Tentang Orang Tua Jaman Sekarang
ORANG
TUA terdiri dari Bapak dan Ibu. Bapak sebagai kepala rumah tangga
berkewajiban mengayomi keluarganya, istri beserta anak-anaknya. Bekerja
dan berusaha memenuhi segala kebutuhan dan keperluan sehari-hari
termasuk bertanggung jawab pada pendidikan sang buah hati.
Sementara
Ibu adalah pasangan Bapak dalam mengelola hasil jerih payahnya. Merawat
segala sesuatu yang berada di dalam rumah atau di luar rumah, termasuk
yang bersifat moril atau materiil.
ANAK.
Adalah sosok yang terlahir dari penyatuan Ibu dan Bapak. Sosok yang
pantas untuk mendapat pengayoman, di rawat serta di jaga dengan segala
nilai-nilai kebaikan dan kelembutan.
Tapi
seiring makin majunya peradaban manusia, definisi sederhana perihal
Bapak dan Ibu semakin luntur. Hal ini di tandai dengan makin maraknya
kejahatan-kejahatan yang dilakukan dengan mengorbankan keberadaan
seorang anak. Baik masih usia balita, batita atau remaja.
Baru
beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah artikel perihal perkosaan
yang terjadi pada seorang anak, dan tadi pagi berita serupa juga saya
lihat di salah satu media televisi.
Jika
seorang Bapak lebih identik dengan perilaku pelecehan seksual pada anak
perempuannya, maka tidak jauh beda dengan pasangannya yaitu seorang
ibu. Dengan alasan yang tidak masuk akal, seorang ibu bisa berperilaku
sadis pada anak-anaknya. Mulai menyakiti secara fisik bahkan hingga
mengakhiri hidup si anak.
Orang
tua disini tidak hanya bicara tentang sosok Bapak atau Ibu dalam makna
harafiah, namun juga menyakup sosok “Orang Tua” dalam bidang pendidikan.
Konon
orang tua dalam bidang pendidikan merupakan pahlawan tanpa tanda jasa,
tapi karena perubahan iklim peradaban. Nilai moralnya Ikut-ikutan
luntur. Nilai-nilai kebaikan dan kebenaran sebuah ilmu telah dibelokkan
demi memenuhi kepentingan pribadi. Secara syahwat atau materi. Rasa
tanggung jawab kepada masa depan generasi muda sudah di anggap sangat
sepele. Merasa bahwa semua bisa teratasi tanpa harus berurusan dengan hukum.
Betapa
mengkhawatirkan sekali sebutan Orang tua pada masa sekarang ini. Sikap
dan perilakunya makin berbanding terbalik dari amanat yang diembannya.
Bukan
tidak mungkin kondisi seperti ini juga ikut mempengaruhi perilaku
seorang anak. Jika seorang anak mulai merasa tidak nyaman dengan
dunianya, maka yang akan terjadi adalah penyimpangan-penyimpangan
perilaku seorang anak pada hal-hal yang tidak semestinya.
Tidak hormat pada yang lebih tua, bersikap brutal pada lingkungan sekitar dan sikap perilaku negatif lainnya.
Ada pepatah mengatakan bahwa
buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Saya tidak sepenuhnya mendukung
pepatah ini, karena saya percaya belaian kasih sayang orang tua akan
mampu mengubah keadaan atau kondisi seorang anak.
Jika
seorang anak ber-bapak-an seorang mantan pencuri, bukan tidak mungkin
akan memiliki seorang anak dengan profesi sebagai polisi.
Hal
ini bisa saja terjadi jika seorang bapak yang mantan pencuri tersebut
menerapkan disiplin ilmu bahwa tindakan yang pernah dilakukannya adalah
sikap tidak terpuji bahkan sikap yang merugikan orang lain.
Sebagai seorang anak, Bapak dan Ibu saya pernah bersikap yang berefek pada diri saya.
Namun
karena limpahan kasih dan sayang beliau-beliau begitu luar biasa bagi
saya, yang terjadi mereka mampu mengkontrol beberapa sikap saya yang
menjurus ke arah negatif.
Menjadi orang tua bukanlah suatu pilihan yang mudah tapi bukan berarti menjadi orang tua adalah pekerjaan yang sulit.
Menurut saya, apapun kondisi dan situasinya sikap yang dilandasi cinta kasih akan selalu berbuah manis.
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/16/tentang-bapak-ibu-dan-anak-537472.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com