ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Semua Tentang Tempat Kuliah Ku UNISKA

Written By Situs Baginda Ery (New) on Selasa, 26 Maret 2013 | 22.43

SEJARAH BERDIRINYA UNISKA


Syekh Muhammad Arsyad
Al-Banjary
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) lahir atas gagasan para tokoh-tokoh agama dan tuntutan masyarakat Kalimantan akan adanya perguruan tinggi yang bernafaskan Islam dan melahirkan intelektual muslim.
Cikal bakal berdirinya UNISKA, diawali dengan Pendirian UNISAN (Universitas Islam Antasari) pada tahun 1961 atas ide almarhum K.H. Zafri Zamzam. Pada tahun 1964 UNISAN resmi dijadikan IAIN Antasari yang berafiliasi kepada IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Cabang Banjarmasin) dengan Rektor (Alm.) KH. Zafri Zamzam sendiri.
Melihat realitas tersebut, dalam seminar “Sejarah Kalimantan Selatan” yang berlangsung di Banjarmasin tanggal 23 s/d 25 September 1973, yang disusul lagi dengan Seminar serupa pada tangal 8 s/d 10 April 1976 para peserta menggugah kembali gagasan mendirikan Perguruan Tinggi Swasta yang mengambil nama Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary sebagai kenang-kenangan akan jasa Almarhum yang sangat besar sebagai tokoh pembaharu dan penyebar Ilmu Agama Islam pertama di Kalimantan Selatan.
Dipelopori oleh (Alm.) KH. Zafri Zamzam (Rektor IAIN Antasari) dan (Alm.) Prof. Anwari Dilmy (Rektor Universitas Lambung Mangkurat) beserta para tokoh masyarakat Kalimantan Selatan maka didirikanlah Yayasan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary dengan Akte Notaris No. 6 Tanggal 7 Juli 1981.

Tepatnya tanggal 14 Juli 1981 pada tahap permulaan di buka dua akademi yaitu :
  1. Akademi Publisistik, dengan 125 orang mahasiswa baru, peresmian pembukaan oleh Gubernur KDH Tk.I Kalimantan Selatan
  2. Akademi Bahasa Asing, dengan 125 orang mahasiswa baru, yang peresmian pembukaannya oleh Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Kalimantan Selatan.
Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1982/1983 yang merupakan tahun ke 2 berdirinya Uniska, setelah memenuhi segala ketentuan untuk peningkatan status akademi menjadi fakultas, maka kedua Akademi tersebut meningkatkan statusnya menjadi:
  1. Akademi Publisistik menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Jurusan Komunikasi dengan Program Studi Jurnalistik, dan Jurusan Administrasi dengan Program Studi Administrasi Negara.
  2. Akademi Bahasa Asing menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), jurusan Bahasa dan Seni program Studi Bahasa Inggris, dan Jurusan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Bersamaan dengan berdirinya kedua Fakultas ini, didirikan pula Fakultas baru yakni; Fakultas Ekonomi dengan Jurusan Manajemen Program studi Manajemen  Perusahaan, dan Fakultas Pertanian dengan Jurusan Peternakan Program Studi Produksi Ternak.
Selanjutnya tahun 1989 atas gagasan dari unsur Universitas (K.H.Gt. Abdul Muis, Drs.H.M. Amberipane, dan H.Syibelie Mahmud,BA), dan unsur Yayasan Uniska (H. Mustafa Ideham dan H. Sutra Alie Syahir, didirikan sebuah Fakultas Agama yakni Fakultas Syari'ah Jurusan Muamalat dan Jinayat, yang pada tahun 1993 mendapatkan Status Terdaftar pada Departemen Agama RI dengan SK Menag.RI No.382 tanggal    28 Desember 1993, dibawah Koordinasi Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais Wilayah XI) Kalimantan di Banjarmasin.

Pada tahun 1995 timbul gagasan untuk mendirikan lagi sebuah Fakultas eksakta yakni Fakultas Teknik Mesin, antara lain dikemukakan oleh Rektorat bersama-sama Yayasan Uniska antara lain Drs. H.M. Amberipane (Rektor), Drs. Muhammad Alfani, M.Si (Pb.Rektor I), H. Syibelie Mahmud (Karo Adm.Umum & Keuangan), serta H. Sutera Alie Syahir (Ketua II Yayasan). Gagasan pendirian Fakultas Teknik tersebut didukung oleh Pengurus Senat Uniska MAAB dan Yayasan Uniska, sehingga ditunjuklah Pb. Rektor I Uniska sebagai penanggung Jawab Pendirian, dan Drs. Ir. Sanusi Ditunjuk Sebagai Ketua Panitia Pendirian Fakultas Teknik. Atas dukungan Kopertis Wilayah XI dan Civitas Akademika Uniska maka pada tahun 1998 berdiri Fakultas Teknik Uniska program DIII Teknik mesin sesuai SK.Dirjen Dikti No. 289/DIKTI/Kep/1998 tanggal 14 Agustus 1998.

Demikian pula pada tahun yang sama (1998) terjadi perubahan nama Fakultas Syariah Uniska program studi Muamalat jinayat sesuai dengan Sk. Dirjen Binbaga Islam No.E/163/1998 tentang status terdaftar menjadi Fakultas Agama Islam program studi muamalat.

Melalui Visi Misi Rektor Uniska tahun 2000 Uniska kembali membuat terobosan baru dengan pengusulan pendirian Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), yang mendapat respon positif dari kalangan Civitas Akademika termasuk pihak Yayasan Uniska, sehingga ditunjuklah panitia Pendirian Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan ketua Drs. Deli Anhar. Setelah melalui proses yang cukup panjang maka pada tanggal 15 September 2003 FKM diresmikan oleh Wakil Gubernur Propinsi Kalimantan Selatan (DR. H. Husin Kasah) yang disaksikan oleh Wakadis Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan (dr. Manahan K. Pangribuan), Wakadis Depdiknas Propinsi Kalimantan Selatan (Drs. Humaidi Syukuri Rompas), Pembina Yayasan Uniska (H. Tadjuddin Noor dan H. Sutera Alie Syahir), Pengurus Yayasan (Ir. Gt. Irhamni, MT. dan Pengurus lainnya) yang selanjutnya tanggal 26 September 2003 telah dimulai kuliah perdana oleh dr. H. Zairullah Azhar, M.Sc. (Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan) yang diikuti oleh 108 mahasiswa.

Melihat eksistensi Uniska yang semakin maju dan berkembang, maka pada tanggal 9 Nopember 2006, Uniska diberi kepercayaan lagi untuk menyelenggarakan 2 (dua) program studi baru yakni program studi S-1 Teknik Mesin dan S-1 Teknik Informatika dengan Keputusan Dirjen DIKTI Nomor : 4068/D/T/2006 tanggal 9 Nopember 2006.
KH. Gusti Abdul Muis
(Rektor Pertama
Th. 1981-1988)
 Drs. H. Muhamad Amberipane
(Rektor Kedua Th. 1988-2000)
Drs. H. Muhammad Alfani. M.Si
(Rektor Ketiga Th. 2000-2005)
Ir.Drs.H.Sanusi
(Rektor Keempat
Th. 2005-2009)
Drs. H. Mustatul A., M.M.Pd., M.Kes
(Rektor Kelima
Th. 2009-2013)

 

 

VISI DAN MISI UNISKA

Uniska Banjarmasin
VISI
VISI UNISKA adalah Universitas yang unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pelestarian dan pengkayaan budaya bangsa untuk mengembangkan manusia yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang Islami.
MISI

Misi UNISKA adalah:
  1. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Pendidikan
  2. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
  3. Penumbuhan Budaya Masyarakat Islami dan Pancasila
  4. Pengembangan Pengelolaan Universitas yang Efisien dan Produktif
  5. Penyediaan Sarana Prasarana Pendukung Mutu
  6. Pengembangan Kemandirian Organisasi dan Jaringan Kerja Sama
TUJUAN

Tujuan UNISKA adalah:
  1. Terciptanyan kelembagaan yang efisien dan efektif dengan menerapkan penjaminan mutu untuk semua lini kegiatan pada tahun 2011.
  2. Menyiapkan SDM yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, berakhlak mulia, percaya diri serta beramal ikhlas sesuai bidang ilmu demi terwujudnya masyarakat yang diridhai oleh Allah Subhanahu wata’ala.
  3. Mengembangkan dan menyebarluaskan berbagai ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya untuk memajukan Islam dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
  4. Menyiapkan SDM dalam berbagai bidang yang berjiwa wirausaha, relevan dan berkualitas:
    1)   Makin relevannya program studi dan lulusan terhadap tuntutan dan kebutuhan pembangunan;
    2)   Meningkatnya kualitas dan kuantitas dosen, laboran, pustakawan, arsiparis dan tenaga
    Meningkatnya efektivitas dan efisiensi sistem pengelolaan;
    4)   Tercukupinya sarana dan prasarana akademik untuk mendukung proses belajar mengajar yang kondusif pada tahun 2008;
    5)   Tersusunnya kurikulum yang mantap dan fleksibel;6)   Meningkatnya mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
  5. Penyediaan Sarana Prasarana Pendukung Mutu
  6. Pengembangan Kemandirian Organisasi dan Jaringan Kerja Sama
Diperbaharui : 14-02-2011

 


Pimpinan Uniska

PIMPINAN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY
PERIODE 2009 - 2013
BIRO, LEMBAGA DAN STAF REKTORAT UNISKA
Jabatan Nama
REKTOR Dr. H. MUSTATUL ANWAR, M.MPd, M.Kes
PR 1 Ir. Hj. ANA ZURAIDA, MP
PR 2 H. HASNI NOOR, S.Ag, M.Ag
PR 3 Drs. H. SULTANI, M.MPd
DEKAN FAI ABDUL HADI, S.Ag, M.Pd
DEKAN FISIP SISWANDI, S.Sos, M.I.Kom
DEKAN FKIP Drs. ELBANI, M.MPd
DEKAN FEKON M. ZAINUL, SE, M.M
DEKAN FHUKUM H. HANAFI ARIF,SH, MH
DEKAN FAPERTA Dr. AHMAD JAILANI, M.Si
DEKAN FKM FAKHRURROZI, M.Si, M.Kes
DEKAN TEKNIK Ir. H. MUFLIH, M.Kom
KARO BAA HUSNURROFIQ, SE, M.Si
KARO Keuangan Dra. HUSNUL MADIHAH, M.MPd
KARO Kepegawaian ERNI ALFISAH, SE, MM
KARO AU YULIANSYAH, M.Pd
Ka. LP2M Ir. NORDIANSYAH FIRAHMI, MP
Ka. P2M Dr. H. SUHERMAN DJAMALUDDIN, M.Mpd
KARO HUMAS SYAHRANI AMBOGA
Ka LAB. Komputer FIRDA
Ka LAB. Bahasa HENGKY, SS, M.Pd
Ka UPT Perpustakaan Pusat Dra. NOOR JAMILAH
Ka LAB. JURN. RADIO DICK C. KLIHU, S.Sos
Ka. Tata Usaha Rektorat Hj. SUMIATI, S.Sos
KAPUSLIT ABIDI MALIK, M.Si, PhD
KABAG. Akademik DEWI MERDAYANTI, S.Sos, M.pd
KABAG. Kemahasiswaan SYAHRANI, SE.MM
KABAG. Perencanaan KARDI GUNTUR INDRAWAN, S.Sos
KABAG. Keuangan MUNJIAH, S.Sos
KABAG. Rumah Tangga SRI NONI RUSMIYATI, S.Hi
KABAG. TU.Perpustakaan -
KASUBBAG. PULAHTA -
Sekretaris Rektor -
Sekretaris PUSLIT PRIHATINI ADE MAYVITA, SE
Sekretaris P2M DEWI ARIEFAH NOOR, SE
Sekretaris LAB. BHS IWAN PERDANA, M.Pd
Sekretaris LAB. RADIO HADINI, SE
Sekretaris LAB. KOM HADINI, SE
SUB Monitoring -
SUB BAG Perlengkapan -
SUB BAG Pemeliharaan -
Staf Keuangan SITI MARDAH, SE
SRI BULKIAH, SE
Staf Keu. Komputer JUNAIDI, SE
Staf BAAK -
Staf Perpustakaan ATI KHAIRANI, S.Pd.
MEILINA ANGGERAINI
S.Sos., KHAIRUNNISA
S.Pd., AKHMAD RIZANI, S.Sos
Staf Keamanan M. NASIR
Petugas Umum -
Diperbaharui : 20-01-2013
22.43 | 0 komentar | Read More

Pimpinan Uniska (Tempat Kuliah Ku)

Pimpinan Uniska

PIMPINAN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY
PERIODE 2009 - 2013
BIRO, LEMBAGA DAN STAF REKTORAT UNISKA
Jabatan Nama
REKTOR Dr. H. MUSTATUL ANWAR, M.MPd, M.Kes
PR 1 Ir. Hj. ANA ZURAIDA, MP
PR 2 H. HASNI NOOR, S.Ag, M.Ag
PR 3 Drs. H. SULTANI, M.MPd
DEKAN FAI ABDUL HADI, S.Ag, M.Pd
DEKAN FISIP SISWANDI, S.Sos, M.I.Kom
DEKAN FKIP Drs. ELBANI, M.MPd
DEKAN FEKON M. ZAINUL, SE, M.M
DEKAN FHUKUM H. HANAFI ARIF,SH, MH
DEKAN FAPERTA Dr. AHMAD JAILANI, M.Si
DEKAN FKM FAKHRURROZI, M.Si, M.Kes
DEKAN TEKNIK Ir. H. MUFLIH, M.Kom
KARO BAA HUSNURROFIQ, SE, M.Si
KARO Keuangan Dra. HUSNUL MADIHAH, M.MPd
KARO Kepegawaian ERNI ALFISAH, SE, MM
KARO AU YULIANSYAH, M.Pd
Ka. LP2M Ir. NORDIANSYAH FIRAHMI, MP
Ka. P2M Dr. H. SUHERMAN DJAMALUDDIN, M.Mpd
KARO HUMAS SYAHRANI AMBOGA
Ka LAB. Komputer FIRDA
Ka LAB. Bahasa HENGKY, SS, M.Pd
Ka UPT Perpustakaan Pusat Dra. NOOR JAMILAH
Ka LAB. JURN. RADIO DICK C. KLIHU, S.Sos
Ka. Tata Usaha Rektorat Hj. SUMIATI, S.Sos
KAPUSLIT ABIDI MALIK, M.Si, PhD
KABAG. Akademik DEWI MERDAYANTI, S.Sos, M.pd
KABAG. Kemahasiswaan SYAHRANI, SE.MM
KABAG. Perencanaan KARDI GUNTUR INDRAWAN, S.Sos
KABAG. Keuangan MUNJIAH, S.Sos
KABAG. Rumah Tangga SRI NONI RUSMIYATI, S.Hi
KABAG. TU.Perpustakaan -
KASUBBAG. PULAHTA -
Sekretaris Rektor -
Sekretaris PUSLIT PRIHATINI ADE MAYVITA, SE
Sekretaris P2M DEWI ARIEFAH NOOR, SE
Sekretaris LAB. BHS IWAN PERDANA, M.Pd
Sekretaris LAB. RADIO HADINI, SE
Sekretaris LAB. KOM HADINI, SE
SUB Monitoring -
SUB BAG Perlengkapan -
SUB BAG Pemeliharaan -
Staf Keuangan SITI MARDAH, SE
SRI BULKIAH, SE
Staf Keu. Komputer JUNAIDI, SE
Staf BAAK -
Staf Perpustakaan ATI KHAIRANI, S.Pd.
MEILINA ANGGERAINI
S.Sos., KHAIRUNNISA
S.Pd., AKHMAD RIZANI, S.Sos
Staf Keamanan M. NASIR
Petugas Umum -
Diperbaharui : 20-01-2013
22.39 | 0 komentar | Read More

VISI DAN MISI UNISKA (Tempat Kuliah Ku)

VISI DAN MISI UNISKA

Uniska Banjarmasin
VISI
VISI UNISKA adalah Universitas yang unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pelestarian dan pengkayaan budaya bangsa untuk mengembangkan manusia yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang Islami.
MISI

Misi UNISKA adalah:
  1. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Pendidikan
  2. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
  3. Penumbuhan Budaya Masyarakat Islami dan Pancasila
  4. Pengembangan Pengelolaan Universitas yang Efisien dan Produktif
  5. Penyediaan Sarana Prasarana Pendukung Mutu
  6. Pengembangan Kemandirian Organisasi dan Jaringan Kerja Sama
TUJUAN

Tujuan UNISKA adalah:
  1. Terciptanyan kelembagaan yang efisien dan efektif dengan menerapkan penjaminan mutu untuk semua lini kegiatan pada tahun 2011.
  2. Menyiapkan SDM yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, berakhlak mulia, percaya diri serta beramal ikhlas sesuai bidang ilmu demi terwujudnya masyarakat yang diridhai oleh Allah Subhanahu wata’ala.
  3. Mengembangkan dan menyebarluaskan berbagai ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya untuk memajukan Islam dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
  4. Menyiapkan SDM dalam berbagai bidang yang berjiwa wirausaha, relevan dan berkualitas:
    1)   Makin relevannya program studi dan lulusan terhadap tuntutan dan kebutuhan pembangunan;
    2)   Meningkatnya kualitas dan kuantitas dosen, laboran, pustakawan, arsiparis dan tenaga
    Meningkatnya efektivitas dan efisiensi sistem pengelolaan;
    4)   Tercukupinya sarana dan prasarana akademik untuk mendukung proses belajar mengajar yang kondusif pada tahun 2008;
    5)   Tersusunnya kurikulum yang mantap dan fleksibel;6)   Meningkatnya mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
  5. Penyediaan Sarana Prasarana Pendukung Mutu
  6. Pengembangan Kemandirian Organisasi dan Jaringan Kerja Sama
Diperbaharui : 14-02-2011
22.38 | 0 komentar | Read More

SEJARAH BERDIRINYA UNISKA (Tempat Kuliah Ku)

SEJARAH BERDIRINYA UNISKA


Syekh Muhammad Arsyad
Al-Banjary
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) lahir atas gagasan para tokoh-tokoh agama dan tuntutan masyarakat Kalimantan akan adanya perguruan tinggi yang bernafaskan Islam dan melahirkan intelektual muslim.
Cikal bakal berdirinya UNISKA, diawali dengan Pendirian UNISAN (Universitas Islam Antasari) pada tahun 1961 atas ide almarhum K.H. Zafri Zamzam. Pada tahun 1964 UNISAN resmi dijadikan IAIN Antasari yang berafiliasi kepada IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Cabang Banjarmasin) dengan Rektor (Alm.) KH. Zafri Zamzam sendiri.
Melihat realitas tersebut, dalam seminar “Sejarah Kalimantan Selatan” yang berlangsung di Banjarmasin tanggal 23 s/d 25 September 1973, yang disusul lagi dengan Seminar serupa pada tangal 8 s/d 10 April 1976 para peserta menggugah kembali gagasan mendirikan Perguruan Tinggi Swasta yang mengambil nama Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary sebagai kenang-kenangan akan jasa Almarhum yang sangat besar sebagai tokoh pembaharu dan penyebar Ilmu Agama Islam pertama di Kalimantan Selatan.
Dipelopori oleh (Alm.) KH. Zafri Zamzam (Rektor IAIN Antasari) dan (Alm.) Prof. Anwari Dilmy (Rektor Universitas Lambung Mangkurat) beserta para tokoh masyarakat Kalimantan Selatan maka didirikanlah Yayasan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary dengan Akte Notaris No. 6 Tanggal 7 Juli 1981.

Tepatnya tanggal 14 Juli 1981 pada tahap permulaan di buka dua akademi yaitu :
  1. Akademi Publisistik, dengan 125 orang mahasiswa baru, peresmian pembukaan oleh Gubernur KDH Tk.I Kalimantan Selatan
  2. Akademi Bahasa Asing, dengan 125 orang mahasiswa baru, yang peresmian pembukaannya oleh Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Kalimantan Selatan.
Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1982/1983 yang merupakan tahun ke 2 berdirinya Uniska, setelah memenuhi segala ketentuan untuk peningkatan status akademi menjadi fakultas, maka kedua Akademi tersebut meningkatkan statusnya menjadi:
  1. Akademi Publisistik menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Jurusan Komunikasi dengan Program Studi Jurnalistik, dan Jurusan Administrasi dengan Program Studi Administrasi Negara.
  2. Akademi Bahasa Asing menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), jurusan Bahasa dan Seni program Studi Bahasa Inggris, dan Jurusan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Bersamaan dengan berdirinya kedua Fakultas ini, didirikan pula Fakultas baru yakni; Fakultas Ekonomi dengan Jurusan Manajemen Program studi Manajemen  Perusahaan, dan Fakultas Pertanian dengan Jurusan Peternakan Program Studi Produksi Ternak.
Selanjutnya tahun 1989 atas gagasan dari unsur Universitas (K.H.Gt. Abdul Muis, Drs.H.M. Amberipane, dan H.Syibelie Mahmud,BA), dan unsur Yayasan Uniska (H. Mustafa Ideham dan H. Sutra Alie Syahir, didirikan sebuah Fakultas Agama yakni Fakultas Syari'ah Jurusan Muamalat dan Jinayat, yang pada tahun 1993 mendapatkan Status Terdaftar pada Departemen Agama RI dengan SK Menag.RI No.382 tanggal    28 Desember 1993, dibawah Koordinasi Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais Wilayah XI) Kalimantan di Banjarmasin.

Pada tahun 1995 timbul gagasan untuk mendirikan lagi sebuah Fakultas eksakta yakni Fakultas Teknik Mesin, antara lain dikemukakan oleh Rektorat bersama-sama Yayasan Uniska antara lain Drs. H.M. Amberipane (Rektor), Drs. Muhammad Alfani, M.Si (Pb.Rektor I), H. Syibelie Mahmud (Karo Adm.Umum & Keuangan), serta H. Sutera Alie Syahir (Ketua II Yayasan). Gagasan pendirian Fakultas Teknik tersebut didukung oleh Pengurus Senat Uniska MAAB dan Yayasan Uniska, sehingga ditunjuklah Pb. Rektor I Uniska sebagai penanggung Jawab Pendirian, dan Drs. Ir. Sanusi Ditunjuk Sebagai Ketua Panitia Pendirian Fakultas Teknik. Atas dukungan Kopertis Wilayah XI dan Civitas Akademika Uniska maka pada tahun 1998 berdiri Fakultas Teknik Uniska program DIII Teknik mesin sesuai SK.Dirjen Dikti No. 289/DIKTI/Kep/1998 tanggal 14 Agustus 1998.

Demikian pula pada tahun yang sama (1998) terjadi perubahan nama Fakultas Syariah Uniska program studi Muamalat jinayat sesuai dengan Sk. Dirjen Binbaga Islam No.E/163/1998 tentang status terdaftar menjadi Fakultas Agama Islam program studi muamalat.

Melalui Visi Misi Rektor Uniska tahun 2000 Uniska kembali membuat terobosan baru dengan pengusulan pendirian Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), yang mendapat respon positif dari kalangan Civitas Akademika termasuk pihak Yayasan Uniska, sehingga ditunjuklah panitia Pendirian Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan ketua Drs. Deli Anhar. Setelah melalui proses yang cukup panjang maka pada tanggal 15 September 2003 FKM diresmikan oleh Wakil Gubernur Propinsi Kalimantan Selatan (DR. H. Husin Kasah) yang disaksikan oleh Wakadis Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan (dr. Manahan K. Pangribuan), Wakadis Depdiknas Propinsi Kalimantan Selatan (Drs. Humaidi Syukuri Rompas), Pembina Yayasan Uniska (H. Tadjuddin Noor dan H. Sutera Alie Syahir), Pengurus Yayasan (Ir. Gt. Irhamni, MT. dan Pengurus lainnya) yang selanjutnya tanggal 26 September 2003 telah dimulai kuliah perdana oleh dr. H. Zairullah Azhar, M.Sc. (Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan) yang diikuti oleh 108 mahasiswa.

Melihat eksistensi Uniska yang semakin maju dan berkembang, maka pada tanggal 9 Nopember 2006, Uniska diberi kepercayaan lagi untuk menyelenggarakan 2 (dua) program studi baru yakni program studi S-1 Teknik Mesin dan S-1 Teknik Informatika dengan Keputusan Dirjen DIKTI Nomor : 4068/D/T/2006 tanggal 9 Nopember 2006.
KH. Gusti Abdul Muis
(Rektor Pertama
Th. 1981-1988)
 Drs. H. Muhamad Amberipane
(Rektor Kedua Th. 1988-2000)
Drs. H. Muhammad Alfani. M.Si
(Rektor Ketiga Th. 2000-2005)
Ir.Drs.H.Sanusi
(Rektor Keempat
Th. 2005-2009)
Drs. H. Mustatul A., M.M.Pd., M.Kes
(Rektor Kelima
Th. 2009-2013)
22.37 | 0 komentar | Read More

Inilah Lima Hal Penting Yang Jangan Ditunda Lagi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2wYH0qW6IETCTVSkBGoV8MDFvBFwl9RQx5HD6biiCenEXRnFpItDu97v2CPRc9iUNLvKP-gnH498Ortco-aU_J4pgjbsUjLyiBeqKxQzy-nnk1_S2aNQhHcpu48sJFXKaRDgAb6OUpGTz/s400/menunda.jpgWaktu kehidupan berjalan dengan cepatnya tanpa kita sadari.
Sungguh beruntung mereka yang bisa menjadikan WAKTU HARI INI LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA.
WAKTU YANG SUDAH BERLALU TIDAK AKAN KEMBALI LAGI.
Oleh karenanya, selagi nyawa masih di kandung badan, agar kita tidak menyesal kelak, ada 5 (lima) HAL YANG HARUS SEGERA DILAKUKAN – Tanpa harus menundanya :
1). BERTAUBAT. Tidak ada amalan yang bisa menyegerakan LAHIRNYA KEBAIKAN, kecuali melalui taubat. Dari taubat lah TERBUKA PINTU RAHMAH dan KEBERKAHAN.
“Bersegeralah kepada AMPUNAN TUHANMU, dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi…” (QS. AL-IMRAN : 133)
2). SHALAT. Di antara dosa yang besar akibatnya adalah MENUNDA WAKTU SHALAT. Mereka termasuk kepada golongan orang munafik, yang tidak yakin akan KEMATIAN YANG SIAP MENGINCARNYA.
“Sesungguhnya orang-orang munafik menyangka bisa menipu Allah, tapi sungguh Allah lah yang menghinakan mereka. Yaitu ketika mereka DISERU UNTUK SHALAT, MEREKA BERMALAS-MALASAN…” (QS. AN-NISA : 142)
3). MEMBAYAR HUTANG. Nabi SAW bahkan pernah sampai menunda shalat jenazah, sampai hutangnya ada yang menanggung – membayar lunas.
Karenanya JANGAN MENUNDA MEMBAYAR HUTANG jika sudah mampu untuk membayarnya – karena kelak di akhirat, amal kebaikan seseorang akan berpindah kepada yang member hutang, disebabkan selama hidup di dunia tidak menyelesaikan kewajiban hutangnya, padahal mampu.
4). BERSEDEKAH. Bersedekah akan memanggil rezeki yang berlimpah.
Menunda sedekah berarti sama dengan menunda datangnya rezeki yang berlimpah.
5). BERBUAT BAIK. Jangan pernah MENUNDA PEKERJAAN hari ini, bila bisa segera dikerjakan, karena beban pekerjaan besok pasti akan menumpuk dan sudah berbeda nuansa pekerjaannya.
“Ketika telah selesai mengerjakan suatu perbuatan, maka (BERGEGASLAH) MENGERJAKAN AMAL (AMAL) LAIN“ (QS. AL-INSYIRAH : 7)
22.33 | 0 komentar | Read More

Kisah Nyata Tentang Ayah: Kisah Sedih Dan Pilu Perjalanan Hidup Seorang Ayah



25 tahun yang lalu,
Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan.Tapi aku dan Kania harus tetap menikah. Itu sebab nya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa dan salam sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku.. Cita-cita kami sederhana,ingin hidup bahagia.
22 tahun yang lalu,
http://kiwicommons.com/wp-content/uploads/2012/04/385812Silhouette-of-Father-and-Five-year-old-Son-Fishing-Posters1.jpgPekerjaanku tidak begitu elit, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku. Ya, keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya momongan. Seorang putri, ku namai ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya akan budi baik hingga dia tampak ! sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya dan aku merasa prihatin. Aku harus bisa terima nasib kembali, orang tua ku dan orang tua Kania tak mau menerima kami.. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk memaksa dan aku tidak membenci mereka. Aku hanya yakin, suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.
19 tahun yang lalu,
Kamila ku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang berlari-lari, melompat-lompat atau meloncat dari meja kekursi la! lu dari kursi ke lantai kemudian berteriak ‘Horeee, Iya bisa terbang’. Begitulah dia memanggil namanya sendiri, Iya. Kembang senyumnya selalu merekah seperti mawar di pot halaman rumah. Dan Kania tak jarang berteriak, ‘Iya sayaaang,’ jika sudah terdengar suara ‘Prang’. Itu artinya, ada yang pecah, bisa vas bunga, gelas, piring, atau meja kaca.. Terakhir cermin rias ibunya yang pecah. Waktu dia melompat dari tempat tidur ke lantai, boneka kayu yang dipegangnya terpental. Dan dia cuma bilang ‘Kenapa semua kaca dirumah ini selalu pecah, Ma?’
18 tahun yang lalu,
Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awaldari pekerjaanku agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarinlalu dia merengek minta dibelikan bola. Kania tak membelikannya karena tak mau anaknya jadi tomboy apalagi jadi pemain bola seperti yang sering diucapkannya. ‘Nanti kalau sudah besar, Iya mau jadi pemainbola!’ tapi aku tidak suka dia menangis terus mintabola, makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak akubisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yangsudah kuduga, dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bolaitu. ‘Horee, Iya jadi pemain bola.
’17 Tahun yang lalu,
Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan. Mainnya di rumah aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak akan seperti ini. Aku tidak tahu bagaimana Kania bisa tidak tahu Iya menyembunyikan bola di tas sekolahnya. Yang aku tahu, hari itu hari sabtu dan aku akan menjemputnya dari sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola sepanjang jalan pulang dari sekolah dan ia semakin ketengah jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa khawatir ku mengalahkan kehati-hatianku dan ‘Iyaaaa’. Sebuah truk pasir telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnyaberhenti di atas dua kakiku. Waktu aku sadar, dua kakikusudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini. Bayang-bayang kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku bekerja sementara pekerjaanku mengantar barang dari perusahaan ke rumah konsumen. Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata ‘Coba kalau kamu tak belikan ia bola!’
15 tahun yang lalu,
Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang pesangon habis untuk ke rumah sakit dan uang tabungan menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak mengeluh dan Iya mulai banyak di bentak. Aku hanya bisa membelainya. Dan bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepatmarah. Perabotan rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku tak bisa berkata apa-apa waktu Kania hendak mencari uang ke luar negeri. Dia ingin penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan atau tidak di izinkan dia akan tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya dia memang pergi ke Malaysia .
13 tahun yang lalu,
Setahun sejak kepergian Kania, keuangan rumahku sedikit membaik tapi itu hanya setahun. Setelah itu tak terdengar kabar lagi. Aku harus mempersiapkan uang untuk Kamila masuk SMP. Anakku memang pintar dia loncat satu tahun di SD-nya.Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bisa melanjutkan sekolah. aku bekerja serabutan, mengerjakan pekerjaan yang bisa kukerjakan dengan dua tanganku. Aku miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku yang tumbuh remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi keadaanku mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku harus kuat. Aku harus tabah untuk mengajari Kamila hidup tegar.
10 tahun yang lalu,
Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku.Dan Kamila hanya sanggup berlari ke dalam rumah lalu sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi bulan-bulanan hinaan teman sebayanya. Anakku cantik, seperti ibunya.’Biar cantik kalo kere ya kelaut aje.’ Mungkin itu kata-kata yang sering kudengar. Tapi anakku memang sabardia tidak marah walau tak urung menangis juga.’Sabar ya, Nak!’ hiburku.’Pak, Iya pake jilbab aja ya, biar tidak di ganggu!’ pintanya padaku. Dan aku menangis. Anak ku maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup ku pendam dalam hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari kerudungnya. Dan aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah semakin dewasa. Dia selalu tersenyum padaku. Dia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya padaku karena sekolahnya hanya terlambat dibangku SMP!
7 tahun yang lalu,
Aku merenung seharian. Ingatan ku tentang Kania, istriku,kembali menemui pikiranku. Sudah bertahun-tahun tak ku dengar kabarnya. Aku tak mungkin bohong pada diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu pula yang membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi TKI ke Malaysia . Sulit baginya mencari pekerjaan di sini yang cuma lulusan SMP. Haruskah aku melepasnya karena alasan ekonomi. Dia bilang aku sudah tua, tenagaku mulai habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah itu dia akan pulang, menemaniku kembali dan membuka usahakecil-kecilan. Seperti waktu lalu, kali ini pun aku takkuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar Kamilakubaik-baik saja.
4 tahun lalu,
Kamila tak pernah telat  mengirimi aku uang. Hampir tiga tahun dia di sana . Dia bekerja sebagai seorang pelayan dirumah seorang nyonya. Tapi Kamila tidak suka dengan laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak pernah siratkan sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya itu adalah istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah ingin pulang. Karena akhir-akhir ini dia sering diganggu. Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang ku baca dari suratnya. Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu hingga masa itu tiba. Kamila bilang, aku jangan pernah lupa shalat dan kalau kondisiku sedang baik usahakan untuk shalat tahajjud. Tak perlu memaksakan untuk puasa sunnah yang pasti setiap bulan Ramadhan aku harus berusaha sebisa mungkin untuk kuat hingga beduk manghrib berbunyi. Kini anakku lebih pandai menasihati daripada aku. Dan aku bangga.
3 tahun 6 bulan yang lalu,
Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian pemerintahan Malaysia , kabarnya anakku ditahan. Dan diadiancam hukuman mati, karena dia terbukti membunuh suami majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis,aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin membunuh. Lagipula kenapa dia harus membunuh. Aku meminta bantuan hukum dari Indonesia untuk menyelamatkan anakku dari maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus anakku selesai. Tenaga tuaku terkuras dan air mataku habis. Aku hanya bisa memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia memang bersalah.
2 tahun 6 bulan yang lalu,
Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah. Dan dia harus menjalani  hukuman gantung sebagai balasannya. Aku tidak bisa apa-apa selain menangis sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya tak akan seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah keadaanku pasti lebih baik? Aku kini benar-benar sendiri.Wahai Allah kuatkan aku. Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia. Anakku ingin aku ada di sisinya disaat terakhirnya.
Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya sembab dan bengkak. Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada.. Aku masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur kearahku, memelukku erat, seakan tak ingin melepaskan aku. ‘Bapak, Iya Takut!’ aku memeluknya lebih eratlagi.
Andai bisa ditukar, aku ingin menggantikannya. ‘Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?’
‘Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengan iya Pak.  Iyatidak mau. Iya dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan diajatuh dari jendela kamar. Dan dia mati. Iya tidak salah kan, Pak!’ Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib anakku. Masa mudanya hilang begitu saja. Tapi aku bisa apa, istri keempat lelaki tua itu menuntut agar anak ku dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang terhormat. Aku sudah berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku, tapi menemuiku pun ia tidak mau. Sia-sia aku tinggal di Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman pada wanitaitu.
2 tahun yang lalu,
Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan hadir melihatnya. Aku mendengar dari petugas jika dia sudah datang dan ada di belakangku. Tapi aku tak ingin melihatnya. Aku melihat isyarat tangan dari hakim di sana . Petugas itu membuka papan yang diinjak anakku. Dan ‘blass’ Kamila ku kini tergantung. Aku tak bisa lagi menangis. Setelah yakin sudah mati, jenazah anak ku diturunkan mereka, aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku.Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sinis. Aku mendongakkan kepalaku, dan dengan mataku yang samar oleh air mata aku melihat garis wajah yang ku kenal.
‘Kania?’
‘Mas Har, kau … !’
‘Kau … kau bunuh anakmu sendiri, Kania!’
‘Iya? Dia..dia . Iya?’ serunya getir menunjuk jenazah anakku.
‘Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola jika sudah besar.’
‘Tidak … tidaaak … ‘ Kania berlari ke arah jenazah anakku.
Diguncang tubuh kaku itu sambil menjerit histeris. Seorang petugas menghampiri Kania dan memberikan secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia di turunkan dari tiang gantungan. Bunyinya ‘Terima kasih Mama.’
Aku baru sadar, kalau dari dulu Kamila sudah tahu wanita itu ibunya.
Setahun lalu,
Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku.Yang aku tahu, aku belum pernah menceraikannya. Terakhir ku dengar kabarnya dia mati bunuh diri. Dia ingin dikuburkan di samping kuburan anakku, Kamila.
Kata pembantu yang mengantarkan jenazahnya padaku, dia sering berteriak, ‘Iya sayaaang, apalagi yang pecah, Nak?’
Kamu tahu Kania? kali ini yang pecah adalah hati ku.
—————————–ooOOOoo——————————
Jika Anda tersentuh dengan cerita di atas, tolong “share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.
( Sumber : www.scribd.com )
21.50 | 0 komentar | Read More

KISAH NYATA SEORANG PELACUR: Kisah Pilu Seorang Pelacur Dunia Maya

http://sin.stb.s-msn.com/i/85/C1B04C7E28F3648C9873126F5B2A23.jpg
Namaku Liana, saat ini aku masih kuliah disebuah perguruan tinggi di Kota Padang, sementara keluargaku tinggal di Bandung. Sebagai seorang mahasiswa aku seharusnya memiliki banyak teman, namun pada kenyataannya aku lebih sering menyendiri, menghabiskan waktu luangku hanya didalam kamar kostku. Padahal menurut teman-temanku aku termasuk seorang mudah bergaul dan seorang yang enak untuk diajak bicara tapi entahlah aku sepertinya merasa tidak nyaman dengan cara bergaul mereka.

Aku memang berasal dari keluarga yang cukup berada, sehingga aku tak pernah kekurangan apapun dalam keseharianku di perantauan. Satu bulan lalu aku baru saja berulang tahun dan orang tuaku menghadiahi aku seperangkat computer yang kata mereka bisa mempermudah aku dalam menyelesaikan berbagai macam tugas kemahasiswaanku. Dan setengah dari anggapan mereka memang benar.

Setengahnya lagi, ternyata komputer semakin membuatku asyik menyendiri di kamar menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menyelami dunia maya internet. Sejak saat itulah akhinya aku mengenal seseorang yang memberiku banyak kebahagiaan sekaligus penderitaan, yang menyebabkan kuliahku hancur berantakan dan juga mengkandaskan harapan keluargaku agar aku bisa menjadi seseorang yang dapat dibanggakan.

Chating saat ini seolah menjadi bagian dari kehidupanku, awalnya aku hanya menjalani perkenalan biasa, dari perkenalan-perkanalan itu aku mengenal seseorang bernama Murka, nama yang biasa ia pakai saat chating, Murka memang membuat aku kerajingan utnuk menelusuri lebih jauh dunia maya internet dan hal itu menurut aku mambuat hidup menjadi terasa sangat nyaman dan asik.

Keasikan itu pula yang membuat aku terseret lebih jauh, perangkat computer yang semakin canggih memungkinkan aku untuk dapat mengekploitasi seluruh imajinasiku, dengan perangangkat webcam aku mencoba tampil lebih berani, sekedar untuk menggoda lawan jenisku dengan godaan-godaan erotisyang aku peragakan, walau begitu aku tak pernah mau menampakan wajahku.

Hingga di sebuah kesempatan, aku mendapatkan lawan chating yang juga menggunakan fasilitas webcam. Lawan chatingku ternyata lebih berani dari aku, ia justru dengan polos memamerkan alat fitalnya dan itu membuat nafasku terasa sesak, bukan sesak karena malu namun sesak karena aliran darahku mendadak menjadi cepat.

Dan ia juga yang akhirnya membimbingku untuk melakukan hal yang sama.Awalnya aku malu, namun lama kelamaan hasratku semakin memuncak, satu persatu pakaian yang melekat terlepas dari tubuhku, tanganku bergerak mengikuti bimbingan atau tepannya ajakan lawan chatingku untuk menyentuh bagian-bagian yang peka dari tubuhku mulai dari mengelus, meraba bahkan secara tak sadar mulai memasukan jariku pada bagian yang amat vital dari tubuhku.

Aku melenguh merasakan kenikmatan yang seumur hidup baru aku rasakan sekarang, begitu juga lawan mainku, ia melenguh seperti merasakan sesuatu yang nikmat saat menyaksikan aku menggeliat, dan aku mulai membayangkan bukan jariku yang saat itu terbenam, namun alat vital lawan chatingkulah yang bergerak keluar masuk.

Sejak saat itulah aku meulai kerajingan memuaskan hasratku di dunia maya, dan tetntu saja keberanianku mengundang banyak laki-lakiyang ingin berchating ria bersamaku. Dan entah kenapa hal itu mambuat aku merasa sangat bangga dan puas, terlebih jika lawan chatingku mulai mengajaku untuk bertemu, namun aku tak pernah mau menanggapinya.

Namun saat ini aku sedang dilanda kegalauan yang luar biasa, ini menyangkut kuliahku yang sampai tahun keenam belum juga dapat menyelesaikan pendidikanku. Dan hal ini membuat keluargaku semakin curiga karena teman-teman seangakatanku telah terlebih dulu lulus dan kembali kedaerahnya masing-masing, sementara aku.....

Aku memang bertekad untuk menghentikan kebiasaaku menjelajahi internet, namun semakin aku tinggalkan semakin gelisah aku rasakan. Dan terus terang aku bingung harus menjelaskan hal ini terhadap keluargaku aku takut mereka tak algi mau menggapku sebagai bagiandari keluarga jika mereka tahu apa yang sebenarnya kegiatan yang selama ini aku lakukan bahwa aku menjadi semacam pelacur di dunia maya.

Seperti diceritakan Liana di Padang khusus untuk www.perempuan.com

http://timetotalks.blogspot.com/2009/12/kisah-pilu-seorang-pelacur-dunia-maya.html
21.46 | 0 komentar | Read More

Oom Somara De Uci,Kecelakaan Membuat Istriku Lari (Kisah Pilu Seorang Petualang)

http://aldhiwanalfatih.files.wordpress.com/2013/02/siluet.jpg
(seperti yang diceritakan oleh seorang teman: A di J)
Hingga kisah ini aku tulis, aku masih selalu merasa bahwa akulah orang yang terlahir sebagai orang yang bernasib malang. Akulah lelaki yang paling banyak menangis, menitikan air mata, meratapi nasib yang sungguh-sungguh tak dapat aku memikulnya. Namun, semoga saja ketabahanku kelak akan dapat berbuah. Aku masih berkeyakinan bahwa Tuhan menyayangi hamba-Nya. Aku berusaha untuk menerima segala cobaan dan cabaran hidup ini.
Sesungguhnya aku memiliki masa muda yang gemilang. Selain wajah yang tampan, aku memiliki keterampilan berkendaraan. Aku sering berkumpul bersama grup motor maupun jeef. Karena keterampilan ini pula aku mudah mencari kerja. Kota-kota besar di Pulau Jawa; Jakarta, Bandung, Jogja hinggapun Surabaya kerap kukunjungi hingga ke pelosoknya. Kujelajahi baik ketika membawa mobil boks ataupun truk hingga mobil tanki minyak. Kepiawaianku menyetir membawaku pada banyak pekerjaan di samping aku supel bergaul.
Kesupelanku rupa-rupanya menarik hati gadis Ling Ling (bukan nama sebenarnya) yang sebenarnya masih tetanggaku. Ia sering memintaku mengantar ke sana ke mari, baik menggunakan motor maupun mobil. Ayahnya seorang pengusaha di kotaku. Sebenarnya banyak yang jatuh hati padaku, bukan ge-er, tapi memang demikian adanya. Walaupun begitu aku belum menjatuhkan pilihan. Aku merasa perjalananku masih panjang. Aku masih ingin menikmati udara kebebasanku sebagai lajang. Namun agresivitas Ling Ling dan sikap posesipnya, hingga seolah aku sudah menjadi miliknya membuatku hilang pilihan. Padahal aku belum begitu tahu pada sifat-sifatnya dan terus terang aku tak begitu mencintainya. Atas desakan orangtuanya maka pada tahun 1996 kami menikah. Sebuah pernikahan yang sangat meriah. Saat itu aku bekerja di wilayah Jababeka, Bekasi. Setahun kemudian kami dikaruniai seorang anak laki-laki.
Saat reformasi bergulir aku mengalami kejadian mengerikan. Saat itu mahasiswa dan masyarakat sipil mengepung parlemen. Bakar-bakaran ban disusul peristiwa Mei kelabu itu. Kendaraan perusahaanku dicegat, uangku diambil, hanya menyisakan ongkos untuk tiket jalan tol. Hanya atas jasa baik seorang polisi aku berhasil membawa kendaraan berikut barang bawaannya. Hari itu juga aku berhenti. Gelombang massa dan huru-hara di Jakarta sangat menakutkanku. Ternyata saat aku pulang juga begitu, dimana-mana kerusuhan. Dengan mengendarai ojeg yang harganya selangit aku sampai ke rumah.
Di tengah situasi ekonomi nasional yang tak menentu, kami membuka toko sembako. Aku kembali menjadi sopir, kali ini aku mengemudi mobil tanki minyak. Hal ini bukan pekerjaan baru, sebelumnya aku sudah juga mengemudi tanki. Namun tak dinyana inilah awal malapetaka buat hidupku. Aku masih ingat, saat itu tahun 2001, tanki yang kubawa sedang diperbaiki di sebuah bengkel las. Kecelakaan itu begitu cepat, tanki itu meledak. Aku dibawa ke RS Pertamina. Di sana aku menjalani operasi untuk kedua pasang kakiku! Biaya operasi ini sangat besar begitu juga perawatannya. Pemasangan vena di kedua kakiku dilakukan di RS Halmahera, Bandung, menelan biaya yang tidak sedikit. Selama 6 bulan kedua kakiku dibalut semen gif.
Kejadian lainlah yang membuatku sangat terpukul. Sedang aku tak berdaya, istriku ternyata tak setia. Dahulupun sebenarnya ada juga kudengar selentingan, entah dengan sesama pedagang, pengusaha bahkan dengan sales. Berita-berita yang tak sedap. Rekening telepon yang selalu besar pernah sangat mencurigakanku. Dan tanpa sepengetahuannya aku pernah memprint tagihan itu. Beberapa nomor asing sering benar dihubungi. Itulah, di saat aku berdiripun tak mampu, kendali rumah tanggaku mulai pula oleng.
Pengobatan alternatif juga aku jalani, untuk kesembuhanku. Semua yang terhitung ahli kudatangi, mulai dari Pak Kad di Pilangsari, Jatitujuh, hingga Haji Aa Cisepet, Ciamis. Di tengah itu aku sebenarnya sudah menyerahkan istriku pada orangtuanya, mengingat keadaanku, juga mumpung ia masih muda dan cantik, bercerai adalah pilihan terbaik. Daripada bermain di belakangku sekaligus tidak mengurusku. Hidupku rasanya telah menjadi gelap, masa depan tak lagi jadi harapan, hanya air mata yang menjadi saksi ketidakberdayaanku. Atas permintaanku, aku pindah ke rumah ibuku, yang sekaligus merawatku. Perceraian dengan istriku akhirnya terkabul tahun 2005, setelah prosesnya sangat berlarut-larut, menguras energi dan pikiran.
Saat ini aku sudah kembali dapat berjalan dengan normal. Untuk bisa sampai kembali normal prosesnya sangat-sangat lama. Melelahkan dan membosankan. Namun kini aku tak punya apa-apa, dan tak punya siapa-siapa. Bekas istriku sudah menikah lagi dengan lelaki lain. Sungguh, dalam hal ini aku sangat bersyukur, semoga ia mendapat kebahagiaan, sesuatu yang mungkin selama ini tak dapat kuberikan. Saat ini aku sudah kembali mendapat pekerjaan, menjadi sopir pribadi sebuah keluarga yang simpatik pada nasibku. Budi baik ini melegakanku, paling tidak tertolonglah “hiji beuteung”, satu perut, karena kepada keluarga ini aku menitip perut, menitipkan hidupku. Jauh didalamnya aku membutuhkan waktu untuk menumbuhkan kembali kepribadianku, bangkit dari keterpurukan, sekaligus membangun kembali harga diriku
sumber: http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2013/03/02/kecelakaan-membuat-istriku-lari-kisah-pilu-seorang-petualang-oom-somara-de-uci-539469.html
21.36 | 0 komentar | Read More

Sisi Lain Dari Gangnam Style (Kisah Pilu Dibalik Gangnam Style)

http://allthingsd.com/files/2012/10/psy-gangnam-style-1.jpeg
KISAH BENAR: SECEBIS CERITA DUKA DARI GANGNAM
oleh Mohamad Sidik pada pada 7hb Oktober 2012 pukul 12.14 ptg

Malam tadi setelah keluar dari masjid seusai selesai solat Isyak di masjid berdekatan dengan rumah, saya berjalan kaki seorang diri pergi ke sebuah kedai makan untuk makan malam. Pengunjung di kedai makan yang saya tuju itu agak ramai dan boleh dikatakan hampir kebanyakan meja di kedai ter
sebut sudah penuh. Saya memilih untuk duduk di salah sebuah meja di bahagian paling hujung seorang diri yang ketika itu tiada orang di meja tersebut. Apabila pelayan datang saya pun memesan makanan yang saya mahu. Selepas beberapa ketika pelayan tersebut pergi datanglah pula seorang gadis muda berkulit cerah berjubah dan bertudung hitam gaya wanita Arab ke meja saya seraya bertanya,

"Tuan, boleh saya duduk di sini..? Kamu lihat, tempat-tempat di meja lain semua sudah penuh.."

"Oh, ok.. tak mengapa. Silakan duduk.." jawab saya agak terkejut dengan sapaan gadis itu. Perbualan kami dalam bahasa Inggeris.

Kemudian pelayan datang kepadanya dan dia hanya memesan 'fresh orange' untuk minuman. Apabila pelayan pergi saya memberanikan diri bertanya kepadanya dengan rasa pelik, "Kamu seorang diri sahaja? Dan kamu kelihatan bukan orang Malaysia, bukan?"

Dia mengangkat wajahnya dari telefon pintarnya ke arah saya lalu menjawab dengan tersenyum, "Oh saya dari Korea Selatan, dan saya ingin ke rumah seorang kawan.."

"Oh Korea Selatan.. sekarang negara itu sedang 'famous' dengan tarian Gangnam Style.." jawab saya spontan bersahaja sambil tersenyum dan menganguk-angguk sendirian tatkala mata gadis itu kembali ke telefon pintarnya sambil menggerak-gerakkan jarinya di atas skrin sesentuh dan kadangkala dia juga tersenyum seorang diri melayan sesuatu dari telefon pintarnya.

"Gangnam Style..? Apa yang kamu tahu tentangnya.. ia tarian yang dilaknat Tuhan. Saya menganggapnya diilhamkan oleh Iblis kepada artis itu." jawabnya dengan nada yang tegas dan berani.

"Oh ok ok, minta maaf..saya tak bermaksud menyinggung perasaan kamu.." jawab saya serta-merta.
Perbualan terhenti seketika beberapa lama. Selepas kira-kira 15-20 minit pelayan kembali datang dengan membawa pesanan saya dan minuman gadis itu.
"Kamu mahu tahu apa yang saya tahu tentang Gangnam?" tanya gadis kembali itu kepada saya.

"Jika kamu berminat untuk bercerita kepada saya, saya akan mendengarnya…" jawab saya dengan tenang sambil mula menghirup jus tembikai susu yang saya pesan.
"Ok sekejap beberapa minit, selepas saya membalas mesej-mesej ini.." jawabnya sambil jari-jemarinya ligat bermain di dada skrin telefon pintarnya.

Saya hanya mengangguk-angguk sambil mengangkat kening dan mula menyuap makanan dengan sudu ke dalam mulut walaupun saya sedar bahawa memakan dengan menggunakan tangan itu lebih menepati Sunnah Rasulullah SAW.

"Baik, sekarang saya akan bercerita tentangnya.. ia sesuatu yang menarik tetapi pelik dan menakutkan." kata gadis itu kembali.
"Ok, seakan-akan ada satu perkara besar yang kamu ingin sampaikan kepada saya." jawab saya kembali sambil mulut mengunyah nasi.

Kemudian dia diam kira-kira sepuluh saat, mengambil nafas lalu memulakan ceritanya kepada saya,

"Di Gangnam ada satu pertandingan pelik yang diadakan untuk gadis-gadis muda untuk menjadi perempuan-perempuan simpanan bagi orang-orang kaya dan para jutawan. Kebanyakan gadis muda yang menyertai pertandingan tersebut adalah mereka yang ingin mencuba nasib apabila gagal mendapat tempat dalam pekerjaan atau terlalu teruja untuk menikmati hidup mewah bersama orang-orang kaya… mereka dijanjikan dengan hadiah yang sangat lumayan, kereta mewah, jet peribadi dan rumah besar seperti istana dengan kolam renang jika memenangi pertandingan tersebut."

Kemudian dia diam lagi... kali ini dia pula meminum minuman 'fresh orange'.. dia diam dengan agak lama tanpa berkata apa-apa.
"Ok, kemudian..?" tukas saya lagi ingin tahu.

"Oh, ia sesuatu yang amat dahsyat dan keji dan saya hampir tidak mahu menceritakannya kepada kamu. Tapi saya akan cuba ceritakannya juga agar kamu dapat tahu apa kisah benar yang berlaku.." sambungnya lagi.

"Iya, sila sambung lagi... saya memang ingin tahu tentangnya." balas saya lagi.
"Ok... Pertandingan itu, untuk sampai ke tempat pertandingan tersebut, para peserta yang terdiri daripada perempuan-perempuan muda yang cantik masing-masing dikehendaki menunggung seekor kuda kira-kira 500 meter dari tempat para peserta berkumpul ke tempat pertandingan yang merupakan sebuah istana besar dan mewah milik seorang jutawan di Gangnam. Kamu bayangkan, mereka semuanya menunggang kuda dengan memakai kasut tumit tinggi, baju jarang dan skirt singkat yang seksi sambil diiringi pihak penganjur pertandingan dengan helikopter.."

"Setelah sampai di sana mereka disambut oleh pihak penganjur di istana itu dan dibahagikan kepada dua kumpulan. Setiap kumpulan akan melalui dua laluan yang berbeza. Pertandingannya ialah laluan berhalangan untuk sampai ke destinasi yang terakhir. Ia seperti pertandingan dalam rancangan ‘Wipe Out’ di dalam TV jika kamu pernah melihatnya. Setelah sampai di destinasi terakhir pula, para peserta yang berjaya dari dua kumpulan itu akan bertarung pula sesama sendiri. Jika pihak lawan tewas maka peserta yang masih bertahan akan dianggap sebagai pemenang dan mendapat wang bernilai jutaan USD. Laluan berhalangan itu sangat berbahaya, namun para peserta hanya melakukannya dengan memakai kasut tumit tinggi dan pakaian seksi mereka sambil disaksikan dan disorak oleh para jutawan yang melihat aksi-aksi mereka tersebut dari sebuah ruang balkoni bilik mewah di istana tersebut. Saya tidak pasti ianya dirakam ataupun tidak."

Terus-terang, ia adalah pertandingan membunuh diri yang paling gila…"
"Ok, kemudian.. apa yang berlaku?" tanya saya mencelah dengan rasa teruja.

"Satu ketika di salah satu trek, para peserta dikehendaki memanjat palang-palang besi untuk melintasi salah sebuah menara di istana tersebut, palang tersebut sangat tinggi dan di bawahnya ada kolam renang. Di satu sudut yang lain, para jutawan pula menyaksikan aksi-aksi peserta dari dalam sebuah bilik mewah sambil menikmati hidangan dan minuman arak yang mahal bersama gadis-gadis mereka."

"Ramai perserta ketika itu yang terjatuh ke bawah ketika cuba memanjat palang-palang besi tersebut. Ada yang terhempas ke lantai dan kepalanya pecah. Ada yang patah tangan dan kaki. Ada yang pecah badannya. Kolam renang tersebut penuh dengan darah dan ada yang mati lemas ketika jatuh ke dalamnya setelah gagal untuk berenang keluar dari kolam renang yang dalam tersebut. Mereka semua para gadis yang tidak berupaya dan mereka sangat kasihan."

"Yang lebih keji daripada itu, mereka yang tercedera ketika itu langsung tidak dibantu.. malah dibiarkan sahaja untuk disorak dan ditertawakan oleh para jutawan yang melihat mereka sepanjang pertandingan. Akhirnya apa yang saya tahu, hanya dua orang gadis sahaja yang berjaya melepasi laluan itu daripada keseluruhan 30 orang gadis yang menyertainya... saya dikhabarkan walaupun dua gadis itu akhirnya berjaya, mereka kini hidup dengan trauma dan penuh ketakutan di sisi para jutawan gila tersebut. Mereka kini hidup seperti hamba di dalam istana zaman purba. Tiada tamadun dan tiada akhlak... hanya menjadi hamba suruhan lelaki-lelaki kaya yang merantai hidup mereka sahaja. Lebih malang lagi gadis-gadis yang sudah terjerumus ke sana tidak boleh lari daripada golongan kaya gila itu. Jika cuba untuk lari kemungkinan mereka akan dibunuh."

Sampai di sini tiba-tiba gadis itu sebak... wajahnya berubah dan air matanya serta-merta mengalir laju dan menangis teresak-esak.
Saya sudah tentu sangat terkejut dengan perubahannya secara tiba-tiba itu, dan cuba memujuknya,

"Hey, please don't cry here… people will look to us. Please calm down. I'm sorry so much to make you telling me this story…" kata saya kepadanya perlahan dengan suara hampir berbisik.

Namun saya membiarkannya dengan keadaannya itu untuk beberapa ketika. Kemudian saya berkata kepadanya, "Saya tak tahu apa sebenarnya yang membuatkan kamu menangis, tapi saya minta maaf banyak-banyak kerana disebabkan saya kamu menangis. Sebenarnya saya sangat terkejut mendengar cerita kamu. Ia sesuatu yang sangat dahsyat yang belum pernah saya mendengarnya sebelum ini.."

Ia ok... ia ok... ia ok... (sambil mengesat air matanya dengan sapu tangan miliknya)... maafkan saya kerana tiba-tiba bersikap pelik tadi. Kamu tahu, salah seorang gadis yang mati kerana pecah badannya ketika jatuh di pinggir lantai kolam renang itu ialah adik perempuan saya sendiri... Ibu saya membunuh diri kerananya dan bapa saya menjadi gila. Setelah ibu saya membunuh diri bapa saya sakit selama berbulan-bulan lalu akhirnya meninggal dunia."

Pada waktu ini dia kembali diam beberapa minit… saya pula tergumam dan tidak terkata apa-apa… setelah itu dia menarik nafasnya dalam-dalam lalu menyambung kembali kisahnya,

"Ibu-bapa saya hanya memiliki dua orang anak perempuan dan adik saya sudah menjadi mangsa kepada nafsu gila orang-orang kaya Korea."

"Sejurus selepas tamat pertandingan tersebut, saya dihubungi seorang wanita yang memberitahu bahawa adik saya telah pengsan dan cedera parah kerana kemalangan dan saya dikehendaki ke hospital untuk melihatnya. Wanita itu menyatakan dia mendapat nombor telefon saya daripada adik saya. Apabila saya dan ibu-bapa saya tiba ke hospital, kami dikhabarkan adik saya telahpun meninggal dunia. Saya memarahi wanita tersebut dan mendesaknya bertubi-tubi untuk menceritakan kisah sebenar kepada saya... dan akhirnya selepas beberapa hari dia menceritakan keseluruhan kisah ini kepada saya. Setelah tahu kisah sebenar, kami sekeluarga meraung dan menangis macam orang gila kerana tidak pernah menyangka adik saya sanggup menyertai pertandingan gila tersebut hanya untuk hidup mewah sebagai gadis simpanan orang-orang kaya. Namun wanita itu berkata ia adalah pilihan adik saya sendiri."

"Beberapa minggu kemudian ibu saya membunuh diri pada satu malam dengan menelan aspirin sebanyak 200 biji. Keesokan harinya ibu saya koma dan apabila saya dan bapa menghantarnya ke hospital, pada malam harinya dia meninggal dunia. Bapa saya pula selepas itu sakit jiwa sebelum mengalami sakit tenat yang membawanya meninggal dunia. Saya pula hidup tidak menentu dan mujurlah masih mempunyai seorang sahabat wanita beragama Islam yang terus berjuang agar saya dapat meneruskan kehidupan dengan tabah. Berulang-ulang kali dia mengingatkan kepada saya bahawa kehidupan ini adalah anugerah Tuhan dan orang yang beriman tidak akan berputus asa."

"Dan kerana itu saya melihat kamu kini sebagai seorang Muslimah..?" saya mencelah ceritanya.

"Alhamdulillah, terima kasih kepada Tuhan. Sahabat saya itu telah membawa saya berjumpa dengan seorang imam di bandar Seoul untuk memulihkan semangat hidup saya. Imam itu mula bercerita kepada saya tentang Allah, Islam dan Nabi Muhammad. Saya menerima segala ajarannya dengan lapang hati seakan-akan ia satu-satunya pilihan yang ada. Benar, Islam adalah satu cahaya yang sangat terang seperti matahari dan mendamaikan seperti bulan purnama yang kembali menyuluh seluruh hidup saya dan saya terus berubah kepada agama ini tanpa ragu-ragu. Dan kamu tahu tak, jiwa saya berasa sangat-sangat tenang dan damai ketika mendengar ayat-ayat Al-Quran yang berkumandang di ibu pejabat markaz Islam di bandar Seoul. Imam itu salah seorang ahli pengurusnya. Saya tidak pernah mendengar muzik-muzik yang sangat indah seperti ayat-ayat Al-Quran sebelum ini dalam hidup saya."

Kini suara gadis itu kembali gagah seraya berkata, "Alhamdulillah, saya bersyukur kerana diselamatkan Tuhan dan kembali dihidupkan semula sebagai seorang Islam setelah saya kehilangan segala-galanya akibat kekeringan jiwa masyarakat dunia terutama masyarakat Korea yang hidup sesat tanpa agama. Mereka semua telah sesat tanpa panduan hidup yang benar daripada Tuhan."

Setelah itu dia diam dan meminum minumannya...

"Kisah kamu amat menarik tetapi menakutkan. Adakah kamu sudah mengambil tindakan undang-undang bagi pihak adik kamu, atau melaporkannya kepada media atau berbuat sesuatu?" ujar saya kembali kepadanya.

"Lupakan sahajalah, saya sudah melaporkannya kepada pihak polis, sudah menceritakannya kepada beberapa orang wartawan dan melaporkannya secara bersumpah kepada beberapa orang peguam. Pihak polis enggan melakukan pendakwaan kerana tiada bukti-bukti yang kukuh mengenainya. Tiada video dan tiada saksi-saksi lain yang mahu tampil kepada pihak berkuasa selain saya. Mungkin ada namun ia tidak memadai. Wanita yang membawa adik saya ke hospital itu juga sudah menghilangkan diri. Saya cuba menghubungi nombor telefon bimbitnya berali-kali namun dia tidak dapat dihubungi. Kali terakhir saya mendengar tentangnya melalui seorang peguam yang mendapat khabarnya daripada seorang detektif polis ialah dia sudah meninggal dunia akibat kemalangan. Para peguam lain dan wartawan yang saya ceritakan kisah ini kepada mereka kesemuanya telah diugut untuk tidak mendedahkannya kepada umum. Mungkin begitu juga yang terjadi kepada mangsa-mangsa yang lain. Laporan polis di sana pula menyatakan gadis-gadis yang meninggal dunia akibat cedera parah itu adalah kerana rabung palang-palang besi di istana itu roboh ke bawah ketika mereka semua sedang berada di atasnya kerana ketika pihak polis sampai di sana palang-palang besi itu sudah pun dirobohkan. Manakala mangsa-mangsa yang masih hidup setelah kecederaan masih mengalami trauma yang dahsyat dan ada yang cacat seumur hidup walaupun mereka mendapat bayaran ganti rugi insurans yang banyak. Apa yang saya tahu mereka semuanya diugut akan dibunuh jika mendedahkan peristiwa sebenar kepada pihak polis. Yang pasti di sana wujud monster-monster besar yang menutupi kes ini termasuk menteri-menteri kerajaan… ia berkaitan dengan wang dan kuasa. Dan sudah tentu kamu tahu apa yang wang dan kuasa boleh buat pada kita." jawabnya lagi dengan panjang lebar yang sarat dengan hujah.

"Oh, ok... ianya sesuatu yang gila pernah saya dengar. Jadi sekarang berapa umur kamu dan mengapa kamu berada di Malaysia? Dan... apa yang kamu sedang buat di Malaysia sekarang? Dan lagi… bilakah peristiwa sedih itu berlaku?" tanya saya bertubi-tubi kepadanya dengan rasa ingin lebih tahu.

"Kamu agak saya berumur berapa…?"
"Saya tidak mahu mengagak dan saya tidak tahu berapa umur kamu."

"Kisah sedih itu hanya berlaku pada tahun lepas, dan saya tidak mahu sebut apa bulan dan harinya. Cukuplah kamu tahu ia berlaku pada tahun lepas. Kini saya berumur 29 tahun dan saya di berada di Malaysia kerana ingin cuba mendaftar kursus bahasa Arab di ******* University dengan sahabat wanita Muslimah saya dari Korea itu. Tadi saya bertemu-janji dengannya untuk bertemu di sini. Kami rakan serumah dan dia tadi menziarahi rakan kami orang Malaysia di kawasan ini. Saya sampai ke sini lewat sedikit dengan teksi.” jawabnya berterus-terang dengan nada jujur.

"Oh, kamu sungguh berani. Di Malaysia tidak ramai wanita yang berani naik teksi seorang diri pada waktu malam. Terima kasih kerana menceritakan kisah ini kepada saya.. saya amat menghargainya dan mudah-mudahan suatu hari Allah akan membalas dendam untuk kamu dan mangsa-mangsa lain yang telah teraniaya..." kata saya lagi kepadanya sambil mengangguk-angguk.

"Sudah tentu...! Suatu hari nanti semua orang dan dunia akan tahu mengenai kejahatan tersembunyi di bandar Gangnam yang dilaknat itu!" tukasnya dengan nada yang keras.
"Kamu ingat artis yang mecipta lagu Gangnam gila itu menyukai cara hidup bandar Gangnam..? Saya rasa dia amat sinis tentangnya dan dia pernah berasa tertekan dengan cara hidup di sana.. namun kini dia sudah menjadi sebahagian daripada mereka. Semoga Tuhan melaknat mereka semua. Saya menyerahkan kepada Tuhan untuk membalas segala kejahatan mereka."

"Whoa... kamu nampaknya sangat marah dengan Gangnam..." balas saya sambil mengangkat kedua-dua kening dan menyedut jus tembikai susu yang masih berbaki menggunakan straw.
"Oh, jangan kamu berpura-pura seperti tiada perasaan dan tidak mempunyai perikemanusiaan.." balasnya pantas kepada saya.
"Tidak, tidak... saya benar-benar terkejut dan simpati dengan kisah kamu. Bahkan di sebalik itu, saya dapat melihat kamu seorang yang tabah, kuat dan berani." balas saya kembali untuk menenangkannya.
"Oh ya, adakah kamu datang sini dengan biaya sendiri? Bagaimana dengan suami kamu dan kerjaya kamu di Korea?" tanya saya kepadanya dengan meneka-neka.

"Hahaha, saya masih belum bersuami dan saya telah menjual segala apa yang saya ada di Korea untuk datang ke sini. Saya mahu belajar bahasa Arab di sini dan merancang mahu ke Mesir atau ke Islamic Center di Chicago selepas ini untuk belajar lebih banyak tentang Islam di sana. Kamu juga tahu, Timur Tengah kini tidak stabil dan saya masih ragu-ragu untuk ke Timur Tengah. Imam yang mengislamkan saya itu pernah memberitahu saya bahawa dahulunya dia belajar bahasa Arab dan agama Islam di Syria di sebuah universiti yang namanya An-Nur." jawabnya dengan reaksi yang kembali ceria sambil tersenyum.

"Oh dulu saya juga pernah belajar di Syria, dan universiti itu namanya Universiti Abu Nur." jawab saya.
"Oh benarkah? Ceritakan kepada saya tentang Syria... saya bertuah bertemu dengan kamu." tukasnya teruja dengan muka yang sangat gembira.

Sesampainya di sini perbualan kami mula bertukar topik kepada isu Syria dan pergolakan di Timur Tengah serta topik-topik lain yang sudah tiada kena-mengena dengan Gangnam. Saya juga bercerita sedikit sebanyak tentang latar belakang diri saya kepadanya sebagai membalas kisah hidupnya yang telah dia ceritakan kepada saya.

Lama juga kami bersembang sejak jam 9.00 malam tadi. Kira-kira jam 10.30 malam rakan gadis itu datang ke kawasan kedai tersebut dan gadis itu meminta izin untuk pergi. Dia membayar segala pesanan makanan saya dan memperkenalkan dirinya sebagai Sofiyyah dan rakannya bernama Nadiah. Katanya nama mereka berdua diberikan oleh imam yang mengislamkan mereka di bandar Seoul merangkap guru murabbi mereka di Korea Selatan. Saya pula beruntung kerana makan malam saya ada orang belanja.

Kedua-dua mereka pernah lahir sebagai manusia yang tidak pernah menganut sebarang agama di Korea namun kini Allah telah memuliakan mereka dengan agama Islam yang suci. Saya tidak tahu sejauh mana kebenaran cerita Sofiyyah tentang kisah yang berlaku kepada adiknya di Gangnam. Kebenaran kisah tersebut saya serahkannya bulat-bulat kepada Allah. Namun saya berminat untuk kongsikan kisah ini kepada para pembaca agar para pembaca dapat membuat penilaian sendiri. Kisah tersebut mungkin benar dan mungkin tidak benar. Namun, di sebalik kisah yang saya pindahkan daripada Sofiyyah ini, dapatlah kita mengetahui sesuatu dan menjadikannya sebagai pengajaran.

Apa yang saya suka kongsi satu iktibarnya ialah, saya melihat betapa Sofiyyah amat bersyukur dan menghargai nikmat Islam yang dikurniakan Allah kepadanya. Dia sanggup meninggalkan negerinya dan menjual segala hartanya demi mempelajari bahasa Arab di bumi Malaysia bagi memahami Al-Quran, malah dia bercita-cita untuk terus mengembara bagi mempelajari ilmu-ilmu Islam dan menjadi seorang pendakwah Muslimah di negara Korea untuk Islamkan lebih ramai penduduk Korea. Dia seorang yang amat berani, tabah dan cekal. Lihat saja, bagaimana dia seorang diri berani menyapa seorang lelaki asing seperti saya di awal kisah tadi. Apa yang saya lihat padanya, tiada sebarang ketakutan di dalam dirinya dan harapan hidupnya telah seratus-peratus diserahkan kepada Allah. Dia telah menjual seluruh jiwa dan raganya hanya kepada Allah semata-mata. Di sebalik kekuatan dirinya sekarang, saya juga yakin di belakangnya ada seorang murabbi mursyid yang hebat, iaitu sang imam yang telah mengislamkannya. Biasanya di sebalik orang-orang yang hebat, di belakang mereka sudah tentu ada para pendidik yang jauh lebih hebat lagi. Di dalam hati saya berkata sudah tentu peribadi sang imam itu lebih hebat lagi kerana berjaya membaiki diri Sofiyyah menjadi lebih kuat sepertimana sekarang. Ia bukanlah sesuatu yang mudah untuk memulihkan, mendidik dan membangunkan jiwa manusia yang sudah rosak teruk seperti Sofiyyah dan menjadikannya seorang srikandi yang gagah perkasa jiwanya.

Sepanjang berjalan kaki pulang ke rumah, saya banyak tertanya-tanya di dalam hati betapa kita ini begitu leka dan tidak bersyukur dengan nikmat beragama Islam yang telah Allah anugerahkan kepada kita sejak kita dilahirkan ke alam dunia.

Di dalam hati saya sepanjang pulang, "Allahu Rabbi.... alhmdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah." Sambil kaki saya sekali-sekala menyepak batu-batu kecil di jalanan dan kedua-dua tangan dimasukkan ke dalam poket jubah putih kiri dan kanan seraya muka menunduk ke arah tanah...

Sehingga saat ini saya masih tetap berfikir sendirian, kisah Sofiyyah ini ialah apa yang saya dengar berlaku di negara Korea yang maju.. bagaimana pula dengan kisah-kisah gelap seperti kisah gadis-gadis Melayu Islam yang menjadi pelacur kelas atasan di negara kita. Sudah tentu banyak juga kisah-kisah gelap yang tidak pernah kita dengar tentang mereka. Sebelum ini saya pernah juga mendengar mengenai kisah-kisah kongsi gelap di negara kita yang dilindungi oleh orang-orang besar.

Allahu Allah, betapa teruknya manusia menjadi hamba wang dan kuasa pada zaman ini... Ya Allah, selamatkanlah kami di dunia dan di akhirat...

[Kisah benar ini selesai ditulis semula pada: hari Ahad, 07 Oktober 2012, 10.55 AM]


sumber artikel: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=308937172555362&set=a.284970648285348.65250.284483768334036&type=1
21.28 | 0 komentar | Read More

Lima Puluh Cara Untuk Dapat Mengatasi Gelisah,Ketegangan Dan Tekanan Pada Jiwa

http://syahrilhafiz.com/blog/wp-content/uploads/2010/12/tekanan.jpg
 
Di dunia ini tidak ada seorang manusia pun yang tidak merasakan kegelisahan. Kalau kita melihat seluruh makhluk yang hidup di muka bumi ini akan kita dapati bahwa manusia dengan tabiatnya senantiasa dipengaruhi oleh kompleksitas ketakutan yang menuntunnya ke ambang kegelisahan.
 

 
Orang-orang di sekeliling kita—bahkan dalam diri kita sendiri—, baik besar, kecil, laki-laki maupun perempuan, semuanya merasakan ketakutan atau kegelisahan; kegelisahan merupakan fenomena umum dan ciri khas yang hanya dimiliki manusia. Hal ini kiranya memerlukan semacam kesadaran dari kita guna memikirkan kiat-kiat untuk menghindarinya, paling tidak dengan itu kita bisa membayangkan kejadian-kejadian yang belum terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya. Sebab pada hakikatnya kegelisahan merupakan reaksi natural terhadap faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh internal maupun eksternal.
 

 
Tabiat kehidupan dunia adalah penderitaan, kesedihan dan kesusahan. Kondisi-kondisi yang meliputi manusia tidak pernah ‘kering’ dari kesedihan atas masalah yang telah dilalui, atau kegelisahan atas masalah yang sedang menghantui, atau kecemasan atas masalah yang akan diarungi. Ini sesuai dengan firman Allah SWT:
 

 
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” [QS. al-Balad: 4]
 

 
Setiap orang, sesuai dengan kemampuannya masing-masing, berupaya mengekspresikan kegelisahannya sebagai akibat dari pengaruh-pengaruh emosional reaktif yang dikhayalkan akan mengancam kehidupan atau ketenangannya.
 

 
Tentu saja kegelisahan yang dialami setiap orang tidaklah sama, tergantung kepribadian, kebutuhan, keadaan, dan tanggung jawab masing-masing. Di samping kondisi masa kini serta tingkat keberagamaan mereka.
 

 
Di masa lalu, marabahaya yang ditakutkan berupa kelaparan, penyakit, perbudakan, peperangan dan bencana-bencana alam yang menggiring manusia kepada kegelisahan. Sementara saat ini terdapat banyak sekali motif yang menjadi pemicu ketakutan. Secara garis besar; seiring dengan komplikasi peradaban, cepatnya laju perkembangan teknologi dan sosial, sulitnya untuk beradaptasi dengan pembentukan budaya yang sangat mengejutkan, perubahan-perubahan besar yang terjadi pada alam atau negara-negara atau setiap individu dari kita, perselisihan dalam rumah tangga, sulitnya mewujudkan keinginan-keinginan pribadi karena godaan-godaan dan cobaan-cobaan hidup yang semakin kuat, lemahnya nilai-nilai keagamaan pada sebagian orang—yang mana ini merupakan faktor terpenting dan utama—, lahirnya banyak ideologi dan konflik, benturan pemikiran dan kebudayaan, bahkan enggannya sebagian orang untuk menjalankan ajaran-ajaran agama, munculnya upaya-upaya untuk menjauhkan agama dari kehidupan manusia serta ketidakjelasan tujuan, seiring dengan itu semua, kegelisahan datang menghimpit banyak orang sehingga ia menjadi penyakit jiwa yang umum terjadi dan sekaligus menjadi pemicu bagi timbulnya penyakit-penyakit jiwa lainnya.
 

 
Selain itu, bertambahnya tingkat ketergantungan terhadap dunia berikut materi-materinya telah menjadi ancaman terbesar bagi manusia, yang mana dia menjadi sasaran ‘empuk’ ketakutan dan kegelisahan.
 

 
Kegelisahan dan ketakutan yang terjadi secara berulang-ulang—seperti ditegaskan oleh banyak peneliti—akan berakumulasi di dalam diri manusia hingga meluap dan efek-efeknya dapat dirasakan oleh tubuh. Sebagaimana endapan lumpur yang terus-menerus mengikuti alur sungai untuk kemudian berakumulasi secara perlahan di dasarnya, dan ketika kuantitasnya melebihi daya tampung alur sungai tersebut, maka ia akan merubah alur sungai yang membawanya itu sehingga terjadilah banjir yang menyebarkan marabahaya dan kerugian.
 
 

 
Kegelisahan Merupakan Penyakit yang Paling Sering Terjadi di Dunia!!

 
Kegelisahan merupakan penyakit jiwa yang paling sering terjadi di masyarakat, bahkan jumlah orang yang rutin melakukan pemeriksaan jiwa dan saraf, serta mereka yang mengalami problem-problem psikologis—terutama kegelisahan—terus bertambah. Hal ini ditegaskan oleh penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika dan Inggris. Badan statistik di Amerika mengungkapkan bahwa 85% orang yang sakit jiwa terkena kegelisahan. Secara umum kegelisahan terjadi pada anak-anak kecil, atau pada masa-masa puber dan awal-awal menginjak dewasa, atau pada orang-orang yang sudah lanjut usia, atau juga pada sebagian besar siswa dan pelajar. Di Inggris, misalnya, ditemukan bahwa jumlah mahasiswa yang terkena kegelisahan mencapai 9%, dan jumlah mahasiswi mencapai 14%. Sedangkan di Saudi Arabia, para peneliti menemukan bahwa jumlah orang yang secara rutin melakukan pemeriksaan kajiwaan karena kegelisahan mencapai 14.8%, ini selain mereka yang memang enggan mendatangi para psikiater untuk konsultasi. Di antara mereka bahkan ada yang berusaha menutup-nutupi kegelisahan yang dideritanya dengan penyakit-penyakit lain yang kadang-kadang kambuh meskipun sudah diobati, seperti luka pada lambung, usus besar (kolon), sembelit, bertambahnya asam, serangan jantung, tekanan darah tinggi, asma, TBC paru-paru, radang rongga, migrain (sakit kepada separuh), deman, nyeri otot, kemandulan, kelainan seksual dan seterusnya. Banyak orang yang terlihat merintih karena penyakit-penyakit seperti itu, padahal sebenarnya mereka merintih karena jiwanya yang berduka atau tidak stabil.
 

 
Kegelisahan tidak lain adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apa pun; maka ini sebenarnya sudah melewati batas rasional.
 

 
Sebenarnya terdapat “kegelisahan” yang dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat dalam menghadapi tantangan, untuk menjaga keseimbangan dinamika internal atau untuk meneguhkan diri, bahkan untuk menggapai ketenangan jiwa—yang merupakan tujuan setiap manusia—dan untuk meraih kesuksesan dalam mengarungi kehidupan. Inilah yang disebut dengan “kegelisahan positif” (al-qalq al-îjâbîy); seperti kegelisahan seorang siswa sebelum ujian sehingga memotivasinya untuk belajar, kegelisahan seorang ibu akan anaknya yang masih kecil sehingga mendorongnya untuk menjaganya dari marabahaya, juga kegelisahan seorang muslim dan kekuatirannya akan tumbuhnya kemalasan beribadah dalam dirinya sehingga mendorongnya untuk selalu taat, beristighfar dan bertaubat.
 

 
Sedangkan “kegelisahan negatif” (al-qalq as-salabîy) adalah kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada. Tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi eksistensi manusia sebagai kesatuan yang integral.
 

 
“Kegelisahan positif” merupakan dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.
 

 
Seorang muslim dituntut untuk selalu menjaga keseimbangan dalam hidupnya, sebab dia sedang hidup dalam suasana yang sarat dengan kesusahan, penderitaan, peperangan, hal-hal yang tidak terduga dan mengejutkan. “Kegelisahan negatif” akan mendorong seseorang, melalui hubungan timbal balik dengan lingkungan dan masyarakatnya, kepada penurunan tingkat produktivitas dan ketidakharmonisan dengan masyarakatnya tersebut, yang karena itu akan membawa dampak yang tidak diinginkan bagi kesehatannya; ia merupakan faktor yang dapat meruntuhkan kepribadian, produktivitas dan keharmonisan interaksi sosial.
 

 
Kita memang tidak mungkin dapat menghentikan terjadinya segala peristiwa. Kesedihan, kegelisahan, ketakutan dan perasaan-perasaan lainnya tidak bisa dienyahkan dari kehidupan manusia. Suatu hal yang mungkin bisa kita lakukan adalah merubah bentuk-bentuk dan pengertian-pengertiannya, kemudian mencernanya dan merubahnya dari yang semula negatif menjadi positif. Manusialah yang membuat pengertian-pengertiannya dan dia jualah yang selanjutnya memberikan gambaran yang dikehendaki.
 

 
Buku yang ada di tangan Anda ini—pembaca yang budiman—merupakan petunjuk teknis dengan gaya bahasa yang ilmiah dan mudah untuk mengenal lebih jauh tentang kegelisahan dan cara menanggulangi kegelisahan negatif.
 

 
Dalam buku ini Anda akan mengetahui definisi kegelisahan secara ilmiah, berikut macam-macamnya, tingkatan-tingkatannya, faktor-faktornya, pengaruh-pengaruhnya terhadap kesehatan dan sosial, sebagaimana juga membahas tentang cara menghindarinya, atau sarana-sarana dan langkah-langkah untuk melawan kegelisahan negatif, disertai fakta-fakta yang menunjukkan keberadaan kegelisahan dalam masyarakat. Kemudian di akhir pembahasan Anda akan menemukan suplemen tentang cara-cara menghindari kondisi kegelisahan karena ujian kelulusan bagi para pelajar, juga tentang rileksasi (pengenduran otot) berikut faedah-faedah, cara dan sarana untuk melatihnya, yang juga disertai azimat berdasar petunjuk agama.
 

 
Tetapi hal yang perlu ditekankan di sini, pembaca budiman, seharusnya Anda meneguhkan kehendak Anda dengan ditopang oleh keimanan kepada Allah SWT guna melakukan perubahan yang efektif dan berprilaku positif. Pengetahuan memang bisa dianggap separuh pengobatan atau langkah penting menuju kesembuhan, namun ia akan menjadi tidak berarti sama sekali tanpa diikuti oleh prilaku dan perubahan positif sesuai dengan dasar-dasar prosedur yang legal dan benar. Pengetahuan dan prilaku adalah dua hal yang saling melengkapi.
 

 
Seorang pujangga berkata:
 

 
Dan aku tidak melihat setelah kekuatan Allah Ta’ala seperti kekuatan anak Adam bila berkehendak
 

Bahkan yang lain berkata:

 
Dan aku tidak melihat pada manusia sebuah aib seperti kurangnya orang-orang yang mampu untuk [melakukan sesuatu dengan] sempurna

 
Ya, orang yang menginginkan kebahagiaan akan bahagia, dan orang yang menginginkan kesembuhan akan sembuh, dan semua itu atas kehendak Allah SWT. Dia berfirman:
 

 
Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” [QS. Thâhâ: 123]
 

 
Dan [demi] jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu [jalan] kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” [QS. asy-Syams: 7 – 10]
 

Adapun orang yang memberikan [hartanya di jalan Allah] dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka Kami kelak akan menyiapkan baginya [jalan] yang sukar.” [QS. al-Lail: 5 – 10]

21.19 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...