun negeri ini dan mengejar ketertinggalan kita.
Marilah kita ambil saja kota Malang (yang terletak di propinsi Jawa Timur, Indonesia) sebagai contoh. Kota ini sudah sejak ratusan tahun lalu sebenarnya sudah dibangun dengan perencanaan tata kota yang baik di jaman penjajahan Belanda. Di masa itu pemerintah kolonial Belanda sebenarnya membangun kota Malang sebagai kota peristirahatan bagi para pegawai dan para petinggi pemerintahan Hindia Belanda, sama halnya dengan kota Bandung yang konon juga merupakan sister city dari kota Malang. Keseimbangan antara wilayah resapan air, wilayah hutan kota, taman kota dan pusat-pusat perumahan penduduk sebenarnya sudah diatur dengan baik, juga wilayah-wilayah tempat kantor-kantor pemerintahan, sekolah dan pusat hiburan semuanya dikelompokkan dengan baik menurut fungsi dan kebutuhan.
Walau pun agak terlambat, namun saat ini masalah penghijauan, perbaikan lingkungan, pembangunan hutan kota dan taman kota tampaknya mulai kembali diperhatikan oleh pemerintah kotamadya Malang. Terbukti dengan mulai dicanangkannya gerakan penghijauan “Malang Ijo Royo-Royo yang sudah mencapai tahap ke empat (MIRR IV)” dan juga gerakan penanaman sejuta bunga yang kini mulai dirintis. Sebuah buku berjudul “Mari Menanam & Merawat – Panduan Gerakan Penghijauan Bagi Kawasan Perkotaan” yang membahas berbagai panduan mengenai gerakan penghijauan dan pelestarian lingkungan bahkan baru saja ditulis oleh Bapak walikota Malang sendiri, Drs. Peni Suparto, M.AP dan diluncurkan pada tanggal 6 Juli 2007. Gerakan penghijauan dan cinta lingkungan ini rencananya memang akan ditularkan kepada kota-kota lain di seluruh Indonesia. Buku panduan gerakan penghijauan ini memang sudah dicetak dalam jumlah besar dan rencananya akan dibagi-bagikan kepada seluruh pemerintah daerah di seluruh Indonesia, sekolah-sekolah, universitas-universitas dan juga perpustakaan-perpustakaan umum di seluruh Indonesia. Kita patut salut pada cita-cita walikota Malang yang bertekad ingin menciptakan kota Malang yang nyaman, indah, asri, dan penuh dengan fasilitas kemudahan bagi seluruh warga kota. Untuk ke depannya, direncanakan, bahwa setiap kecamatan atau perkampungan akan menghasilkan sebuah komoditi buah-buahan dan bunga-bungaan yang spesifik, karena gerakan penghijauan di kota Malang juga rencananya akan diiringi dengan penanaman aneka pohon buah dan aneka tanaman bunga yang antara kecamatan dan kampung yang satu dengan yang lain sudah dikelompok-kelompokkan. Misalnya di wilayah kecamatan Blimbing, rencananya akan ditanam pohon buah belimbing, di kecamatan Lowokwaru rencananya akan ditanam pohon-pohon mangga, dan demikian seterusnya di mana nantinya kota Malang akan semarak dengan aneka komoditas buah-buahan dan juga bunga-bungaan.
Berbagai pelayanan publik mulai ditingkatkan dalam hal kualitas maupun kuantitasnya, demikian pula juga teknologi pelaksanaannya. Dengan bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari universitas, pengusaha, investor luar negeri, dan juga partisipasi masyarakat, kota Malang tampaknya terus berusaha berbenah diri. Kita lihat saja beberapa tahun terakhir ini pembangunan sarana dan prasarana semakin giat ditingkatkan di kota yang berhawa sejuk dan dingin ini. Mulai dari aspek pendidikan masyarakat, telah dibangun perpustakaan umum yang dilengkapi dengan teknologi canggih sebagai sarana pembelajaran murah meriah bagi seluruh masyarakat warga Malang. Untuk memperoleh informasi seputar tempat-tempat wisata yang tersebar di wilayah Malang Raya, tersedia sebuah monitor layar sentuh dilengkapi dengan aneka informasi profil tempat wisata dan rekaman video yang bisa dengan mudah digunakan. Di lantai satu, gedung perpustakaan ini terdapat sebuah ruang galeri seni yang biasa digunakan untuk pameran buku, pameran foto dan bahkan pameran lukisan. Di lantai yang sama juga terdapat ruang bacaan anak, dan fasilitas ibadah berupa ruang mushola. Untuk menjadi anggota perpustakaan (yang berarti juga memiliki hak untuk meminjam buku dan menggunakan seluruh fasilitas kemudahan yang tersedia), seseorang cukup mendaftar ke meja reservasi yang ada di lantai satu dan mengisi formulir pendaftaran, dan menunggu kurang lebih satu jam untuk memperoleh kartu keanggotaan yang terbuat dari plastik dengan dilengkapi barcode. Kartu tersebut sudah bisa langsung digunakan untuk memasuki ruang layanan peminjaman buku yang ada di lantai satu dan di lantai dua.
Saat memasuki area ruang koleksi buku, seorang pengunjung perpustakaan harus memindaikan kartu plastiknya itu ke sebuah alat pemindai yang memiliki sensor sinar infra merah, dan begitu alat sensor itu mendeteksi bar code yang tertera di kartu plastik itu, maka data lengkap si pemilik kartu akan segera tampil di sebuah monitor layar datar, lengkap dengan foto si pemilik kartu. Setiap sudut gedung perpustakaan kota Malang dilengkapi dengan kamera CCTV yang mengawasi setiap gerak-gerik para pengunjung. Saat akan meminjam buku, si pemilik kartu plastik tinggal menyerahkan kartu plastiknya dan buku-buku yang akan dipinjamnya kepada petugas perpustakaan yang selanjutnya akan memindai kartu plastik tersebut dengan sebuah alat pemindai dengan teknologi sinar infra merah, dan juga memindai bar code yang tertera di setiap buku-buku yang akan dipinjam. Secara otomatis data peminjam, serta judul buku yang akan dipinjam dan tanggal buku harus dikembalikan akan masuk ke dalam database komputer dan secara otomatis tercetak sebuah slip bukti peminjaman buku. Petugas perpustakaan kini hanya tinggal menggesekkan buku-buku yang dipinjam tersebut ke sebuah alat untuk menonaktifkan alarm pengaman di pintu keluar yang juga dilengkapi dengan sensor infra merah. Alarm akan segera berbunyi dengan keras bila seseorang mencoba mencuri koleksi buku perpustakaan. Untuk para warga kota Malang di setiap akhir pekan selalu diputar aneka film secara gratis bertempat di ruang lobby Gedung Perpustakaan Kota Malang dengan menggunakan teknologi proyektor layar lebar.
Di era digital ini tampaknya kota Malang tidak ingin ketinggalan dalam pemanfaatan kemudahan di bidang teknologi informasi dengan munculnya berbagai situs di internet yang memang dirintis untuk membangun sebuah kota digital di internet, di mana aneka situs resmi pemerintah Kotamadya Malang, pemerintah Kabupaten Malang, gedung perpustakaan, universitas-universitas dan sekolah-sekolah di Malang, toko-toko buku, hotel-hotel, tempat wisata, bahkan organisasi atau komunitas hobi hampir semuanya bisa diakses di internet. Bahkan beberapa tempat di kawasan Malang raya sudah menyediakan internet wi-fi (internet berbasis gelombang radio) secara gratis. Sebut saja Plasa Araya, Gedung Perpustakaan Kota Malang, Universitas Brawijaya Malang, Politeknik Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, Malang Town Square, Kantor Kotamadya Malang, halaman belakang Kantor Kotamadya Malang, dan beberapa tempat lain sudah dilengkapi dengan gelombang internet wi-fi gratis, sehingga bila seseorang memiliki sebuah laptop (komputer portabel), PDA atau pun pocket PC, orang tersebut sudah bisa mengakses internet secara gratis dari mana saja selama ia berada di wilayah-wilayah yang disebutkan tadi.
Mengenai sarana transportasi, di kota Malang sudah tersedia begitu banyak kendaraan umum yang disebut dengan istilah mikrolet. Bahkan hingga ke pelosok desa paling terpencil pun tersedia jalur angkutan umum yang murah meriah ini. Demikian pula armada taksi dan juga ojek demikian luas tersebar di seluruh penjuru Malang raya. Bahkan di beberapa kompleks perumahan di kota Malang, sudah tersedia fasilitas becak panggil, dimana seseorang yang memerlukan jasa transportasi tradisional yaitu becak, sudah bisa memanggil becak melalui fasilitas telepon dan SMS dan tidak menunggu lama maka becak akan segera menjemput Anda dan siap mengantarkan Anda ke tempat tujuan, hal ini karena bisa terjadi karena di beberapa kawasan perumahan di kota Malang, para penarik becak ini sudah bersatu di bawah organisasi armada becak. Dalam beberapa waktu mendatang, juga akan direncanakan akan hadirnya bis kota dan juga kereta komuter (semacam KRL di Jakarta) yang akan semakin memudahkan transportasi dan mobilitas warga kota Malang.
Di bidang kesehatan, di Malang sudah tersedia aneka fasilitas kesehatan, klinik dan rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas teknologi canggih secara online (terhubung ke internet) dan semuanya tersebar secara merata di wilayah Malang raya. Jadi untuk masalah kesehatan tidak perlu merasa khawatir lagi karena di kota Malang sudah tersedia rumah sakit bertaraf internasional seperti Rumah Sakit Umum Dr. Syaiful Anwar Malang, Rumah Sakit dan Klinik Lavalette, dan banyak lagi. Sementara untuk kebugaran warga masyarakat, juga sedang dibangun sebuah wilayah kompleks stadion, arena olahraga dan juga hotel dan pusat perbelanjaan dalam satu wilayah, yaitu proyek pembangunan Malang Olympic Garden yang sedang dalam pengerjaan. Di bidang pelayanan umum, pembayaran tagihan listrik, air, dan telepon, serta jasa televisi berlangganan semuanya sudah bisa dilakukan secara online maupun SMS, sehingga seseorang tidak lagi perlu repot-repot mengantri di loket-loket pembayaran yang ada. Di bidang lingkungan, sedang dikembangkan penanggulangan dan daur ulang sampah. Namun akan lebih baik lagi bila penanggulangan sampah ini bisa meniru teknologi yang sudah dikembangkan oleh negara-negara maju dimana sampah yang menggunung bisa dimanfaatkan menjadi energi listrik dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Semoga suatu saat nanti teknologi ini bisa diterapkan di kota Malang, sehingga kebutuhan energi listrik yang murah bisa dipenuhi seiring dengan usaha penanggulangan sampah. Tentunya bila ini bisa terwujud, kota Malang dan juga kota-kota lain di Indonesia akan bisa mewujudkan impian sebagai kota yang senantiasa bersih dan terjaga keindahannya, bebas dari sampah dan tentu saja kesehatan masyarakat akan meningkat.
Di bidang birokrasi dan pelayanan umum, keamanan, ketertiban, tampaknya saat ini hampir semua kota di Indonesia sedang berbenah diri, termasuk pula kota Malang yang terletak di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Birokrasi semakin dipermudah di berbagai bidang, walaupun perkembangannya tidaklah secepat pembangunan fisik, namun paling tidak, ada sebuah usaha untuk itu. Birokrasi dan pelayanan umum saat ini di kota Malang sedang dikembangkan ke arah pelayanan secara online dimana setiap warga masyarakat bisa menyampaikan keluhan, uneg-uneg dan juga saran melalui kemudahan dan kecanggihan teknologi internet, sehingga bisa langsung menghubungi pihak-pihak yang pejabat yang berkompeten pada suatu bidang tertentu. Dan perkembangan ke arah ini sudah semakin jelas diarahkan dan dipermudah atas komitmen dan kerja keras berbagai pihak. Semoga impian sebuah kota masa depan yang makmur, sejahtera, bersih dan cinta lingkungan bisa segera terwujud di negeri ini, negeri di mana sumber daya plasma nutfah, sumber daya manusia dan alam begitu mendukung untuk mewujudkan impian indah sebuah kota yang layak huni bagi kemanusiaan. Semoga.

Kesimpulan
Untuk mewujudkan impian sebuah kota masa depan yang manusiawi, nyaman untuk dihuni yang lengkap dengan berbagai fasilitas kemudahan, tentulah dibutuhkan usaha keras dan kerja sama yang erat antara berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah yang bersangkutan, universitas dan lembaga riset, serta pendanaan dari lembaga-lembaga swasta nasional, asing, maupun swadaya masyarakat sendiri. Semua usaha selalu membutuhkan komitmen dan tekad bulat untuk bisa merealisasikan impian menjadi kenyataan.

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...