Terjerat Sebuah Cinta Terlarang,,(sosbud.kompasiana.com)

Aku Terjerat Cinta Terlarang

Senja mulai memudar berganti dengan malam. Kulangkahkan kakiku menuju sebuah bagunan yang belum terlalu usang. Disini aku memulai semua hal yang membuatku berubah . Sosok yang memberiku perhatian telah mengubah hidupku menjadi hina. Atau aku memang orang yang sangat hina?

Rey, dialah gadis yang berpenampilan tomboy berwajah tampan. Sungguh jiwa feminimnya telah terombak semua. Aku mengenalnya ketika menjalani kontrak kedua kerja di Hong Kong. Aku sering bersama dia mengurus kontrak kerja di bawah Agent yang sama. Dia menyayangiku, memperhatikanku seperti seorang kekasih. Semula aku tak pernah menyangka kalau dia ternyata menyukaiku.

Pertama dia memperlakukanku seolah-olah seperti orang sedang di mabuk cinta, aku tak menghiraukannya. Aku masih cuek-cuek bebek dan menganggapnya teman dekat ketika menjalani suka duka hidup di luar. Lama-lama aku terbiasa dengan sikap, Rey! Aku mulai nyaman bersamanya.

Akhirnya Visaku turun dan aku kembali bekerja. Tapi hubunganku dengan Rey bukannya semakin jauh, justru semakin dekat. Tiap Minggu aku sering menghabiskan libur bersama. Suatu hari Rey menyatakan cinta kepadaku. Sungguh aku terkejut dicintai sesama jenis. Tapi ternyata hatiku luluh. Akhirnya aku memutuskan menjalin cinta terlarang ini dan meninggalkan kekasihku. Kontrak dua tahun yang lalu bisa di bilang aku berhasil. Uang gajiku semua utuh karena aku jarang libur. Tapi tidak dengan kontrak keduaku. Aku tiap minggu libur dan berbelanja dengan Rey tanpa menabung sepeser pun. aku selalu membeli barang-barang ber merk demi penampilanku.

Suatu ketika teman cowok sekolahku dulu menghubungiku. Aku tahu dia telah menyukaiku sejak SMA dulu. Aku sering smsan dengannya bahkan Ardi sering menelponku tanpa sepengetahuan , Rey. Aku telah melupakan keluargaku. Aku jarang menghubungi ibuku walau hanya menanyakan kabar. Saat itulah Ibuku sering sakit-sakitan. Bahkan dia hampir putus jarinya kena pisau karena banyak melamun memikirkanku.

Suatu hari Ardi menelponku. Sialnya hapeku di pegang Rey waktu itu. Rey tidak terus terang kepada Ardi bahwa dia bukan aku. Sedangkan Ardi telah nyerocos tak karuan. Hapeku di banting dilantai oleh Rey hingga patah menjadi dua. Sim Cardku di patahkannya dan di buang di tempat sampah. Rey sangat marah atas penghianatanku. Sejak saat itulah aku jarang menemui Rey. Hingga kudengar kabar Rey pulang ke Indonesia dan menikah dengan cowoknya dulu. Semua barang-barangku diambil Rey sebelum dia menghilang tanpa kabar. Bahkan uang gajiku habis di pinjam teman-temannya tanpa di kembalikan. Aku terpuruk dan jatuh. Sampai pikiranku gelap dan percaya omongan teman pergi ke pada dukun yang berjanji membantuku melupakan Rey. Tapi ternyata dia hanya berbohong dan menipuku . Uangkupun di makannya. Sungguh aku merasa sakit.

Hingga suatu hari hidayah itu menhampiriku. Aku sering telpon ibuku. Sering mengadu kepada yang kuasa dan memohon ampunannya. Dan ternyata semua bisa berlalu hanya dengan pertolongan.Nya. Aku mulai menjauhi teman-temanku lesbian. aku lebih memilih berkumpul dengan mereka yang berkelakuan wajar. Sejak saat itulah ibuku tak pernah sakit-sakitan lagi. Di kontrak ketigaku ini aku memilih mengambil libur dua minggu sekali. Aku ingin berhasil seperti kontrak pertamaku.

NB: Seperti yang di tuturkan “W” Kepada Risty