Telah lama kami diskusikan, sebuah
pertanyaan sepele, namun tak berpengaruh sepele. Asmara, adalah sebuah
bahasa yang universal. Dihirup di warung kopi, dicerna oleh skandal
politik, disikat para pemuda-pemudi, dikunyah di pesta arisan dan
diperbincangkan di pangkalan becak sekalipun. Pertanyaan sepele yang
saya maksud adalah ; apa perbedaan mendasar antara perasaan suka, cinta,
sayang dan tanpa perasaan sama sekali. Mari kita lanjutkan diskusinya !
1. Tahap Tanpa Perasaan
Katakanlah, Amir baru saja
masuk ke perguruan tinggi. Begitupun dengan Aden, teman sekelas Amir
yang baru saja mereka berkenalan. Dalam hati Amir, tidak memiliki
perasaan apapun terhadap Aden. Pun dalam hati Aden, tidak memiliki
perasaan apapun terhadap Amir. Entahlah karena intensitas atau hal
ikhwal lain, sehingga mereka tidak memiliki perasaan apapun, satu sama
lain.
Analoginya seperti manusia
dan batu. Setiap manusia tidak memiliki hubungan apapun terhadap batu.
Dan setiap batu tidak memiliki hubungan apapun terhadap manusia.
Kendati, Kita sering mendengar hardikan ; ” dasar manusia batu “. Itu
hanya sekadar ungkapan yang menggambarkan seseorang yang keras kepala
atau berkarakter keras. Jadi, manusia dan batu tak memiliki hubungan
apapun. Dalam ilmu logika, hubungan ini disebut, hubungan perbedaan.
(Seluruh A # B, dan seluruh B # A).
2. Tahap Suka
Setahun berjalan, Amir
mulai menyimpan perasaan terhadap Aden. Aden pun begitu. Akan tetapi,
hati kedua insan ini masih belum belum terpaut seutuhnya. Sebagian hati
Amir mulai diisi oleh perasaan terhadap Aden. Namun, sebagian hati Amir
yang lain, masih dapat terisi oleh bayangan wanita-wanita lain. Setali
tiga uang, sebagian hati Aden sudah terisi oleh kehadiran sang Amir.
Namun, sebagian hati Aden yang lain, masih dapat terisi oleh
anasir-anasir pria selain Amir. Inilah yang disebut perasaan suka. Hati
masih bisa menampung imajinasi selain dia. Dengan kata lain, dia bukan
satu-satunya.
Analoginya seperti manusia
dan putih. Sebagian dari manusia itu putih. Akan tetapi, sebagian yang
lain tidak berwarna putih (orang kulit hitam, kuning, dll). Dan sebagian
dari putih itu manusia (orang kulit putih). Akan tetapi, sebagian putih
yang lain, bukan manusia (salju putih, kapas putih, dll). Jadi,
hubungan antara manusia dan putih hanya terhubung sebagian, satu sama
lain. Dalam ilmu logika, hubungan ini disebut, hubungan umum-khusus dari
satu segi. (Sebagian A = B, sebagian A # B, sebagian B = A, sebagian B #
A).
3. Tahap Mencintai atau Dicintai
Singkatnya, karena
intensintas pertemuan baik di kelas, kantin, organisasi, perpustakaan,
diskusi kelompok hingga ngedate. Kini, seluruh hati Amir tercurahkan
teruntuk Aden seorang. Atau bahasa syahdunya, Amir terlanjur cinta.
Hatinya sudah buta untuk melihat gadis yang lain. Malangnya, tidak
seluruh hati Aden terpikat terhadap Amir. Aden masih menyimpan sepenggal
rasa terhadap mantan terbaiknya yang bernama Rakhmat. Walaupun Aden
juga suka terhadap cara Amir yang begitu perhatian. Perasaan Amir
terhadap Aden disebut mencintai. Otomatis, status Aden dari sang Amir
adalah dicintai.
Analoginya seperti manusia
dan hewan. Seluruh manusia adalah hewan. Tetapi, tidak semua hewan
adalah manusia. Kuda contohnya, kuda adalah hewan tapi ia bukan manusia.
Melainkan sebagian hewan itu manusia. Faktanya, manusia dan hewan
(kuda) tidak jauh berbeda. Keduanya dapat berjalan, berlari, makan,
tidur, berhubungan seks. Hanya satu pembedanya, manusia dapat berpikir
rasional. Kita sama saja dengan hewan (kuda), jika kita hanya makan,
minum dan berhubungan seks. Kita baru dapat dikatakan hewan yang
rasional (manusia) jika kita dapat berpikir secara rasional. Dalam ilmu
logika, hubungan ini disebut, hubungan umum-khusus mutlak. (Seluruh A =
B, Sebagian B # A, sebagian B = A).
4. Tahap Saling Mencintai
Dikarenakan perhatian Amir
terhadap Aden yang sangat tulus dan penuh kasih. Akhirnya, Aden
membalas cinta Amir. Sehingga, seluruh hati Aden kini terpatri hanya
untuk Amir seorang. Sebagaimana seluruh hati Amir yang teruntuk Aden
saja. Mereka termaktub dalam tahap saling mencintai. Kalau dalam film,
disebut happy ending !.
Analoginya seperti manusia
dan rasional. Seluruh atau setiap manusia itu dapat berpikir rasional.
Dan seluruh yang dapat berpikir rasional adalah manusia. Kemuliaan
manusia dibanding dengan makhluk-makhluk lainnya adalah rasionalitas di
tengah-tengah materi yang sangat terbatas. Kendati, terkadang manusia
enggan memanusiakan dirinya sendiri dengan menyia-nyiakan daya fungsi
akal rasionalnya. Dan lebih tunduk pada hawa nafsunya yang sangat rentan
serta rendah. Jadi, hubungan antara manusia dan rasional terpaut
menyeluruh, satu sama lain. Dalam ilmu logika, hubungan ini disebut,
hubungan persamaan. (Seluruh A = B, seluruh B = A).
Dimanakah Tahap Anda ?
Sampai disini, sedikit
banyak Kita telah mafhum akan perbedaan mendasar antara perasaan suka,
cinta, sayang dan tanpa perasaan sama sekali. Berkenaan dengan perasaan
sayang, ia tidak jauh berbeda dengan perasaan cinta. Bedanya hanyalah,
sayang lebih universal ketimbang cinta. Kita biasa mendengar ; ” Amir
penyayang kucing atau Aden penyayang bunga “. Bukan pecinta kucing atau
pecinta bunga. Itu berarti, sayang bisa kita terapkan pada jenis apa
saja, meskipun tak sejenis dengan kita (bukan manusia). Itulah mengapa
Tuhan disebut Maha Penyayang karena Dia mampu menyanyangi semuanya, Baik
Dirinya sendiri, maupun ciptaan-Nya.
Biasanya, kita menyatakan cinta atau menawarkan cincin permohonan nikah terlalu kepedean, hingga akhirnya terburu-buru. Sementara, hubungan perasaan kita dengan si dia masih dalam tahap suka atau paling banter mencintai/dicintai.
Memang, si dia membutuhkan kepastian. Namun, kita juga kudu memastikan
hubungan perasaan kita sudah sampai tahap mana. Saran penulis, sampailah
dulu pada tahap saling mencintai baru menyatakan perasaan atau
menawarkan cincin permohonan nikah. Tulisan ini hanya seutas pemikiran
penulis. Koreksi dari pembaca sangat dibutuhkan. Seperti yang dikatakan
Jalaluddin Rumi : ” Di luar perbuatan salah dan benar, ada sebuah lapangan. Aku akan menemuimu disana. ” ” Barang siapa yang mencari, ujar James Allen, pasti menemukan. Dan barang siapa yang mengetuk pasti dibukakan. “ Carilah dan ketuklah pintu hatinya, semoga dibukakan !.
Semoga Bermanfaat, Wallahu a’lam.
sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/21/perbedaan-antara-suka-cinta-dan-sayang-472358.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com