Sebuah catatan ringan tentang “Kekuasaan dan Pengkhianatan”
“Kekuasaan dan Pengkhiantan” adalah dua kata yang tak mungkin terpisahkan, setiap ada keuasaan pastilah ada pengkhiantan, karena setiap orang yang ada dilingkungan kekuasaan pastilah juga menginginkan kekuasaan, makanya dalam politik tidak ada kekuasaan yang abadi, yang ada hanya kepentingan yang abadi. Dalam sejarah kekuasaan manapun selalu ada pengkhiantan, jatuhnya seorang pemimpin dari kekuasaannya adalah juga karena pengkhianatan orang-orang terdekatnya.
Sudah kodrati manusia, setiap manusia yang baik selalu diiringi manusia yang jahat. Karena baik dan jahat adalah pasangan yang berlawanan dan bersaing untuk merebut kedudukan dan perhatian. Sekalipun pengkhianatan tidak pernah tampak dipermukaan, namun pengkhianatan tetaplah transparan sekalipun tidak terang-terangan. Kekuasaan ada dijalannya sendiri, sedangkan pengkhiatan selalu mengiringi.
Pengkhiatan hanya bisa dilawan oleh pemimpin yang memegang prinsip dan penuh kejujuran, yang senantiasa berpegang teguh pada kebenaran. Pengkhiatan hanya bisa dilumpuhkan oleh niat baik dan ketulusan, kekuasaan yang diamanatkan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan kearifan. Pengkhiatan bisa dihindari kalau kekuasaan ada ditangan seorang pemimpin yang percaya diri, yang mempercayai semua kendali kepemimpinan hanya ada ditangannya sendiri.
Kalau sebuah kekuasaan diterima sebagai sebuah rahmat dan dijalankan sebagai amanat, maka kekuasaan senantiasa akan didukung oleh kekuatan rakyat, tapi jika penguasa berkhianat terhadap amanat rakyat, maka jangat harap kekuasaan sampai akhir akan dijabat. Amanat rakyat adalah tanggung jawab yang harus diemban dengan penuh keikhlasan dan tanpa pamrih, semata-mata untuk kepentingan dan kemaslahatan serta kesejahteraan rakyat.
Jika dalam setiap kekuasaan ada pengkhiatan, itu bukanlah pengkhiatan penguasa terhadap rakyatnya, melainkan pengkhianatan orang-orang yang berada dilingkungan kekuasaan, dan itu bukanlah berarti pengkhiatan penguasa pada rakyatnya. Sebuah kekuasaan yang didukung penuh oleh rakyat, tidaklah mudah dijatuhkan oleh para pengkhianat, maka itulah pentingnya penguasa jujur dan bertanggung jawab terhadap amanat rakyat.
Harap dicatat, runtuhnya kekuasaan Presiden Soekarno, itu semua karena adanya pengkhiatan yang dimanipulasi dalam Gerakan 30 September, yang dianggap sebagai pengkhiatan PKI. Itulah sebuah contoh dari pengkhiatan dalam sebuah kekuasaan. Sudah ditakdirkan Soekarno harus jatuh karena pengkhiatan orang-orang disekitarnya, begitu juga pemimpin-pemimpin Republik ini selanjutnya.
Dalam rangka mengenang Peringatan Hari Gerakan 30 September 1965
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com