Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 23 Februari 2014 | 13.44
kisah tentang "Kerja Adalah Kehormatan" yang ditulis oleh Andre Wongso. Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe
terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis
kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya. ”Om beli bunga Om.” ”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya. ”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil. Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu
keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang
sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”
Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih
ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah
menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe
itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual
bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah
kok satu tangkai saja.” Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda
mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. ”Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap
saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan
uangnya kepada si gadis kecil. Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk
disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat
di sekitar sana.
Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung. ”Kenapa uang tadi
tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?” Dengan
keluguannya si gadis kecil menjawab, ”Maaf Om, saya sudah berjanji
dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan
mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun
tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”
Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat
berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan,
meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja
keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan
dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi
karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya
pelajaran berharga hari itu. Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau
upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi
kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika
kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia
itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan
menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangan.
Terima Kasih telah membaca Artikel dari Kami. Bagikan artikel ini ke
teman-teman Anda yang ada di jejaring sosial dengan menekan tombol
dibawah. http://motivasiislamph.blogspot.com/2013/04/kerja-adalah-kehormatan.html
Kehadiran sang buah hati dalam sebuah rumah tangga bisa diibaratkan
seperti keberadaan bintang di malam hari, yang merupakan hiasan bagi
langit. Demikian pula arti keberadaan seorang anak bagi pasutri, sebagai
perhiasan dalam kehidupan dunia. Ini berarti, kehidupan rumah tangga
tanpa anak, akan terasa hampa dan suram.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَاباً
وَخَيْرٌ أَمَلاً “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi
amalan-amalan yang kekal dan shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (Qs.al-Kahfi: 46)
Bersamaan dengan itu, nikmat keberadaan anak ini sekaligus juga
merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam kebinasaan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan hal ini dalam firman-Nya, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوّاً لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara
isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” (Qs. At-Taghaabun:14)
Makna “menjadi musuh bagimu” adalah melalaikan kamu dari melakuakan
amal shaleh dan bisa menjerumuskanmu ke dalam perbuatan maksiat kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika menafsirkan ayat di atas, syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata,
“…Karena jiwa manusia memiliki fitrah untuk cinta kepada istri dan
anak-anak, maka (dalam ayat ini) Allah Subhanahu wa Ta’ala
memperingatkan hamba-hamba-Nya agar (jangan sampai) kecintaan ini
menjadikan mereka menuruti semua keinginan istri dan anak-anak mereka
dalam hal-hal yang dilarang dalam syariat. Dan Dia memotivasi
hamba-hamba-Nya untuk (selalu) melaksanakan perintah-perintah-Nya dan
mendahulukan keridhaan-Nya…” . Kewajiban Mendidik Anak
Agama Islam sangat menekankan kewajiban mendidik anak dengan
pendidikan yang bersumber dari petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
Rasul-Nya Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (Qs. at-Tahriim: 6)
Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “(Maknanya): Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu.”
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata, “Memelihara diri (dari api
neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan
perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta bertobat dari semua
perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-Nya. Adapun memelihara
istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan
mengajarkan kepada mereka (syariat Islam), serta memaksa mereka untuk
(melaksanakan) perintah Allah. Maka seorang hamba tidak akan selamat
(dari siksaan neraka) kecuali jika dia (benar-benar) melaksanakan
perintah Allah (dalam ayat ini) pada dirinya sendiri dan pada
orang-orang yang dibawa kekuasaan dan tanggung jawabnya” .
Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melarang Hasan bin ‘Ali radhiallahu ‘anhu memakan kurma sedekah, padahal waktu itu Hasan radhiallahu ‘anhu masih kecil, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hekh hekh” agar Hasan membuang kurma tersebut, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah
kamu tidak mengetahui bahwa kita (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan keturunannya) tidak boleh memakan sedekah?”
Imam Ibnu Hajar menyebutkan di antara kandungan hadits ini adalah
bolehnya membawa anak kecil ke mesjid dan mendidik mereka dengan adab
yang bermanfaat (bagi mereka), serta melarang mereka melakukan sesuatu
yang membahayakan mereka sendiri, (yaitu dengan) melakukan hal-hal yang
diharamkan (dalam agama), meskipun anak kecil belum dibebani kewajiban
syariat, agar mereka terlatih melakukan kebaikan tersebut . Metode Pendidikan Anak yang Benar
Agama Islam yang sempurna telah mengajarkan adab-adab yang mulia
untuk tujuan penjagaan anak dari upaya setan yang ingin memalingkannya
dari jalan yang lurus sejak dia dilahirkan ke dunia ini. Dalam sebuah
hadits qudsi, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku
menciptakan hamba-hamba-Ku semuanya dalam keadaan hanif (suci dan
cenderung kepada kebenaran), kemudian setan mendatangi mereka dan
memalingkan mereka dari agama mereka (Islam).”
Dalam hadits shahih lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tangisan seorang bayi ketika (baru) dilahirkan adalah tusukan (godaan untuk menyesatkan) dari setan.”
Perhatikanlah hadits yang agung ini, bagaimana setan berupaya keras
untuk memalingkan manusia dari jalan Allah sejak mereka dilahirkan ke
dunia, padahal bayi yang baru lahir tentu belum mengenal nafsu, indahnya
dunia dan godaan-godaan duniawi lainnya, maka bagaimana keadaannya
kalau dia telah mengenal semua godaan tersebut?
Maka di sini terlihat jelas fungsi utama syariat Islam dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menjaga anak yang baru lahir dari godaan setan, melalui adab-adab yang diajarkan dalam sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berhubungan dengan kelahiran seorang anak.
Sebagai contoh misalnya, anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi seorang suami yang akan mengumpuli istrinya, untuk membaca doa, بسم الله اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَاz “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari
(gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau
anugerahkan kepada kami.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika
seorang suami yang ingin mengumpuli istrinya membaca doa tersebut,
kemudian Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan tersebut, maka
setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.”
Berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bahwa syariat Islam
merupakan satu-satunya metode yang benar dalam pendidikan anak, yang ini
berarti bahwa hanya dengan menerapkan syariat Islamlah pendidikan dan
pembinaan anak akan membuahkan hasil yang baik.
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-’Utsaimin berkata, “Yang menentukan
(keberhasilan) pembinaan anak, susah atau mudahnya, adalah kemudahan
(taufik) dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan jika seorang hamba bertakwa
kepada Allah serta (berusaha) menempuh metode (pembinaan) yang sesuai
dengan syariat Islam, maka Allah akan memudahkan urusannya (dalam
mendidik anak), Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan
baginya kemudahan dalam (semua) urusannya.” (Qs. ath-Thalaaq: 4)
Pembinaan Rohani dan Jasmani
Cinta yang sejati kepada anak tidaklah diwujudkan hanya dengan
mencukupi kebutuhan duniawi dan fasilitas hidup mereka. Akan tetapi yang
lebih penting dari semua itu pemenuhan kebutuhan rohani mereka terhadap
pengajaran dan bimbingan agama yang bersumber dari petunjuk al-Qur-an
dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah
bukti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya, karena diwujudkan dengan
sesuatu yang bermanfaat dan kekal di dunia dan di akhirat nanti.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji Nabi-Nya Ya’qub ‘alaihissalam yang
sangat mengutamakan pembinaan iman bagi anak-anaknya, sehingga pada
saat-saat terakhir dari hidup beliau, nasehat inilah yang beliau
tekankan kepada mereka. Allah berfirman, أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ
الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا
نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ
وَإِسْحَاقَ إِلَهاً وَاحِداً وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) kematian,
ketika dia berkata kepada anak-anaknya, ‘Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?’ Mereka menjawab, ‘Kami akan menyembah Rabb-mu dan Rabb
nenek moyangmu, Ibrahim, Isma’il, dan Ishaq, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa
dan kami hanya tunduk kepada-Nya.’” (Qs. al-Baqarah: 133)
Renungkanlah teladan agung dari Nabi Allah yang mulia ini, bagaimana
beliau menyampaikan nasehat terakhir kepada anak-anaknya untuk berpegang
teguh dengan agama Allah , yang landasannya adalah ibadah kepada Allah
semata-semata (tauhid) dan menjauhi perbuatan syirik (menyekutukan-Nya
dengan makhluk). Dimana kebanyakan orang pada saat-saat seperti ini
justru yang mereka berikan perhatian utama adalah kebutuhan duniawi
semata-mata; apa yang kamu makan sepeninggalku nanti? Bagaimana kamu
mencukupi kebutuhan hidupmu? Dari mana kamu akan mendapat penghasilan
yang cukup?
Dalam ayat lain Allah berfirman, وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi nasehat kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar.’” (Qs. Luqmaan: 13)
Lihatlah bagaimana hamba Allah yang shaleh ini memberikan nasehat
kepada buah hati yang paling dicintai dan disayanginya, orang yang
paling pantas mendapatkan hadiah terbaik yang dimilikinya, yang oleh
karena itulah, nasehat yang pertama kali disampaikannya untuk buah
hatinya ini adalah perintah untuk menyembah (mentauhidkan) Allah
semata-mata dan menjauhi perbuatan syirik .
Manfaat dan Pentingnya Pendidikan Anak
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah – semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala
merahmatinya – berkata, “Salah seorang ulama berkata, ‘Sesugguhnya Allah
Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat (nanti) akan meminta
pertanggungjawaban dari orang tua tentang anaknya sebelum meminta
pertanggungjawaban dari anak tentang orang tuanya. Karena sebagaimana
orang tua mempunyai hak (yang harus dipenuhi) anaknya, (demikian pula)
anak mempunyai hak (yang harus dipenuhi) orang tuanya. Maka sebagaimana
Allah berfirman, وَوَصَّيْنَا الْأِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْناً
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya.” (Qs. al-’Ankabuut: 8)
(Demikian juga) Allah berfirman, قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (Qs. at-Tahriim: 6)
Maka barangsiapa yang tidak mendidik anaknya (dengan pendidikan) yang
bermanfaat baginya dan membiarkannya tanpa bimbingan, maka sungguh dia
telah melakukan keburukan yang besar kepada anaknya tersebut. Mayoritas
kerusakan (moral) pada anak-anak timbulnya (justru) karena (kesalahan)
orang tua sendiri, (dengan) tidak memberikan (pengarahan terhadap)
mereka, dan tidak mengajarkan kepada mereka kewajiban-kewajiban serta
anjuran-anjuran (dalam) agama. Sehingga karena mereka tidak
memperhatikan (pendidikan) anak-anak mereka sewaktu kecil, maka
anak-anak tersebut tidak bisa melakukan kebaikan untuk diri mereka
sendiri, dan (akhirnya) merekapun tidak bisa melakukan kebaikan untuk
orang tua mereka ketika mereka telah lanjut usia. Sebagaimana (yang
terjadi) ketika salah seorang ayah mencela anaknya yang durhaka
(kepadanya), maka anak itu menjawab: “Wahai ayahku, sesungguhnya engkau
telah berbuat durhaka kepadaku (tidak mendidikku) sewaktu aku kecil,
maka akupun mendurhakaimu setelah engkau tua, karena engkau
menyia-nyiakanku di waktu kecil maka akupun menyia-nyiakanmu di waktu
engkau tua.”
Cukuplah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut menunjukkan besarnya manfaat dan keutamaan mendidik anak, إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول: أنى هذا ؟ فيقال: باستغفار ولدك لك “Sungguh seorang manusia akan ditinggikan derajatnya di surga
(kelak), maka dia bertanya, ‘Bagaimana aku bisa mencapai semua ini? Maka
dikatakan padanya: (Ini semua) disebabkan istigfar (permohonan ampun
kepada Allah yang selalu diucapkan oleh) anakmu untukmu.’”
Sebagian dari para ulama ada yang menerangkan makna hadits ini yaitu:
bahwa seorang anak jika dia menempati kedudukan yang lebih tinggi dari
pada ayahnya di surga (nanti), maka dia akan meminta (berdoa) kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala agar kedudukan ayahnya ditinggikan (seperti
kedudukannya), sehingga Allah pun meninggikan (kedudukan) ayahnya.
Dalam hadits shahih lainnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika
seorang manusia mati maka terputuslah (pahala) amalnya kecuali dari
tiga perkara: sedekah yang terus mengalir (pahalanya karena diwakafkan),
ilmu yang terus diambil manfaatnya (diamalkan sepeninggalnya), dan anak
shaleh yang selalu mendoakannya.”
Hadits ini menunjukkan bahwa semua amal kebaikan yang dilakukan oleh
anak yang shaleh pahalanya akan sampai kepada orang tuanya, secara
otomatis dan tanpa perlu diniatkan, karena anak termasuk bagian dari
usaha orang tuanya . Adapun penyebutan “doa” dalam hadits tidaklah
menunjukkan pembatasan bahwa hanya doa yang akan sampai kepada
orangtuanya , tapi tujuannya adalah untuk memotivasi anak yang shaleh
agar orang tuanya.
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani – semoga Allah Subhanahu wa
Ta’ala merahmatinya – berkata, “(Semua pahala) amal kebaikan yang
dilakukan oleh anak yang shaleh, juga akan diperuntukkan kepada kedua
orang tuanya, tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala anak tersebut,
karena anak adalah bagian dari usaha dan upaya kedua orang tuanya. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman, وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (Qs. an-Najm: 39)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh
sebaik-baik (rezki) yang dimakan oleh seorang manusia adalah dari
usahanya sendiri, dan sungguh anaknya termasuk (bagian) dari usahanya.” Kandungan ayat dan hadits di atas juga disebutkan dalam
hadits-hadist (lain) yang secara khusus menunjukkan sampainya manfaat
(pahala) amal kebaikan (yang dilakukan) oleh anak yang shaleh kepada
orang tuanya, seperti sedekah, puasa, memerdekakan budak dan yang
semisalnya.”
Tulisan ringkas ini semoga menjadi motivasi bagi kita untuk lebih
memperhatikan pendidikan anak kita, utamanya pendidikan agama mereka,
karena pada gilirannya semua itu manfaatnya untuk kebaikan diri kita
sendiri di dunia dan akhirat nanti.
Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan
kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami
pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 20 Jumadal akhir 1430 H
Abdullah bin Taslim al-Buthoni
***
Artikel muslimah.or.id
Seperti yang tertulis di judulnya sekarang ini gue
akan menulis artikel mengenai budaya puasa yang sebenernya sering dilupakan dan
salah pahami di masyarakat kita. Timbul pertanyaan berikut: mengapa menulis artikel
ini? Alasannya simpel, karena sekarang ini kita sedang berada dalam bulan suci
Ramadhan dan gue sebagai seorang muslim dan seorang blogger dalam waktu
bersamaan merasa perlu menulis sesuatu yang berbau Islami.
Sebelumnya, mungkin kamu bakal bertanya-tanya siapa
gue yang sok membuat tulisan seperti ini? Memangnya anak Ustad siapa? Murid
kyai mana? Lahir di kerajaan apa? Nomor Hpnya berapa? Gue ini cuman seorang
pelajar biasa yang Alhamdulillah memiliki sedikit ilmu meskipun gue bukan
Ustad. Mengapa bisa begitu? Karena sudah 9 tahun gue menempa ilmu di sekolah
(SD-SMP) yang notabennya berlatar Islam, bahkan 11 tahun kalo TK juga dihitung.
Maka dari itu, di sini gue mau berbagi sedikit ilmu dan pengalaman. Tidak ada
sedikit pun niat untuk menggurui. Mohon maklum juga kalo ada yang salah-salah,
CMIIW banget ya.. Okeh, kita mulai saja.
... yang sering kita salah pahami dalam puasa
Niat
Niat itu hal terpenting, bukan hanya
dalam berpuasa, akan tetapi dalam semua ibadah. Dalam setiap ibadah niat
memiliki lafal yang berbeda. Nah, dalam puasa di bulan Ramadhan niat itu harus
diucapkan tepatnya sebelum menjelang fajar, kalo tidak maka puasa kita tidak
akan sah. Seperti yang dikatakan hadits berikut:
"Barangsiapa yang tidak menetapkan akan berpuasa
sebelum fajar, maka tiada sah puasanya". (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i,
dan Ibnu Majah)
Sebenarnya, niat itu tidak harus diucapkan(secara
lisan). Yang terpenting adalah kemantapan hati kita untuk melaksanakan puasa
tersebut, karena bukan tidak mungkin kan kita lupa mengucapkannya padahal kita
tahu besok kita masih harus menjalani puasa. Allah pasti mengerti.
Biar gampang, gini deh contohnya. Semalam kita lupa
membaca niat puasa, tapi jam empat kita bangun untuk sahur. Sementara
kita tahu kalo sahur itu adalah salah satu sunah puasa yang sangat dianjurkan.
Dengan kata lain, sebenarnya sahur sendiri sudah menjadi niat kita dalam
melaksanakan puasa hari itu. “emangnya mau ngapain lagi coba kalo udah sahur?
udah pasti buat puasa donk”
Sahur
Sahur memang sunnah. Jadi banyak orang yang memilih
ngelanjutin tidurnya daripada bangun untuk sahur. Sungguh, itu sangat
merugikan. Ya, selain akan membuat kita makin lemas ketika berpuasa, tidak
sahur juga bakal menjadi alasan yang kuat untuk membatalkan puasa. Dan perlu
diketahui bahwa sahur adalah hal yang membedakan puasa seorang Muslim dengan
puasanya orang non-muslim. Jadi lebih baik kita sahur bukan?
Kemudian banyak juga yang salah paham nih tentang
waktunya. Sebagian ada yang mulai sahur tengah malem, jam 2 ataupun jam 3.
Sebenarnya, sahur itu lebih baik diakhirkan alias dilaksanakan mendekati waktu
adzan shubuh. Sekitar jam setengah empat sampai jam setengah lima. Kemudian,
tentang imsak. Banyak juga yang nggak tahu kalo sebenarnya imsak itu hanya
batas untuk jaga-jaga biar kita tidak kelewatan. Jadi, walaupun sudah masuk
waktu imsak kita masih punya kesempatan unutk melaksanakan sahur.
Dalam kondisi tertentu kita diperbolehkan untuk
melanjutkan makan ketika adzan telah berkumandang. Bahkan ketika Iqamah pun.
Rasulullah bersabda:
Telah diqamati shalat, padahal bejana masih berada di
tangan Umar, maka Umar berkata: "Bolehkah aku minum wahai
Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Tentu". Kemudian Umar pun meminumnya
(HR Ibnu Jarir)
Buka Puasa dan Doanya
Kalo tadi dikatakan sahur itu lebih baik diakhirkan,
maka Ifthar(buka puasa) lebih baik diawalkan. Nggak ada ceritanya kalo lebih
lama puasanya pahala puasa akan lebih banyak, sehingga tidak menyegerakan buka
puasa.
Mengenai doa untuk buka puasa, sebenarnya banyak yang
keliru. Doa buka puasa yang populer di masyarakat kita, tidak memiliki
kebenaran yang kuat mengenai haditsnya alias Dhaif. Bahkan ada yang bilang itu
palsu. Kalo nggak percaya silahkan tanya mbah Google.
Tapi, kalaupun memang benar Rasulullah tidak pernah
menyontohkan doa tersebut bukan berarti kita tidak boleh membaca doa itu. Itu
sama saja seperti berdoa menggunakan bahasa kita sendiri. Nah, sebenernya yang
selama ini sering kita salah pahami adalah kapan seharusnya doa itu tersebut
dibaca. Salah banget kalo doa buka puasa dibacanya sebelum berbuka. Mengapa?
Berikut penjelasannya.
Dari artinya saja (bahasa arab) sudah jelas doa itu
seharusnya dibaca setelah buka puasa. Ada bacaan ala rizkqika afthartu yang
berarti “atas rizkiMu aku berbuka puasa”. Afthartu memang berarti
“aku berbuka puasa” tapi di sini kalo dilihat dari grammarnya termasuk dalam past
tense sehingga arti sesungguhnya adalah “aku telah berbuka puasa”. Oleh
karena itu, seharusnya doa ini dibaca setelah membatalkan puasa. Jadi
urutannya seharusnya begini:
1. Nyalain TV
2. Adzan maghrib
3. Baca doa sebelum makan (seperti biasa)
4. Baca Basmallah
5. Batalin puasa
6. Baru baca doa setelah buka puasa
Dan sebenernya ada juga hadits yang menyatakan kalo
nabi Muhammad SAW juga membaca doa setelah membatalakan puasa, tapi gue nggak
bisa menampakkannya. Maaf.
(grammar dalam bahasa arab istilahnya nahwu/sharaf)
*dulu pernah belajar bahasa arab, tapi sekarang udah
nggak lagi. Jadi kalo ada yang salah mohon koreksi.
Nelen ludah, batal nggak sih?
Bagi yang awam pertanyaan itu sering kali muncul.
Nelen ludah, batal nggak sih? Bukannya itu sama saja memasukkan sesuatu
ketenggorokan kita dan seharusnya mebatalkan?
Menelan ludah itu tidak membatalkan puasa selama ludah
tersebut masih di dalam mulut, tidak keluar-keluar. Alasannya karena ludah yang
masih di dalam mulut itu masih bagian dari tubuh kita yang akan terus
diproduksi, sedangkan apabila ludah tersebut sudah keluar dari mulut maka ludah
tersebut sudah tercampur dengan zat-zat yang ada di luar tubuh kita sehingga
apabila ludah tersebut kita telan maka akan membatalkan.
Jadi, bukan berarti karena menelan ludah tidak
membatalkan kita ambil gelas terus menampung semua ludah kita di situ dan
meminumnya. Hal itu justru yang membuat ludah menjadi membatalkan puasa.
Lagian, iseng banget sih ngegelasin ludah.
Kalo gosok gigi?
Nah, yang ini hukumnya Makruh. Makruh, yaitu hal yang
tidak disukai Allah sehingga sebaiknya tidak dilakukan. Bukan berarti tidak
boleh dilakukan juga karena tidak akan berdosa. Mungkin yang membuat ini makruh
adalah kegiatan sikat gigi itu yang sangat berpotensi untuk membatalkan puasa
kita. Ya iyalah, masuk-masukin sesuatu ke mulut gitu. Makanya, kalo kita tidak
bisa menjaga nafsu kita untuk tidak menelan odol, lebih baik jangan lakukan.
Ngabuburit
Suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menanti
acara TV terfavorit umat Muslim selama bulan Ramadhan, yaitu Adzan Maghrib.
Hehe... Ngabuburit secara istilah menghabiskan waktu untuk mengunggu waktu
berbuka puasa, namun anehnya kata ngabuburit tidak identik dengan hal-hal yang
berbau Islami. Justru ngabuburit identik dengan hal yang kurang bermanfaat
seperti nongkrong-nongkrong kurang jelas gitu deh. Sangat disayangkan, padahal
seharusnya waktu seperti ini bisa kita luangkan untuk melakukan hal yang lebih
bermanfaat seperti bagi-bagi tajil ke orang. Dapet pahala kan?
Menahan diri juga ada batasnya!
Kita tentunya sudah tahu kalo tujuan utama dalam
berpuasa adalah menahan diri kita dari segala godaaan dan hawa nafsu. Makanya
tidak sedikit dari kita yang berpuasa hanya mendapat lapar dan haus saja karena
tidak bisa menahan dirinya. Menahan diri juga ada batasnya, maksudnya
adalah...ini kata guru gue lo ya! Ada saat di mana kita boleh melayani orang
untuk berantem. Kok bisa? Tentu saja ada waktunya, yaitu ketika ada orang lain
yang mencoba untuk mengganggu kelancaran puasa kita. Kita harus mempertahankan
puasa kita, bahkan ketika orang mengganggu, maka dari itu kita harus tetap
mempertahankannya meskipun harus berantem sekalipun.
Apalagi ya?
Tuh, kan bingung. Oh iya, satu lagi nih. Di tempat
kita tinggal tentunya terdapat banyak sekali perbedaan dari segi manapun,
termasuk kepercayaan. Maka dari itu bagi yang sedang tidak puasa maupun yang
tidak puasa, mesti menghormati yang berpuasa. Begitupun dengan mereka yang
berjualan. Jangan sampai pengalaman gue ini terulang...
Jadi suatu hari (di bulan puasa) gue berjalan dan
menemukan sebuah warung makan yang membuka warungnya di siang hari. Tidak salah
memang, tapi seharusnya mereka memasang seperti kain untuk menutupi pandangan
orang lain yang sedang berpuasa agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Gue
sebagai seorang yang memiliki jiwa keadilan yang tinggi segera datang ke warung
tersebut untuk menegur pemiliknya.
“bu, ibu tahu kan sekarang ini bulan puasa”
“i..iya mas”
“ibu seharusnya menghargai yang sedang puasa dengan
tidak membuka warung makan lebar-lebar seperti ini”
“iya, mas saya salah. Seharusnya saya pasang kain
untuk menutupi”
“nah.. begitu dong bu”
Akhirnya si Ibu itu pun memasang kain di depan
warungnya.
“begitu kan enak bu”
Setelah lega gie pun mengambil kursi untuk duduk dan
memanggil si Ibu tersebut.
“bu, es teh manis satu”
(bercanda)
Kesimpulan
Sebenernya kalo kita pikir-pikir masih banyak hal yang
sering kita salah pahami dalam berpuasa meskipun itu hal yang kecil dan sepele.
Terkait dengan tulisan di atas, tidak semuanya bisa disalahkan sepenuhnya
karena sudah banyak yang terlanjur melekat dan membudaya di masyarakat kita.
Harus dimaklumi. Mungkin hanya segitu yang bisa gue tulis, kalo ada yang salah
mohon koreksinya. Sekian, wassalamaualaikum.
Masih ingat tahun 2005 di mana salah satu stasiun tv menayangkan acara gulat yang biasa disebut “SmackDown”?
Waktu itu SmackDown memang ngehits banget, gue sendiri yang waktu itu masih SD
juga suka banget nonton ini. Sebelum akhirnya dibanned karena
memakan banyak korban, SmackDown adalah tayangan yang bisa membuat anak-anak
rela begadang cuman untuk menonton acara ini. Tapi, gue nggak bakalan
ngebahas tentang isu ini, gue cuman mau ngebahas tentang SmackDown itu
sendiri. Sesuai dengan judulnya di sini gue bakal ngebahas kebenaran-kebenaran
SmackDown, menjawab pertanyaan seperti “SmackDown itu
beneran nggak sih?”. So, buat lo yang emang suka dan
juga penasaran...this post is worth to read!
Oh ya, sebelum kita lanjut ada hal yang perlu gue luruskan
terlebih dahulu. Ini tentang kebiasaan orang Indonesia yang suka menyebut
hal-hal yang similar dalam satu istilah. Gue tegasin, yang gue bahas di sini
adalah Professional Wrestling (Gulat Profesional) bukan SmackDown.
Maksud ye? Iya, Pro
Wrestling ini adalah perpaduan antara olahraga/gulat dan hiburan (sport
entetainment) yang entah bagaimana orang indonesia selalu menyebutnya dengan
istilah “smekdon”. Emangnya SmackDown itu
apa sih? SmackDown adalah nama program TV mingguan dari sebuah perusahaan
promosi Pro Wrestling di Amerika sono, nama coorperationnya adalah WWE. Trus kenapa orang indonesia bisa latah
menyebutnya smekdon? Menurut analisa gue, sebelum tahun 2005 itu
beberapa
tahun sebelumnya RCTI (sekitar tahun 2000) juga pernah menayangkan
program pro
wrestling juga dari WWF(sekarang WWE). Waktu itu WWF punya dua program
wrestling yaitu RAW dan SmackDown, sayangnya RCTI cuman berani membeli
hak siar
untuk SmackDown yang mana cuman secondary shownya, sementara prime
shownya adalah
RAW. Oleh karena waktu itu program SmackDown di indonesia juga ngehits
(bahkan waktu itu ada jargonnya: "Smekdon Aaaarrrgh"), pastinya sangat
meninggalkan kesan di masyarakat indonesia sehingga secara
nggak langsung yang namanya acara gulat-gulatan pasti bakal disebut
dengan
istilah “smekdon”. Sama kayak kita beli air mineral di warung,
mintanya Aqua tapi dikasihnya 2 Tang dan kita fine-fine aja. Kalo begitu kenapa tadi di paragraf pertama sama
judulnya ente pake kata “SmackDown”? Nggak papa kok, biar dari intronya tulisan
ini keliatan menjual...hehe. Dasar
penjilat!
Satu lagi, kalo ngomongin pro wrestling itu selalu identik dengan
WWE. Alasannya simpel, karena WWE adalah the biggest wretling company, bukan
hanya di Amrik tapi juga di dunia. Okeh, udah jelaskan? Emang nggak masalah sih
kita mau nyebutnya apa aja, suka-suka, tapi kalo lo udah gabung di forum-forum
dan lo masih nyebutnya dengan smekdon, itu enggak banget. So, mulai sekarang
kita sebut aja Pro-Wrestling.
To the point...
Hal-hal Yang Sering Ditanyakan
Mengenai Pro Wrestling, it’s Q&A time!!!
Q: penasaraaaan,
itu berantemnya beneran nggak sih? Or... Is it fake?
asal tau aja dua orang ini ada di ketinggian 6 meter...
sebelum mereka jatuh
A: ini pertanyaan
paling lumrah. Pro wrestling itu nggak ada yang fake. But... pro wrestling is
scripted, pertandingan pro wrestling itu sudah diskenario. Jadi, mereka yang
bergulat di atas ring sebelumnya udah tahu gerekan-gerakan apa saja yang akan
dilakukan sehingga para wrestler ini bisa mengeksekusi move-move mereka dengan
baik dan menciptakan match yang kelihatan real. Kalo mau dianalogikan sih kayak
kita nonton film action di mana semua gerakannya udah dikoreografikan dengan
matang. Yang membedakan pro wrestling dengan film action adalah kalo terjadi
kesalahan dalam syuting film, masih bisa diulang dan hasilnya bisa bagus juga
kerena diedit, sementara mereka yang bertanding di ring mempraktekkannya
langsung sehingga kalo gagal atau terjadi kecelakaan penonton bisa langsung
melihatnya. Oh ya, di skenario pun udah di tentukan semuanya, seperti durasi
dan siapa yang menang siapa yang kalahnya (booking).
So, sekali lagi gue tegasin: pro wrestling is not fake, it is
scripted.
Q: kok ada
wrestler yang mau aja nerima skenario untuk kalah?
A: yaaaa
kenapa enggak? Namanya juga sport entertainment masbro, kalo ada skenario berarti
harus ada pemerannya juga dong dan mereka para wrestlerlah yang menjadi
aktornya. Jadi nggak usah heran kalo ada wrestler yang hampir setiap main nggak
pernah menang, ya karena dia dibayar untuk kalah. Selama dia digaji dan gajinya
tinggi, why not? Sukur-sukur kalo dia bisa menyajikan match yang berkualitas
dan menghibur fans, soalnya ada wrestler yang bergulat karena passion dan ada
juga yang bergulat untuk mencari nafkah.
@FACEZiggler bergulat buat bayar tagihan?
Q: matchnya
kan udah diskenario tuh, berarti nggak sakit dong?
A: alasan
kenapa dalam film action harus ada stuntman karena untuk mengindari pemain
utamanya mengalami cidera kan? Kalo para wrestler, mereka adalah stuntman untuk
diri mereka sendiri. Jadi meskipun scripted, pukul-pukulan, piting-pitingan dan
banting-bantingannya itu beneran dan itu sakit. Walaupun sesama
wrestler nggak
ada niat untuk saling melukai, tapi resiko kecelakaan itu selalu ada.
Bahkan ada yang bilang kalo seorang wrestler
selama karirnya minimal pernah mengalami satu cidera yang parah. Nggak
sedikit
juga dari mereka yang harus berhenti bergulat karena cidera, contohnya
adalah
Stone Cold Steve Austin yang harus pensiun dini karena lehernya patah
saat
bertanding. Masalah serius juga sempet melanda WWE karena dalam beberapa
bulan terakhir banyak rosternya yang mengalami gegar otak (Fandango,
Tamina Snuka, Dolph Ziggler). Itulah seni dari pro wrestling, di mana
para wrestler rela
mengorbankan tubuh dan bahkan nyawa mereka demi menghibur para fans.
Tapi ada
juga loh cidera bohongan atau sebenernya cideranya nggak seberapa tapi
dibesar-besarin, itu adalah kerjaan tim kreatifnya untuk kepentingan
drama/storyline.
Ingat, professional westling is sport entertainment.
Q: ohh
begitu, kalo darahnya betulan nggak tuh?
A: istilahnya disebut ‘busted open’. Di kebanyakan
match yang di scriptnya harus memperlihatkan darah, memang darah tersebut asli
tapi nggak selalu akibat dari serangan dari wrestler lain. Biasanya mereka
melukai diri sendiri dengan cara menyayat dahi menggunakan silet atau benda
tajam lainnya. Kenapa harus dahi? Karena di situ terdapat pembuluh darah yang
kalo kegores sedikit saja bisa mengeluarkan darah yang melimpah, dan kalo
disayat sedikiiiiit lebih dalam lagi ane jamin muka ente bisa jadi merah semua.
Selain dengan silet masih banyak lagi trik-trik untuk busted open ini seperti
dengan memakai kapsul yang isinya darah, sehingga wrestler nggak perlu
nyilet-nyilet jidatnya lagi. Nah meskipun luka bohongan WWE tetap mementingkan
ekslusifitas, jadi katanya sih WWE nggak pernah pake darah palsu (contoh:
saos), yang ada di dalam kapsul itu kalo nggak darah manusia ya darah hewan.
mandi kembang #aselole
Well, meskipun banyak triknya nggak menutup kemungkinan kalo
seorang wrestler busted open betulan nggak dibuat-buat, alias karena
kecelakaan. Contohnya, waktu event PPV Money In The Bank kemarin, salah satu
WWE Superstar, CM Punk kepalanya bocor karena nggak sengaja terbentur tangga
dan itu murni kecelakaan. It’s damn real, bro! Beda lagi dengan Hardcore match
yang tujuannya memang ingin mempertontonkan darah, biasanya para wrestler minum
obat penghilang rasa sakit terlebih dahulu sebelum bermain. Kalo lo termasuk fans
wrestling yang haus darah tulis aja keyword ini di youtube “Combat Zone
Wrestling/CZW” it’s cool!!!
CM Punk & RVD, ladder match victims
Q: serius..
ini wasitnya kok tolol-tolol banget sih?
A: sering banget
kan kita liat ada wrestler yang menang karena curang memukul lawannya dengan
benda dan entah bagaimana wasit tidak melihat (dalam rules umum, wrestler yang
menggunakan benda/objek akan kalah didiskualifikasi). Ngeselin kan? Dan anehnya
kejadian seperti itu selalu saja terjadi seolah-olah para wasit ini nggak
pernah belajar dari kesalahannya. Well, nggak kayak di olahraga lain, dalam pro
wrestling wasit adalah bagian dari pertunjukan (ada kaitannya dengan skenario).
Jadi para wasit ini memang diset untuk terlihat tidak kompeten dengan tujuan
untuk menciptakan drama dalam sebuah match. haha.. kadang kebodohan wasit
wrestling itu bisa mengudang tawa bisa juga menjengkelkan. Selain itu, wasit
juga berguna sebagai ‘alat komunikasi’ bagi para wrestler kalo lawannya cidera
sehingga dia bisa lebih berhati-hati. Wasit juga bertanggung jawab memberitahu
wrestler kalo misalkan ending dari matchnya harus diubah, berdasarkan instruksi
tim kreatif di backstage yang mumbuat skenarionya (wasit memakai alat
komunikasi di kuping).
Berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya, kadang wasit jugalah yang
memberikan silet dan kapsul darah ke para pemain. What a job, man!
Q: tapi
kalo mereka yang berantem sampe dendam kesumat begitu gimana? trus sesama
wrestler apakah mereka menjalin hubungan/temenan di luar ring?
A: mereka
yang sampe dendam-dendaman atau rival-rivalan (istilahnya disebut ‘feud’) sebenernya
cuman buat kepentingan storyline aja sih. Supaya kalo nanti berantem di ring
jadi lebih greget, lebih kerasa gitu. Biasanya nih, feud terjadi antara
wrestler yang memerankan tokoh jahat dan baik, kayak drama ada antagonis dan
protagonis di mana yang jahat suka ngebully yang baik. Meskipun mereka musuh
bebuyutan di ring bukan berarti di kehidupan nyata juga begitu, malah
kebanyakan mereka yang lagi feud justru in real life adalah temen baik dan
akhirnya berhasil menciptakan pertandingan yang berkualitas karena udah kenal
satu sama lain. Nah kalo kita nonton di RAW/SmackDown ada juga kan wrestler yang
pacaran gitu, padahal aslinya status mereka hanya sesama employee WWE yang
berteman bahkan ada yang udah punya pasangannya masing-masing. Trus kok mau aja
sampe cium-ciuman gitu? Yaah, selain untuk bergulat mereka juga digaji untuk
hal-hal semacam itu.
roster WWE lagi hang out bareng
Q: okey
okey, i get it... jadi pro wrestling is all about entertainment (and sport, of
course!), ada gulat, ada drama, ada script, ada tim kreatif, ada silet, ada
stroyline dan wasitnya nggak sebego yang selama ini gue pikir. Jadi gue salah
dong selama ini percaya kalo Jeff Hardy, Eddie Guerrero, Chris Benoit meninggal
gara-gara wrestling?
A: yup! Jangan
langsung percaya sama rumor-rumor yang beredar kayaak begitu. Jeff Hardy sama
Eddie Guerrero termasuk wrestler yang diisukan meninggal gara-gara bergulat,
nyatanya Jeff Hardy masih hidup dan alasan dia nggak bertanding lagi di WWE
karena dia udah pindah ke company sebelah (TNA), sedangkan Eddie Guerrero memang
sudah wafat tapi bukan karena bergulat melainkan karena penyakit gagal jantung.
Sementara itu Chris Benoit meninggal karena kasus pembunuhan dan suicide. Dalam
sejarah WWE belum pernah ada satu wrestlerpun yang meninggal di saat bergulat,
satu-satunya yang meninggal saat show adalah Owen Hart. Saudara kandung dari
Bret Hart ini meninggal karena jatuh dari ketinggian 24 meter saat dia sedang
melakukan entrancenya.
Begitulah.. Sebagai olahraga yang tidak pasti, professional
wrestling itu penuh dengan misteri bung! Para WWE superstar lainnya yang sudah
wafat seperti Andre the Giant, Umaga, Test, John Cena dan lain lain
kebanyakan meninggal karena isu kesehatan. Intinya, kalo denger berita-berita
kayak begitu, cek dululah kebenarannya. If God doesn’t give you the answer, ask
Google!
*sorry
John, i’m just kidding :P
Kesimpulan
Emmm...
kesimpulannya, apa ya? ya gitu deh. Pokoknya sescripted apapun
wrestling, semiring apapun orang berkomentar tentang olahraga ini, gue
akan selalu suka. Karena Pro wrestling adalah satu-satunya olahraga yang meskipun itu scripted dan penuh drama tapi cideranya itu nyata.
Makanya gue salut banget sema para wrestler karena mereka adalah orang
yang berdedikasi pada pekerjaan mereka, they sacrifice their bodies and
lives just to entertain us. What? Lo nggak berharap mereka saling
matahin tangan lawannya betulan kan?
Okeh, gue rasa cukup untuk hari ini. Buat lo yang masih haus tentang
informasi-informasi seputar pro wrestling, tenang aja gue bakal kembali dengan artikel
lainnya yang membahas tentang olahraga ini. So, pantau terus ya blog gue. Oh ya,
kalo masih penasaran join aja lagi forum-forum fans pro-wres, banyak kok mau
yang luar negeri atau yang lokal juga ada. Kalo gue sih aktif aktif di sub forum kaskus pro
wrestling. Gue juga saranin lo untuk join group IndoWF di facebook or follow twitter.
Rumahku lebih ramai
dari biasanya di pertengahan September 2013 lalu itu. Keluarga ponakan
dari kampung menginap selama beberapa hari. Mereka datang untuk
menghadiri wisuda sang ponakan pada hari Sabtu besok. Tapi anehnya,
tidak satupun dari mereka membawa sepatu resmi sebagaimana seharusnya
jika hendak menghadiri acara formal. “Ke Bandung sekalian mau beli sepatu di Cibaduyut!” kata salah seorang memberi alasan.Cibaduyut
begitu terkenal hingga ke pelosok-pelosok kampung di Sumatra. Itu
sebabnya, malam Sabtu tersebut yang meski sudah mulai larut, kami
paksakan untuk pergi ke kawasan sentra pembuatan sepatu terkenal ini.
Malam itu kami menelusuri sudut-sudut toko yang masih tetap buka.
Sebagian besar toko bersiap-siap tutup karena waktu sudah mendekati
pukul 22:00.
Sejak awal, aku tidak
tertarik membeli sepatu di sini, karena sering orang mengatakan
“mode-nya ok, tapi kualitasnya meragukan”. Jadi aku hanya mau menemani
saja. Lalu dari beberapa toko yang masih buka, tiba-tiba pandangan mataku terpaku pada sebuah sepatu charming
berwarna hitam mengkilat dengan model yang tidak biasa. Bentuknya
terlihat seperti sepatu mewah. Kulit dan warna hitamnya mengkilat bersih
bersinar, kokoh dengan potongan gaya yang modis, terpajang di salah
satu etalase di dalam temaramnya malam. Di bagian depan sepatu itu
tampak cap yang tak biasa dan sangat terkenal di dunia, yaitu Versace
(merek sepatu buatan Italy). Akupun semakin kaget! Kok
sepatu kelas jet set yang biasanya digunakan artis papan atas seperti
Brad Prat, George Michael dan lain-lain itu, kok ada di sini, tanyaku
penasaran. Meskipun aku tahu, kalau ada di Cibaduyut pasti hasil
“kerajinan tangan” dan bukan sepatu asli yang harganya bisa-bisa sampai
jutaan rupiah tersebut. “Wah, hebat juga nih… pengrajin Cibaduyut bisa meniru sepatu kelas dunia,” kataku ke adik ipar. Dia yang dari kampong di Sumatra itu cuma tersenyum-senyum aja.
Uniknya, pada sepatu Versace mewah tersebut cuma dibandrol harga Rp 125.000. Aku kemudian semakin ragu. Kok murah amat ya…? tanyaku dalam hati sambil memegang sepatu klimis tersebut. Tiba-tiba isteriku yang ikut rombongan nimbrung. “Jadi nih beli sepatu baru…,” ledeknya melihat aku terlihat serius di depan sepatu tersebut. Lalu kusodorkan sepatu Versace tadi. “Ng usah… itu pasti palsu! Masak sepatu merek Versace bisa murah begini.. ..,”
katanya mengingatkan. Tapi pikiranku lain. Aku tahu Cibaduyut bukan
sentra industri sepatu rumahan biasa. Kawasan ini sudah sejak puluhan
tahun lalu mendapat binaan khusus dan terkadang menjadi handalan ekspor
sepatu khas Indonesia pula. Jadi, siapa tahu, karena Cibaduyut sangat
terkenal kepiawaiannya dalam mengolah sepatu. Sepatu ini memang
benar-benar pesanan dari perusahaan Italy di sana, yang seringkali
dengan menggunakan konsep Supply Chain Management, menggunakan
berbagai sebntra industri pilihan tertentu dari negara berkembang.
Buktinya, beberapa waktu lalu temanku yang dengan bangga menunjukkan
sepatu baru yang di belinya di Singapore, ternyata selidik punya selidik
merupakan hasil proses maklun perusahaan Singapore di Cibaduyut. Artinya, merek perusahaan Singapore, tapi sebenarnya dibuatnya di Cibuduyut, Bandung ini.
Siapa tahu… sepatu
Versace ini juga demikian. Paling tidak menjadi murah karena sisa-sisa
hasil maklun eksportir Italy. Pikiranku kemudian melayang ke salah satu
tempat di Italia yang dikelilingi dengan danau-danau indah, dan cafenya
sering memainkan musik Francis Goya ketika menyajikan berbagai
jenis makanan spaghetti yang mengundang selera itu. Daerah itu memang
terkenal sebagai sentra sepatu di Italy dan sering bekerja sama dengan
berbagai sentra sepatu di negara berkembang untuk mengejar hargaa yang
miring. Lalu muncul dorongan yang begitu kuat dalam diriku untuk dapat
segera memiliki sepatu merek Versace made in Cibaduyut ini. Terdengar
suara si ajo sang penjual toko yang kemudian aktif “merayu” menawarkan
sepatu Versace antiknya ini. Dia terlihat ramah dan bersikap apa adanya
dalam menawarkan. Tapi justru gaya menjual yang terlihat natural ini
yang membuat aku semakin terobsesi. “Ini juga tinggal beberapa pasang lagi, pak! Sisa stok kemarin.. ” katanya meyakinkan.
Maka dengan hati berbunga-bunga akupun akhirnya
membeli sepatu berwarna hitam mengkilap itu. Beberapa saat kemudian
rombongan pulang ke rumah dengan wajah mereka yang tampak begitu puas.
Esok hari, Sabtu pagi, aku bersama rombongan dengan penuh percaya diri
memakai sepatu yang tampak mahal dan sangat bergaya tersebut masuk mobil
meluncur ke kawasan wisuda di kampus jalan Dipati Ukur, Bandung. Di
antara ribuan orang keluarga wisudawan yang sudah membludak memenuhi
pintu gerbang kampus besar negeri itu, aku semakin merasa bangga dan
percaya diri ketika merasakan, bagaimana orang-orang
selalu melihat ke bawah kakiku tiap kali berpapasan. Aku berpikir, pasti
mereka mencuri pandang karena melihat keindahadan sepatu Versace yang
aku pakai ini.
Ahirnya, setelah satu
persatu acara prosesi wisuda tersebut berjalan usai. Kami rombongan
keluarga sang ponakan, pulang ke rumah dengan mampir terlebih dahulu ke
berbagai tempat rekreasi di sekitar kota Bandung. Berjalan ke sana ke
mari, terkadang menaiki tanah yang sedikit berbukit, taman, batu-batu
dan rumah makan. Sampai di rumah menjelang malam. Isteriku berteriak
kaget, “Itu tuh..sepatu. Kok jadi mengkerut begitu kulitnya, diapakan….?” katanya heran. “Emang kenapa?” tanyaku balik. “Sepatunya robek di pinggir..…”
“Ah..?”
Aku kaget! “Masak sih..?” Lalu dengan cepat melihat-lihat secara detail sepatu Versace kesayangan yang sudah dipakai sejak tadi pagi seharian itu. “Masya Allah..!” teriakku tak percaya. Jadi
selama satu hari ini aku tidak pernah tersadar telah memakai sepatu
sobek dalam acara yang sangat formal dan resmi wisuda sang ponkakan
tadi?Tiba-tiba aku merasakan jantung berdebar semakin kencang, dan wajah perlahan-lahan merona memerah. Benar kata banyak
orang bahwa harga itu jarang berbohong. Betul juga. Mana ada sepatu asli
merk Versace lagi cuma berharga Rp 125.000. Ini ternyata barang palsu,
bukan sisa ekspor sebagaimana rayuan si ajo penjual di toko Cibaduyut
tersebut. Dan mana ada pula barang palsu yang dibuat dari bahan kulit
asli sampai bisa tahan lekukan jika dipakai seharian, dan anti air hujan
lagi .
Sampai di depan pintu rumah, sepatu itu cepat–cepat saya buka dan saya lempar ke sudut rak di dapur. “Sialan..!”
umpat saya dalam hati… Inilah akibatnya kalau suka membeli barang yang
lebih ditujukan untuk bergaya dan pamer. Akhirnya begitu mudah terayu
omongan manis dari penjual sepatu yang tidak jujur… Meski pun, tentu saja, tidak semua penjual toko di kawasan Cibadayut seperti itu… http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2014/02/23/kisah-sepatu-versace-cibaduyut-di-acara-wisuda--634056.html
Sang gadis berkata, “engkau telah terlambat untukku. Aku telah memilih lelaki lain untuk bersanding denganku.”
Lelaki itu bertanya pada sang gadis,“tak tahukah engkau bahwa aku kembali dari medan perang?
Engkau berkata, ‘engkau mencintaiku, lalu mengapa engkau memilih orang lain?’”,
Sang gadis menghampiri lelaki itu dan berkata,”aku
telah menunggumu sekian lama tanpa kabar sedikitpun darimu. Aku lelah
berharap padamu.”
Dengan sedih lelaki itu meninggalkan kerajaan tersebut.
“suatu hari pasukanku akan memasuki dan menghancurkan kerajaanmu”, kata lelaki itu sambil lalu.
***
Puluhan tahun berlalu, dan lelaki yang dahulu
seorang pejuang dan prajurit kini menghabiskan masa tuanya di ladang,
bekerja sebagai petani. Ia telah kehilangan semangatnya untuk berperang
setelah terakhir kali menginjakkan kaki pergi dari istana sang gadis.
Sang gadis menghabiskan masa tuanya di dalam
kerajaannya yang diselimuti dengan rasa takut setiap harinya.
Berjaga-jaga agar tidak ada yang bisa masuk dan menghancurkan
kerajaannya. Lelaki lain yang dipilih sang gadis pun menghabiskan waktu
tuanya dengan selalu bertanya-tanya,’apa kau benar-benar mencintaiku?’
Aku berlari mendekati tebing, kesal sekali, mengapa aku melupakan janji
itu, padahal aku telah berjanji padamu, pagi ini aku akan ke sini.
Selama ini aku tak pernah lupa, selalu aku tepati janji itu. Entah
kenapa hari ini aku lupa. Pasti kau lelah lalu meninggalkanku, menuju
pulang.
Benar saja, tebing telah sepi, tak ada siapapun. Kau pulang dan mungkin
kecewa, karena aku tak datang hari ini. Dengan langkah lunglai aku
berjalan pulang.
Tiba-tiba, dari arah langit barat, terdengar suara menggemuruh. Guntur!
Agaknya hari ini akan turun hujan. Pantas saja, tadi udara panas
sekali. Jangan-jangan, hujan segera datang cepat. Aku panik. Angin
mulai menerpa pelan, lalu lama kelamaan agak keras, menyapu rambutku
hingga tersibak ke atas. Satu hal yang perlu diketahui, aku takut hujan!
Mendung datang cepat dan gelap. Kilat sreet.. Tiba-tiba guntur! Aku
semakin panik. Tadi pada saat aku menuju tebing, cuaca masih terang,
maka aku tak membawa payung. Kenapa tiba-tiba mendung datang, gelap
disertai gemuruh, oh. Tanggung! Hujan telah datang, dan deras pula. Aku
berlari ke sebuah pohon agak besar dan dibawahnya ada batu besar hingga
aku bisa duduk, berteduh disitu.
Akhirnya aku menyesali diri, kenapa aku terlalu ceroboh untuk segera
berlari ke tebing, tanpa pikir panjang. Padahal aku tahu, aku pasti
terlambat dan kau pasti telah pulang.
Tapi, itulah, terlambat untuk bersesal diri, akhirnya aku duduk dibawah
pohon besar sambil menunggu hujan reda. Lumayan, nyaris tak membuat
basah bajuku, meski hujan cukup deras.
Sekelebat bayangan terlintas di kepalaku. Kita biasa datang di tempat
ini, saat ada sesuatu yang ingin diungkapkan. Kau dan aku berteman,
dekat sekali. Tak pernah ada cerita yang terlewatkan di antara kita.
Selalu saja cerita itu mengalir, bagai sungai yang deras di musim
hujan, seperti saat ini. Kamu selalu saja bisa membuat aku tersenyum,
walau hatiku baru tak ingin tersenyum. Katamu, cantikku akan hilang bila
tak tersenyum. Ah, aku tahu, itu hanya akal-akalanmu saja, juga hanya
kata manismu. Tiba-tiba senyum mengembang tipis dari bibirku.
“Ada yang lucu hai bidadari, sehingga kau tersenyum sendiri ditengah
hujan begini.” Suara itu! Mengagetkanku, hingga aku melompat dari
tempat duduk.
“Kamu?? Mengagetkanku!” seruku. Segera kuucapkan maaf padamu, bahwa
tadi pagi aku melewatkan janjiku. Dan seperti biasa kau mengatakan, tak
apa-apa untuk bidadariku yang cantik.
“Sudahlah, ayo kita pulang. Badanmu kuyup begini, bajumu basah, nanti
sakit.” Lalu kau berikan mantel kepadaku, melindungiku dari hujan. Aku
segera merapat kearahmu, untuk berbagi mantel.
“Kau tahu, ini namanya romantis,” katamu, saat aku merapat ke arahmu.
Ah, biar saja, aku tak perduli. Kau adalah temanku, karena kau tak
pernah mengatakan apapun padaku, atau mengatakan bahwa aku adalah
kekasihmu. Atau sebuah ungkapan cinta atau bla bla bla.. Tidak pernah
ada kata itu.
Kita pulang, dengan berjalan menuruni tebing, berbagi mantel. Angin
masih saja menerpa, hujan agak sedikit reda. Dan hatiku, entahlah, ini
apa namanya, aku senang saat kau bilang romantis, dan aku merasa nyaman
saat berbagi mantel denganmu.
http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2014/02/22/angin-hujan-hatiku-636981.html
Saya
tak sepenuhnya menonton acara Indonesian Idol yang ditayangkan RCTI
tadi malam. Hanya menonton beberapa kontestan terakhir saja. Jadi tidak
sempat menonton insiden kecil di mana Ahmad Dani ‘mempermalukan’ Tantri
‘Kotak. Tapi saya tidak mempersoalkan itu. Ada masalah lain yang membuat
saya ilfil dengan komentar juri seperti Dani, Tantri dan Anang saat
mengomentari kontestan yang bernama Nowela. Kata Dani, Nowela punya
kualitas yang setaraf dengan penyanyi Amerika. Hal senada juga
disampaikan Tantri. Anang malah bilang kalau Nowela selayaknya tidak
tampil di Indonesian Idol, tapi ikut American Idol. Kualitas suaranya
sudah sangat internasional. Terlihat Nowela senang dipuji seperti itu.
Lantas di mana masalahnya?
Menurut
saya di situlah letak masalahnya. Bagi saya komentar Ahmad Dani,
Tantri, dan Anang justru seperti bumerang karena secara tidak langsung
telah mengecilkan arti Indonesian Idol, karena dari ucapan tersebut, ada
2 poin yang bisa disimpulkan.
Pertama,
secara tidak langsung para juri mengakui kalau kualitas Indonesian Idol
di bawah American Idol. Seorang Nowela, telah membuat Indonesian idol,
menyamai kualitas American Idol, kualitas kontestan lainnya (maaf),
masih standar Indonesia. Tidakkah ini jelas kalau para juri terlihat American minded?
Dua,
untuk menjadi penyanyi berkualitas, nyanyikanlah lagu-lagu Amerika
seperti penyanyi asli, maka kualitasnya akan terlihat. Kalau menyanyikan
lagu negeri sendiri, maaf saja, bisa-bisa kualitasnya tidak terlihat,
bisa jadi tidak berkualitas. Pantas saja ya, hampir semua kontestan
menyanyikan lagu barat, biar terlihat berkualitas.
Komentar
Dani, Tantri, dan Anang membuat saya merenung sejenak tapi tidak sampai
mengheningkan cipta betapa Amerika sentrisnya pola pikir mereka. Semoga
ini bukan representasi pola pikir orang Indonesia umumnya. Memang tak
bisa dipungkiri kalau Amerika adalah kiblat musik dunia. Soal musik dan
film mereka memang rajanya. Mereka jadi panutan terlebih-lebih bagi
orang-orang dari dunia ketiga, seperti Indonesia. Kalau sudah menyamai
mereka (menurut kita), maka kita sudah selevel dengan mereka. Sudah
layak kiranya untuk go international. Syukur-syukur mereka akan melirik
penyanyi Indonesia. Tapi benarkah demikian?
Rasanya
tidak sulit untuk menarik pelajaran dari seorang Agnez Monica yang
kebetulan pernah menjadi juri di Indonesian Idol. Untuk menggapai
impiannya di Amerika, Agnez mati-matian meniru gaya penyanyi Amerika. Mulai dari penampilan, aksi panggung, speaking english like an american, bahkan menggelapkan kulit segala biar diterima oleh publik di sana.Apakah
sudah berhasil? Ini Agnez Mo lho, yang punya seabrek pengalaman dan
prestasi di Indonesia? Sampai detik ini penggemarnya masih menunggu
harap-harap cemas albumnya akan nangkring di tangga lagu Amerika. Dan
itu belum tercapai sampai detik ini.
Menurut
saya sih, bursa musik di Amerika selain persaingannya yang ketat,
mereka juga agak diskriminatif dengan penyanyi dari negara lain terutama
Asia. Walau pun sudah mati-matian meniru mereka, mereka takkan gampang
berpaling untuk menyukainya. Toh, bagi mereka tentu lebih asyik untuk
mendengar penyanyi asli mereka sendiri dari pada penyanyi asing yang
meniru-niru mereka dalam bernyanyi.
Kembali
lagi ke pembahasan tentang komentar juri yang bikin saya ilfil itu,
alangkah baiknya tidak mengucapkan kata-kata itu lagi.Sebab sesuai dengan judulnya, bukan kah namanya Indonesian Idol, yakni sebuah acara ajang pencarian bakat untuk menjadi idola di
Indonesia, bukan idola di Amerika sana? Tugas para jurilah menilai, dan
mengkritisi bagaimana supaya mereka menjadi Idola Indonesia. http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2014/02/22/indonesian-idol-rasa-amerika-637064.html
Sejak menjelang pilpres dan
tahun politik 2014 ini serangan kepada Jokowi semaikin masif dan membabi
buta. Segala cara dilakukan agar Jokowi jatuh elektabilitasnya
disaat-saat genting menjelang Pilpres dan pilpres 2014 ini. Serangan
masif ditujukan kepada Jokowi bukan saja dari musuh-musuh Politik namun
juga dari para bawahan beliau di pemerintahan DKI Jakarta, yang merasa
gerah dengan kebijakan Jokowi selama ini.
Penyerangan juga semakin gencar melalui
media=media milik lawan-lawan Politik yang sudah jelas-jelas mempunyai
capres namun elektabilitasnya selalu saja dibawah Jokowi. Maklum saja
para capres rata-rata memiliki media seperti televisi maupun maintream
media dan juga media online.
Segala kebijakan Jokowi baik yang sudah
diatur dalam perda maupun hanya dalam wacana sudah mendapatkan kritikan
yang cukup pedas dan diusahakan diblowup sedemikian rupa agar kebijakan
itu menjadi batu sandungan Jokowi.
Lihat saja pemberitaan di satu media
yang selalu menyoroti Jokowi terlalu berlebihan. Sepertinya mereka
terserang penyakit “Jokowi Phopia” yang akut. Mereka sangat takut jika
Megawati Soekarno Putri benar-benar mendeklarasikan Jokowi sebagai
Capres dari PDIP.
Serangan begitu gencar ketika banjir
tahunan Jakarta yang lalu. padahal daaerah yang banjir di Jakarta ya
daerahnya itu-itu saja. Namun terus disorot di televisi. Yang lucunya
lagi banjir yang hanya beberapa centimeter diberitakan sampai 7 meter.
Apalagi isu busway yang Jokowi memang
kecolongan dan ditipu oleh pemenang tender. Padahal bisa saja itu ulah
aparat dibawah Jokowi yang sengaja ingin menjatuhkan Jokowi. lalu berita
penyadapan jokowi dan pengunduran diri bu Risma yang sengaja
dibenturkan dengan partai pengayom Jokowi yaitu PDIP.
Namun apapun yang diberitakan media
tentang Jokowi baik yang buruk sekalipun namun rakyat tetap mengharapkan
Jokowi menjadi capres 2014 ini. Jokowi sudah kadung menjadi “idola”
rakyat dan perduli rakyat dan itu sudah terbukti.
Walau bagaimanapun Jokowi tak akan goyah
jika serangan itu hanya ulah media yang tak ada nilai kebenarannya
sedikit pun. Jokowi akan tetap dibela rakyat kecil dan selalu didoakan
tetap berjalan lurus untuk semakin melanggengkan jalan beliau menuju
Istana tahun 2014 ini.
Situs Bagindaery adalah Blog yang menyediakan berbagai macam artikel yang berkualitas dan layak dibaca oleh semua kalangan,mulai dari artikel tentang kesuskesan seseorang,kisah motivasi,kisah islami,sampai dengan kisah misteri
Situs Baginda Ery (New) menyediakan Kisah Misteri, Kisah Nyata, Kisah Legenda, Kisah Islami, Kisah Orang-Orang Sukses, Kisah Motivasi, Kisah Inspiratif, dan Banyak Artikel Menarik lainnya.
Follow Twitter: @BagindaEry
Facebook: Ba Ginda