ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Jokowi Presiden 2014: Jika Jokowi Nyapres, Pemilih Golkar Bermigrasi Ke PDI-P

Written By Situs Baginda Ery (New) on Rabu, 22 Januari 2014 | 15.29

1390369670245500712
Pasangan Jokowi-Rhoma, Memindahkan Pemilih Nasionalis Ke PDI-P (www.assyarkhan.com)
Follow Me : @assyarkhan
Judul diatas adalah kesimpulan Saya terkait survey pada hari kaemin (21 Januari 2014), Survey kali ini dengan sasaran Pekerja Non Formal seperti Supir, Tukang Kebun, Pembantu dan Penarik Becak. Dalam survey ini ditemukan fakta Jokowi menjadi pilihan utama para penjawab survey, penjawab survey menyatakan 65% memilih Jokowi, dan 35 % memilih Prabowo sebagai Presiden, hanya 2 nama ini saja yang muncul ke permukaan survey pada hari ini, tetapi uniknya adalah justru Jokowi diharapkan bisa berdampingan dengan Rhoma Irama bukan dengan Prabowo.
Survey ini menemukan fakta juga bahwa pengaruh media yang mencitrakan Jokowi Positif sangat signifikan setidaknya mencapai 75 % sedangkan 25 % dipengaruhi pembicaraan dari mulut ke mulut serta perbincangan warung kopi.
Ketika disodorkan nama-nama seperti Abu Rizal Bakrie, Hatta Rajasa, Yusril Ihza Mahendra, Mahfud MD dan kandidat-kandidat lainnya penjawab survey tetap menyatakan akan memilih Jokowi, pemberitaan ketidakmampuan Jokowi menangani banjir Jakarta tidak mempengaruhi pilihan Penjawab survey.
Didalam survey ini sama halnya dengan survey-survey dihari sebelumnya, untuk kali ini ditemukan fakta bahwa Rhoma Irama dianggap paling ideal dijadikan pendamping Jokowi ketika disodorkan seluruh nama Tokoh Nasional yang akan dicapreskan masing-masing partainya, Harapan penjawab survey adalah berkoalisinya PDI-P dan PKB dengan menyandingkan Jokowi - Rhoma Irama, alasan dari penjawab survey memilih Rhoma Irama disebabkan elektabilitas Rhoma Irama untuk bisa terpilihnya Jokowi sebagai presiden ketimbang tokoh lain lebih realistis. Namun Rhoma Irama tetap dianggap tidak layak menjadi Presiden RI.
Ketika ditanya akan memilih Partai mana pada Pemilu 2014 mendatang? dan Memilih Partai mana di Pemilu sebelumnya ditemukan fakta bahwa demi Jokowi mejadi Presiden pemilih Golkar ditahun 2009 yang lalu akan memilih PDI-P pada Pemilu 2014 mendatang. Setidaknya dalam survey ini memperlihatkan akan terjadi migrasi besar-besaran Pemilih Partai Nasionalis seperti Golkar, Demokrat, PKB dan PAN ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan faktor Jokowi
Survey dilakukan pada Pekerja non formal seperti Supir, Tukang Kebun, Pembantu, Ojek dan Tukang Becak, dengan rentang usia 30 - 40 Tahun.
Akankah Rhoma Irama mendampingi Jokowi? ataukah Prabowo yang akan meminang Jokowi jika PDI-P tidak mencalonkannya? Pemilu Presiden 2014 yang akan menjawabnya
Semoga survey inipun bisa diipelajari lawan-lawan politik Jokowi dan PDI-P untuk bisa merebut suara wong cilik seperti pekerja non formal diatas, sedangkan untuk tim Jokowi setidaknya bisa berlega hati bahwa pengaruh pemberitaan negatif terkait Banjir tidak ada pengaruhnya bagi pemilih yang menginginkan Jokowi menjadi Presiden.
Jakarta, 22  Januari 2014
ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan
http://politik.kompasiana.com/2014/01/22/jika-jokowi-nyapres-pemilih-golkar-bermigrasi-ke-pdi-p-629690.html
15.29 | 0 komentar | Read More

Kehebatan Jokowi - Jokowi Datang, Peta Perpolitikan Kacau

138944842773335881
Apa yang diharapkan dari sosok Jokowi di panggung politik nasional ? Jika mau jujur tidak satupun politisi yang mengamini kehadirannya. Datang sebagai kuda hitam saat pencalonannya pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 lalu, sosoknya banyak diremehkan oleh para politisi. Jokowi saat itu hanya dianggap pemain lokal yang mencoba peruntungannya untuk memperoleh jabatan setingkat lebih tinggi.
Baru beberapa bulan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, pamornya terus meroket dengan merajai seluruh survei elektabilitas capres. Tak heran jika banyak yang mendorongnya untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Tak ayal serangan demi serangan mulai menerpa baik di dunia nyata maupun di dunia maya alias cyberbully. Meskipun terpaan badai hujatan semakin dahsyat tetapi Jokowi tak ambil pusing. Kenekatannya untuk membangun ‘Jakarta Baru’ semakin tak terbendung. Isu yang paling santer dan mudah untuk dimuntahkan adalah bagaimana cara Jokowi menangani banjir dan kemacetan yang sudah menahun terjadi di ibukota negara ini. Dalam hal ini memang belum banyak yang bisa dilihat karena semua masih progres. Dan inilah celah yang sangat mudah untuk menjatuhkan pamor Jokowi.
Tetapi Jokowi bukanlah pemimpin karbitan. Sebelum terdampar ke dunia politik, Jokowi adalah ketua Asosiasi Industri Mebel Indonesia (Asmindo), dua kali memenangkan Pemilihan Walikota Solo dan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tidak membuatnya patah semangat. Hujatan yang mampir dijadikan pemicu untuk bekerja lebih keras lagi. Kelakuannya yang sering nekat dan dianggap tidak populis justru disukai oleh masyarakat. Jokowi hadir sebagai penyejuk atas kegersangan tokoh pemimpin. Gayanya yang merakyat, tidak elitis merupakan gaya kepemimpinan yang diharapkan saat ini. Jokowi mempopulerkan gaya kepemimpinan kerakyatan yang meniadakan sekat antara pemimpin dan rakyatnya. Gaya kepemimpinannya menciptakan sebuah teori baru tentang leadership ala Jokowi.
Namun sayangnya untuk tahun 2014 ini sosok Jokowi merupakan sandungan bagi para politisi yang berambisi untuk nyapres. Meskipun digadang-gadang sebagai capres berikutnya, langkah Jokowi tidak mulus untuk melenggang menuju kursi RI 1. Selain harus melepas jabatan gubernur, Jokowi juga harus meminta izin ke Presiden SBY sesuai dengan UU No. 48, Pasal 7,Tahun 2008. Apakah SBY akan memuluskan jalannya atau justru menjegalnya ? Kehadirannya sebagai pemimpin yang sangat disukai rakyat bagai bara yang harus segera dipadamkan. Pesona “Jokowi Efect” membuat gerah lawan politik. Mediapun sukses menggiring opini publik, mengantarkan Jokowi menjadi sosok pemimpin potensial yang diharapkan bisa menyelesaikan seluruh masalah Indonesia.
Kehadiran Jokowi di kancah politik untuk tahun 2014 ini memang sangat tidak diharapkan. Kehadirannya benar-benar mengacaukan peta politik yang sudah terpapar jauh sebelum Jokowi dicalonkan pada Pilgub DKI Jakarta. Bentuk dari kekacauan ini bukan hanya melanda lawan politik PDIP tetapi juga internal partai PDIP sendiri.
Terjadinya perpecahan dukungan yang terjadi di tubuh partai PDIP antara pendukung Jokowi (Pro-Jokowi) dan pendukung Megawati. Hal ini dikuatirkan bisa mengganggu hubungan baik antara Jokowi dan Megawati. Dimana Megawati dikesankan seolah-olah tidak demokratis, tidak mendengarkana aspirasi kadernya sendiri yang mendukung pencapresan Jokowi.
Jokowi dengan elektabilitas yang terus meningkat menyalip para capres yang lebih dulu mendeklarasikan pencapresannya. Elektabilitas partai PDIP pun makin lama berangsur naik dengan adanya sosok Jokowi sebagai politisi santun dan jujur. Prediksi kemenangan bisa dianalisa akan dimenangkan oleh PDIP jika Jokowi dicapreskan.
Elektabilitas capres Prabowo harus mengalah untuk menduduki peringkat kedua setelah Jokowi. Prabowo harus memutar otak untuk kembali berjuang meningkatkan elektabilitasnya. Seperti diketahui sebelum Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, elektabilitas Prabowo selalu teratas. Dalam hal ini Prabowo telah mengatur strategi dan tak tanggung-tanggung dengan merekrut mantan Koordinator Media Center Tim sukses Jokowi – Ahok saat Pilgub DKI Jakarta yaitu Budi Purnomo sebagai Koordinator Media Center Prabowo dan berharap citranya bisa terangkat dengan peran Budi Purnomo ini.
4. Janji politik Batu Tulis kini tinggal kenangan jika itu dianggap sebagai janji. Saat ini PDIP berada di atas angin, kekuasaan jauh lebih penting maka janji politik tinggallah janji. Dengan adanya Jokowi yang sedang naik daun, PDIP harus cermat memanfaatkan momentum ini melangkah menuju kekuasaan tertinggi di Republik ini.
5. Partai Demokrat menetapkan Jokowi sebagai barometer elektabilitas, popularitas dan akseptabilitas capres. Para peserta Konvensi Demokrat diharapkan bisa menandingi semua parameter yang melekat pada sosok Jokowi. Tak peduli dengan cara licik melakukan serangan untuk menjatuhkan citra positif yang melekat pada Jokowi.
6. Banyaknya kader dari partai lain yang terang-terangan menjagokan Jokowi menjadi presiden berikutnya jika Jokowi dicapreskan. Menurut hasil survei Cirus Surveyors Group, Jokowi mendapat dukungan dari kader Partai Golkar 21% , Partai Gerindra 22% dan Partai Demokrat 44 % yang jelas-jelas dari partai tersebut memajukan kadernya untuk nyapres. Hal yang belum pernah terjadi sebelum Jokowi muncul di dunia politik nasional.
Mungkin kurang lebih seperti itulah “kekacauan” politik yang ditimbulkan oleh Jokowi sejak kemunculannya di panggung politik nasional. Skenario yang sudah digodok dengan masakpun harus bubar dan menggantinya dengan skenario terbaru.
Kejadian ini seperti hukum alam yang harus terjadi dalam setiap pergantian kepemimpinan. Bahwa seorang pemimpin akan lahir pada masanya dan mempunyai masa kejayaan sendiri dalam masa kepemimpinannya. Seperti halnya BUMN yang moncer di tangan Dahlan Iskan. Demikian juga dengan Republik Indonesia ini siapa tahu akan maju pesat di tangan Jokowi.
Salam sukses
Foto : merdeka.com 
http://politik.kompasiana.com/2014/01/11/jokowi-datang-peta-perpolitikan-kacau-627229.html
15.28 | 0 komentar | Read More

( Caleg nasdem pasang foto Jokowi pada balihonya di Padang ) Caleg Nasdem Ikut “Bonceng” Popularitas Jokowi

13903687112059217776
caleg nasdem pasang foto Jokowi pada balihonya di Padang

Saya bukan Jokowi lovers yang merupakan sebutan bagi fans gubernur DKI Jakarta tersebut. Jelas saya kenal dengan dia dan pernah bertemu, tapi dipastikan mantan wali kota Solo itu tidak kenal dengan saya.
Jokowi memang fenomenal. Sejak berhasil terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta bersama wakilnya Ahok, keberadaannya dikenal lebih luas. Tentu saja popularitas yang dimilikinya tersebut dimanfaatkan oleh orang disekelilingnya terutama PDI Perjuangan.
Pasca kemenangannya di pilkada DKI Jakarta, Jokowi beberapa kali digunakan sebagai vote getter (penarik suara) pada sejumlah pilkada di daerah lain untuk memenangkan calon yang diusung PDI Perjuangan mulai dari Jawa Barat, Sumatera Utara dan daerah lainnya.
Namun, popularitas yang dimilikinya belum berhasil memenangkan calon yang mengklaim didukung Jokowi dan bertekad akan seperti Jokowi jika terpilih kelak. Mungkin mereka lupa logika pilkada adalah kekuatan figur di daerah. Sekalipun presiden yang mendukung kalau figur lemah tak ada artinya dukungan tokoh-tokoh hebat itu.
Kemaren saat kembali dari Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman, Sumatera Barat, sebuah baliho besar bergambar Jokowi terpasang. Jika selama ini yang memiliki “hak paten” untuk memasang gambarnya adalah PDI Perjuangan, maka baliho yang saya lihat bukan lagi milik PDI Perjuangan melainkan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang didirikan Surya Paloh.
Adalah salah seorang caleg Nasdem untuk DPR RI, yang menyandingkan Jokowi dan Surya Paloh dengan tulisan Gerakan Perubahan Untuk Indonesia baru di balihonya. Jelas ini tanda tanya? Apa hubungan Jokowi dengan Partai Nasdem ? Mengapa gambarnya juga dipasang di baliho Nasdem.
Karena penasaran, saya mencoba menelusuri pemberitaan di dunia online. Siapa tahu memang Jokowi telah beralih menjadi bagian dari barisan partai pemilik Media Grup itu, atau hanya strategi politik semata.
Dari penelusurun disini , ternyata sejak Desember lalu telah ada spanduk salam restorasi Nasdem memasang gambar Jokowi di Jakarta.
Menurut Sekjen NasDem Patrice Rio Capella membantah pihaknya yang memasang spanduk tersebut sebagaimana dikutip dari detik.com
Ia mengklaim bukan Nasdem yang memasang dan bisa saja fans nya Jokowi yang pasang. Kemungkinan lain adalah bisa saja simpatisan NasDem ataupun PDIP yang memasang. Ia memastikan tak ada instruksi dari partainya untuk pemasangan spanduk tersebut.
Tentunya yang tahu apakah pemasangan gambar tersebut telah mendapatkan persetujuan Jokowi hanya ia yang tahu.
Namun, dari penelusuran disini ,ternyata Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat, Alek Indra Luman protes dan mengatakan calon legislatif partai lain yang ikut memasang foto Jokowi di spanduknya sangat tidak etis.
“Dimana letak etika kita berpolitik, secara lisan kami sudah sampaikan keberatan dan meminta baliho itu segera diturunkan, secara tertulis juga kami akan menyurati DPD Partai Nasdem, ” kata Alek sebagaimana di lansir tempo.
Lagi-lagi hanya caleg Nasdem tersebut yang tahu apa maksudnya menyandingkan foto Jokowi di balihonya. Tiba-tiba saya teringat ucapan guru mengaji. Jika ingin terkenal kencingi sumur zam-zam. Apakah ini memang sengaja untuk memancing perhatian dan kontroversi sehingga ia menjadi terkenal dan mendapat iklan gratis. Yang perlu digarisbawahi adalah popularitas tidak berbanding lurus dengan elektabilitas. Caleg yang memasang foto tokoh hebat bersama dirinya indikasi yang bersangkutan kurang percaya diri dan merasa lebih yakin tampil bersama tokoh lain untuk mengatrol popularitasnya.
Semoga ketika pemilihan ketua RT di kompleks saya tidak ada kandidat yang juga ikut memasang foto Jokowi di gambarnya agar dipilih warga sebagai ketua RT. Atau, saat pemilihan ketua OSIS para siswa juga ikut latah memasang foto Jokowi yang fenomenal itu.
http://politik.kompasiana.com/2014/01/22/caleg-nasdem-ikut-bonceng-popularitas-jokowi-628203.html
15.24 | 0 komentar | Read More

Jokowi Presiden 2014: Dukungan Jokowi Presiden Semakin Meluas

Koordinator Nasional Relawan Indonesia Baru (RIB,) Ibnu Kurniawan mengatakan, dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menjadi Presiden Indonesia pada pemilu presiden 2014 terus meluas ke berbagai daerah.
Joko Widodo. [www.lensaindonesia.com]
"Dukungan masyarakat terhadap Jokowi dilakukan secara spontan dan sangat massif. Masyarakat menaruh harapan pada Jokowi untuk dapat melakukan percepatan pembangunan," kata Ibnu Kurniawan di Jakarta, Selasa (14/1).

Menurut Ibnu, terus meluasnya dukungan terhadap Jokowi terlihat dari terbentuknya di sejumlah daerah, seperti di Padang (Sumatera Barat), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), dan Mataram (Nusa Tenggara Barat).

Ia menjelaskan, RIB merupakan salah satu jaringan dari kelompok masyarakat yang menggalang dukungan dan menghimpun relawan untuk mendorong Joko Widodo menjadi Presiden Republik Indonesia.

RIB, kata dia, melakukan sejumlah aktivitas yang merakyat dan sekaligus menanamkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.

"Perubahan tersebut membutuhkan figur pemimpin yang tegas, berwibawa, dan memiliki visi pembangunan yang mengutamakan kepentingan rakyat.

Ibnu menambahkan, salah satu kampanye yang digalakkan oleh RIB adalah Gerakan Celup Jari Manis untuk Jokowi.

"Celup jari manis itu tanda kesetiaan dan kami berharap masyarakat yang menaruh simpati akan setia memilih Jokowi menjadi Presiden RI," kata Ibnu Penggagas Gerakan Pokoke Jokowi Presiden (GPJP) ini juga menjelaskan, sebagai wujud dukungan terhadap Jokowi menjadi Presiden 2014, RIB cabang Jakarta dan sekitarnya menyelenggarakan kegiatan kampanye dengan tema "Gerakan Celup Jari Manis untuk Jokowi", pada Minggu (12/1), pukul 07.00 hingga 10.00 WIB.

Kegiatan tersebut, kata dia, diselenggarakan bersamaan dengan penyelenggaraan "car free day" di Jalan Sudirman dan MH Thamrin Jakarta.

Ibnu Kurniawan menegaskan, kegiatan RIB tersebut antara lain menggelar deklarasi dan pernyataan Relawan Indonesia Baru untuk mendukung Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia melalui pemilu presiden tahun 2014.

RIB juga menggelar panggung rakyat berupa musik perkusi, terompet, band, dan tarian reog, serta pembagian kaos bertulis Dukung Jokowi untuk Presiden RI 2014.
http://www.suarapembaruan.com/home/dukungan-jokowi-presiden-semakin-meluas/47893
15.22 | 0 komentar | Read More

Antara Jokowi dan Amien Rais - Jokowi Jawab Amien Rais: Saya yang Penting Kerja

Jokowi Jawab Amien Rais: Saya yang Penting Kerja
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berkunjung ke pinggir Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Bukit Duri, Jakarta, (6/11) untuk melihat penyebab banjir diwilayah tersebut. Tempo/Tony Hartawan


TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ogah mengomentari pernyataan Ketua Dewan Penasihat Partai Amanat Nasional Amien Rais. Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini mendesak Jokowi minta maaf karena Jakarta masih banjir.

"Saya yang penting kerja...kerja...kerja ndak urus gitu-gitu," kata Jokowi di Jakarta, Senin, 20 Januari 2014. Menurut Jokowi, kalau mengurusi komentar orang malah tidak bekerja. Dia menyerahkan hasil kerjanya kepada masyarakat. "Yang penting sudah kerja."

Bukan kali ini saja Amien Rais mengomentari Jokowi. Sebelumnya dia menyebut mantan Wali Kota Solo ini kurang nasionalis. Bahkan Jokowi pernah disamakan dengam Presiden Filipina Joseph Estrada.

Kesamaannya, menurut Amien, mereka dipilih karena populer. Menurutnya, Estrada terpilih sebagai presiden karena popularitasnya sebagai bintang film di Filipina.
15.19 | 0 komentar | Read More

Ketegasan Jokowi: Jokowi Akan Tindak Tegas Penjebol Tanggul

Jokowi beri pengarahan ke SKPD di Balaikota 
Jokowi beri pengarahan ke SKPD di Balaikota 

Kluget.com, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dibuat kesal oleh peristiwa penjebolan tanggul Kanal Banjir Barat (KBB) di wilayah Tanah Abang. Akan hal itu, Jokowi minta dengan tegas bagi siapapun pihak yang melihat atau menemukan tanggul yang rawan jebol maupun telah dijebol dengan sengaja agar langsung dilaporkan ke pihaknya.
"Saya minta, semua tanggul yang dibolongi di Tanah Abang dibongkar semuanya, coba dilihat hari ini. Semua sudah selesai di cor," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2014).
Dirinya mengaku jika tidak ingin peristiwa jebolnya tanggul di Latuharhary yang membuat banjir parah di kawasan Sudirman, Bundaran HI dan Thamrin pada Januari 2013 lalu terulang lagi. Hal itu yang terus menjadi perhatian serius olehnya.
"Bukan bahaya, itu bahaya banget. Kalau ini lolos, kasusnya bisa kaya Latuharhary, tahu-tahu jebol. Kalau jebol, semua itu masuk ke warga dan bisa ribuan orang yang kena," tambahnya.
Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati akan hal tersebut. Bagi yang merespon cepat, pihaknya berjanji akan merespon balik dan akan sesegera mungkin melakukan perbaikan tanggul yang rawan jebol itu.
15.17 | 0 komentar | Read More

Astaga! Siswi SMP Diperkosa di Kebun Jati Saat Istirahat Sekolah

Written By Situs Baginda Ery (New) on Selasa, 21 Januari 2014 | 23.19

http://images.wikia.com/bodohpedia/ms/images/1/11/Sensor.png 
SRIPOKU.COM, JEMBER - Seorang siswa kelas IX sekolah menengah pertama (SMP) berinisial M di Kecamatan Sumberjambe, Jember, Jawa Timur, menjadi korban perkosaan. Pelaku perkosaan adalah FR, asal Desa Rowoasri, Kecamatan Sumberjambe, Jember.
Peristiwa itu bermula saat korban yang masih berada di sekolah janjian untuk bertemu dengan pelaku melalui pesan pendek (SMS).
"Jadi, saat jam istirahat, pelaku menjemput korban di sekolahnya, kemudian dibawa ke sebuah kebun pohon jati di daerah Sumberjambe," terang KBO Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Jember, Inspektur Satu Suhartanto, Selasa (21/1/2014).
Tiba di kebun tersebut, pelaku dan korban menggelar pesta minuman keras (miras) oplosan hingga korban mabuk berat.
"Miras tersebut sudah disiapkan pelaku sebelumnya. Jadi, saat mabuk itulah korban disetubuhi oleh pelaku," jelas Suhartanto.
Peristiwa itu terungkap saat korban mengadu kepada orangtuanya dan mereka langsung melapor ke Polres Jember. "Untuk pelaku sudah kami tangkap dan kini sudah ditahan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," pungkas dia.
23.19 | 0 komentar | Read More

Tips Merawat Tabung Gas: Agar Aman, Rawat Tabung Gas Anda

Semenjak Pemerintah menetapkan kebijakan penggantian kompor minyak dengan gas, sebagian bangsa ini merasa khawatir yang tinggi akan ledakan tabung gas yak kerap terjadi akibat kebocoran tabung.
Agar Aman, Rawat Tabung Gas Anda
Sebetulnya jika kita rutin dan mengikuti penyuluhan yang diberikan, mengenai cara memasang, memeriksa dan merawat tabung gas dengan benar, maka terjadinya ledakan pada gas bisa kita hindari. Berikut cara merawat tabung gas dengan benar.

1. Periksa kelengkapan dan bagian-bagian kompor gas yang sudah terpasang pada saat awal pemasangan. Seperti selang, regulator apakah sudah terpasang sempurna. Perhatikan juga kondisinya apakah masih layak pakai atau memang sudah harus diganti.

2. Sebelum menyalakan kompor untuk mendeteksi bila terdapat kebocoran.

3. Gunakan regulator otomatis yang aman dan berlisensi yang berfungsi mengatur secara otomatis bila pemantik pada kompor dihidupkan. Jika ada suara mendesis itu tandanya regulator dalam keadaan tidak baik, dan sewaktu memperbaiki kompor harus dalam keadaan mati.

4. Rutin membersihkan bagian-bagian penting pada kompor seperti tempat keluarnya api, bersihkan juga bagian badan kompor lainnya untuk menghindari terjadinya kerak dan bau.

Gunkan kain basah dan sabun lalu keringkan, pada kompor yang memiliki panggangan.Rendam besi kompor  dalam air panas yang telah dicampur sabun cuci cair atau karbol, gunakan sikat plastik untuk bagian yang bergerigi.

5. Pilihlah tabung gas yang masih dalam keadaan baik, tabung yang bagian bawahnya berkarat sebaiknya dihindari karena lebih kritis terhadap bahaya kebocoran. (perempuan.com)
23.17 | 0 komentar | Read More

Tips dan Cara Memilih Tabung Elpiji 3 KG yang Aman

Beberapa hari terakhir kita sering mendengar dan melihat berita di media tentang ledakan tabung elpiji. Tak kurang dari 5 kali berita yang saya dengar tentang ledakan elpiji selama seminggu terakhir. Kebanyakan yang meledak adalah tabung yang berisi 3 kg dan 12 kg. Muncul dugaan bahwa tabung elpiji 3 kg tidak memnuhi standar keamanan yang berlaku. Namun Pertamina memastikan bahwa tabung elpiji 3 kilogram yang dipakai untuk subsidi konversi bahan bakar minyak ke gas telah memenuhi syarat mutu.
elpiji 3 kg Tips Memilih Tabung Elpiji 3 KG yang Aman
Tabung Elpiji 3 KG
Memang tidak semua tabung elpiji lolos dari pengawasan pertamina, sehingga ada beberapa tabung yang memang tidak layak untuk dipakai. Disini saya akan memberikan tips tentang ciri-ciri tabung elpiji 3 kg yang aman. Berikut detailnya :
1. Penampilan visual secara umum (harus tampak mulus dan tidak mengalami kerusakan/penyok)
2. Pemasangan valve, sisa ulir valve yang tampak adalah 3-5 ulir.
3. Rigi-rigi (bentuk permukaan) hasil las baik (harus halus dan mulus).
4. Mutu pengelasan baik (tidak terdapat cacat: undercut, pin hole atau retak)
5. Mutu petandaan/penandaan tabung baik:
a. Penandaan pada sisi hand guard dengan stamping
- diproduksi untuk Pertamina
- kode produksi pabrikan dan nomor seri
- water capacity
- tara weight
- test pressure
- bulan dan tahun pembuatan
- penandaan SNI pada produk (stamping)
b. Sablon dan emboss pada badan tabung
- Lingkaran merah di sekitar neck ring dengan lebar pengecetan 20 + 1mm
- Emboss logo Pertamina
- Lambang LPG Pertamina
- Sablon pada sisi hand guard
- Sablon bulan dan tahun uji selanjutnya
6. Lakukan pemeriksaan tabung elpiji 3 kg sebelum digunakan:
a. Pastikan segel/security seal cap dalam keadaan baik.
b. Pastikan tersedia inner seal pada valve
c. Pastikan tidak ada kebocoran pada body tabung (contoh: pada bagian las)
d. Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan tabung dan valve.
e. Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan tabung dan regulator.
f. Pastikan bahwa rubber seal dalam keadaan baik.

http://www.rickyeka.com/tips-memilih-tabung-elpiji-3-kg-yang-aman.html
23.15 | 0 komentar | Read More

Tips dan Cara Mencegah Agar Tabung Elpiji (LPG) Pertamina Tidak Meledak

Banyak orang takut untuk menggunakan tabung Elpiji (LPG) dari pertamina, khususnya tabung yang berukuran 3kg. Hal ini bukan tanpa alasan, beberapa waktu yang lalu seringkali diberitakan bahwa tabung ukuran tersebut sering meledak.
Sebenarnya, apapun jenis atau ukuran tabung gas yang digunakan bila tidak dilakukan dengan hati-hati dan benar saat pemasangan maka bisa jadi menyebabkan tabung gas meledak.
http://budiharso.files.wordpress.com/2011/03/tabung-elpiji.jpg
Jika anda adalah salah satu pengguna kompor gas namun takut menggunakan tabung gas ukuran 3 kg karena khawatir akan meledak. Berikut ini tips cara aman agar tabung tidak meledak saat anda gunakan.

Bagian Tabung

    Pastikan tabung terlihat mulus dan kondisi baik, tidak peyok, keropos, berkarat >60 % bagian tabung.
    Periksa bagian sambungan rigi-rigi las apakah kondisinya baik atau tidak.
    Mutu pengelasan baik.
    Pastikan penandaan pada fisik tabung gas diantaranya : diproduksi oleh pertamina, kode produksi, nomor seri jelas, bulan dan
    tahun pembuatan tabung, penandaan SNI pada tabung, logo pertamina
    Pastikan kondisi segel dalam kondisi sangat baik
    Pastikan tersedia inner seal pada valve
    Pastikan rubber seal dalam kondisi baik. (tidak keras, rata, tidak pecah)
    Pastikan tidak ada kebocoran pada fisik tabung, sambungan tabung dengan valve, sambungan tabung dan regulator.
    Pastikan membeli tabung gas di Agen resmi Pertamina yang sudah bersertifikasi.

Bagian Kompor Gas, Selang dan Regulator

    Gunakan Kompor Gas yang berkualitas sangat baik
    Gunakan Selang yang berkualitas karet baik.
    Gunakan Regulator yang berkualitas sangat baik, sekarang sudah ada regulator yang mempunyai kunci pengaman otomatis akan menutup jika terjadi kebocoran.
    Pastikan sambungan selang dengan kompor gas dan regulator terpasang rapat dan kuat.
    Ganti secara berkala selang dan regulator (6 bulan – 1 tahun)
    Bersihkan secara berkala kompor Gas
    Demi Keamanan tidak ada ruginya merogoh kantong untuk membeli kompor gas,selang dan regulator yang berkualitaas baik.

Bagian Peletakan Tabung Gas Elpiji

    Pastikan dapur / ruangan dimana anda meletakkan tabung gas memiliki sirkulasi / ventilasi udara yang sangat baik, sehingga jika terjadi kebocoran tanpa sepengetahuan kita gas dapat segera keluar.
    Jika perlu pasang ventilator pada dapur atau ruang dimana sirkulasi udara sangat dibutuhkan. Hal ini untuk mempercepat keluarnya gas jika terjadi kebocoran.
    Ketika anda datang dari bepergian, jangan menyalakan lampu, atau alat listrik terlebih dahulu. Dahulukan untuk membuka pintu dan jendela dan tunggu beberapa menit. Agar udara didalam ruangan dapat mengalir keluar. Banyak kasus meledaknya tabung gas elpiji dikarenakan terjadi kebocoran dalam waktu lama dan gas tidak dapat keluar, ketika kita menyalakan lampu atau alat listrik lainnya percikan arus listrik akan sangat mudah menyulut ledakan.
http://www.inicaraku.com/tips-cara-mencegah-agar-tabung-elpiji-lpg-pertamina-tidak-meledak.html
23.14 | 0 komentar | Read More

Makna Di Balik Kisah: Belajar ikhlas dari tukang parkir

 
Apakah kamu mengira bahwa bekerja menjadi tukang parkir merupakan sebuah pekerjaan rendahan yang tidak menghasilkan apa-apa melainkan hanya recehan uang yang tidak bernilai? Apakah kamu juga menganggap bahwa tukang parkir itu hanya untuk kalangan ekonomi bawah yang tidak berpendidikan?

Jika anggapan dan fikiranmu masih seperti itu, maka sebelum membaca kelanjutan tulisan solusi islam ini, segera rubah dan buang jauh-jauh anggapan itu dari dalam isi kepala antum semua, karena itu semua adalah kesalahan yang sangat fatal, anggapan yang sangat salah baik ditinjau dari berbagai sudut manapun kamu melihatnya.

Pertama, Allah SWT telah menerangkan bahwa “Orang yang paling mulia disisi Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa diantara kalian”. Jadi jika kamu orang yang kaya harta, lalu mempunyai jabatan tinggi, namun tidak ada ketaqwaan dalam dirimu, maka sesungguhnya kamu itu lebih rendah dibanding tukang parkir yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Kedua, bahwa “Allah SWT tidak melihat pada bentuk tubuh-tubuh kalian dan tidak juga kepada bentuk rupa-rupa kalian, tetapi Dia melihat hati-hati kalian "(HR. Muslim 2564/33). Jadi setampan dan secantik apapun dirinya, namun hatinya tidak sebagus wajahnya, itu juga tidak akan dilihat oleh Allah SWT.

Lalu apa yang kita ambil dari sebuah “keikhlasan” si tukang parkir?

Allah SWT memerintahkan kepada seluruh hambaNYA untuk sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian maupun musibah. Sebab yang demikian itu akan mendatangkan kebaikan bagi kita. Begitu juga kita diharuskan bersyukur disaat kita senang dan bahagia, karena itu juga kan mendatangkan kebagikan bagi kita. Baca artikel sebelumnya: Unik dan ajaibnya seorang mukmin

Allah adalah pemilik alam semesta beserta isinya, termasuk apa yang kita miliki saat ini adalah milik Allah SWT, harta benda kita, keluarga kita baik anak atau pun istri/suami kita, itu tak lain adalah milik Allah yang telah dititipkan kepada kita. Dan tentunya jika kiranya Allah SWT mengambil kembali apa yang telah Dia miliki, apakah kita pantas untuk menolaknya?

Namun kenyataannya, ketika kita kehilangan salah satu dari keluarga kita ataupun kita kehilangan harta benda yang selama ini kita cari dengan susah payah, banyak sekali dari kita yang tidak sabar atau menyadari bahwa semua itu adalah titipan, sekali lagi itu adalah titipan. Bisa jadi harta yang kita miliki itu terdapat keharaman dalam mencarinya, begitu juga dengan keluarga yang lebih dulu meninggalkan kita, itu tak lain karena Allah telah berkehendak.

Ingat, ketika kita dilahirkan kedunia, kita hidup tanpa membawa apa-apa, lalu kemudian Allah SWT memberi (menitipkan) kepada kita berupa harta, tahta dan keluarga, maka seharusnya bagi orang yang berakal itu merelakan jika suatu ketika Sang Pemilik segalanya mengambilnya dari kita.

Cobalah sekarang kamu tengok kepada “Tukang Parkir” yang mungkin sekarang sedang memarkir atau menjaga mobil/motor mewahmu. Dan cobalah teliti lebih dalam dan seksama lagi. Ketika si tukang parkir tersebut kamu minta untuk menjaga atau memarkirkan kendaraanmu yang super mewah, tentunya dia dengan senang hati akan melaksanakannya. Karena itu sudah menjadi tugas dia sebagai tukang parkir.

Lalu pada akhirnya kamu meminta (mengambil) kembali kendaraan mewah yang kamu miliki tersebut, pertanyaannya:

“Apakah tukang parkir tersebut marah dan tidak mau memberikan kendaraan tersebut kepadamu?”

“Apakah tukang parkir tersebut mengumpat dengan perkataan yang kotor saat kamu keluar dari area parkir dan meninggalkan apa yang telah engkau titipkan padanya?”

Tukang parkir tersebut tentu tidak akan marah saat kamu mengambil kembali kendaraan yang kamu titipkan tersebut, malahan si tukang parkir dengan senang hatinya akan memberi jalan yang luas dan menjaga agar kamu bisa keluar dari area parkir dengan selamat.

Tukang parkir juga tidak akan memaki, mengumpat, menangis, mengucapkan kata kotor atau lainnya saat dia melihat bahwa barang (kendaraan) yang dititipkan kepadanya itu diambil oleh pemiliknya. Baik itu yang mewah mahal harganya ataupun yang tidak berharga sama sekali. Bahkan dia akan sangat ikhlas dan ridho sekali meskipun barang atau kendaraan tersebut ludes habis tak berbekas diambil semua oleh sangpemiliknya.

Begitulah kehidupan ini, kita selayaknya belajar ikhlas dari tukang parkir tersebut, yang dititipi dengan berbagai macam kemewahan, tapi ia selalu sadar bahwa semuanya itu bukan hak dan miliknya, itu semua hanyalah titipan yang sewaktu-waktu akan diambil oleh pemiliknya. Dan semua yang kita miliki ini tak lain adalah Milik Allah SWT, Pemilik alam semesta beserta isinya.

Jika ini bermanfaat,maka silahkan sebar artikel ini untuk sahabat antum semua. Berbagi dan berperan dalam kesabaran dan kebaikan itu adalah kebaikan. Syukron jazilan.

http://www.solusiislam.com/2013/02/belajar-ikhlas-dari-tukang-parkir.html
17.19 | 0 komentar | Read More

Makna Di Balik Sabar dan Ikhlas: belajar sabar dan ikhlas menurut islam

Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah dengan hal yang menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.
Ujian kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit,  kemiskinan, adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini.  Perhatikan firman Allah SWT berikut ini Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 2)
Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?
Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah, maka begitu Allah mengambilnya dari kita, insya Allah kita akan lebih mudah merelakannya. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah.  Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.
Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kemarin kita masih punya mobil, sekarang sudah tidak lagi, jangan stres dan bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib, apabila bulan kemarin usaha kita masih sukses, sedangkan sekarang kita mengalami kegalalan yang besar.
Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:  “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya. Seperti sabda  Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).
Rasulullah SAW  bersabda :  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita harus rela menerima segala  ketentuan  Allah  dan menyadari bahwa apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan. Allah SWT berfirman :  “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)
Apabila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, sebaiknya kita mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembal). ini dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT). Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah, setelahnya dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW  sebagai berikut :“Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”  Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan doa di atas niscaya Allah SWTakan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. (Hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.)
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada anak salah seorang hamba itu meninggal maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab, ‘Ya.’ ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa buah hati hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab ‘Ya.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan beristirja’ -membaca innaa lillaahi dst-..’ Maka Allah berfirman, ‘Bangunkanlah untuk hamba-Ku itu sebuah rumah di surga, dan beri nama rumah itu dengan Bait al-Hamd.’.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [1408]).
Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini : “Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa kesusahan maka dia bersabar. Maka itu juga merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala kesabaran itu, tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT  “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala  mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang bila kita renungkan dan pahami dengan sebaik-baiknya,  insya Allah bisa membuat kita semua bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat sekalipun :

  1. Kita harus percaya pada jaminan Allah bahwa : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS Al Baqarah [2] : 286).   Allah SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Allah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.
  2. Sebenarnya, kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman.
  3. Coba kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian kesulitan, kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita ambil kalau kita tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan ”tidak sabar” dan ”tidak ikhlas” nya kita, maka bisa menghadirkan kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut tidak jadi datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan kembali, kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian kesulitan / kesedihan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita kan?  Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka insya Allah, tidak akan terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan ingat, dalam sabar, terkandung ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap kita, adalah segalanya.
  4. Kita harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah.  Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan dan pengaturan-Nya. Kalau kita masih merasa tidak puas dengan semua keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah itu, maka cari saja Tuhan selain Allah.  Perhatikan firman-Nya dalam hadits Qudsi : Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Siapa saja yang tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan tidak ridha dengan ketentuan-Ku, maka bertuhanlah kepada Tuhan selain Aku.” (hadist ini diriwatkan oleh al-Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Kabir melalui jalur Abu Hind al-Dari)
Karena itu, marilah kita sabar dan ikhlas dalam segala keadaan, yakinlah bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas, akan membuahkan kebahagiaan hidup.
http://alfada-network.blogspot.com/2013/03/belajar-sabar-dan-ikhlas-menurut-islam.html
17.17 | 0 komentar | Read More

Sebuah Rahasia Bermakna: Seandaikan Lelaki Tahu



                                                                                   

Bismillahir-Rah maanir-Rahim ...


 Andai lelaki tahu..Apabila seorang perempuan jatuh cinta,lelaki itu tidak semestinya punya segalanya tetapi lelaki itu adalah segalanya di hatinya.

Andai lelaki tahu..Apabila seorang perempuan itu mengalirkan air mata, itu bukan bermakna dia lemah, tetapi dia sedang mencari kekuatan untuk terus tabah mencintai lelaki itu.

Andai lelaki tahu..Apabila seorang perempuan marah, memang dia tidak mampu mengawal perasaannya tapi percayalah, itu maknanya dia sangat mengambil berat dan menyayangi lelaki itu. Lihat saja pasangan yang baru bercinta, mereka jarang berantem. Tetapi percayalah semakin bertambah sayang mereka pada seseorang, semakin pula banyak sesuatu yang terjadi.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan cerewet, dia tidak pernah bermaksud untuk membuat anda risih, tapi dia mahu lelaki mengenalinya dengan lebih dekat.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan berkata dia mau kamu berubah, itu bukan bermakna dia tidak mahu menerima kamu seadanya, tetapi dia mahu menjadikan anda lebih baik, bukan untuk dirinya, tetapi untuk masa depan anda.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan cemburu dan tidak percayakan kamu, bukan bermakna dia tidak sayang..tetapi dia terlalu sayangkan kamu dan masih mengangap kamu anak kecil yang masih memerlukan sepenuh perhatian. terkadang dia terlalu risau sekiranya terlalu percaya, kamu akan mengkhianati kepercayaan yang diberi. Naluri keibuannya sangat kuat. Dia hanya mahukan yang terbaik untuk kamu .

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan merajuk, jangan kata dia melebay-lebay. Dia bukannya mahu dipujuk dengan uang atau hadiah, tetapi cukup dengan perhatian yang boleh buat perempuan rasa dihargai.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan jarang mengatakan ‘i love u’, itu tidak bermaksud dia tidak mencintai kamu tetapi dia mahu lelaki itu merasai sendiri cintanya, bukan hanya hadir dari kata-kata tetapi juga melalui bahasa tubuhnya.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan kata dia rindu sama kamu, dia benar-benar maksudkannya.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan bilang lelaki lain itu lebih baik dari kamu, jangan percaya kata-katanya kerana dia hanya mau menguji kamu. Dia mahu melihat sejauh mana kamu sanggup menjadi yang terbaik di matanya. Walaupun sebenarnya memang kamulah yang terbaik di hatinya. Selagi dia denganmu, percayalah, walaupun perempuan menganggap masih ramai lagi yang lebih baik di matanya tetapi di hatinya, kamu tetap yang terbaik.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan menjadi tengking, dia bukan bermaksud untuk menjadi tengking, tapi dia mahu melihat sejauh mana lelaki itu mampu bersabar dengan sikanya. Percayalah, hati perempuan itu sangat lembut.

Andai lelaki tahu..Apabila perempuan berkata, “tolong tinggalkan saya!”, dia tidak bermaksud menyuruh anda pergi selamanya. Dia hanya mahu menenangkan fikirannya sebentar saja. Apabila dia kembali tenang, percayalah dia akan mencari anda semula. Itu tandanya dia benar-benar mencintai anda. Perempuan sulit untuk mengawal perasaan. Dia terlalu emosional. Tapi dialah yang paling menyayangi anda dan sangat sensitif dengan perubahan pada diri anda.

Andai lelaki tahu..Sememangn ya Allah menciptakan lelaki dan perempuan itu dengan perbedaan yang tersendiri. Tetapi sekiranya mereka saling memahami, mereka akan saling melengkapi dan menyempurnakan . Perempuan itu diciptakan oleh Allah indah sekali. Di sebalik air matanya, tersimpan seribu satu kekuatan yang bakal menjadikan seorang lelaki itu merasa selamat bersamanya. Biarpun sebenarnya perempuan itu tampak lemah tapi dia punya kekuatan tersendiri yang bisa menggoncang dunia dan mungkin bisa pula membuat lelaki menjadi lemah kerananya. Jadi hargailah kehadiran seorang perempuan dalam hidup anda kerana dia didatangkan bukan dengan kelemahan sahaja tetapi dia juga ada kekuatan untuk menyongkong anda dan membuatkan hidup anda lebih sempurna. Dialah yang bakal menjadi perempuan bekerjaya, isteri juga ibu yang terbaik untuk anak2 anda.

http://terima-kasihya-allah.blogspot.com/2013/01/seandaikan-lelaki-tahu.html
17.15 | 0 komentar | Read More

PUTRI KECILKU BERLARI MENJEMPUT MAU ( Sebuah Kisah Nyata yang Mengiris Hati Kita )

                                                                                                              

Kisah Nyata : ... PUTRI KECILKU BERLARI MENJEMPUT MAUT ...

Buat sobat yang sedang online, baik pria maupun Wanita. Mari coba kita baca, renungkan dan resapi tulisan di bawah ini.

Semua yang diberikan Tuhan akan kembali kepada-NYA. Jika sudah ditakdirkan, buah hati, anugrah terbesar yang dititipkan Nya untuk dirawat dan dibesarkan, pun bisa terenggut dari tangan orang tuanya.

Seperti yang dialami pasangan M. Denny Abe (32) dan Henna Hennyastuty (30), yang harus ikhlas melepas kepergian putri pertama mereka, Norifumi Sophie Rachmania (2 tahun 8 bulan), akibat ditabrak mobil. Berikut ini penuturan Henna, ibunda Sophie, mengenang masa-masa indah bersama sang buah hati.

TANGAN MUNGIL ITU TAK SEMPAT KURAIH ....

Saat mendapat berita gembira ttg kehamilan pertamaku, aku bersama suami langsung sujud syukur. Pada 12 Desember 2000, putriku lahir. Rasanya aku mengalami kebahagiaan yg tiada tara. Ia adalah sosok mngil pemberi semangat, sekaligus penghibur dalam kehidupan kami yg pas-pasan kala itu. Demi dialah kami bertahan menjalani hari demi hari.

Hidup kami rasanya makin lengkap dengan keberadaannya. APalagi, ditambah kehadiran anak kami yg kedua, M. Noriyuki Fachrurazi atau Yuki (1,6). Kehidupan keluarga kami terasa kian harmonis. Setiap akhir pekan, kami sekeluarga selalu pergi berjalan-jalan. Entah itu ke arena permainan anak-anak, ke mal, atau hanya makan bersama di restoran siap saji.

Sampai pada suatu akhir pekan kelabu itu, yang membuat acara akhir pekan kami tak bisa lagi sama. Hidup kami rasanya langsung jungkir balik…. Sabtu sore (30/08) itu, kami tidak langsung pergi jalan-jalan. Berhubung minggu depannya ada saudara yang akan menikah, aku mengajak singgah ke tempat penjahit langganan terlebih dahulu yang terletak di Jalan Sawo Kecik, Bukit Duri, Jakarta.

Sebetulnya yg turun di situ cukup aku saja. Tapi, Sophie bersama tantenya (adikku) ikut turun. Yuki tinggal di mobil bersama suamiku. Jalanan disekitar tempat itu memang tidak terlalu lebar, hanya tiga meter.

Lokasinya, sih, lebih mirip gang, tapi mobil bisa lewat dari dua arah, meskipun mepet. Jalan itu, kecil tanpa trotoar, tapi suasananya ‘hidup’. Kendaraan umum seperti mikrolet banyak yang melewati jalan itu.

Ketika aku sedang asyik menerangkan design baju yg kuinginkan pada penjahit, adikku berkata, “Teh, aku ambil Yuki dulu, ya,” ucapnya. Aku mengiyakan saja. Sayangnya, aku tidak menyangka Sophie mengikuti tantenya. Sekilas aku masih melihat Sophie menyusul langkah adikku.

Ternyata, setelah aku lihat lebih jelas, adikku sudah berada di seberang jalan, sedangkan Sophie baru saja hendak menuju ke jalan. Secepatnya, aku mencoba menyusul dan berusaha meraih tanggannya. Belum sempat kuraih, dia terus berjalan. Dalam hati, aku berdoa, semoga tidak ada mobil yang lewat. Perasaanku pun deg-degan.

Tiba-tiba, sebuah mobil dengan kecepatan tinggi datang. Buum! Tubuh Sophie dihantamnya, tepat di depan mataku. Ya Tuhan….! Hanya selang beberapa detik, aku melihat tubuh Sophie terpental sekitar 50 meter di depan mobil tadi. Belum sempat aku berbuat apa-apa, mobil yang melaju itu – sepertinya pengemudinya tidak bisa mengerem – kembali menerjang tubuh anakku yang terbaring di jalan. Melihat kejadian itu, tak kuasa aku untuk berteriak, walaupun hatiku menjerit kencang. Aku seperti dipaku ditempat. Shock!

Peristiwa itu terjadi di depan mata kami semua: aku, suami, anakku, dan adikku. Kami lantas berlarian kearahnya. pedih sekali rasanya melihat bidadari kecilku berlumuran darah, merintih kesakitan sambil mengucap dengang lirih,”Ayah…Ayah…Ayah…”

Kami berebut masuk ke mobil, melarikannya secepat mungkin ke Rumah Sakit Mitra Internasional di Kampung Melayu yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat kejadian. Sepintas, aku masih melihat mobil yang menabraknya tidak bergerak. Pengendaranya, seorang wanita berusia kurang dari 40 tahun, terlihat masih Shock. Suamiku mengklakson mobilnya berulang-ulang agar menepi, memberi jalan buat kendaraan kami.

Akhirnya dengan bantuan orang-orang disekitar lokasi itu, mobil wanita tersebut bisa dipinggirkan. Di mobil, Sophie masih dalam keadaan sadar. Dia terus merintih. Wajahnya kebam-lebam. Aku tahu, betapa sakitnya dia. Melihat itu, rasanya aku ingin mati saja. Aku cuma bisa bilang, “Kakak tahan, ya,” untuk menenangkannya.

MIMPI BURUK DUA MALAM BERTURUT-TURUT ...

Sampai di rumah sakit, Sophie langsung masuk ke ruang UGD dan mendapat perawatan intensif. Kami bersyukur Sophie dapat ditangani dengan cepat, tanpa harus melewati prosedur segala macam. Aku terus menagis sambil menunggu kepastian dari dokter. Perasaanku galau.

Beberapa jam kemudian dokter yang menanganinya keluar dari ruang operasi. “Kondisi anak ibu sangat kritis. Paru-paru kananya pecah, kedua tulang bahunya rontok, tulang rusuk retak, dan di tengkorak pangkal otaknya juga retak. Kami belum bisa berharap banyak,” ujar dr. Antonius, spesialis anak. Setelah mendengar penjelasan itu, pandanganku langsung buram, lututku lemas, dan hati ini rasanya seperti ditusuk-tusuk.

Keluargaku sepertinya sudah pasrah mendengar vonis dokter. Tapi, aku belum menyerah. Aku terus berharap, malaikat mungilku bisa kembali ke pelukanku. Aku terus berdoa agar beberapa opersai yang dijalaninya hari itu mebawa mukjzat. Lewat jendela kamar, kupandangi sosok mungil itu. Sedih sekali melihat tubuhnya harus ‘dilubangi’ untuk mendapat bantuan perawatan dari mesin. Kenapa bukan aku saja yang menggantikannya? kurasakan, air hangat mengalir dari kelopak mataku.

Sambil memandanginya, aku teringat peristiwa Sabtu pagi itu. Ayahnya bercerita tentang mimpi yang dialaminya dua malam berturut-turut. Mungkin itu firasat ayahnya. Mimpi pertama, ayahnya memimpikan Sophie meninggal dunia. Dia melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Padahal, menurut mitos, mimpi itu artinya orang yang dimimpikan malah panjang umur. Malam kedua, dia melihat air bah yang bening, sekitar 50 meter. Dia menyelamtkanku dan sikecil, Yuki. Tapi, Sophie tidak ada. Saat suamiku menceritakan kepadaku, aku hanya tertawa saja, dan mengatakan bahwa itu hanya bunga tidur, tidak berarti apa-apa. Siapa sangka kami akan mengalami hal ini?

Hari Minggu-nya, ternyata masa kritis Sophie bisa dilewati, meskipun 90% fungsi tubuhnya masih dijalankan oleh mesin. Kondisinya belum membaik, tapi harapanku muncul kembali.

Keesokan harinya, fungsi tubuhnya sudah mulai membaik. Paginya, dia hanya mendapat bantuan mesin 40% saja. Siangnya malah lebih baik lagi, hanya 10%. Secara umum, kondisi tubuhnya mulai membaik, jantungnya bekerja sendiri, paru-parunya sudah berfungsi kembali. Rasanya bahagia sekali, sepertinya doa-doaku terjawab.

Sambil menunggui di samping tempat tidurnya, aku sring menyanyikan lagu anak-anak kesayangannya. Sophie memang suka sekali menyanyi. Sepertinya aku juga mendengar suaranya mengikuti irama lagu yang kunyanyikan.

Tapi, kebahagiaan tersebut tidak bertahan lama. Ada satu bagian luka yang tidak terlihat oleh dokter. Di bagian otaknya terdapat rembesan darah yang tidak terdeteksi. Hal ini menyebabkan dia kejang dan kondisinya kembali memburuk. hatiku cemas sekali. Aku terus berdoa kepada Tuhan agar diberikan kesempatan kedua untuk merawatnya lagi. Aku masih yakin, Sophie akan kembali sehat, apalagi aku melihat usaha keras dr. Antonius. Jantungnya masih terus dipompa.

Namun, takdir berkata lain. Saat melihat dia mengembuskan napas terakhir, aku masih belum percaya dia sudah pergi untuk selama-lamanya. Aku terus berteriak, “Kakak pulang, ya. Kakak cepat pulang lagi, ya,” jeritku tidak rela melepasnya. Bude-ku yang sudah lama berada di sampingku berkata sambil menepuk pundakku, “Likat, Sophie tersenyum.” Aku melihatnya. Ternyata benar, dia tersenyum manis. Melihat itu, rasanya aku ingin mendekati untuk memeluknya dan tak akan kulepaskan lagi. Tapi, aku hanya bisa memandanginya dari balik jendela ruang ICU. Akhirnya, tepat pukul 16.40, Sophie dinyatakan telah tiada.

PEMBAWA BERKAH KELUARGA ...

Kini, yang bisa kulakukan hanyalah mengenangnya. Aku masih ingat kala pertama kali menggendongnya di pelukanku. Rasanya bahagia sekali, sekaligus lega, sebab proses kelahirannya tidak semudah yang kubayangkan. Setiap kontraksi, aku hampir pingsan, karena tidak kuat menahan sakit. Tapi, dokter yang membantu persalinanku sangat sabar. Keputusan untuk dioperasi caesar pun sudah di depan mata. Tetapi, tak berapa lama, dengan cara divakum bayi perempuan mungil itu akhirnya keluar juga.

Kami memberinya nama Sophie, sesuai dengan nama dokter yang menolong persalinanku. Norifumi juga nama yang sangat unik, artinya malaikat. Dia memang malaikat kecil kami.

Semua orang dalam keluargaku menyayangi Sophie. Perilakunya yang riang dan lincah selalu membuat hati setiap orang yang melihatnya ikut gembira. Aku sangat bersyukur akan kehadirannya dalam kehidupan kami.

Dia anak yang sangat mengerti orang tua. Tidak banyak permintaan dan selalu menurut kepada orang tuanya.

Sejak bayipun Sophie tergolong anak yang kuat. Tidak gampang jatuh sakit. Saat ayahnya masih bergabung dengan kelompok lawak Padhyangan 6, Sophie selalu menyertai ayahnya manggung. Bahkan, tidak jarang juga dia dibawa keluar kota. Untungnya dia anteng dan tidak rewel. Jadi, semua crew yang ada juga ikut menjagainya. Bisa dibilang, Sophie adalah anak asuhan Padhyangan.

Setelah usianya beranjak 9 bulan, ayahnya mengundurkan diri dari kelompok itu dan hijrah dari Bandung ke Jakarta untuk bekerja di salah satu provider telepon selular. Di Jakarta kehidupan kami makin membaik. kami membangun keluarga ini mulai dari nol.

Tapi, sepertinya, setelah kelahiran Sophie, rezeki selalu saja datang. Makanya, kami sering bilang Sophie itu pembawa berkah dalam keluarga kami. Kadang-kadang, kami menyebutnya secara guyon sebagai ‘anak preman’, karena dia cepat beradaptasi di segala situasi dan kondisi. Diajak naik becak, angkot, motor, hingga sekarang naik mobil pun dia oke-oke saja.

Istimewanya, dia cepat menghafal sesuatu. Walau usianya baru dua tahun lebih, dia sudah hafal banyak lagu. Lagu-lagu dalam satu VCD anak-anak bisa dinyanyikannya semua. Kesukaannya menyanyi ini tidak hanya dilakukan di rumah. Di acara anak-anak, dimana pun, kalau disodori mikrofon, dia langsung tarik suara, tanpa malu.

Sophie sangat dekat dengan ayahnya. Aku tahu, ayahnyalah yang paling merasa kehilangan. Sophielah yang selalu membangunkan ayahnya setiap pagi, lalu membawakan koran dans ecangkir teh. Meskipun sering tumpah di tempat tidur, aku tidak sanggup melarangnya melakukan kebiasaan itu.

Kini, tidak ada lagi suara yang berkata, “Ayah, hati-hati, ya,” sambil melambaikan tangannya dan mengantarkan ayahnya berangkat kerja. Tak ada lagi sapaannya untuk ayahnya via telepon setiap siang. “Ayah cepat pulang, ya,” celotehnya manja.

Beberapa minggu setelah dia pergi, rasa sakit terus menderaku. Apalagi mulai muncul kerinduanku untuk memeluk dan menciumnya. Rindu mendengar celotehannya, rindu menlihat gerak-geriknya, rindu sapaannya. Saking rindunya, aku sering menangis sejadi-jadinya. Akhirnya, aku shalat untuk menenangkan hati.

Banyak orang bilang, anak adalah titipan Tuhan. Tapi, kadangkala aku masih terus bertanya-tanya, mengapa Tuhan mengambilnya terlalu cepat, padahal kami menerima dengan sepenuh hati titipanNya tersebut? Apa dosa kami? Apa kesalahan kami? Tapi, mungkin ini adalah rencana Yang Mahakuasa, karena di sisiNya Sophie pasti lebih bahagia.

Aku mencoba bersikap tegar, walau setiap sudut rumahku selalu mengembalikan kenangan tentang Sophie. Tidak hanya itu. Saat berbelanja, membayar listrik atau telepon, ke bank, atau hanya jalan-jalan di depan rumah, selalu terasa ada dia di sampingku. Karena, ke mana pun aku pergi selama ini, Sophie selalu kuajak. Lucunya, bila diajak ke mal, bukannya dia yang lelah, malah dia yang sering bertanya padaku, “Mama capek?”

Sophie sudah pergi, dan tak ada cara untuk mengembalikannya padaku. Betapapun sakitnya, kami tidak dendam dengan wanita yang menabraknya.

Kami malah menganggapnya saudara. Dia benar-benar bertanggung jawab atas perbuatannya. Selama Sophie dirawat, dia terus berada di rumah sakit, termasuk saat pemakaman. Kami tahu, dia pasti tidak sengaja. Sebab, seperti kami, dia juga shock dan stres.

Kenangan indah bersama Sophie, mulai dari kelahiran hingga akhir hisupnya, menjadi memori yang tak akan kami lupakan. Selamat jalan malaikat kecilku! (FATIMAH NURHAYANI)

http://terima-kasihya-allah.blogspot.com/2013/01/kisah-nyata-putri-kecilku-berlari.html
17.10 | 0 komentar | Read More

Tentang Ikhlas: Belajar Ikhlas untuk Membuat Hidup Lebih Bahagia

                                                                                          
Salah satu ilmu yang paling sulit dikuasai manusia di muka bumi ini adalah ilmu ikhlas. Ilmu ini banyak diserukan oleh orang, namun tidak semua mampu menguasai secara penuh. Karena tidak nampak, ilmu ikhlas tidak ada hitungannya secara pasti. Yang bisa mengukur ilmu ini adalah hati masing-masing individu yang memiliki dan menggunakan ilmu ini, itupun belum tentu 100% pas. Hanya Tuhan yang paling benar mengukur keikhlasan seseorang.

Senyum Ikhlas Ada perbedaan mendasar antara ikhlas dan pasrah. Ikhlas adalah menyerah setelah berusaha, sedang pasrah adalah menyerah sebelum berusaha. Kata pak Ustadz, Ikhlas itu gandengannya Sabar dan Tawakkal, sedangkan Pasrah sama Ngalah. laughing (versi orang jawa: pasrah ngalah). Keikhlasan memang perlu dikembangkan dewasa ini. Tau nggak, gara-gara nggak ikhlas, Iblis melakukan dosa pertama di alam semesta. Dia kan nggak ikhlas memiliki “saingan” bernama Adam dari tanah yang notabene menurut dia lebih tidak berharga tapi harus dihormati. Maka tampaklah sifat sombongnya dikarenakan Iblis nggak ikhlas. Nah, keadaan ini hampir sama di masyarakat kita. Kalah dalam pemilihan RT, nggak ikhlas lantas mengerahkan masa buat demo. Tetangga lebih mampu, nggak ikhlas lalu dengki. Dan masih banyak hal lainnya.

Menurut aku, ikhlas bisa dicapai dengan cara berikut ini:

Bersyukur.

- Banyak-banyaklah bersyukur, jangan berputus asa atas nikmatNya. Ingatlah bahwa nikmat yang diberikan pada kita lebih banyak daripada derita (kalo boleh dibilang begitu) yang diberikan kepada kita. Syukuri apa yang masih ada pada diri kita seperti kesehatan, teman, keluarga dan harta (meskipun sedikiut/kurang) karena masih ada yang lebih kurang dari kita. So, be gratefull!


Merubah pola pikir.

- Berpikirlah bahwa hidup kita ini hanya sementara dan harus dijalani dengan penuh arti. Nggak peduli berapa umur yang kita punyai, yang pasti kita harus menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitar kita. Asal orang lain senang, kita juga senang. Tapi bukan berarti berkorban buta lho.


Menyadari titipan.

- Berhubungan dengan yang kedua. Jika kita sadar bahwa semua itu sementara, kita juga akan menyadari bahwa semua yang ada pada diri kita adalah titipan. Harta, keluarga dan jabatan hanyalah amanah dari Tuhan. Jadi mesti kita jaga amanah itu dengan sebaik-baiknya. Tuhan menyukai mereka-mereka yang mencintai amanahnya, bukan harta atau jabatannya.


Membesarkan hati.

-Hibur diri kita sendiri dengan sesuatu yang baik. Katakan pada diri kita sendiri, sesuatu yang bisa membangkitkan semangat dan motivasi diri. Misalnya, “Ah, pasti ada yang lebih besar menanti di depan sana,” dan lain-lain. Setidaknya, bisa memberikan semangat untuk menjalani hidup selanjutnya.

Sebenarnya masih banyak hal yang bisa membuat kita lebih ikhlas. Yang pasti, keikhlasan dimulai dari hati. Hati yang ikhlas akan membuat hidup lebih tenang dan bahagia. Mengeluh hanya akan menambah derita, tidak akan mengurangi penderitaan. Ga percaya? Coba aja sendiri.

http://terima-kasihya-allah.blogspot.com/2013/01/belajar-ikhlas-untuk-membuat-hidup.html
17.08 | 0 komentar | Read More

Artikel Menarik Islami: Tanda-Tanda Ikhlas

Written By Situs Baginda Ery (New) on Senin, 20 Januari 2014 | 20.29

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuHjaa95go0z6Y3k-05qxQI6-rrUnZvK3JyCkE96RCKO-f2HlGPuBV04UIcen2wXu5X5QO8R14qa_G9tp0G5N2ICLfz9-LYct_9wulOmuLhpXQOzfx5zIr4JD-iUaUWYWx7nf-YnbYzMU/s1600/ikhlas.jpg

 

BUKTI-BUKTI IKHLAS 

Fit-Thariq Ilallah: An-Niyyah wal-Ikhlas, Dari. Yusuf al-Qaradhawi
Ikhlas itu mempunyai bukti penguat dan tanda-tanda yang banyak sekali, contohnya dalam kehidupan orang yang mukhlis; dalam tindak-tanduknya, dalam pandangan terhadap dirinya dan juga orang lain. Di antaranya adalah:

Pertama: Takut Kemasyhuran

Takut kemasyhuran dan menyebarnya kemasyhuran ke atas dirinya, lebih-lebih lagi jika dia termasuk orang yang mempunyai pangkat tertentu. Dia perlu yakin bahawa penerimaan amal di sisi Allah hanya dgn cara sembunyi-sembunyi, tidak secara terang-terangan dan didedahkan. Sebab andaikata kemasyhuran seseorang memenuhi seluruh angkasa, lalu ada niat tidak baik yang masuk ke dalam dirinya, maka sedikit pun manusia tidak memerlukan kemasyhuran itu di sisi Allah.
Maka dari itu zuhud dalam masalah kedudukan, ke
masyhuran, penampilan dan hal-hal yang serba gemerlap lebih besar darip zuhud dalam masalah harta, syahwat perut dan kemaluan. Al-Imam Ibn Syihab az-Zuhri berkata: “Kami tidak melihat zuhud dalam hal tertentu yang lebih sedikit darip zuhud dalam kedudukan. Engkau melihat seseorang berzuhud dalam masalah makanan, minuman dan harta. Namun jika kami membahagi-bahagikan kedudukan, tentu mereka akan berebut dan meminta lebih banyak lagi.”
Inilah yang membuat para ulama salaf dan orang-orang shaleh antara mereka mengkhuatirkan dan menyangsikan hatinya dari ujian kemasyhuran, penipuan dan kedudukan. Oleh kerana itu mereka memperingatkan hal ini kepada murid-muridnya. Para pengarang buku telah meriwayatkan dalam pelbagai gambaran tentang tingkah laku ini, seperti Abu Qasim a-Qusyairi dalam ar-Risalah, Abu Thalib al-Makky dalam Qutul-Qulub, dan al-Ghazali di dalam al-Ihya’.
Begitu pula yang dikatakan seorang zuhud yang terkenal, Ibrahim bin Adham, “Allah tidak membenarkan orang yang suka kemasyhuran.”
Beliau juga berkata, “Tidak sehari pun aku berasa gembira di dunia kecuali hanya sekali. Pada suatu mlm aku berada di dalam masjid salah satu desa di Syam, dan ketika itu aku sdg sakit perut. Lalu muazzin dtg dan menyeret kakiku hingga keluar dari masjid.”
Beliau berasa senang kerana muazzin tersebut tidak mengenalinya. Maka dari itu beliau diperlakukan secara kasar, kakinya diseret seperti seorang pesakit. Beliau meninggalkan kedudukan dan kekayaannya kerana Allah. Sebenarnya ketika itu beliau tidak ingin keluar jika tidak sakit.
Seorang zuhud yang terkenal, Bisyr al-Hafy berkata, “Saya tidak mengenal orang yang suka kemasyhuran melainkan agama menjadi sirna dan dia menjadi hina.”
Beliau juga berkata, “Tidak akan merasakan manisnya kehidupan akhirat orang yang suka terkenal di tengah manusia.”
Seseorang pernah menyertai perjalanan Ibn Muhairiz. Ketika hendak berpisah, orang itu berkata, “Berilah aku nasihat.”
Ibn Muhairiz berkata, “Jika boleh hendaklah engkau mengenal tetapi tidak dikenal, berjalanlah sendiri dan jangan mahu diikuti, bertanyalah dan jangan ditanya. Lakukanlah hal ini.”
Ayyub as-Sakhtiyani berkata, “Seseorang tidak berniat secara benar kerana Allah kecuali jika dia suka tidak merasakan kedudukannya.”
Khalid bin Mi’dan adalah seorang ahli ibadah yang dipercayai. Jika semakin ramai orang-orang yang berkumpul di sekelilingnya, maka beliau pun beranjak pergi krg takut dirinya menjadi terkenal.
Salim bin Handzalah menceritakan, “Ketika kami berjalan secara beramai-ramai di blkg Ubay bin Ka’ab, tiba-tiba Umar melihatnya lalu melemparkan susu ke arahnya.”
Ubay bin Ka’ab lalu bertanya, “Wahai Amirul Mu’minin, apakah yang telah engkau lakukan?”
Jawab Umar, “Sesungguhnya kejadian ini merupakan kehinaan bagi yang mengikuti dan ujian bagi yang diikuti.”
Ini merupakan perhatian Umar bin al-Khattab secara psikologi terhadap fenomena yang pada permulaannya boleh menimbulkan kesan dan pengaruh yang jauh terhadap kejiwaan orang-orang yang mengikuti dan sekaligus orang yang diikuti.
Diriwayatkan dari al-Hasan, beliau berkata, “Pada suatu hari Ibn Mas’ud keluar dari rumahnya, lalu diikuti beberapa orang. Maka beliau berpaling ke arah mereka dan berkata: “Ada apa kamu mengikutiku? Demi Allah, andaikata kamu tahu alasanku menutup pintu rumahku, dua orang antara kamu pun tidak akan dpt mengikutiku.”
Pada suatu hari al-Hasan keluar rumah lalu diikuti beberapa orang. Beliau bertanya, “Apakah kamu ada keperluan kepadaku? Jika tidak, mengapa kejadian seperti ini masih tersemat dalam hati orang Mu’min?”
Ayyub as-Sakhtiyani melakukan suatu perjalanan, lalu ada beberapa orang yang mengalu-alukan kedatangannya. Beliau berkata, “Andaikata tidak kerana aku tahu bahawa Allah mengetahi isi hatiku tentang ketidaksukaan aku terhadap hal ini, tentu aku takut kebencian dari Allah.”
Ibn Mas’ud berkata, “Jadilah kamu sbagi sumber ilmu, pelita petunjuk, penerang rumah, obor pada waktu mlm dan pembaharu hati yang diketahui penduduk langit, namun tidak dikenal penduduk bumi.”
Al-Fudhayl ibn Iyadh berkata, “Jika engkau sanggup untuk tidak dikenal, maka lakukanlah. Apa sukarnya engkau tidak dikenal? Apa sukarnya engkau tidak disanjung-sanjung? Tidak mengapalah engkau tercela di hadapan manusia selagi engkau terpuji di sisi Allah.
Athar-athar ini tidak mengajak kepada pengasingan atau uzlah. Orang-orang yang menjadi sumber riwayat ini adalah para imam dan da’ie. Mereka memiliki pengaruh yang amat baik dalam menyeru masyarakat, mengarahkan dan memperbaiki keadaan manusia. Tetapi yang dpt difahami dari sejumlah penyataan mereka adalah kebangkitan dari naluri jiwa yang tersembunyi, kewaspadaan terhadap tipudaya yang disusupkan syaitan ke dalam hati manusia, jika hati mereka dicampuri hal-hal yang serba gemerlap dan dikelilingi orang-orang yang mengikutinya.
Kemasyhuran itu sendiri bukanlah suatu yang tercela. Tiada yang lebih masyhur darip para Anbia’, al-Khulafa’ ar-Rasyidin, dan imam-imam mujtahidin. Tetapi yang tercela adalah mencari kemasyhuran, takhta dan kedudukan, serta sgt bercita-cita mendapatkannya. Kemasyhuran tanpa cita-cita ini tidaklah menjadi masalah, sekali pun ia ttp menjadi ujian bagi orang-orang yang lemah, seperti yang dikatakan oleh Imam al-Ghazali.
Sejajar dgn pengertian ini yang telah disebuntukan dalam hadith Abu Dzar darip Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahawa Baginda pernah ditanya tentang seorang lelaki yang melakukan suatu amal kebajikan kerana Allah, lalu orang ramai menyanjungnya.
Maka Baginda menjawab, “Itu kurnia yang didahulukan, sekaligus khabar gembira bagi orang Mu’min.”  (HR Imam Muslim, Ibn Majah dan Ahmad)
Ada pula lafaz lain, “Seseorang melakukan amal kerana Allah lalu orang-orang pun menyukainya..”
Pengertian seperti inilah yang ditafsirkan oleh al-Imam Ahmad, Ishaq bin Rahawaih, Ibn Jarir at-Thabary dan alin-lainnya.
Begitu pula hadith yang ditakhrij Imam at-Tirmidzi dan Ibn Majah, dari hadith Abu Hurairah, bahawa ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, ada seorang melakukan suatu amal dan dia pun senang melakukannya. Setiap kali dia melakukannya kembali, maka dia pun berasa takjub kepadanya.”
Baginda bersabda, “Dia mempunyai dua pahala, pahala kerana merahsiakan dan pahala memperlihatkan.”

Kedua: Menuduh Diri Sendiri

Orang yang mukhlis sentiasa menuduh diri sendiri sbagi orang yang berlebih-lebihan di sisi Allah dan krg dalam melaksanakan pelbagai kewajipan, tidak mampu menguasai hatinya kerana terpedaya oleh suatu amal dan takjub pada dirinya sendiri. Malahan dia sentiasa takut andaikata keburukan-keburukannya tidak diampunkan dan takut kebaikan-kebaikannya tidak diterima.
Kerana sikap seperti ini, ada sebahagian di antara para salaf yang menangis tersedu-sedu ketika jatuh sakit. Beberapa orang yang menziarahinya bertanya, “Mengapa engkau masih menangis, padahal engkau suka berpuasa, mendirikan solat malam, berjihad, mengeluarkan sedekah, haji umrah, mengajarkan ilmu dan banyak berzikir?”
Beliau menjawab, “Apa yang membuatkanku tahu bahawa hanya sedikit dari amal-amalku yang masuk dalam timbanganku dan juga diterima di sisi Rabb-ku? Sementara Allah telah berfirman, Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertaqwa,”
Satu-satunya sumber taqwa adalah hati. Maka dari itu al-Quran menambahinya dgn firman Allah yang bermaksud: “Maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati..”  (al-Hajj: 32)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Taqwa itu ada di sini,”  Baginda mengulanginya tiga kali dan menunjuk ke arah dadanya.  (HR Imam Muslim)
Sayyidah Aishah pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang orang-orang yang dinyatakan dalam firman Allah bermaksud: “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan dgn hati yang takut, (kerana mereka tahu bahawa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka.”  (al-Mu’minun: 60)
“Apakah mereka orang-orang yang mencuri, berzina, meminum khamar dan mereka takut kepada Allah?”
Baginda menjawab, “Bukan wahai puteri as-Shiddiq. Tetapi mereka adalah orang-orang yang mendirikan solat, berpuasa, mengeluarkan sedekah, dan mereka takut amalnya tidak diterima. Mereka itu bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehinya.”  (HR Imam Ahmad dan lain-lainnya)
Orang yang mukhlis sentiasa takut terhadap riya’ yang menyusup ke dalam dirinya, sdg dia tidak menyedarinya. Inilah yang disebut syahwah khafiyyah yang menyusup ke dalam diri orang yang meniti jalan kepada Allah tanpa disedarinya.
Dalam hal ini Ibn ‘Atha’illah memperingatkan, “Kepentingan peribadi dalam kederhakaan amat jelas dan terang. Sdgkan kepentingan peribadi di dalam ketaatan tersamar dan tersembunyi. Padahal menyembuhkan apa yang tidak nampak itu amat sukar. Boleh jadi ada riya’ yang masuk ke dalam dirimu dan orang lain juga tidak melihatnya. Tetapi kebanggaanmu bila orang lain melihat kelebihanmu merupakan budi ketidakjujuranmu dalam beribadah. Maka kosongkanlah pandangan orang lain terhadap dirimu. Cukup bagimu pandangan Allah terhadap dirimu. Tidak perlu bagimu tampil di hadapan mereka agar engkau terlihat di mata mereka.”

Ketiga: Beramal Secara Diam-Diam, Jauh Dari Liputan

Amal yang dilakukan secara diam-diam harus lebih disukai darip amal yang disertai liputan dan didedahkan. Dia lebih suka memilih menjadi perajurit bayangan yang rela berkorban, namun tidak diketahui dan tidak dikenali. Dia lebih suka memilih menjadi bahagian dari suatu jamaah, ibarat akar pohon yang menjadi penyokong dan saluran kehidupannya, tetapi tidak terlihat oleh mata, tersembunyi di dalam tanah; atau seperti asas bangunan. Tanpa asas, dinding tidak akan berdiri, atap tidak akan dpt dijadikan berteduh dan bangunan tidak dpt ditegakkan. Tetapi ia tidak terlihat, seperti dinding yang terlihat jelas. Syauqy berkata di dalam syairnya:
Landasan yang tersembunyi
Tidak terlihat mata kerana merendah
Bangunan yang menjulang tinggi
Di atasnya dibangun megah
Di bahagian sebelum ini telah dikemukakan hadith Mu’adz, “Sesungguhnya Allah menyintai orang-orang yang berbuat kebaikan, bertaqwa dan menyembunyikan amalnya, iaitu jika tidak hadir mereka tidak diketahui. Hati mereka adalah pelita-pelita petunjuk. Mereka keluar dari setiap tempat yang gelap.”

Keempat: Tidak Memerlukan Pujian Dan Tidak Tenggelam Oleh Pujian

Tidak meminta pujian orang-orang yang suka memuji dan tidak bercita-cita mendapatkannya. Jika ada seseorang memujinya, maka dia tidak terkecoh tentang hakikat dirinya di hdpn orang yang memujinya, kerana mmg dia lebih mengetahui tentang rahsia hati dan dirinya darip orang lain yang boleh tertipu penampilan dan tidak mengetahui batinnya.
Ibn ‘Atha’illah berkata, “Orang-orang memujimu dari persangkaan mereka tentang dirimu. Maka adalah engkau orang yang mencela dirimu sendiri kerana apa yang engkau ketahui pada dirimu. Orang yang paling bodoh adalah yang meninggalkan keyakinannya tentang dirinya kerana ada persangkaan orang-orang tentang dirinya.”
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anh, bahawa jika dipuji orang lain maka beliau berkata, “Ya Allah, janganlah Engkau hukum aku kerana apa yang mereka katakan. Berikanlah kebaikan kepadaku dari apa yang tidak mereka ketahui.”
Ibn Mas’ud radhiallahu ‘anh berkata kepada orang-orang yang mengekori dan mengerumuninya, “Andaikata kamu tahu alasanku menutup pintu rumahku, dua orang antara kamu pun tidak akan dpt mengikutiku.” Padahal beliau adalah sahabat yang menonjol, pemuka petunjuk dan pelita Islam.
Sekumpulan orang memuji seorang Rabbani. Lalu dia mengadu kepada Allah sambil berkata, “Ya Allah, mereka tidak mengenalku dan hanya Engkaulah yang mengetahui siapa diriku.”
Salah seorang yang shaleh bermunajat kepada Allah, kerana sebahagian orang ada yang memujinya dan menyebut-nyebut kebaikan dan kemuliaan akhlaknya:
Mereka berbaik sangka kepadaku
Padahal hakikatnya tidaklah begitu
Tetapi aku adalah orang yang zalim
Sbagimana yang Engkau sedia maklum
Kau sembunyikan semua aib yang ada
Dari pandangan mata mereka
Kau kenakan pakaian menawan
Sbagi tabir tutupan
Jadilah mereka meyintai
Padahal aku tidak layak dicintai
Tapi hanyalah diserupai
Janganlah Engkau hinakan aku
Pada Hari Qiamat di tengah mereka
Jadikanlah aku yang mulia
Termasuk yang hina dina
Penyair yang shaleh ini mengisyaratkan makna yang lembut dan sgt penting, iaitu keindahan tabir yang diberikan Allah kepada hamba-hambaNya. Brp banyak cela yang tersembunyi, dan Allah menutupinya dari pandangan orang ramai. Andaikata Allah membuka tabir itu dari pandangan mereka, tentu kelemahannya akan terserlah dan kedudukannya akan jatuh. Tetapi kurnia Allah enggan untuk menyingkap tabir kelemahan hamba-hambaNya, sbagi kurnia dan kemuliaan baginya.
Seerti dgn ini telah dikatakan oleh Ibn ‘Atha’illah, “Sesiapa yang memuliakanmu, sbnrnya dia telah memuliakan keindahan tabir pada dirimu. Keutamaan ada pada diri orang yang memuliakanmu dan menutupi aibmu, bukan pada diri orang yang menyanjungmu dan berterima kasih kepadamu.”
Abu al-Atahiyah berkata dalam syairnya:
Allah telah berbuat baik kepada kita
Kerana kesalahan tidak menyebar ke mana-mana
Apa yang tersembunyi pada diri kita
Tentu tersingkap di sisiNya

Kelima: Tidak Kedekut Pujian Terhadap Orang Yang Mmg Layak Dipuji

Tidak kedekut memberikan pujian kepada orang lain yang mmg layak dipuji dan menyanjung orang yang mmg layak disanjung. Di sana ada dua bencana yang bakal muncul: Pertama, memberikan pujian dan sanjungan kepada orang yang tidak berhak. Kedua, kedekut memberikan pujian kepada orang yang layak.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memuji sekumpulan para sahabatnya, menyebut-nyebut keutamaan dan kelebihan mereka, seperti sabda Baginda tentang Abu Bakar yang bermaksud: “Andaikata aku boleh mengambil seorang kekasih selain Rabb-ku, nescaya aku mengambil Abu Bakar sbagi kekasihku. Tetapi dia adalah saudara dan sahabatku.”
Sabda Baginda kepada Umar: “Andaikata engkau melalui suatu jalan, tentu syaitan akan melalui jalan yang lain.”
Sabda Baginda kepada Uthman: “Sesungguhnya beliau adalah orang yang para malaikat pun berasa malu terhadap dirinya.”
Sabda Rasulullah terhadap Ali: “Di mataku engkau seperti kedudukan Harun di mata Musa.”
Sabda Rasulullah terhadap Khalid bin al-Walid: “Beliau adalah salah satu darip pedang-pedang Allah.”
Sabda Rasulullah terhadap Abu Ubaidah: “Beliau adalah kepercayaan umat ini.”
Masih ramai sahabat yang dipuji Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kerana kelebihan dan keistimewaan mereka. Di antara mereka ada dari kalangan pemuda, seperti Usamah bin Zaid yang diangkat menjadi komandan pasukan perang, padahal dalam pasukan tersebut terdapat para pemuka sahabat. Baginda mengangkat Itab bin Usaid sbagi pegawai di Makkah, padahal umurnya masih dua puluh thn. Mu’adz bin Jabal dikirim ke Yaman, padahal beliau masih muda. Sebahagian di antara mereka lebih diutamakan darip orang-orang yang lebih terdahulu memeluk Islam, kerana kelebihan dirinya, seperti Khalid bin al-Walid dan Amr bin al-Ash.
Boleh jadi seseorang tidak mahu memberikan pujian kepada orang yang layak dipuji, kerana ada maksud tertentu dalam dirinya, atau kerana rasa iri hati yang disembunyikan, seperti takut campurtangan di pejabatnya, atau menyaingi kedudukannya. Kerana dia juga tidak mampu untuk melemparkan celaan, maka setidak-tidaknya dia hanya berdiam diri dan tidak perlu menyanjungnya.
Kita melihat bagaimana Umar bin al-Khattab yang meminta pendapat Ibn Abbas dalam pelbagai urusan, padahal Ibn Abbas masih sgt muda. Maka para pemuka sahabat berkata kepadanya, “Bicaralah wahai Ibn Abbas. Kerana usia yang muda tidak menghalangimu untuk berbicara.”

Keenam: Berbuat Selayaknya Dalam Memimpin

Orang yang mukhlis kerana Allah akan berbuat selayaknya ketika menjadi pemimpin di barisan terhadapan dan ttp patriotik ketika berada paling blkg, selagi dalam dua keadaan ini dia mencari keredhaan Allah. Hatinya tidak dikuasai kesenangan untuk tampil, menguasai barisan dan menduduki jabatan strategi dalam kepimpinan. Tetapi dia lebih mementingkan kemashlahatan bersama kerana takut ada kewajipan dan tuntutan kepimpinan yang dia lewatkan.
Apa pun keadaannya dia tidak bercita-cita dan tidak menuntut kedudukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Tetapi jika dia dibebankan tugas sbagi pemimpin, maka dia melaksanakannya dan memohon pertolongan kepada Allah agar dia mampu melaksanakannya dgn baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mensifatkan kelompok orang seperti ini dalam sabda Baginda yang bermaksud:
“Keuntungan bagi hamba yang mengambil tali kendali kudanya fi sabilillah, yang kusut kepalanya dan yang kotor kedua telapak kakinya. Jika kuda itu berada di barisan blkg, maka dia pun berada di kedudukan penjagaan.”  (HR Imam Bukhari)
Allah meredhai Khalid bin al-Walid yang diberhentikan sbagi komandan pasukan, sekali pun beliau seorang komandan yang sentiasa mendapat kemenangan. Stelah itu beliau pun menjadi orang bawahan Abu Ubaidah tanpa rasa rendah diri. Dalam kedudukan seperti itu pun beliau ttp ikhlas memberikan pertolongan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperingatkan seandainya ada seseorang yang meminta jawatan dan sengaja untuk mendapatkannya. Telah disebuntukan di dalam as-Shahih, bahawa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah:
“Janganlah engkau memimta jawatan pemimpin. Kerana jika engkau memperoleh jawatan itu tanpa meminta maka engkau akan mendapat sokongan, dan jika engkau memintanya, maka semua tanggungjawab akan dibebankan kepadamu.”  (Muttafaq ‘Alaihi)

Ketujuh: Mencari Keredhaan Allah, Bukan Keredhaan Manusia

Tidak memperdulikan keredhaan manusia jika di sebalik itu ada kemurkaan Allah ‘Azza wa Jalla. Sebab setiap orang di antara satu sama lain saling berbeza dalam sikap, rasa, pemikiran, kecenderungan, tujuan dan jalan yang ditempuh. Berusaha membuat mereka redha adalah suatu yang tidak bertepi, tujuan yang sulit diketahui dan tuntutan yang tidak terkabul. Dalam hal ini seorang penyair berkata:
Adakalanya seseorang
Membuat redha sekian ramai orang
Kini betapa jauh jarak yang membentang
Di tengah tuntutan-tuntutan hawa nafsu
Penyair lain berkata:
Jika aku meredhai orang-orang yang mulia
Tentunya aku memurkai orang-orang yang hina
Orang yang mukhlis tidak terlalu peduli dgn semua ini, kerana syiarnya hanya bersama Allah. Dikatakan dalam satu syair:
Boleh jadi engkau mengasingkan diri
Tetapi hidup ttp terasa pahit di hati
Boleh jadi engkau redha
Padahal orang lain murka
Engkau membangun dan orang lain merobohkan
Antara diriku dan alam ada kerosakan
Jika di hatimu ada cinta semua itu tiada daya
Apa yang ada di atas tanah
Ttp menjadi tanah

Kelapan: Menjadikan Keredhaan Dan Kemarahan Kerana Allah, Bukan Kerana Kepentingan Peribadi

Kecintaan dan kemarahan, pemberian dan penahanan, keredhaan dan kemurkaan harus dilakukan kerana Allah dan agamaNya, bukan kerana pertimbangan peribadi dan kepentingannya, tidak seperti orang-orang munafik opportunis yang dicela Allah dalam KitabNya:
“Dan di antara mereka ada yang mencela mu tentang (pembahagian) zakat. Jika mereka diberi sebahagian daripadanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian daripadanya, dgn serta merta mereka menjadi marah.”  (at-Taubah: 58)
Boleh jadi engkau pernah melihat orang-orang yang aktif dalam lapangan dakwah, apabila ada salah seorang rakannya melontarkan perkataan yang mengganggu atau melukai perasaannnya, atau ada tindakan yang menyakiti dirinya, maka secepat itu pula dia marah dan meradang, lalu meninggalkan harakah dan aktivitinya, meninggalkan medan jihad dan dakwah.
Ikhlas untuk mencapai tujuan menuntutnya untuk cekal dalam berdakwah dan gerak langkahnya, sekali pun orang lain menyalahkan, meremehkan dan bertindak melampaui batas terhadap dirinya. Sebab dia berbuat kerana Allah, bukan kerana kepentingan peribadi atau atas nama keluarga, serta bukan kerana kepentingan orang tertentu.
Dakwah kepada Allah bukan seperti harta yang ditimbun atau harta milik seseorang. Tetapi dakwah merupakan milik semua orang. Siapa pun orang Mu’min tidak boleh menarik diri dari medan dakwah ini hanya kerana sikap atau tindakan tertentu yang mempengaruhi dirinya.

Kesembilan: Sabar Sepanjang Jalan

Perjalanan yang panjang, lambatnya hasil yang diperoleh, kejayaan yang tertunda, kesulitan dalam bergaul dgn pelbagai lapisan manusia dgn perbezaan perasaan dan kecenderungan mereka, tidak boleh membuatnya menjadi malas, bersikap leka, mengundurkan diri, atau berhenti di tengah jalan. Sebab dia berbuat bukan sekadar untuk sebuah kejayaan atau pun kemenangan, tetapi yang plagi pokok tujuannya adalah untuk keredhaan Allah dan menuruti perintahNya.
Nabi Nuh ‘alaihissalam, pemuka para anbia’, hidup di tengah kaumnya selama 950 thn. Beliau berdakwah dan bertabligh, namun hanya sedikit sekali yang mahu beriman kepada beliau. Padahal pelbagai cara dakwah sudah ditempuh, waktu dan bentuk dakwahnya juga pelbagai cara, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah melalui perkataan beliau:
“Wahai Rabb-ku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan terlalu menyombongkan diri.”  (Nuh: 5-7)
Sekali pun harus menghabiskan masa selama 950 thn, beliau ttp menyeru kaumnya dan akhirnya ada 40 orang yang berhimpun bersama beliau. Sedangkan kaumnya yang lain berpaling dari beliau, sekali pun beliau sgt berharap mereka mahu beriman.
Al-Quran telah mengisahkan kepada kita individu-individu Mu’min di dalam surah al-Buruj. Mereka rela mengorbankan nyawa fi sabilillah dan mereka tidak mengatakan, “Kematian ini dpt memberi apa-apa manfaat terhadap dakwah kita?”
Mereka tidak berkata seperti itu, kerana mereka mempunyai keteguhan hati dan pengorbanan. Kejayaan dakwah ada di tgn Allah. Siapa yang tahu kalau pun darah mereka itu merupakan santapan lazat bagi pohon iman generasi berikutnya?
Perkara yang prinsip, alam orang yang mukhlis hanya bagi Allah semata. Dia cekal dalam hal ini dan terus seperti itu. Hasil dan buah di dunia diserahkan kepada Allah, kerana Allah-lah yang menyediakan penyebabnya dan membatasi waktunya. Dia hanya sekadar berusaha. Jika berjaya, maka segala puji hanya bagi Allah, dan jika gagal, maka segala daya kekuatan itu hanya milik Allah.
Sesungguhnya di akhirat Allah tidak akan bertanya kepada manusia, “Mengapa engkau tidak memperoleh kemenangan?” Tetapi Dia akan bertanya, “Mengapa engkau tidak berusaha?”
Allah tidak bertanya, “Mengapa engkau tidak berjaya?” Tetapi Dia bertanya, “Mengapa engkau tidak melakukannya?”

Kesepuluh: Berasa Senang Jika Ada Yang Bergabung

Berasa senang jika ada seseorang yang mempunyai kemampuan, bergabung dalam barisan mereka yang mahu beramal, untuk menegakkan bendera atau ikut taat dalam amal. Hal ini harus disertai dgn usaha memberikan kesempatan kepadanya, sehingga dia dpt mengambil tempat yang sesuai dgn kedudukannya. Dia tidak harus rasa terganggu, terganjal, dengki atau pun gelisah kerana kehadirannya. Malahan jika orang yang mukhlis melihat ada orang lain yang lebih baik darip dirinya yang mahu memikul tanggungjawabnya, maka dgn senang hati dia akn mundur, memberikan tanggungjawabnya kepada orang itu dan dia berasa senang menyerahkan jawatan kepadanya.
Sebahagian orang yang memegang jawatan, lebih-lebih lagi jika berada di barisan hadapan, tidak mahu menyerah dalam mempertahankan kedudukannya, tidak mahu berundur walau bagaimanapun keadaannya dan suka menekan orang lain. Dia berkata, “Ini merupakan kedudukan yang telah diberikan Allah kepadaku, maka aku tidak mahu melepaskannya. Ini adalah pakaian yang telah dikenakan kepadaku, maka aku tidak mahu membukanya. Kedudukan ini dtg dari langit.”
Padahal waktu terus berlalu, keadaan berubah dan kekuatan menjadi lemah. Setiap masa diperuntukkan bagi mereka yang sesuai dgnnya, sebagaimana setiap tempat diperuntukkan bagi orang yang mmg sesuai dgn tenoat itu. Banyak cemuhan ditujukan kepada penguasa yang bermati-matian mempertahankan kerusi dan kedudukannya, dgn anggapan bahawa merekalah yang paling mampu mengendalikan perahu dan menjaganya dari terpaan angin taufan.
Ketika mendapat kritik dari orang lain, para da’ie Muslim tidak boleh menutup mata atau menutup telinga. Mereka juga tidak boleh lpada tgn demi kemaslahatan dakwah sebagaimana orang lain yang tidak boleh lps tgn demi kemaslahatan negara dan ummah. Kerana andai lpada tgn, boleh jadi itu merupakan belenggu syaitan dan godaan yang dibisikkan ke dalam hati para aktivitis Islam. Sehingga jika yang lebih banyak berbicara adalah kepentingan diri sendiri, kecintaan kepada kedudukan dan dunia, maka itu dianggap pengabdian terhadap agama.
Brp ramai jemaah atau harakah yang disusupi kezaliman dari luar, pengaruh dari dalam atau kepincangan dalam berfikir dan beramal, tiada inovasi dan tajdid, sbagi akibat dari kerakusan satu atau dua orang yang terlibat di dalamnya. Dia tidak mahu melepaskan kedudukannya kepada orang lain. Dia lupa bahawa bumi ini terus berputar, planet-planet terus berlalu, dunia terus berubah. Tetapi ternyata mereka tidak mahu berputar seiring dgn putaran bumi, tidak berubah seiring dgn perubahan waktu dan tempat serta keadaan manusia.
Malahan di antara mereka ada yang memikul beban dan tanggungjawab melebihi kemampuan bahunya. Padahal maksudnya ialah untuk menghalang jalan bagi orang lain yang lebih mampu dan lebih bertenaga, bukan sahaja orang lain itu dpt dikerahkan untuk mengurangkan beban amanat yang dipikulnya malah sekaligus sbagi melatih diri untuk memikul tanggungjawab.

Kesebelas: Rakus Terhadap Amal Yang Bermanfaat

Di antara bukti ikhlas adalah rakus terhadap amal yang paling diredhai Allah, dan bukan yang paling diredhai oleh dirinya sendiri. Sehingga orang yang mukhlis lebih mementingkan amal yang lebih banyak manfaatnya dan lebih mendalam pengaruhnya, tanpa disusupi hawa nafsu dan kesenangan diri sendiri.
Dia senang melakukan puasa nafilah dan solat dhuha. Namun sekali pun waktunya dihabiskan untuk mendamaikan mereka yang sdg bertikai, justeru itulah yang lebih dipentingkannya. Dalam sebuah hadith disebuntukan:
“Ketahuilah, akan ku khabarkan kepadamu tentang sesuatu yang lebih utama darip darjat puasa, solat dan sedekah. Iaitu mendamaikan di antara sesama manusia. Sebab kerosakan di antara sesama amnusia adalah pemotong.”  (HR Imam Abu Daud dan at-Tirmidzi, hadith shahih)
Dia mendapatkan kesenangan di hati dan kegembiraan di dalam jiwa jika boleh melaksanakan umrah pada setiap bulan Ramadhan dan haji pada musimnya. Tetapi dikatakan kepadanya, “Sumbangkan saja wang itu untuk ikhwan kita di Palestin atau Bosnia atau Kashmir yang sdg mengalami kehancuran.” Jika hatinya tidak lapang dan menolak, maka dia seperti apa yang dikatakan al-Ghazali sbagi orang yang tertipu.
Ada seorang penderma dari salah satu negara kaya yang berkunjung ke Afrika untuk membangun sebuah masjid. Di sana dia ditemui oleh para wakil masyarakat, yang mengusulkan akar dia membaiki bbrp masjid lama yang hampir roboh. Sementara masjid-masjid itu berada di tempat strategik di tengah permukiman penduduk dan kewujudannya sgt diperlukan. Tabung yang mestinya untuk membangun satu masjid yang direncanakan, cukup untuk membaiki sepuluh masjid lama yang sudah ada dan hampir roboh itu. Tetapi ternyata dia menolak, kecuali jika namanya digunakan untuk nama-nama masjid tersebut.

Kedua Belas: Menghindari Ujub

Di antara tanda kesempurnaan ikhlas ialah tidak merosak amal dgn ujub, berasa senang dan puas terhadap amal yang telah dilakukannya. Sikap seperti ini dpt membutakan matanya untuk melihat celah-celah yang sewaktu-waktu muncul. Seharusnya apa yang perlu dilakukan oleh orang Mu’min stelah melaksanakan suatu amal ialah takut jikalau dia telah melakukan kelalaian, disedari mahupun tidak disedari. Maka dari itu dia takut jikalau amalnya tidak diterima. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari mereka yang bertaqwa.”  (al-Maidah: 27)
Di antara ungkapan yang sgt berkesan dalam masalah ini, yang dinisbatkan kepada Ali bin Abi Thalib adalah, “Suatu keburukan yang menyesakkanmu lebih baik di sisi Allah darip kebaikan yang membuatmu ujub.”
Pengertian seperti ini juga ditetapkan Ibn ‘Atha’illah di dalam Al-Hikam, beliau berkata, “Boleh jadi Allah membuka pintu ketaatan bagimu, tetapi tidak membuka pintu penerimaan amal bagimu. Boleh jadi Allah mentaqdirkan kederhakaan ke atas dirimu, lalu kederhakaan itu menjadi sebab yang menghantarkan ke tujuan. Kederhakaan yang membuahkan ketundukan dan kepasrahan lebih baik darip ketaatan yang membuahkan ujub dan kesombongan.”
Dari sini al-Quran memperingatkan agar tidak menyertai sedekah dgn menyebut-nyebut sedekah itu dan ucapan yang menyakitkan, kerana dikhuatirkan justeru menggugurkan pahala yang dihilangkan pengaruhnya. Allah berfirman yang bermaksud:
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik darip sedekah yang diiringi dgnsuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekah kamu dgn menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya kerana riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan bagi orang itu adalah seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu jadilah ia bersih (tidak bertanah).”  (al-Baqarah: 263-264)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga memperingatkan ujub dan menjadikannya termasuk hal-hal yang merosak. Ibn Umar meriwayatkan dari Baginda yang bermaksud:
“Tiga perkara yang merosak dan tiga perkara yang menyelamatkan. Sedangkan perkara-perkara yang merosak adalah kedekut yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujub seseorang terhadap dirinya.”  (HR Imam at-Thabrani, hadith hasan dalam Shahih al-Jami’ as-Shaghir, no. 3045)
Al-Quran telah mengisahkan kepada kita kejadian yang dialami kaum Muslimin pada waktu Perang Hunain. Allah telah memberikan kemenangan kepada mereka sewaktu Perang Badar, padahal mereka sama sekali tidak diunggulkan menang. Allah juga memberikan kemenangan kepada mereka pada Perang Khandaq, yang sebelum itu pandangan mereka meredup, hati mereka naik ke atas hingga sampai ke tenggorokan, mereka menduga yang bukan-bukan terhadap Allah dan mereka tergoncang dgn hebat. Allah juga memberikan kemenanagn kepada mereka pada waktu Perang Khaibar dan Fathu Makkah. Tetapi pada waktu Perang Hunain mereka menjadi ujub kerana jumlah mereka yang banyak. Ternyata jumlah yang banyak ini tidak memberi manfaat apa-apa, hingga mereka pasrah kepada Allah. Mereka pun menyedari bahawa kemenangan datang hanya dari sisi Allah. Dia berfirman yang bermaksud:
“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai kaum Mu’min) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, iaitu pada waktu kamu menjadi sombong kerana banyaknya jumlah kamu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepada kamu sedikit pun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit oleh kamu, kemudian kamu lari ke blkg dgn bercerai-berai. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada mereka yang beriman.”  (at-Taubah: 25-26)
Orang Mu’min yang sedar adalah mereka yang menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah, lalu percaya bahawa kemenangan hanya dtg dari sisiNya. Firman Allah:
“Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”  (Aali Imran: 126)
Kemuliaan juga datang hanya dari sisiNya:
“Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu.”  (Fathir: 10)
Taufiq kepada hal-hal yang baik juga berasal dari pertolongan Allah. FirmanNya:
“Dan tidak ada taufiq bagiku melainkan dgn (pertolongan) Allah.”  (Hud: 88)
Hidayah hanya dtg dari sisiNya:
“Barangsiapa yang disesatkanNya, maka kamu tidak boleh mendapatkan seorang pemimpin pun yang dtg yang mampu memberikan petunjuk kepadanya.”  (al-Kahfi: 17)
Dikatakan dalam sebuah syair:
Andaikan Allah tiada mempedulikan kehendakmu
Nescaya tidak akan ada pilihan bagi semua manusia
Andaikan Dia tidak memberi petunjuk jalanmu
Nescaya kau akan tersesat sekali pun langit ada di sana

Ketiga Belas: Peringatan Agar Membersihkan Diri

Al-Quran telah memperingatkan untuk membersihkan diri dari pujian dan sanjungan ke atas dirinya, sebagaimana firmanNya:
“Dia lebih mengetahui tentang (keadaan) kamu, ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih dalam janin perut ibumu. Maka janganlah kamu mengatakan diri kamu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.”  (an-Najm: 32)
Allah mencela orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menganggap dirinya suci. Firman-Nya yang bermaksud:
“Apakah kamu tidak memerhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan sesiapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikit pun.”  (an-Nisa: 49)
Hal ini terjadi kerana mereka berkata, seperti yang dijelaskan Allah yang bermaksud:
“Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.”  (al-Maidah: 18)
Perkataan mereka ini disanggah dengan firman-Nya yang bermaksud:
“Tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni sesiapa yang dikehendaki-Nya dan menyeksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan, kepunyaan  Allah-lah kerajaan di antara keduanya, dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).”  (al-Maidah: 18)
Orang yang telah melakukan sesuatu amal shaleh, tidak boleh mempamerkan amalnya itu, kecuali jika untuk menyampaikan nikmat Rabb-Nya:
“Dan terhadap nikmat Rabb-mu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dgn bersyukur).”  (ad-Dhuha: 11)
Selain itu ia bertujuan untuk memancing orang lain agar mengikutinya. Sabda Baginda yang bermaksud:
“Barangsiapa membuat sunnah yang baik, maka dia mendapat pahala sunnah itu dan pahala orang yang mengerjakannya.”  (HR Imam Muslim)
Dibolehkan juga jika bertujuan untuk membela diri kerana ada tuduhan yang dilemparkan kepadanya, padahal dia tidak bersangkut-paut dgn tuduhan tersebut, atau mungkin ada sebab-sebab lain. Semua itu diperbolehkan bagi orang yang batinnya sudah kuat kerana Allah semata dan bukan kerana tujuan yang bukan-bukan serta tidak tergolong pada ujub, tidak bertujuan mencari sanjungan dari orang lain dan mendapatkan kedudukan di kalangan masyarakat. Namun memang jrg orang yang bebas dari tujuan ini.
Orang Islam harus waspada, jangan sampai ujub terhadap diri sendiri, kerana kebaikan dan keshalihan yang dilakukannya, atau keyakinan bahawa hanya dialah yang beruntung sdg yang lain merugi, atau dia dan jamaahnyalah yang layak disebut al-firqah an-najiyyah (golongan yang selamat) sdgkan semua kaum Muslimin rosak, atau hanya merekalah yang layak disebut thaifah manshurah (kelompok yang mendapat pertolongan) sdgkan yang lain dibiarkan.
Pandangan terhadap diri sendiri seperti ini adalah ujub yang merosak, dan pandangan terhadap orang-orang Islam seperti itu adalah pelecehan yang menghinakan.
Dalam sebuah hadith shahih disebuntukan: “Jika seseorang berkata ‘Manusia telah rosak’, maka dialah yang lebih rosak darip mereka.”  (HR Imam Muslim)
Hadith ini diriwayatkan dgn bacaan ‘ahlakuhum’, dgn pengertian bahawa justeru dialah yang lebih banyak dan lebih cepat menimbulkan kerosakan, kerana dia terpedaya oleh diri sendiri, congkak terhadap amalannya dan melecehkan orh lain. Dgn bacaan dan makna seperti ini, bererti dialah yang menyebabkan kerosakan mereka, kerana dia berasa lebih unggul dari mereka dan juga membuatkan mereka berputus asa terhadap rahmat Allah.
Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Larangan ini ditujukan kepada orang-orang yang berkata seperti itu, kerana ujub terhadap diri sendiri, mengecilkan orang lain dan berasa dirinya lebih unggul  dari mereka. Ini adalah perbuatan yang diharamkan. Tetapi jika perkataan seperti itu disampaikan kerana memang ada kekurangan dalam pengamalan agama mereka atau kerana rasa prihatin terhadap situasi mereka dan juga situasi agama mereka, maka hal itu tidak apa-apa. Inilah yang ditafsir dan dihuraikan oleh para ulama, seperti yang dikatakan olek Malik bin Anas, al-Khattabi, al-Humaidi dan lain-lainnya.
Dalam hadith lain disebutkan, yang bermaksud:
“Cukuplah seseorang disebut buruk jika dia mencela saudara Muslimnya.”  (HR Imam Muslim)
Sebab di antara orang Islam atas orang Islam lainnya adalah dilarang menzalimi, menghinakan dan melecehkannya. Tidak mungkin seseorang mencela saudaranya sendiri, sdgkan mereka ibarat dua cabang yang melekat di satu pohon yang sama.
Lihat apa yang dihuraikan oleh al-Ghazali di dlm Dzammusy-Syuhrah wa Intisyarushshit, dan Bayanu Fadhilatil-Khumul, dari kitab Dzamjul-Jah war-Riya’, dari kitab al-Ihya’, yang disyarahkan al-Allamah Murtadha az-Zubaidi, 8/232-238

http://www.islam2u.net/index.php?option=com_content&view=article&id=210:tanda-tanda-ikhlas&catid=18:petikan-dari-kitab&Itemid=71
20.29 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...