Kampanye di Banjarmasin Kalimantan Selatan rusuh. Berita resmi menyebutkan 123 orang tewas terbakar, semuanya pelaku tindak kriminal. Disinyalir ada pula yang tertembak. Bagaimana sebenarnya kejadian tersebut?
Pemilu tampaknya sudah terlanjur berdarah. Setelah mencatat 127 korban, kini Pemilu 1997 kembali mencatat angka korban yang terbesar sepanjang sejarah Orde Baru: 123 orang tergeletak terbakar menjadi arang di pertokoan Mitra Plaza, Banjarmasin.
Mengapa peristiwa tragis itu terjadi? Menurut sumber dari Tim Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) cabang Banjarmasin yang melakukan investigasi ke lapangan, kejadian itu bermula dari keinginan massa Golkar untuk melewati Jalan P. Samudera. Padahal pada saat yang bersamaan, jamaah di Masjid Noor yang terletak di jalan P. Samudera tersebut, belum selesai shalat Jumat. Ketika massa yang akan berkampanye itu melintas, jamaah shalat Jum'at yang luber sampai ke jalan itu masih sedang berdoa. Sebenarnya Polantas sudah berusaha menghadang massa Beringin. Namun Satgas Golkar bersikeras untuk melewati jalan itu. Alasan mereka, shalat Jumatnya tinggal membaca doa.
Usai shalat Jumat, terjadilah kerusuhan di depan kantor DPD Golkar Kalsel. Kabar itu segera tersiar dan massa berdatangan tanpa bisa dibendung. Mereka akhirnya bentrok dengan Satgas Golkar, yang rata-rata berasal dari organisasi Pemuda Pancasila dan FKPPI. Karena massa terlalu banyak, Satgas Golkar terpaksa mencari jalan selamat. Tapi akibatnya, ada enam mobil peserta kampanye Golkar yang dibakar.
Massa terus bertambah dan berjumlah besar. Sekitar pukul 14.00 Wita, massa bergerak menuju ke arah Gereja Katedral. Mereka mengeluarkan semua isi gereja, merusak, dan membakar kursi dan meja di tengah jalan. Menurut informasi, massa datang ke sana karena ada suara yang mengajak mereka. Tidak diketahui siapa yang memberi komando untuk itu.
Saat itu pemadam kebakaran datang dan berjaga-jaga. Tetapi tidak menyemprot kursi-kursi yang terbakar, karena ancaman massa. Orang banyak itu, dengan sejumlah senjata tajam seperti mandau atau pedang, clurit, besi, pentungan kayu, mendekati petugas pemadam kebakaran. Mereka mengalungkan clurit dan minta untuk tidak memadamkan api. Petugas kebakaran tidak bisa berbuat apa-apa, dan terpaksa mundur. Petugas keamanan pun tidak dapat berbuat banyak.
Pukul 14.45 Wita massa berputar-putar di perempatan Jalan Lambung Mangkurat, bergerak kembali menuju Kantor DPD I Golkar. Praktis gerakan itu membuat Satgas Golkar lari tunggang langgang. Kemudian, massa pelan-pelan menghampiri Gedung Junjung Buih Plawa yang berlantai delapan. Di gedung itu terdapat pusat pembelanjaan, Hotel Kalimantan, dan kantor-kantor perbankan (Lippo Bank). Massa bergerak ke dalam gedung. Beberapa karyawan Bank Lippo yang sedang berusaha menyelamatkan uang nasabah dikalungi klurit. Uang yang sedang diselamatkan itu terpaksa diberikan kepada massa.
Entah darimana datangnya, kerumunan kian membesar. Mereka datang dengan senjata tajam. Semua orang yang sudah terlanjur menggunakan atribut Golkar berlarian menyelamatkan diri. Ada pula diantaranya yang lari ke rumah penduduk dan meminjam pakaian apa saja atau atribut PPP. Dan banyak pula yang gagal memperoleh atribut tersebut, sehingga terpaksa membuang kaos yang dipakainya itu ke tepi jalan. Tak terkecuali wanitanya. Tak heran kalau ada sejumlah wanita berlarian hanya dengan mengenakan BH.
Semua atribut Golkar dibakar. Bahkan warung-warung kecil, yang menjual atribut OPP sesuai dengan partai yang berkampanye pada hari itu, turut dirampas dan "diarangkan".
Pukul 15.30 Wita massa kembali bergerak mendatangi gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan). Kebetulan gereja itu bersebelahan dengan kantor koran Banjarmasin Post. Gereja dirusak dan kemudian dibakar. Turut dibakar juga rumah-rumah di belakang gereja yang tembus ke Barito Place, yang merupakan pemukiman padat penduduk. Tapi kantor Banjarmasin Post selamat dari api. Semua toko WNI keturunan Cina dihancurkan. Namun toko-toko milik orang Banjar asli selamat. Saat itu semua jalan penuh dengan pawai massa dengan atribut PPP.
Sementara di tempat lain yakni di Jalan Veteran dan Jalan Lambung Mangkurat, pada waktu yang sama, sebanyak enam gereja dan satu tempat ibadat Konghucu (Klenteng) ikut dihancurkan. Rumah-rumah WNI keturunan Cina juga ikut dilempari batu. Bahkan ada keluarga yang akan menyelamatkan diri, setelah mobil penjemput datang, mobil tersebut dihancurkan kacanya. Terpaksa pemiliknya lari menjauh dari situ.
Juga ikut "digasak" massa adalah rumah bos klub sepakbola Barito Putra yang juga calon legislatif dari Golkar. Rumah itu disatroni massa dan dirusak. Kompleks Pamen ABRI pun ikut rusak -- barangkali karena penghuninya banyak yang menjadi calon legislatif Golkar.
Pukul 16.00 Wita, massa bergerak ke Plaza Arjuna. Perusakan kembali terjadi disitu. Di kawasan ini toko-toko milik keturunan Cina dirusak semua. Mobil kijang dibakar. Setelah itu, massa bergerak ke arah pasar swalayan Lima Cahaya. Juga ada yang bergerak ke arah Banjarmasin Teater, dan beberapa pusat pertokoan swalayan Sari Kaya, Bank Ekonomi, dan Rental Video. Di Lima Cahaya dan Sari Kaya, massa menggasak semua isi pasar swalayan itu. Selama lebih kurang 45 menit, anak-anak dan pemuda berlarian untuk menyembunyikan hasil jarahan, yang rata-rata berupa pakaian dan alat elektronik. Setelah isinya habis, gedung tersebut dibakar. Petugas pemadam kebakaran, yang menggunakan atribut PPP, yang mendekat untuk memadamkan api, dihalangi oleh massa.
Praktis, dua pasar swalayan yakni Lima Cahaya dan Sari Kaya serta Banjarmasin Teater habis terbakar. Turut juga terbakar sebuah truk. Kemudian massa yang sangat besar itu kembali bergerak ke gereja HKBP, sehingga pemadam kebakaran pun sulit untuk mendekat. Tapi akhirnya, pemadam kebakaran berhasil juga memadamkan api sekitar pukul 20.00. Setelah api dipadamkan di gereja HKBP, petugas pemadam kembali ke Lima Cahaya, karena saat itu api di sana berkobar lagi.
Sekitar pukul 17.00 Wita, massa bergerak kembali ke arah DPD I Golkar. Tapi tidak langsung ke sana. Mereka mampir kembali di Jujung Buih Plaza. Genset Jujung Buih Plaza dibakar dan gedung 8 lantai tersebut akhirnya terbakar. Di sebuah hotel di gedung itu, Hotel Kalimantan, banyak artis yang mengikuti kampanye menginap, termasuk jurkamnya. Di hotel tersebut juga menginap Ketua Umum MUI Pusat KH Hasan Basri yang ikut rombongan kampanye. Disitu juga ada Gubernur Kalimantan Selatan dan Muspida. Tapi akhirnya mereka dapat diselamatkan. Namun tidak diketahui apakah di sana juga jatuh korban. Yang jelas, saat dilakukan penyelamatan banyak yang jatuh pingsan. Gubernur Kalsel Gusti Hasan Aman sendiri merasa sangat kaget dan seolah tidak percaya melihat ulah massa yang begitu brutal.
Karena massa terus mengamuk, pemadaman pun tidak berlanjut. Yang menyiram air kemudian lari dari kepungan massa. Banyak tabung gas meledak. Setelah disiram air, kemudian ditinggal lari menghindari amukan massa. Sejumlah sepeda motor tidak dapat diselamatkan dan ikut dilalap si jago merah.
Kemudian, pukul 18.00 Wita, massa kembali bergerak ke arah kantor DPD I Golkar Kalsel. Di sana, mobil yang dibakar sebelumnya masih memperlihatkan api. Kemudian giliran gedung partai berlambang beringin itu yang dibakar. Juga turut terbakar sejumlah sepeda motor, serta juga sepeda gunung yang akan digunakan sebagai hadiah undian putaran kampanye Golkar.
Saat itu, orang-orang dari berbagai kampungpun mulai gelisah dan mulai melakukan pengamanan masing-masing. Mereka semua keluar rumah, menjaga setiap gang dan jalan-jalan masuk. Lengkap dengan senjata tajam, berupa mandau, samurai, dan clurit. Penjagaan dilakukan semalam suntuk, karena mereka mendengar isyu yang mengatakan bahwa Golkar akan mengadakan serangan balasan.
Pukul 20.30 Wita, massa beramai-ramai ke arah Supermarket Mitra, yang merupakan pusat pertokoan terbesar di Banjarmasin. Letaknya di Jalan Sumatra. Di gedung berlantai empat ini banyak terdapat toko-toko elektronik, komputer, diskotik, ruang pertemuan, show-room mobil mewah, toko buku Gramedia, KFC, Bioskop 21, dan sarana hiburan anak-anak. Massa berhasil masuk dengan menorobos blokade keamanan. Isi gedung dijarah dan dibawa lari. Gedung itu sendiri telah terbakar sekitar pukul 20.00 Wita, dan api menyala sampai pukul 09.00 keesokan harinya.
Massa terus mengamuk dan mengobrak-abrik isi gedung. Pada saat itu tersiar khabar bahwa pasukan keamanan diperbolehkan untuk menangkap dan menembak di tempat. Tapi pasukan keamanan tidak melakukan apa-apa. Akhirnya, massa yang lengkap dengan berbagai senjata tajam itu terus mengamuk. Pukul 22.00 Wita, 1000 orang pasukan bantuan datang dengan tiga pesawat hercules. Menurut laporan LBHN Banjarmasin itu, tidak diketahui dari mana mereka didatangkan. Pasukan kemudian bergerak mendekati Gedung Mitra Plaza. Mereka menghalau massa yang masih ada di gedung itu. Senjata menyalak. Namun pihak LBHN Banjarmasin tidak memperoleh informasi berapa korban yang jatuh disana.
Kemudian, sekitar pukul 23.00 Wita, massa menuju ke arah luar kota. Sasarannya adalah rumah-rumah calon legislatif Golkar. Karena terbetik khabar massa membawa formulir berisi Daftar Calon Tetap (DCT) Golkar. Ada empat rumah yang dibakar walau belum jelas apakah itu rumah caleg Golkar atau bukan. Juga menjadi sasaran adalah toko-toko Cina sepanjangan jalan, ikut dihancurkan dengan lemparan batu. Hampir semua toko di sepanjang Jalan A. Yani rusak berat dan api membumbung tinggi. Saat itu pasukan pun tidak lagi diam. Mereka mulai mengejar-ngejar massa.
Yang sangat tragis, sekitar pukul 24.00 Wita, seorang warga yang keluar rumah untuk melihat keadaan kelihatan tergeletak tertembak peluru. Meski begitu, masih menurut laporan Tim LBHN Banjarmasin, suasana di jalan-jalan masih ramai. Banyak orang yang sudah terlanjur keluar sulit pulang lagi ke rumahnya masing-masing. Karena jalan-jalan sudah diblokir oleh orang-orang kampung. Yang bukan warganya tidak diperbolehkan masuk dan melewati jalan tersebut.
Namun sekitar pukul 01.00 Wita dini hari (Sabtu, 24 Mei), massa bergerak ke luar kota. Karena semua jalan sudah diblokir oleh pihak keamanan. Suasana semakin tegang. Khususnya di pusat kota, semua listrik padam dan baru menyala pukul 09.30 pagi.
Kemudian pasukan keamanan, sekitar pukul 03.00 Wita, mengobrak-abrik Kampung Kelayan. Kampung ini merupakan kampung terpadat dan dikenal banyak preman. Ada 195 orang yang diamankan di kantor Polresta. Kondisi mereka babak belur dan hampir semua menjadi sulit untuk dikenali wajahnya. Sekitar pukul 04.00 Wita, masyarakat perumahan Beruntung Jaya yang semalam suntuk berjaga terus karena ada isyu akan diserang, bertahan masuk ke rumah, saat ada suara pasukan datang. Tak jelas berapa orang ditahan dari sana. Pukul 06.00 Wita, aparat keamanan, lebih kurang 5 truk, datang kampung Teluk Kiram. Di kampung itu, mereka memburu massa yang diperkirakan ada di kampung tersebut. Mereka dengan senjata lengkap di tangan berjaga-jaga terus di jalan-jalan utama. Setiap orang lewat yang kelihatan mencurigakan digeledah. Bahkan, yang terlihat menggunakan pakaian agak kumuh langsung dihentikan. Gedung Barito Place, salah satu gedung besar yang selamat dari amukan massa turut dijaga ketat.
Lapor ke Komnas HAM
Sesuai dengan data-data itu, Pihak Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) Jakarta melaporkan hasil invsetigasi LBHN Cabang Banjarmasin ini kepada Komnas HAM, Selasa (27/5) lalu. Mereka diterima Sekjen Komnas HAM Baharudin Lopa didampingi anggota Komnas Muhammad Salim.
Dalam pernyataannya, LBHN Jakarta mengatakan bahwa seharusnya pemilu ditunda pelaksanaannya. Karena, menurut mereka, pemilu yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Mei itu adalah cacat. Mereka menunjuk adanya kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam proses pemilu ini tidak ditanggapi sebagai mana mestinya. "Lembaga pelaksana dan pengawas pemilu yang seharusnya menanggapi laporan-laporan tentang kecurangan pemilu dan bentuk-bentuk korupsi politik seperti yang dikemukakan PPP, nampak tidak ditindak lanjuti secara hukum," tulis pernyatan setebal satu halaman yang ditandatangai oleh Direktur LBHN Jakarta, Desmond J.Mahesa, SH dan Sekretaris Eksekutif Adian Y.Y.Napitupulu.
Cacat lain, menurut LBHN, adalah diabaikannya putusan Pengadilan Negeri (PN) Bekasi tanggal 19 Maret 1997, yang mengakui DPP PDI hasil Munas di bawah kepemimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hal itu mengakibatkan hak-hak politik konstitusional DPP PDI Megawati untuk berpartisipasi dalam pemilu hilang.
Sementara itu, Desmond kepada TEMPO Interaktif mengatakan, pihaknya menginginkan Komnas HAM meninjau langsung ke lapangan. Agar persoalannya menjadi jelas. "Harapan kita, Komnas HAM dapat menurunkan tim untuk mengklarifikasi orang-orang yang bukan sebagai pelaku kriminal," katanya. Sebelumnya, Kapolri Dibyo Widodo menyatakan bahwa yang hangus terbakar di Mitra Plaza adalah kriminal dan perusuh.
Jadi, Desmond agaknya ingin memilah-milah mana yang kriminal dan yang bukan. "Sudah korban anak dan keluarganya, ditambah pula beban dengan dituduh kriminal. Hal ini menurut kita tidak arif," ujar Direktur LBHN Jakarta ini.
Sekjen Komnas HAM Baharuddin Lopa saat itu belum dapat memberikan tanggapan terhadap laporan LBHN tersebut. Hal itu ditegaskan kembali seusai rapat koordinasi Komnas HAM Selasa (27/5) lalu, bahwa pihaknya belum dapat menyimpulkan atau memberi pendapat mengenai peristiwa Banjarmasin. Karena hal harus terlebih diperoleh data, kemudian dianalisa, baru dapat diambil suatu kesimpulan. Yang jelas, kata Lopa, setelah pencoblosan, Komnas HAM akan mengirim satu tim ke Banjarmasin.
Sementara itu, menurut laporan Kompas (Rabu, 28/5), sampai hari Rabu itu sudah 372 orang yang melapor ke Polresta Banjarmasin mengenai anggota keluarganya yang belum pulang ke rumah sejak kerusuhan Jumat 23 Mei lalu. Menurut laporan tersebut, diantara korban yang melapor itu ada yang mengaku mereka kehilangan lebih dari satu orang anggota keluarga. Mereka berasal dari berbagai kalangan, ada yang buruh, pedagang kecil, tukang becak, dan sebagainya.
Namun menurut koran lokal "Dinamika Berita" edisi Senin (26 Mei), korban yang ditemukan hingga Minggu malam sebanyak 142 orang. Dan 132 orang diantaranya terbakar di Mitra Plaza, dua terbakar di Lima Cahaya, dan dua lainnya meninggal karena luka bacokan.
Sumber lain menyebutkan, korban yang 142 orang itu masing-masing 136 mayat ditemukan di Mitra Plaza, 2 mayat ditemukan di Lima Cahaya, dan dua lainnya di Sari Kaya. Masih kata sumber tersebut, itu belum termasuk dengan korban yang terdapat di Kalimantan Hotel dan Pusat perdagangan Junjung Buih Plaza. Sementara, masih menurut laporan Tim LBHN Banjarmasin, harian Banjarmasin Post memberitakan 164 orang dinyatakan hilang.
Sementara korban yang terdapat di rumah sakit, terdiri dari 69 orang di RSU ULIN, 14 orang di RS Suaka Insan, 21 orang di RS Islam, dan beberapa orang di RS Dr Soeharsono dan RS Ratu Julaiha (Lihat Tabel Korban).
Disinyalir juga mereka yang hilang itu ada yang tertembak. Menurut catatan LBHN Banjarmasin yang dilaporkan ke Komnas HAM itu, pada pagi hari Sabtu di Jalan Sutoyo terlihat sekitar tujuh korban tewas akibat tembakan. Tapi masyarakat tidak berani mendekati korban. LBHN Banjarmasin sendiri belum memperoleh informasi yang tertembak itu sebagai korban apa dan dan siapa yang melakukan penembakan itu.
Tapi, Kapolda Kalimantan Selatan Kolonel (Pol) Drs Sanimbar membantah adanya korban yang tertembak. "Tidak ada korban kena tembak petugas keamanan sebagaimana diisukan orang. Ndak ada itu, cuma isu. Korban yang tewas benar-benar terbakar, terkurung api," katanya seperti dikutip Kompas (Rabu, 28/5).
Menurutnya, sesuai laporan untuk Mabes Polri, tercatat 123 orang tewas, 121 diantaranya tewas di Mitra Plaza lantai dua. Dan dua lainnya tewas di Toserba Sari Kaya. Dikatakan Kapolda, 123 orang yang tewas itu sebagian besar dari kelompok perusuh. Mereka masuk dengan maksud menjarah barang-barang yang ada di pertokoan itu.
Kemudian jumlah yang ditahan dan dinyatakan sebagai kelompok perusuh, lanjut Kapolda, sebanyak 106 orang. Beberapa diantaranya sudah dipulangkan. Status mereka, menurut Kapolda, "Masih sebatas diminta keterangan dan belum berstatus tersangka."
MIS
Daftar Sementara Korban Materil Kerusuhan Banjarmasin
JENIS MATERIAL | KONDISI | |
---|---|---|
Gereja | ||
1. | Gereja Pantekosta di Jl.Veteran | rusak |
2. | Gereja Kuning di Jl.Veteran | hancur |
3. | Gereja Eben Etser di Jl. S. Parman | hancur |
4. | Gereja GKKA di Jl. Veteran | hancur |
5. | Gereja HKBP di Jalan P. Samudera | ludes terbakar |
Klenteng | ||
1. | Tempekong di Jl. Veteran | hancur |
Gedung-gedung | ||
1. | Gedung Junjung Buih Plaza:
| dirusak dan dibakar |
2. | Departemen Store Lima Cahaya (isinya digasak, dan ditemukan dua mayat) | dibakar habis |
3. | Swalayan Sari Kaya (isi digasak, dan ditemukan dua mayat) | dibakar habis |
4. | Banjarmasin Teater | dibakar habis |
5. | Swalayan Siaolatama | hancur |
6. | Mitra Plaza (Isi digasak, dan ditemukan 136 mayat) | dibakar habis |
7. | Apotik Casio | hancur |
8. | Arjuna Plaza | hancur |
9. | Kantor DPD I Golkar Kalsel | dibakar |
10. | Kantor Depdikbud di Jl. S. Parman | dirusak |
11. | Kantor Depkes | dirusak |
12. | Restoran Fajar | hancur |
13. | Gedung PLN | terbakar |
14. | Perusahaan Daerah Air Minum | terbakar |
15. | Kantor Pegadaian | terbakar |
16. | Beberapa bank:
| terbakar |
Perumahan | ||
1. | Rumah Bos Barito Putra Galatama | rusak |
2. | Rumah-rumah Cina (jumlahnya belum pasti) (isinya digasak, dan ditemukan dua mayat) | rusak |
3. | Rumah penduduk belakang Gereja HKBP (belum diketahui berapa jumlahnya) | dibakar habis |
4. | Rumah penduduk di sepanjang jalan Bumi Mas | rusak |
5. | Rumah seorang pendeta | digeledah dan dirusak |
6. | Sebuah panti Jompo | dibakar |
Gedung Sekolah | ||
1. | SMA Katolik | rusak berantakan |
2. | SD,SLTP, SMU di Jl.S Parman | terbakar |
Kendaraan Bermotor | ||
1. | Lebih kurang enam mobil di depan kantor DPD I Golkar | hangus terbakar |
2. | Dua mobil kijang | dibakar |
3. | Satu Ambulan | rusak |
4. | Satu mobil Toyota Hard Top | rusak |
5. | Dua sepeda motor | rusak |
data: Tim LBHN Banjarmasin dan berbagai sumber, diolah, 1997.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com