Mencicipi Soto Banjar Asli Kuin
Awal
Bulan September 2012 ini, aku berkesempatan mengunjungi lagi Kalimantan
Selatan. Lagi-lagi masih dalam rangka dinas. Dan masih dengan
rekan-rekan yang sama kala keberangkatan bulan Agustus yang lalu. Satu
hari kami stay di kota Banjarmasin, sedangkan tiga hari lainnya kami
habiskan di kota Asam Asam.
Dalam
kesempatan stay sehari di kota Banjarmasin, kami memanfaatkannya untuk
berkunjung kembali ke Pasar Terapung Muara Kuin. Kali ini bukan pasar
terapungnya yang membuat penasaran, tetapi sensasi sarapan pagi Soto
Banjar di atas kapal yang membuat kami datang kembali ke Muara Kuin.
Pada kunjungan pertama yang lalu, kami tidak sempat merasakan sensasi
itu, karena saat itu tengah berpuasa ramadhan.
Konon,
kata seorang teman, dari daerah Kuin-lah, Soto Banjar berasal. Tak
heran di beberapa tempat, banyak sekali penjual Soto Banjar menambahkan
tulisan “Asli Kuin” di spanduk warung mereka. Entahlah benar tidaknya.
Mungkin nanti jika ada pembaca yang asli Banjar bisa memberikan
komentarnya.
Kami
berangkat dari hotel ketika hari sudah sangat terang. Saat itu sekitar
jam 6.15 pagi WITA. Karena kelelahan akibat perjalanan semalam, kami
semua tidak bisa bangun pagi, he he.
Sekitar
jam 7 pagi, kami sampai di sungai kuin. Pasar sudah sangat sepi. Hanya
tertinggal beberapa gelintir pedagang. Karena memang niatnya makan, kami
pun meminta supir kelotok mengantar kami ke salah satu warung terapung.
Setelah sampai, kami pun berpindah kelotok.
Begitu
memasuki dalam kelotok, aroma sedap soto Banjar langsung menyergap
hidungku. Dengan cepat otakku merespon stimulus itu dan memerintahkan
mulutku untuk memesan seporsi soto Banjar. Selang 5 menit kemudian,
sepiring soto banjar telah tersaji di hadapanku. Hap, satu sendoknya
masuk ke mulutku. Hmm.. sebuah rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan
kata-kata. Pokoknya kalau kata Pak Bondan, “Mak Nyus”. Kuah sotonya yang
kental dan gurih benar-benar memanjakan lidahku. Slluurrppp.. ahh…
Add caption |
Karena
memang di atas perahu, maka kami makan dengan kondisi bergoyang-goyang.
He he he.. asyik juga. Meski terkadang harus hati-hati. Jangan sampai,
niatnya nyendok ke mulut, gara-gara perahunya goyang dan kurang
konsentrasi, nasinya malah masuk ke hidung.
Habis
seporsi, sebenarnya pengen nambah. Terutama pengen merasakan bagaimana
nikmatnya soto banjar jika memakai lontong. Tapi niat itu kubatalkan
karena memang perut sudah cukup kenyang.
Setelah
puas menikmati sarapan, kami pun bergegas pulang. Pasar sudah makin
sepi. Mungkin dalam 20 menit kedepan, aktivitas jual beli di Pasar Kuin
untuk hari ini sudah usai. Sebuah pengalaman yang sangat berharga.
Bagiku, pengalaman ini menjadikanku menambah satu lagi khazanah menu
masakan favoritku, Soto Banjar.
sumber: http://wongkentir.blogdetik.com/2012/09/11/mencicipi-soto-banjar-asli-kuin/
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com