GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Adian : Aneh Kenapa Ada Penyebutan Ras Dalam Identifikasi Tersangka Bom

Written By Situs Baginda Ery (New) on Rabu, 20 April 2011 | 20.06



Jakarta, Seruu.com - Aktivis Benteng Demokrasi Rakyat, Adian Napitupulu mempertanyakan pernyataan Markas Besar Kepolisian RI yang menyebutkan ras dalam identifikasi korban selaligus tersangka pelaku pemboman bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon. Menurutnya belum pernah ada sejarahnya kepolisian menyebutkan ras seseorang dalam mengidentifikasi pelaku kejahatan dimanapun.

"Ini aneh, kenapa polisi menyertakan ras mongolid dalam identifikasi mereka terhadap pelaku bom kemarin, apa maksudnya, belum pernah ada sejarahnya pelaku kejahatan diidentifikasi berdasarkan ras," papar Adian usai konfrensi pers hasil suvey Bendera di Taman Ismali Marzuki, Jakarta, Minggu (17/04).

Menurut Adian persoalan ini bisa membuat publik menjadi curiga bahwa ada maksud tertentu dibalik penyebutan ras tersebut. "Jangan orang dihakimi karena ras-nya, Sebelumnyapun tidak pernah polisi mengumumkan ras dari dr Azhari, Noordin M Top ataupun Amrozi, kenapa sekarang ada embel-embel ras," terang Adian.

Lebih lanjut Aktivis 98 ini menilai bahwa penyebutan tersebut bisa membuat orang dapat mengasumsikan ada ras tertentu yang menyerang masjid. "Ini bahaya, orang awam pasti bisa saja hantam kromo dan mengartikan bahwa pembom masjid adalah orang dari ras tertentu, etnis tertentu, akan terjadi konflik baru yang bisa terjadi di masyarakat akibat penyebutan yang dilakukan kepolisian," tegasnya.

Ia juga menduga ada grand desain yang sengaja dibangun dalam pengeboman masjid yang meski bukan kejadian pertama namun menjadi pertentangan dikalangan teroris sendiri. "Sejauh yang saya tahu dari pernyataan berbagai kelompok dan tokoh yang mengetahui seluk beluk terorisme, membom masjid itu masih pro dan kontra, bahkan sebagian besar melarang dan mengharamkan, ketika ada spekulasi atau bahkan penegasan dari kepolisian mengenai ada kelompok tertentu dari ras tertentu yang melakukan aksi tersebut di Cirebon, maka potensi pertikaian di tengah masyarakat sangat besar. Kalau dilihat dari situ bukan itdak mungkin ada grand desain yang dibangun untuk menyudutkan etnis atau ras tertentu dalam masyarakat, atau desain tersebut justru untuk melebarkan konflik dari sebuah peristiwa bom menjadi sebuah kerusuhan Sosial," paparnya.

Adian juga menolak bila dikatakan ia memiliki kepentingan dengan melontarkan pernyataan tersebut. Menurutnya kekesalan dan kebencian terhadap sesuatu atau seseorang semestinya timbul karena tindakannya, aktivitasnya ataupun perilakunya yang meresahkan dan menimbulkan korban dan bukan karena ia terlahir dari sebuah suku atau etnis saja.

"Kita tidak pernah memilih untuk dilahirkan menjadi ras apa, etnis apa, sehingga tidak ada alasan yang membenarkan tudingan kejahatan, kekerasan dan kebencian itu berdasarkan ras, etnis maupun kelompok. Namun semua harus berdasarkan tindakannya, perilakunya yang jahat , bukan rasnya dan bukan etnisnya. Saya pribadi menolak Acfta, perdagangan bebas dengan negara China dan konglomerasi di Indonesia yang dilakukan oleh sebagian orang pengusaha tanpa memperdulikan kemiskinan yang menindas rakyat disekitarnya, tapi saya tidak membenci etnis tertentu, kalaupun itu dilakukan oleh orang Batak, Jawa , Melayu, Tionghoa, Mongoloid, Melanesia atau Afrika buat Saya semua sama, perilaku menindasnya, ketiadaan empatinya dan kejahatan-kejahatannya yang membuat hal itu harus kita perangi, harus kita benci dan tolak, bukan etnisnya, rasnya atau sukunya." terangnya lagi panjang lebar.

Sebelumnya Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam dalam konferensi pers, Sabtu (16/4) mengumumkan ciri dan foto pelaku bom bunuh diri di Masjid Adzikro Mapolresta Cirebon.

"Pelaku adalah laki-laki dengan tinggi badan 181 senti meter dan berat 70 kilogram. Selain itu, pelaku berasal dari ras Mongoloid, memiliki kulit kuning langsat, golongan darah O, terdapat bekas luka di dahi kiri, gigi bagian atas ada yang patah, jenggot tipis, ada tanda lahir di bagian dalam paha kanan," paparnya.

Pelaku memakai celana hingga lima lapis, yaitu celana dalam satu, celana pendek dua, celana panjang dua. “Jika nanti sudah tahu siapa tersangka, baru diketahui dari mana, kelompok siapa,” ujar Anton.

sumber ; http://www.seruu.com/index.php/20110...nu-id-690.html

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...